Sukses tidak akan menghampiri orang yang enggan untuk memperjuangkannya.
Kesuksesan adalah milik orang yang berjuang dan berusaha di sertai dengan do'a.
~Ay Alvi~
"Cepat habiskan makananmu!" ucap Juan pada Hara yang masih mengunyah makanan di mulutnya dengan lambat.
Akhirnya dengan terburu-buru Hara menelan makanan itu hingga ia hampir saja tersedak.
Juan yang melihat hal tersebut langsung memberikan gelas yang berisi air mineral kepada Hara.
"Bisakah kau lebih hati-hati!" gerutu Juan, pemuda itu merasa Hara terlalu ceroboh untuk ukuran seorang gadis.
"Bukankah tadi kau yang memintaku untuk cepat," ucap Hara berdecak kesal. Entah mengapa ada saja ucapan Juan yang membuat gadis itu harus melatih kesabarannya.
Juan tak menghiraukan kekesalan Hara, pemuda itu segera menyalakan motornya dan meminta gadis tersebut untuk segera naik.
Akhirnya mereka pun segera meninggalkan tempat itu untuk menuju ke tempat race.
Sementara itu di kediaman Pratama, Via menatap langit malam dengan bulan yang bersinar indah dari atas balkon kamarnya. Ibu tiga orang anak itu sedang memikirkan bagaimana caranya agar Hara dapat merubah kebiasaan Juan.
Anak bungsunya yang terlalu sering bergonta-ganti pasangan membuat Via khawatir. Wanita itu takut jika Juan terjebak pergaulan bebas yang nantinya akan membuat malu namanya dan juga nama keluarga.
Juan berbeda dengan kedua kakak kembarnya, walau ia cukup penurut tapi jika sudah memiliki keinginan akan sangat sulit untuk melarang putra bungsunya tersebut.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Ziga melingkarkan lengannya di pinggang ramping sang istri memeluk wanita itu dari belakang membuat Via sedikit terkejut karena kehadirannya yang tiba-tiba.
"Aku memikirkan Juan," jawab Via menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.
Ziga memutar tubuh Via agar wanita itu menghadap ke arahnya.
"Juan? Ada apa dengannya?" tanya Ziga mengecup puncak kepala sang istri.
Dua puluh lima tahun lebih usia pernikahan mereka tidak membuat kemesraan keduanya memudar. Mereka malah bertambah romantis dan mesra dari hari ke hari.
"Aku ingin menjodohkan Juan dengan Hara, bagaimana menurut Daddy?" Via menanyakan pendapat sang suami tentang keinginannya.
"Ehmm ... Bukankah Juan masih terlalu muda untuk di jodohkan? Lihat Aiden dan Zeline bahkan tidak kau pikirkan," ucap Ziga sedikit tidak setuju dengan pemikiran sang istri.
Via menghela nafas, selama ini Ziga belum mengetahui tabiat Juan yang selalu bergonta-ganti pasangan. Pria itu hanya tahu bahwa Juan adalah anak yang penurut. Di hadapan sang ayah pemuda itu memang selalu menjadi anak yang patuh, tidak ada satu pun keburukan Juan yang terungkap di depan sang ayah. Hanya Via sebagai ibunya yang mengetahui semua rahasia tentang anak-anaknya.
"Aiden lebih bisa di andalkan, dia sangat dewasa dalam berpikir, jadi aku rasa tidak perlu untuk mencarikannya seorang gadis. Dia pasti bisa mendapatkan pasangan yang sesuai dengan keinginannya," jawab Via.
"Sedangkan Zeline, kita semua tahu bahwa anak itu menyukai Louis sejak kecil, jadi apa yang perlu di khawatirkan," tambah ibu tiga orang anak tersebut.
"Lalu, apa yang membuatmu mengkhawatirkan Juan?" tanya Ziga ingin mengetahui maksud dari keinginan istrinya itu.
"Daddy lihat sendiri bagaimana sikap Juan, anak itu jika tidak di atur dengan benar pasti akan membuat banyak masalah," jelas Via memeluk erat tubuh suaminya.
Ziga mengangguk menyetujui pemikiran Via, Juan memang harus lebih di arahkan agar tidak salah jalan.
"Sudah, sebaiknya nanti saja kita pikirkan itu," kata Ziga meraih dagu istrinya dan menanamkan ciuman lembut di bibir Via.
Baru saja Via ingin membantah perkataan suaminya, namun bibir wanita itu telah di bungkam oleh ciuman sang suami yang semakin lama semakin memanas. Tanpa menunggu waktu lama, pria itu membopong tubuh Via dan merebahkannya di atas ranjang mereka. Walau waktu belum terlalu malam, tapi mereka telah bersiap untuk berpacu mereguk kenikmatan dunia.
