Terjerat Cinta Si Cupu
Juan Dinhara Pratama itulah namaku, putra bungsu dari pasangan Ziga Rahardian Pratama seorang pengusaha yang sukses dalam berbagai bidang di berbagai negara dengan Alvia Setya Mahendra seorang ibu rumah tangga yang sebenarnya berkeinginan menjadi seorang desainer. Akan tetapi karna sifat posesif Daddy yang over dosis tidak mengizinkan Mommy untuk bekerja di luar rumah, sehingga kertas kertas desain milik Mommy hanya menumpuk di ruang kerja Daddy dan berselimutkan debu yang tebal.
Aku mempunyai dua orang kakak kembar yang sifatnya sangat bertolak belakang.
Kakak laki lakiku yang bernama Aiden Raffasya Pratama, adalah seorang Pria tampan yang dingin, angkuh dan juga keras kepala. Sedangkan kembarannya yang merupakan kakak perempuanku bernama Zeline Zakeisha Pratama adalah seorang gadis cantik yang cerewet tak pernah bisa diam dan selalu membuat ramai suasana di manapun dia berada. Dan aku sendiri mungkin adalah gabungan dari sifat kedua kakak kakakku. Terkadang aku bisa bersikap dingin dan acuh tapi kadang aku menjadi seorang yang selalu membuat keonaran . Tapi satu kesamaan dari kami bertiga adalah kami semua sangat menyayangi Mommy dan Daddy dan kami juga saling menyayangi satu sama lain, sehingga kehidupan keluarga kami bisa di bilang sangat sangat harmonis.
Aku mempunyai wajah tampan dengan tubuh yang proporsional. Tinggiku 183 cm dengan berat badan 65 kg yang membuatku terlihat sempurna di mata para gadis. Dan satu lagi kelebihanku, aku cepat mengakrabkan diri dengan siapapun. Aku adalah pria famous di kalangan para gadis. Bermodalkan wajah tampan dan kekayaan yang di miliki orang tuaku membuat aku dapat dengan mudah mengencani para gadis. Tetapi tak ada satu pun dari mereka yang benar benar menaklukan hatiku, aku memacari mereka hanya sebagai hiburan dan kebanyakan hubungan kami tak ada yang bertahan lebih dari sebulan termasuk gadis manis yang kini berada di hadapanku, Ini adalah hari ke 27 berarti expired datenya tinggal 3 hari lagi.
Dan aku sudah memikirkan cara bagaimana cara untuk berpisah dengannya.
"Juan" teriak Elvira kesal karena sedari tadi aku tak menanggapi omongannya.
Aku menutup kedua telinga dengan tanganku sambil melotot tegas ke arahnya.
"Aku tidak tuli" ucapku dengan geram, aku sudah mulai kesal dengan tingkah gadis itu.
"Maaf, habis aku kesal sedari tadi kau tak mendengarkanku" ucap Vira sedih kemudian dia langsung menghampiri dan duduk di sebelahku dengan tangan yang bergelayut manja di lenganku. Kemudian dia terus berbicara tanpa henti.
Batas kesabaranku habis sudah, aku paling muak dengan wanita yang banyak bicara dan cerewet padaku cukup kakak dan ibuku saja yang bisa bersikap seperti itu padaku.
Aku pun menghempaskan tangan Vira kemudian bangkit dan berlalu meninggalkan kantin kampus yang saat itu dalam keadaan ramai.
"Juan" Elvira kembali berteriak memanggil namaku.
"Kau mau kemana?" tanya Elvira terengah-engah karna mengejar langkah besarku.
"Pulang" jawabku singkat lalu dengan segera menuju parkiran mengambil si merah motor kesayanganku dan berlalu meninggalkan Vira yang mendengus kesal karena kelakuanku.
"Hai Mom" sapaku pada Mommy yang sedang memasak seraya mencium pipinya.
Mommy melihat jam yang melingkar di tangannya kemudian menatapku dengan keheranan.
"Masih siang, kenapa sudah pulang?" tanya Mommy masih dengan meneruskan kegiatan memasaknya.
Di rumah Mommy selalu memasak makanan sendiri, walau sebenarnya Daddy melarang karena sudah ada koki. Tapi Mommy beralasan bahwa kebutuhan gizi suami dan anak anaknya haruslah beliau yang menyiapkan, karna beliaulah yang paling tahu apa yang di butuhkan untuk keluarganya. Dan akhirnya Daddy mengalah dia pun membiarkan Mommy memasak, tapi ingat hanya memasak tidak untuk yang lainnya, ucap Daddy saat itu tegas. Daddy tidak ingin Mommy terlalu lelah karna baginya Mommy adalah sebuah permata berharga yang harus ia jaga.
