cahaya sinar mentari pagi menerobos dari cela- cela gorden jendela rumah sakit menerpa wajah cantik Kania yang baru sadar dari obat bius ketika operasi tadi malam. Dengan perlahan mata kania membuka. Dengan wajah bingung dia menatap isi ruangan yang bercat putih itu.
' Dimana aku sekarang....? Dia teringat kejadian yang di alaminya ketika dia menyelamatkan Kinan dari penculikan kemaren dan dia tertembak.
" Aah...apakah aku ada di rumah sakit.?" kata Kania perlahan. Dilihatnya ada infus di lengan kurinya. Dia menatap seluruh ruangan kamar yang serba putih itu, tak ada seorangpun disana.
'Siapa yang sudah menolongku kemaren ya...apa keluarga Kinan, tapi mereka di mana...? Ucap Kania dalam hati.
Krieeet....
Terlihat seseorang sedang membuka pintu kamar inap Kania. Dengan perlahan Kania menatap kearah pintu ingin melihat siapa yang datang. Tampak dua orang pria gagah dan tampan sedang masuk kedalam kamar.
Namun serasa jantung Kania berhenti ketika dia melihat dua orang pria yang baru masuk tersebut.
'Ya Tuhan...bukankah dia pak Dika..dan satunya itu bukankah pak Bara Aris Dirgantara CEO Perusahaan DC kakak dari pak Dika..' batin Kania .
'Lalu untuk apa mereka datang kemari.?'
Batin Kania resah. Siapa yang nggak resah kalau bos perusahaan ada di sini.
Dengan lemah Kania berusaha bangun.
"E..ee mau ngapain kamu...?" seru Bara kaget ketika melihat Kania berusaha bangun.
"Mau bangun pak..." jawab Kania polos.
"Apa kau ini bodoh...Kau itu masih sakit tahu..." seru Bara marah
"Maaf pak..." jawab Kania pelan. Kania kembali berbaring seperti semula. Sebenarnya dia merasakan seluruh badannya sakit dan lemah.
"Kamu yang menolong anakku...?" kata Bara Dingin sambil menatap Kania.
"Menolong...?" beo Kania tak paham.
"Kinan..." sela Dika menjelaskan.
"Ooo...iya pak.." jawab Kania perlahan. Ternyata Kinan putra pemilik perusahaan batin Kania.
"Kau minta imbalan apa..." kata Bara datar.
"Maksud bapak...?" tanya Kania tak mengerti.
"Aku tidak ingin berhutang budi pada siapapun .." kata Bara datar .
"Maaf pak , saya menolong Kinan tanpa mengharapkan imbalan, jadi maaf saya tak meminta apapun dari bapak.." jawab Kania marah. Dasar manusia dingin dan arogan, batin Kania marah. Emang setiap orang nenolong itu perlu imbalan.. Kata Kania dalam hati.
"Katakan saja apa maumu aku tak ingin berhutang budi apapun pada mu.." kata Bara kembali menusuk hati Kania. Ich....dasar manusia sombong...teriak Kania dalam hati .
"Sekali lagi maaf pak, saya tak meminta apapun untuk pertolongan saya pada Kinan ..." jawab Kania semakin marah.
"Kalau begitu menikalah denganku..." kata Bara mengejutkan Kania dan tentu saja sang adik yang ada di sebelahnya juga kaget.
"Aappaaaa....!" teriak Kania dan Dika hampir bersamaan.
"Menikah lah denganku kalau kau tidak meminta imbalan apapun dari ku..." kata Bara dengan datar. Ini orang gila kali ya...pikir Kania .
"Kak..." seru Dika heran.
"Maaf pak bapak lagi membuat lelucon kan...dan lelucon itu nggak lucu..." kata Kania jengkel.
"Nona Kania masalah seperti ini tidak untuk di buat lelucon..." jawab Bara dengan wajah marah.
"Dan maaf bapak Bara yang terhormat saya tidak dapat menerimanya... Pernikaha bukanlah mainan , kenapa bapak begitu mudahnya mengucapkan kata menikah ..(kania menatap bara dengan wajah marah)kalau bapak nggak ada keperluan lain silahkan bapak tinggalkan saya ..." jawab Kania dengan marah. Dia segera memalingkan wajah sambil menutup mata. Dasar orang sombong... Emang menikah itu gampang, seenaknya aja dia ngajak nikah..runtuk Kania dalam hati. Tiba- tiba terdengar suara Dokter masuk kedalam kamar.
"Maaf Bara aku harus melihat pasienku dulu.." kata Dokter sambil tersenyum menatap mereka.
"Silahkan...dan kau Nona urusan kita belum selesai .." ucap Bara sambil beranjak keluar ruangan bersama sang adik . setelah Bara dan Dika keluar Dokter Sandy mendekati Kania.
"Gimana mbak apa mbaknya tadi sudah buang angin....?" tanya Dokter sambil tersenyum ramah.
"Sudah Dok..." jawab Kania agak malu.