Sementara itu di tempat race, Emily menunggu Juan dengan gelisah. Beberapa kali gadis itu mencoba untuk menghubungi kekasihnya, namun tak kunjung ada jawaban dari Juan.
Emily keluar dari dalam mobilnya, gadis itu melihat keadaan sekitar untuk mencari keberadaan Juan. Lagi-lagi kekecewaan yang di dapat oleh gadis itu. Hingga saat ini Juan belum terlihat batang hidungnya.
Sorak keramaian terdengar saat Emily hendak melangkah masuk ke dalam mobilnya lagi. Para penonton dan juga peserta race berkerumun menyambut seseorang yang baru saja tiba. Karena merasa penasaran Emily pun ikut berbaur bersama dengan yang lainnya untuk melihat dengan jelas siapa yang datang dan menyebabkan kehebohan di sana.
Namun, betapa terkejutnya Emily ketika melihat orang yang menyebabkan mereka yang hadir di sana bersorak. Gadis itu membelalakkan matanya, tatkala melihat orang itu adalah Juan, kekasihnya yang sedari tadi ia tunggu-tunggu kedatangannya.
Yang membuat Emily terkejut bukanlah kehadiran Juan, melainkan sosok gadis yang menempel ketat di belakang tubuh kekasihnya tersebut. Gadis yang juga tentunya ia kenal karena mereka menuntut ilmu di satu kampus yang sama. Emily mengenalnya dengan sebutan di cupu dan juga kutu buku.
Dengan perasaan marah Emily segera menghampiri Juan yang baru saja tiba, kemudian gadis itu menarik Hara yang baru saja akan turun dari motor Juan sehingga menyebabkan gadis itu terjatuh.
Melihat Hara yang terjatuh Juan pun segera meraih tangan gadis itu kemudian dengan seksama memeriksa tubuh Hara takut-takut gadis itu terluka.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Juan khawatir, pemuda itu memutar tubuh Hara dan kembali memeriksa dengan cermat. Bukan tanpa alasan Juan melakukan hal tersebut, peringatan dari Via sang mommy membuat Juan ketar-ketir jika Hara sampai terluka.
Hara menjawab dengan gelengan kepalanya, gadis itu menyatakan bahwa ia baik-baik saja. Akhirnya Juan pun dapat bernafas lega, pemuda itu tidak mau mendapat masalah dari ayah dan ibunya jika Hara sampai terluka.
Emily yang mendengar Juan begitu mengkhawatirkan Hara bertambah jengkel hatinya. Gadis itu tidak terima Juan lebih memperhatikan wanita lain daripada dirinya yang jelas-jelas adalah kekasih pemuda itu saat ini.
"Juan, apa maksudnya ini?!" Emily bertanya dengan sedikit emosi setelah melihat kedekatan kekasihnya itu dengan Hara si gadis cupu.
"Harusnya aku yang bertanya, apa maksudmu menarik Hara hingga ia terjatuh?!" tanya Juan tak kalah emosi dengan Emily.
"Apa kau berniat mencelakainya?" Juan bertanya sarkas.
"Aku kekasihmu Juan, tapi mengapa kau membelanya?" Emily kembali bertanya kali ini dengan suara yang sedikit melemah bahkan gadis itu hampir saja menangis.
"Tidak perduli kau kekasihku atau bukan, selama kau salah aku tidak akan berpihak padamu," ucap Juan tegas, pemuda itu tidak menyukai sikap Emily yang hampir saja mencelakakan Hara.
"Sudahlah, aku juga tidak apa-apa," ucap Hara berusaha melerai mereka. Gadis itu pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari kerumunan yang masih mengelilingi mereka.
Namun, baru saja Hara melangkah, tiba-tiba kakinya terasa sakit untuk di gerakkan hampir saja ia kembali terjatuh jika tidak ada lengan kokoh Juan yang menahannya.
Dengan sigap pemuda itu pun membopong tubuh Hara untuk keluar dari kerumunan orang-orang. Emily yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya, gadis itu tidak terima telah di permalukan oleh Juan dan Hara.
******
Terimakasih telah membaca TERJERAT CINTA si CUPU, Ay juga mau ucapkan terimakasih untuk yang sudah memberikan like, coment dan juga votenya.
Jangan lupa untuk mampir di karya Ay yang lainnya.
•AKU MENCINTAIMU
•AKU MENCINTAIMU 2
•TAKDIR CINTA
Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
kakaika
kasian emily
2021-11-04
0
Taz
cool Thor
2021-05-21
0
Sofhia Aina
cemburu tu boleh tapi tengok situasilah jgn terjang je......😀😀😀😀😀😀
2020-08-21
17