Juan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Hari ini dia benar-benar lelah, harus menemani sang Mommy berbelanja hingga menghadapi tingkah Elvira yang mengesalkan membuat Juan mencubit ruang di antara alisnya. Tak ada lagi yang ingin ia lakukan hari ini. Juan hanya ingin berbaring dan terlelap di tempat tidur dengan nyaman tanpa adanya gangguan.
Suara ketukan pintu terdengar saat Juan hampir saja memejamkan mata. Juan tak menggubris, dia berpura-pura tak mendengar.
Namun ketukan itu tidak berhenti, bahkan semakin lama semakin memekakkan telinga.
Akhirnya dengan langkah kesal Juan pun bangkit untuk membuka pintu kamarnya.
"Kenapa lama sekali Ju ?" omel Zeline kepada adik satu-satunya itu.
"Kau tahu tanganku sampai memerah karena mengetuk pintu kamarmu!" tukas Zeline yang kesal dengan tingkah adiknya tersebut.
"Ada apa Kak ?" tanya Juan malas, pemuda itu merebahkan kembali tubuhnya ke atas kasur.
Zeline menepuk bahu Juan,
"Kau tahu siapa yang akan di bawa Mommy ke rumah ini?" tanya Zeline.
Juan mengendikkan bahunya acuh, dia tak perduli siapa yang akan di bawa ibunya ke rumah ini. Toh rumah mereka sangat luas, masih ada beberapa kamar yang kosong di sana. Juan masuk ke dalam selimut dan mencoba untuk tidur, karena hari ini dia benar-benar merasa sangat LELAH.
Zeline yang merasa kesal karena adiknya tidak merespon segera menarik selimut yang menutupi tubuh Juan. Dia tidak rela adiknya itu beristirahat di saat dia di serang rasa penasaran.
"Ju, bangun!" teriak Zeline keras.
Zeline terus menggoyang-goyangkan tubuh Juan yang tengah terbaring di kasur.
"Juaaaaannnn!!!"teriak Zeline yang membuat Juan dengan terpaksa bangun dari tidurnya karena sangat terganggu dengan suara kakak perempuannya tersebut.
"Ada apa sih Kak?" tanya Juan sembari menarik kembali selimut untuk menutupi tubuhnya.
Zeline kembali menarik selimut yang menutupi tubuh Juan, bahkan perempuan muda itu menarik lengan kekar Juan agar pria muda itu terbangun dari posisi tidurnya.
"Kata Mom kau harus jemput gadis itu."
Zeline berkata sambil terus menarik-narik tubuh Juan.
"Kenapa harus aku Kak?" tanya Juan sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kakak perempuannya tersebut.
Zeline mengangkat tangannya tanda ia tak tahu, kemudian gadis itu mendorong Juan menuju kamar mandi.
"Cepat bersihkan tubuhmu, Mom menunggu di bawah," ucap Zeline yang langsung keluar dari kamar Juan.
Juan mendengus, ia memasuki kamar mandi dengan perasaan kesal. Walau lelah ia tidak dapat membantah. Saat ibu atau kakak perempuannya itu memintanya untuk melakukan sesuatu.
Setelah hampir dua puluh menit akhirnya Juan keluar dari kamar mandi, merasa lebih segar Juan segera turun ke bawah untuk menemui ibunya sesuai permintaan kakaknya.
"Ada apa Mom?" tanya Juan pada Via yang sedang berada di ruang keluarga mereka.
"Kemarilah sayang!" panggil Via pada putra bungsunya tersebut.
Juan menghampiri sang ibu lalu duduk di sebelahnya.
"Ada apa Mom?" tanya Juan lagi, ia begitu penasaran dengan apa yang di inginkan oleh ibunya.
"Kau ingat janjimu pada Mom ?" tanya Via sambil menatap wajah tampan putranya.
"Tentu Mom," jawab Juan pasti.
"Baiklah, hari ini kau jemput Hara, karena mulai hari ini dia akan tinggal bersama kita," kata Via tak memperhatikan raut wajah Juan yang keheranan.
"Hara?siapa dia Mom?" tanya Juan, pemuda itu belum menyetujui permintaan ibunya.
"Dia anak dari sahabat Mom, Ayahnya sedang ada tugas di Afrika jadi untuk sementara dia akan tinggal di sini bersama kita," jawab Via sambil memberikan kertas berisikan alamat tempat tinggal Hara kepada Juan.