"Syukurlah...." ucapnya kembali. Setelah memeriksa luka kania. Dokter itu segera keluar setelah memberi arahan pada Kania . ketika sang suster mau berjalan mengikuti sang Dokter Kania menahannya.
"Suster boleh saya minta tolong..." kata Kania perlahan. Sang susterpun berbalik menatap Kania.
"Boleh...apa yang bisa saya bantu Nona ..?" kata suster itu sambil tersenyum.
"Tolong ambilkan ponsel saya yang ada di dalam tas saya itu..." kata Kania sambil menunjukkan tas kecil yang ada di atas nakas . suster itupun segera membuka tas Kania dan mengambil Hp Kania . suster itu sadar Kania tidak bisa bergerak semaunya karena baru habis operasi.
"Ini Nona..." kata sang suster sambil menyerahkan ponsel Kania.
"Trimakasih suster..." kata Kania sambil tersenyum manis .
"Sama- sama Nona..." jawab sang suster. Ya ampuuun manis banget senyum nona ini..batin sang suster.
Setelah memberikan Hp pada Kania suster itupun segera keluar. Setelah sang suster pergi kania segera menghidupkan henfonnya dengan tangan yang masih lemas.dia merasakan punggungnya yang sakit. Dia segera menghubungi pak Asep, takut kedua orang tua itu cemas.
"Asalamualaikum Kania..ya ampun kamu di mana nak....?" terdengar suara pak Asep yang cemas.
"Walaikum salam paman.... Kania sekarang ada di rumah teman paman..." jawab Kania berbohong. Dia takut paman dan Bibik menjadi semakin cemas.
"Ya ampun nak...kenapa kemaren nggak kasih kabar... Kami takut terjadi sesuatu padamu Kania..." kata pak Asep lagi.
"Kania nggak apa- apa kok paman, maaf Kania nggak ngasi kabar karena ada sedikit tugas paman..." jawab kania lagi.
"Ya udah kalau gitu paman lega sekarang , awas jangan lupa makan "
" iya paman... Asalamualaikum..." kata Kania mengakhiri panggilan.
"Walaikum salam..." jawab pak Asep. Setelah menelfon pak Asep Kania segera menelfon bang Jonet.
"Assalamualaikum Kania apa kabarmu ..." sapa bang Jonet.
"Walaikum salam bang....nia baik- baik aja bang..maaf bang Jonet sibuk....?" tanya Kania.
"Nggak..ada apa Nia....?" tanya bang Jonet.
"Bang ..abang tahu nggak kelompok preman yang memakai tato ular kobra..? Lanjut Kania.
"Ular kobra...?" beo bang Jonet.
"Iya bang...ular kobra di lengan.... lengan kiri bang..."lanjut Kania yang sempat lupa letak tato pada penjahat yang menyerang Kinan.
"Emang ada apa Nia...." tanya bang Jonet penasaran.
"Mereka berusaha menculik putra teman gue bang dan gue terluka ketika berusaha menolong anak itu.." kata Kania menjelaskan.
"Apaa...elo terluka...?" teriak bang Jonet keras .
"Iya bang gue kena tembak ketika mereka berusaha menembang anak itu." jawab Kania.
"Ba****t...lalu elo sekarang gimana...?" tanya bang Jonet cemas.
"Uda baikan bang setelah operasi...tapi bang jangan bilang ame bibi dan paman Asep ya...gue takut mereka cemas.." kata Kania lagi.
"Iya gue nggak akan ngomong ame paman elo, trus elo sekarang ade di mana biar gue bisa kesono..." tanya bang Jonet.
"Nggak usah dech bang...ntar aje kalau gue udah di rumah, gue minta tolong aja selidiki tu preman punya motif apa nyulik anak orang..." jawab kania .
"Iya dech akan gue selidiki tu preman..." kata bang Jonet .
"Makasi bang...salam buat kakak ame anak- anak , maaf gue nggak bisa jenguk mereka..." kata kania sedih.
"Iye nggak apa- apa, ntar gue sampein ame mereka..."
"Makasi bang Assalamualaikum..."
"Iye walaikum salam..." Kaniapun mengakhiri panggilan. Tanpa setahu Kania Bara yang ada di balik pintu kamar inap Kania mendengarkan semua percakapan Kania dengan pak Asep juga dengan bang Jonet. Dia tersenyum mendengar pembicaraan mereka.
'Kania siapa kau sebenarnya, ternyata kebaikanmu tulus. Aku semakin bangga padamu. Aku dan anakku telah berhutang nyawa padamu. Kini aku semakin ingin memiliki dirimu. Gimana caranya kau harus menjadi milikku.' tekat Bara dalam hati. Setelah itu Bara menelfon anak buahnya.
"Bi...selidiki kelompok ular cobra.." kata Bara memerintahkan pada pengawal bayangannya . setelah itu dia menutup sambungan telfon dan memasukkan ponselnya kedalam saku jas nya kembali.
Udahan dulu Oke.....
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Belum dapet rasanya napa ya 🤔
2024-04-07
2
Aqilcuabilla
bagus ceritax👍
2022-12-30
2
Sulis Tiyono
yaaa
2022-06-04
1