Ke esokan harinya jam delapan pagi Kania mulai membawa gerobak gado- gadonya keliling kampung. Dia memakai celana Jin belel yang sobek di lututnya dan memakai Hem lengan panjang yang di teluk sampai siku serta topi dikepala. Kania kalau sudah berdandan seperti itu dia seperti seorang pria yang berwajah tampan dan cantik. Dan setiap hari sabtu dan minggu banyak para pelanggannya yang sudah menunggu kedatangannya. Terkadang Kania sampai kewalahan meladeni para pembeli. Kali ini kania mangkal di dekat jalan menuju perumahan elit yang di huni para penguasa besar . Ketika dagangannya sudah habis Kania segera mendorong gerobaknya pulang. Ketika sampai di jalan yang agak sepi kania melihat sebuah mobil sedang berhenti, terlihat seorang wanita paruh baya sedang berusaha mempertahankan seorang anak laki- laki dalam gendongannya yang akan di rebut oleh dua pria besar dan seram . Kania tak mau diam, dia menaruh gerobaknya di pinggir jalan dan berlari menghampiri mereka .
"Wooy ...apa- apaan ini...dua orang pria besar melawan wanita paruh baya... Kalian nggak malu apa...?" seru Kania marah.
"Hey kau jangan ikut campur urusan kami ....!" teriak salah satu dari mereka.
"Yee mana bisa aku biarkan kalian berbuat seperti itu..." seru kania lagi.
"Ba****t pergi kau...jangan sampai kami merusak wajah mulusmu itu bocah.." seru pria itu marah.
"Apakah kalian bisa...?" ejek Kania.
"Waah...ternyata kau minta dihajar bocah.." kata pria besar itu semakin marah. Dan tiba- tiba salah satu dari mereka menyerang Kania. Kania yang sudah gatal ingin menghajar mereka Dengan mudahnya Kania membuat pria besar itu menerima tendangan mautnya. Hingga penjahat itu terlempar di dekat temannya. karena melihat sang teman jatuh orang yang tadi masih berusaha merebut anak laki- laki yang menangis karena ketakutan akhirnya melepaskan tangannya dari tubuh sang anak . merasa tangan pria kasar itu lepas dari tubuh bocah kecil yang dia pertahankan, si wanita paruh baya itu lari kearah Kania.
"An***g ternyata kamu berisi juga ya..." katanya sambil memasang kuda- kuda.
"He he he..jangan terlalu meremehkan wanita bang .." ejek Kania lagi.
"Kurang ajar...ternyata kau sombong sekali bocah. .." teriak pria besar itu marah.
"Bik...bawa anak itu kedekat gerobak gado- gado bik... " kata Kania perlahan pada wanita separuh baya yang sudah berdiri di belakang Kania.
"Iya tuan.." jawab wanita itu gemetar. Wah ternyata si bibik mengira Kania seorang pria.
"Hey mau kemana kau...." teriak pria itu pada kedua orang yang di suruh Kania menjauh.
"Bang nggak usah mikirin mereka ... Pikirin abang sendiri bisa nggak ngadepin gue...." ejek Kania dengan pongahnya..
"Bang**t sombong amat kau.. , Dol ayo kita hajar manusia sombong ini ..." teriak pria itu marah.
"Jangan cuma berdua bang...tu yang di dalam suruh keluar juga..." kata Kania memprovokasi. Akhirnya mereka tak tahan dan menyerang kania secara bersama- sama. Setelah berkelahi sebentar akhirnya kania tahu mereka memiliki ilmu bela diri yang tak terlalu tinggi. Sebentar saja mereka tumbang di tangan Kanai , begitu juga tiga orang yang tadinya berada di dalam mobil. Mereka yang seharusnya membantu sang teman akhirnya tumbang bersama sang kawan.
"Yach...ilmu segitu aja kalian jadi penjahat, coba dech cari pekerjaan yang halal bang, jangan pekerjaan menculik anak - anak kalian banggain , tobat bang sebelum ajal menjemput.." kata Kania sambil menatap mereka . tak lama Kania berlalu meninggalkan mereka. Setelah melihat Kania menjauh mereka segera kabur dengan mobil mereka. Sedang Kania menghampiri wanita dan anak kecil itu.
Ketika melihat Kania datang si anak kecik berlari dalam pelukan kania. Kaniapun mengankat tubuh yang nemplok dikakinya. terdengar tangisan anak laki- laki itu yang berada dalam pelukan Kania.
"Hey jagoan jangan menangis..." bujuk Kania sambil mengusap kepala pria kecil itu. Terdengar tangisannya semakin keras.
"Cup cup sayang....sudah jangan menangis lagi, jangan takut kan ada kakak .." hibur Kania.
"Tuan, terimakasih atas pertolongannya..." kata sang bibik.
"Bik...aku wanita bukan seorang pria bik.." kata kania sambil tertawa.
"Ha...jadi tuan eh..non ini wanita...? Kirain dari tadi pria..." kata si bibik kaget
"He he he...iya bik... namaku Kania.." jawab kania sambil masih tertawa.
"Sekali lagi trimakasih Non..."
"Iya bik sama- sama..."
"Kakak..Kinan takut..." kata anak kecil itu di sela- sela tangisannya. Kania mengelus kepala pria kecil yang masih di dalampelukanya. Perlahan kania menjauhkan wajah si kecil lalu menatapnya dengan sayang.
"Sayang...jagoan nggak boleh takut dong... Anak laki- laki itu harus kuat, Baiklah sekarang kakak anter sampai rumah kalian Oke..." bujuk Kania
Pria kecil itu yangvternyata bernama Kinan mengangguk lalu kembali memeluk Kania. Kania kembali menatap wanita paruh baya itu.