Daddy memperlakukan Mommy seperti itu sejak beliau menemukan Mommy yang pernah menghilang meninggalkan Daddy 21 tahun yang lalu tepatnya sebelum aku ada di dalam rencana mereka.
"Juan, bagaimana kuliahmu?" tanya Mommy padaku yang sedang asyik main game ponsel di lounge.
"Baik" jawabku singkat karena sedang berfokus dengan permainanku.
"Lalu bagaimana kabar kekasihmu, siapa namanya?" tanya Mommy sambil meneruskan kegiatan masaknya.
"Elvira baik" jawabku
"Tapi 3 hari lagi dia bukanlah pacarku lagi Mom" ucapku jujur.
Aku memang terbiasa jujur Mommy. Tak ada satu hal pun yang aku sembunyikan dari Mommy. Dari kenakalanku, hobi balap liarku hingga kesenanganku yang bergonta ganti kekasih satu bulan sekali.
Mommy sudah sering menasehatiku, dan aku hanya mendengarkan tapi tak pernah benar benar menjalankan semua nasihat Mommy.
Beliau tak pernah marah padaku, karna aku adalah anak bungsu kesayangannya. Dan tentunya kesayangan seluruh anggota keluargaku.
Berbeda dengan Daddy, Daddy cukup keras padaku namun tetap saja Daddy takkan bisa melawan kuasa Mommy, maka dari itu jika aku melakukan kesalahan aku selalu bersembunyi di balik Mommy, yang pastinya akan selalu membelaku.
Mata Mommy melotot ke arahku, kemudian beliau mencubit pinggangku dengan keras sehingga membuat aku menjerit kesakitan.
"Aww" teriakku sambil mengelus pinggang yang tadi sempat di cubit oleh Mommy.
"Mommy kenapa sih, sakit" ucapku merajuk.
"Kamu yang kenapa" jawab Mommy.
"Kenapa apanya sih Mom?" tanyaku tak mengerti.
"Juan, mau sampai kapan kau bergonta ganti pacar seperti itu?" tanya Mommy.
"Apa kau tidak merasa malu pada kakak kakakmu" ucap Mommy lagi.
"Kau baru berumur 20 tahun tapi mantan pacarmu jumlahnya menyamai jumlah mantan Presiden Amerika" tukas Mommy kesal.
Aku terkekeh mendengar ucapan Mommy mengenai jumlah mantan pacarku.
"Bagaimana Mommy bisa tahu jumlah mantan pacarku?" tanyaku serius.
"Jangan jangan selama ini Mommy mencatat semua mantan pacarku dalam buku besar jadi bisa Mommy hitung jumlahnya" ucapku yang langsung di sambut dengan lemparan spatula yang sedang di pegang Mommy.
Merasakan adanya bahaya aku pun dengan cepat menghindar, dan ternyata di belakangku ada Daddy yang baru saja tiba. Alhasil lemparan Mommy pun tepat sasaran, yaitu mengenai kening Daddyku.
"Aww" teriak Daddy sambil memegang keningnya yang terkena lemparan spatula.
"Oh, maaf sayang. Aku tidak sengaja" ucap Mommy penuh penyesalan kemudian segera membawa Daddy duduk di sofa sambil mengusap usap kening ayahku tersebut.
"Apa yang membuatmu marah seperti itu sayang?" tanya Daddy lembut.
Daddyku memang selalu lembut seperti kapas jika sedang berhadapan dengan Mommy. Tapi jangan salah jika berhadapan dengan lawan lawan bisnisnya Daddy bisa segarang singa. Dan itu yang membuatku menghormati beliau.
Andai saja ada wanita yang bisa membuatku benar benar jatuh cinta, aku pasti akan memperlakukannya selembut sutra, bahkan mungkin lebih lembut dari yang di lakukan Daddy ke Mommy.
"Anakmu itu Dad" adu Mommy dan aku pun segera melarikan diri sejauh mungkin karna sebentar lagi pasti Daddy marah besar padaku karna telah membuat Mommy kesal.
"Juaaaaannnn" teriak Daddy sedangkan aku sudah berhasil masuk ke lift dan turun untuk segera bergabung dengan sahabat sahabatku di sirkuit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ricka Iko
lama gk up ketinggalan banyak akux
2024-08-26
1
kagome
aq langsung galfok sama pelakuan daddy ke mommy😄
2022-01-11
0
Rini Utya
kayaknya aku pernah baca ceritanya mom sama dady nya juan
2022-01-10
0