Juan ingin membantah, hanya saja dia teringat janjinya kepada sang ibu.
Akhirnya dengan langkah enggan pemuda itu pergi ke alamat yang di berikan oleh ibunya.
Setelah kepergian Juan, Zeline pun bertanya pada ibunya," Sepertinya Mom sangat bahagia?" tanya Zeline pada ibunya.
"Tentu saja, Mom yakin kehadiran Hara akan dapat membuat sifat dan kebiasaan Juan berubah," jawab Via.
Zeline memandang wajah ibunya tak percaya.
Selama ini Juan sebagai anak yang paling bungsu yang menjadi kesayangannya itu paling susah di atur. Juan selalu bersikap semaunya. Hanya Daddy yang Juan takuti, tapi selama ini Mommy selalu menutupi kebiasaan buruk Juan dari Daddy, maka dari itu kini Mommy bilang mau merubah Juan melalui seorang wanita. Zeline sungguh tak dapat mempercayainya.
Juan memarkirkan mobilnya di halaman parkir sebuah apartemen. Kemudian pria itu bergegas menuju alamat yang telah di berikan oleh ibunya.
Ketika Juan hampir tiba di pintu apartemen, tiba-tiba ada sebuah motor sport berwarna kuning yang melintas. Juan mengingat-ingat di mana ia pernah melihat motor yang sama persis dengan yang ada di hadapannya kini.
Ah bukankah itu adalah motor yang telah mengalahkanku kemarin, batin Juan.
Juan sedikit bersembunyi agar dapat siapa pemilik motor itu dengan benar. Matanya serius menatap dan jantungnya berdegup kencang. Juan begitu tegang, dia ingin segera mengetahui orang yang berada di balik helm yang juga berwarna kuning tersebut.
Betapa terkejutnya Juan saat helm tersebut di buka, ternyata sang pengendara motor sport tersebut adalah seorang wanita. Lebih tepatnya seorang gadis seumuran dengannya. Gadis berambut panjang dan berwajah sangat cantik menurut Juan.
Juan membelalakkan mata seakan tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Oh shit, ternyata dia seorang perempuan. Dan aku di kalahkan oleh seorang perempuan, batin Juan.
Juan menggelengkan kepalanya tak berdaya, ia sama sekali tidak menyadari bahwa ia telah di kalahkan oleh seorang perempuan.
Seorang Juan Dinhara Pratama sang juara race di USA untuk pertama kali dalam hidupnya, ia dikalahkan oleh seorang gadis. Pemuda itu menepuk keningnya dan terus menggelengkan kepalanya.
Juan masih terpaku di tempatnya saat ponsel miliknya berdering.
"Halo, ia Mom. Aku sudah tiba dan aku akan segera membawa gadismu pulang," sahut Juan pada panggilan tersebut yang ternyata berasal dari Via sang Mommy.
Juan pun menutup teleponnya, hampir saja pemuda itu melupakanku tujuan utamanya datang ke tempat itu. Akhirnya Juan pun melanjutkan langkahnya menuju apartemen tempat gadis yang di maksud oleh ibunya.
Sementara itu di dalam apartementnya, Nikki telah mengganti penampilannya menjadi seorang Hara. Gadis berkata mata tebal dengan kuncir kudanya.
Gadis itu juga telah mempersiapkan barang bawaannya karena ia telah berjanji pada Via bahwa mulai hari ini ia akan tinggal di rumah keluarga Pratama.
Hara tengah bersiap untuk pergi ketika bel di depan pintu apartemennya berbunyi. Hara menaikkan sebelah alisnya, gadis itu heran telah kedatangan tamu.
Selama ini tidak ada orang yang datang ke apartemen miliknya selain ayahnya dan juga sahabat baiknya Jodie. Namun untuk saat ini kedua orang itu tidak mungkin datang karena mereka sedang tidak berada di negara ini.
Hara pun segera beranjak untuk membuka pintu apartemennya. Betapa terkejutnya Hara ketika melihat siapa tamu yang datang ke apartemennya itu.
"Kamu .... !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Siti Bintang
seru cewek bs balap moge udh GT menang lg
2022-01-06
0
tijelclub
terkejut aku terheran heeeran
2021-11-08
0
Ainur Humaera
untung lah hara cantik
2021-10-29
1