"Bi..rumah kalian masih jauh...?" tanya Kania pada wanita paruh baya itu.
"Nggak Non sudah dekat, bibik pengasuh tuan kecil..kami baru pulang dari sekolah tuan kecil..." terang wanita itu tanpa di tanya.
"Kenapa kalian nggak di jemput....?" tanya Kania heran.
"Rumah den Kinan dekat, tadi jemputannya telat jadi den Kinan minta pulang jalan kaki.." jawab sang pengasuh.
"Bibik lain kali tunggu ada jemputan atau telfon minta seseorang datang menjemput. Takutnya nanti ada kejadian seperti ini lagi.." kata Kania lagi.
"Iya Non ini pelajaran buat bibik... ." jawab sang pengasuh .
"Ya udah sekarang kalian aku antar pulang, sayang...kamu bisa jalan sendiri nggak...? Soalnya kakak mau bawa gerobak kakak..." kata kania lembut pada Kinan kecil yang masih lengket dalam gendongannya. Tapi anak itu menggelengkan kepala.
"Kinan takut kak .hik hik..." kata anak itu masih menangis sedih.
"Baiklah kalau begitu sekarang gendong bibik dulu kakak mau minggirin gerobak kakak Ok .." bujuk Kania sabar. Akhirnya anak itu dengan terpaksa mau di gendong sang pengasuh, sementara Kania mendorong gerobak gado- gadonya kepinggir jalan karena saat menolong anak itu tadi Kania sembarangan menaruh . setelah melihat Kania sudah selesai dengan gerobaknya , anak itu kembali meminta gendong. Kaniapun kembali menggendong anak itu sambil berjalan menuju rumah sang anak. Tak lama sampailah mereka di sebuah rumah yang sangat besar dan mega .
Waah...besar sekali rumahnya..kalau nggak salah rumah ini rumah yang paling indah dan mega di sekitar perumahan elit ini..waah mirip istanah pikir Kania dalam hati. Mereka di sambut oleh dua orang satpam.
"Bik Siti kalian kenapa....dan tuan ini siapa...?" tanya salah satu dari satpam itu.
"Dia orang yang menolong kami tadi..." jawab bik Siti nama si bibik pengasuh.
"Menolong...?" tanya mereka berdua bersamaan.
"Nanti aku ceritain, dan lagi dia ini wanita.. Non silahkan masuk ...ini rumah den Kinan..." kata bik Siti sang pengasuh Kinan. Sedang kedua penjaga itu hanya bisa melongo menatap Kania.
"Eh i..iya bik..." jawab Kania gagap. Kania mengikuti bibik pengasuh Kinan masuk kepekarangan rumah yang sangat indah dan luas. Jarak rumah ke pintu gerbang nya aja cukup lumayan jauh. Butuh waktu lama berjalan sampai di teras rumah .Setelah sampai di teras rumah Kania menatap takjum melihat rumah yang sangat mewah itu.
"Kinan sayang... Kakak anterin sampai sini ya..." kata Kania lembut sambil ingin menurunkan Kinan di teras rumah.
"Lo..kakak nggak masuk dulu..." tanya anak kecil itu nggak rela. Dia masih lengket di tubuh Kania.
"Iya Non nggak masuk dulu...?" tanya bik Siti.
"Nggak Bik..udah sore.., sayang...kakak pulang dulu ya, takut nanti gerobak kakak hilang .." bohong Kania karena melihat Kinan terlihat seperti tak rela dia pergi .
"Tapi kak..." kata Kinan dengan wajah sedih.
"Sayang....kapan- kapan kakak kemari Oke..." bujuk Kania.
"Beneran Kak .."
"Iya sayang...." jawab Kania.
"Beneran kakak kesini lagi ya....?" kata pria kecil itu berharap. Kinan segera turun dari gendongan Kania.
"Iya sayang...kakak janji kapan- kapan kakak akan kemari lagi menemui Kinan Oke..." ucap Kania sambil mengusap kepala Kinan sayang.
"Janji ya kak...." ucap Kinan.
"Iya sayang... Assalamualaikum..."
"Walaikum salam ." jawab mereka berdua . Kania segera beranjak meninggalkan rumah mewah itu, tak lupa dia melambai pada Kinan yang masih berdiri memperhatikannya. Setelah keluar dari gerbang rumah besar dan mewah itu Kania segera berjalan ketempat gerobak yang dia ringgalkan.Setelah sampai di tempat gerobaknya berada Kania segera berjalan membawa gerobak itu pulang. Sesampainya di rumah terlihat bik Monah sudah menunggu di depan warung.
"Kania..kok sampai sore sich sayang...?" tanya bik Monah dengan wajah cemas.
"Maaf Bik..bibik cemas ya...?" tanya Kania merasa bersalah.
"Tentu saja Nia...biasanya kamu nggak sampai sesore ini nak..." kata bik Nah.
"Maaf bik tadi ada sesuatu yang harus Kania kerjakan..." kata Kania sambil memeluk bik Nah yang terlihat cemas.
"Ya udah sekarang mandi sana gih, lalu makan.." kata bik Nah.
"Baik bibik sayang..." kata Kania sambil mencium pipi sang bibik. Bik Monah tersenyum haru melihat tingkah Kania.
Bersambung dulu....jangan lupa like dan Komen nya ya....😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😁 othor kebiasaan
2024-04-07
1
Nf@. Conan 😎
takjub thor, bkannya takjum
2023-12-19
2
Nf@. Conan 😎
kok nmanya Kinan, bkannya cowok ya, Kenan gtu thor bru nma cowok
2023-12-19
1