Kehidupan selalu mempunyai cara membuat seseorang menjadi jatuh sejatuhnya, namun kehidupan pun dapat membangkitkan semangat hidup sehidupnya. Karena itu buatlah sesukamu, ukir kehidupan dengan tapak jejak yang kau pilih.
~Ay Alvi~
"Ju!" panggil Emily menyodorkan segelas minuman pada Juan masih dengan tetap menempel ketat pada pemuda itu. Gadis itu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan malam ini. Emily menyodorkan minuman dan sedikit memaksa agar kekasihnya tersebut mau menerimanya.
Awalnya Juan ingin menolak, namun melihat yang lainnya juga tampak berharap Juan ikut minum untuk merayakan kemenangannya.
Akhirnya dengan sedikit terpaksa Juan pun menghabiskan minumannya.
Senyum licik terukir di bibir Emily begitu sang kekasih menenggak habis minuman itu. Gadis itu menambahkan kembali minuman di gelas Juan dan meminta pemuda itu untuk menghabiskannya lagi.
Farrel yang melihat hal tersebut segera bertindak dengan menyenggol tangan Juan hingga menyebabkan gelas yang di pegang oleh Juan bergoyang sehingga minuman di dalamnya tumpah dan membasahi celana milik sahabatnya tersebut.
"Maaf," sesal Farrel, "Sebaiknya kau bersihkan dulu!" saran Farrel. Sejujurnya pemuda itu memang sengaja menumpahkan minuman Juan karena curiga pada kelakuan Emily, menurut Farrel gadis itu memiliki niat buruk terhadap Juan.
Juan pun menurut, ia segera bergegas keluar dari ruangan tersebut menuju toilet. Sementara itu Emily melepas kepergian Juan dengan tak rela, gadis itu memandang dengan kesal ke arah Farrel, Emily merasa tidak senang karena Farrel telah menggagalkan rencananya.
Begitu Juan keluar dari ruangan tersebut, Farrel pun segera mengeluarkan ponselnya mengirim pesan singkat kepada sahabatnya itu.
Drttt ... Ponsel Juan bergetar.
Terdapat pesan masuk di ponselnya ketika pemuda itu tengah membersihkan celananya yang terkena tumpahan minuman di dalam toilet. Rahang Juan mengeras begitu membaca isi pesan yang ternyata datang dari Farrel. Pesan yang mengatakan bahwa Emily sepertinya berniat untuk membuatnya mabuk dengan mencampurkan sesuatu ke dalam minuman Juan menurut tebakan Farrel.
Sejak awal Juan memang sedikit curiga dengan gerak-gerik Emily, namun ia tetap tidak menyangka gadis itu berani bermain-main dengannya.
Tangan Juan mengepal kencang, andai saja Emily bukan seorang perempuan, tentu Juan tidak akan segan-segan untuk menghajarnya. Namun, sayang sekali dia adalah seorang gadis. Maka dari itu Juan tidak dapat berbuat kasar kepada Emily.
Pemuda itu segera meninggalkan toilet, bahkan ia pun meninggalkan klub tanpa pamit pada yang lainnya. Juan menuju lapangan parkir untuk mengambil si merah, namun sebelum pergi pemuda itu mengirimkan pesan pada Farrel agar mereka bertemu di tempat biasa.
Langkah Juan terhenti sebelum tiba di tempat motornya di parkirkan. Samar-samar pemuda itu melihat Emily dari kejauhan, gadis itu tengah berbicara dengan dua orang pria dan salah satunya adalah Theo yang merupakan anak buah Marco yang berarti juga adalah anak buah ayahnya. Juan mengenalinya karena pemuda itu pernah di ajak oleh Ziga ke markas Marco untuk mengajarkan pada pemuda itu tentang bisnis mereka yang bergerak di dunia bawah.
Sebenarnya bukan bisnis ilegal yang di jalani Ziga, lebih tepatnya pria itu mempekerjakan para bodyguard dan anggota genk untuk menjaga keamanan wilayahnya. Ziga perlu menjaga kestabilan di berbagai daerah mengingat ia menjalankan bisnis hotel, semua itu ia lakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para tamunya.
Juan tidak melanjutkan langkahnya menuju si merah, pemuda itu memilih mendekat ke arah Emily dengan mengendap-endap dan bersembunyi untuk mengintip apa yang di lakukan gadis yang hingga saat ini masih berstatus sebagai kekasihnya tersebut.
