Jangan terpuruk ketika tengah berada di situasi yang buruk. Tuhan memberikan cobaan itu karena Dia ingin kamu lebih kuat dari sebelumnya.
~Ay Alvi~
Juan masuk ke dalam kamarnya yang terletak tepat di depan kamar Hara.
"Bodoh ... Bodoh," gumam Juan sembari memukul pelan kepalanya.
"Apa yang ada di otakku ini?" Juan bertanya pada dirinya sendiri.
"Mengapa aku bisa berpikiran untuk menyentuh si Cupu?" Juan kembali bertanya pada dirinya, namun pemuda itu tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya tersebut.
Baru kali ini Juan merasakan keinginan yang begitu kuat. Pemuda itu berkeinginan menyentuh Hara lebih dari yang ia lakukan tadi. Selama ini tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa ia ingin menyentuh seorang wanita walau telah banyak gadis yang menjadi kekasihnya, bahkan banyak pula yang rela melempar tubuh mereka kepada pemuda tampan tersebut.
Setelah cukup lama tertidur, akhirnya Hara pun membuka matanya. Sebenarnya gadis itu bukan sengaja untuk tidur. Namun, karena seharian ini sibuk dengan tugas kuliahnya dan juga sedih karena umpatan yang di keluarkan oleh Juan membuat gadis itu berpikir tidur adalah solusi terbaik untuk menyegarkan hati dan pikirannya.
Hara turun dari tempat tidur setelah membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
Tunggu, bukankah tadi aku tidak menggunakan selimut? Lalu bagaimana selimut ini bisa menutupi tubuhku? Hara bertanya-tanya dalam hatinya.
Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang mengusik hatinya.
Hara mengingat-ingat apa saja yang di lakukannya sebelum ia tertidur. Namun, tetap saja bagian menutupi tubuhnya dengan selimut tak muncul dalam ingatannya.
Apakah ada yang masuk ke dalam kamar? Apa mungkin itu Juan? Hara bertanya dalam hatinya.
Tapi, Hara langsung menepis pikiran itu karena bagi Hara tidak mungkin Juan yang acuh bisa begitu perhatian. Hara pun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Ketukan terdengar di pintu kamarnya ketika Hara tengah mematut diri di depan cermin. Gadis itu memakai kembali kacamatanya sebelum beranjak membukakan pintu kamar untuk mencari tahu siapa yang datang.
"Aunty!" sapa Hara pada sang pengetuk pintu.
"Boleh Aunty masuk dan bicara sebentar?" tanya Via meminta izin Hara untuk masuk ke dalam kamar gadis itu.
"Silakan Aunty," ucap Hara membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan wanita paruh baya itu untuk masuk.
Via pun masuk kemudian duduk di sisi ranjang sambil menepuk tempat di sebelahnya pertanda menginginkan Hara untuk duduk di sampingnya.
'Ada apa Aunty?" tanya Hara duduk di samping Via dan menatap dengan sedikit gugup.
"Bisakah kau membantu Aunty?" tanya Via menatap serius wajah gadis cantik yang kini tengah duduk di sisinya.
"Apa yang bisa ku bantu Aunty?" Hara balik bertanya kepada Via penasaran dengan apa yang di inginkan oleh wanita paruh baya tersebut.
"Bantu Aunty untuk merubah Juan," jawab Via membelai rambut gadis mungil itu.
"Maksud Aunty?" tanya Hara kebingungan.
Via berdiri melangkah menuju balkon kamar Hara. Wanita paruh baya itu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Hara.
"Sebagai teman kuliah Juan kau pasti tahu kebiasaan Juan selama ini," jawab Via sembari menatap langit gelap yang hanya berhiaskanl beberapa bintang.
"Maksud Aunty kebiasaan Juan yang mana?" tanya Hara kebingungan.
"Kebiasaan Juan yang bergonta-ganti pasangan." Via menjawab sembari membalikkan tubuhnya dan berjalan menghampiri Hara.
"I-iya," jawab Hara ragu-ragu,
"Tapi, apa hubungannya dengan mengubah Juan?" tanya Hara masih tak mengerti maksud dari perkataan Via.
"Aunty ingin kau menjadi kekasih Juan," jawab Via yang membuat Hara membelalakkan matanya.