"Mengapa kalian datang kesini?!" Emily kesal karena dua orang pemuda yang ia perintahkan untuk menjaga Hara menghubunginya dan berkata bahwa mereka ingin bertemu.
"Nona, uang yang kau berikan kurang," ucap Theo sembari menyulut rokok dan menghembuskan asapnya ke arah Emily membuat gadis itu terbatuk karenanya.
Emily berdecak kesal, tapi gadis itu tak berani memperlihatkan rasa kesalnya. Berurusan dengan anggota genk berarti harus siap uang dan juga patuh karena salah-salah mereka bisa berbalik melawan dirinya.
Gadis itu pun mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Theo. Emily tidak perduli harus mengeluarkan banyak uang selama keinginannya terpenuhi.
"Pastikan agar gadis itu tidak lagi mengganggu hubunganku dengan kekasihku!" pesan Emily setelah menyerahkan uang pada kedua orang tersebut.
Theo dan temannya pun mengangguk tanda mereka mengerti apa yang di inginkan oleh Emily.
"Jangan datang untuk menemui ku lagi," ucap Emily penuh dengan penekanan.
"Lalu apa yang harus kami lakukan pada gadis itu?" tanya pria lainnya yang kemudian di sambut dengan pukulan ringan di kepala pria itu dari Theo.
"Dasar bodoh! tentu kita akan menikmatinya," ucap Theo dengan menampilkan seringai jahatnya.
"Lakukan apapun yang kalian mau! Jika perlu hilangkan gadis itu dari muka bumi ini!" Emily memerintah dengan kejam.
Untuk mendapat Juan, gadis itu rela melakukan segalanya. Bagi Emily, Juan adalah tambang emasnya, selain memiliki wajah yang tampan pemuda itu adalah putra bungsu dari keluarga kaya yang memegang kekuasaan besar di negara itu.
Bahkan kini gadis itu telah menyiapkan obat untuk di campurkan di minuman Juan, agar malam ini pemuda itu dapat menjadi miliknya yang seutuhnya.
Juan mengeryitkan alisnya begitu mendengar ucapan Emily, pemuda itu kembali teringat akan Hara yang tiba-tiba saja menghilang. Dengan rahang mengeras Juan melangkah untuk menghampiri Emily dan juga dua anak buahnya.
Namun, saat pemuda itu hendak melangkah sebuah tangan menghentikan pemuda itu dengan menepuk bahunya. Ternyata Farrel sahabat baiknya yang datang untuk menghalangi Juan.
Pemuda itu pun memberi isyarat pada Juan agar mengikuti dirinya. Mereka pun segera menjauh dan mencari tempat yang aman untuk kemudian berbicara.
"Mengapa kau menghentikanku?!" Juan bertanya dengan emosi kepada sahabat baiknya itu.
"Jika kau ke sana kita tidak akan mendapatkan apa-apa," ucap Farrel menepuk-nepuk bahu Juan untuk menenangkan pemuda itu.
Juan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, pemuda itu nampak sedang berpikir keras, mencerna kata-kata Farrel.
Matanya memandang jijik ke arah Emily yang kini telah pergi meninggalkan kedua orang tersebut dan melangkah masuk kembali ke dalam klub.
Theo bersama dengan temannya pun beranjak pergi untuk segera kembali ke gudang melihat keadaan Hara yang kini telah menjadi tawanan mereka.
"Ayo kita ikuti mereka!" ajak Juan setelah cukup lama terdiam sambil memperhatikan gerak-gerik Theo dan temannya.
Farrel mengangguk setuju, kedua pemuda itu akhirnya membuntuti mobil yang di tumpangi oleh Theo dan temannya.
******
Terimakasih telah membaca TERJERAT CINTA si CUPU, Ay juga mau ucapkan terimakasih untuk yang sudah memberikan like, coment dan juga votenya.
Jangan lupa untuk mampir di karya Ay yang lainnya.
•AKU MENCINTAIMU (End)
•AKU MENCINTAIMU 2
•TAKDIR CINTA (End)
•TAKDIR CINTA 2
Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Nana Alvionita
dasar wanita ularr..
2021-12-18
0
Hanni
menarik jln cerita'a......🤗🤗🤗
2021-10-26
1
Wardah Juri
semoga cepet ketemu
2021-09-26
0