"Ke-kekasih Juan?" tanya Hara masih ragu dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Iya, jadilah kekasihnya. Aunty yakin kau dapat menaklukkan dan merubah kebiasaan Juan." Via berkata sembari menggenggam tangan Hara.
"A-aku ...." Hara bingung harus menjawab apa tentang permintaan Via, jujur gadis itu tidak berpikir bahwa wanita paruh baya itu akan meminta hal seperti itu.
"Menurut Aunty, kau adalah gadis yang paling cocok untuk menjadi kekasih anak nakal itu," ucap Via memotong perkataan Hara yang ragu-ragu.
"Tapi, aku dan Juan sepertinya tidak mungkin Aunty," sanggah Hara, gadis itu tak pernah berpikir untuk menjadi kekasih Juan.
Walaupun Juan adalah pemuda yang tampan, namun untuk menjadi kekasih pemuda itu jauh dari pemikiran Hara.
Via menggelengkan kepalanya tanda tak setuju dengan apa yang di ucapkan oleh gadis mungil itu.
"Tidak ada yang tidak mungkin Nona," bantah Via.
"Aunty hanya minta kau terus berada di sisi Juan dengan begitu kalian bisa dekat dan saling jatuh cinta." Via sangat yakin dengan apa yang di ucapkannya.
Hara tak mampu menimpali ucapan Via, walau jujur ia juga sedikit menaruh hati pada Juan, namun untuk menjadi kekasih pemuda itu sepertinya sangat tidak mungkin. Apalagi kini Juan telah memiliki kekasih baru yang sangat cantik menurut Hara.
"Aku ... Aku tidak dapat berjanji Aunty, tapi aku akan mencoba untuk dekat dengan Juan," ucap Hara pada akhirnya, gadis itu merasa tidak enak hati jika harus menolak permintaan Via.
Via tersenyum bahagia mendengar apa yang Hara ucapkan, setidaknya untuk saat ini setengah dari rencananya telah berjalan dengan mulus. Kini tinggal bagaimana caranya untuk membujuk Juan. Walau ia tahu putranya tersebut tidak akan pernah menolak permintaannya, namun yang Via inginkan saat ini adalah Juan benar-benar mencintai Hara.
"Sudah waktunya makan malam, sebaiknya kita turun!" ajak Via yang di jawab anggukan kepala oleh gadis kecil itu. Mereka berdua pun bergegas meninggalkan kamar Hara menuju ruang makan.
Sementara itu di kamar Juan, pemuda itu masih tampak gelisah. Selain karena perasaannya yang ingin berdekatan dan menyentuh Hara, pemuda itu juga masih memikirkan bagaimana caranya ia dapat izin keluar untuk malam ini.
Juan sangat antusias mengikuti race nanti malam karena menurut kabar yang ia dengar gadis bermotor kuning yang selama ini mampu membuatnya penasaran akan hadir untuk mengikuti race tersebut.
Pemuda itu sangat ingin tahu siapakah gadis yang mampu mengalahkannya itu. Dan ia juga ingin membalas dendam atas kekalahannya kemarin. Walau pemuda itu telah menerima kekalahannya, tapi ia tetap penasaran tentang gadis yang ia ketahui bernama Nikki tersebut.
Dan menurut Juan malam ini adalah waktunya, maka dari itu ia harus memikirkan cara agar mendapat izin dari sang Ayah.
Setelah cukup lama berpikir akhirnya Juan menemukan ide untuk keluar dari kediamannya. Senyumnya pun mengembang membayangkan idenya tersebut.
******
Terimakasih telah membaca TERJERAT CINTA si CUPU, Ay juga mau ucapkan terimakasih untuk yang sudah memberikan like, coment dan juga votenya.
Jangan lupa untuk mampir di karya Ay yang lainnya.
•AKU MENCINTAIMU
•AKU MENCINTAIMU 2
•TAKDIR CINTA
Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ainur Humaera
licik uda punya kekasih masih pengen sma motor kuning ehh dirumah tergoda sama sicupu
2021-10-29
1
Hanni
🤔🤔 licin....ups licik bg Juan 🤣🤣🤣🤣
2021-10-26
1
Donna Youana
Ide apa juan😅
2020-10-20
1