Kunci untuk menjadi hebat adalah memfokuskan diri pada apa yang benar-benar kita mengerti dan kuasai.
~Ay alvi~
"Ayo!" ajak Hara pada Juan ketika menghampiri pemuda itu di kantin setelah selesai mata kuliahnya.
Juan pun segera bangkit menghampiri gadis yang telah bersiap untuk pulang tersebut.
"Kalian mau kemana?" tanya Jodi keheranan, hingga saat ini dia masih belum menyadari bahwa Hara dan Juan telah tinggal bersama di kediaman keluarga Pratama.
"Pulang," jawab Hara dan Juan berbarengan.
"Pulang? Tapi kenapa bersama? Apa kalian ada hubungan?" serentetan pertanyaan keluar dari mulut Jodi yang tampak kebingungan.
"Memangnya ada yang salah?" Juan balik bertanya tanpa menghentikan langkahnya meninggalkan kantin
Sementara Hara menyusul di belakang pemuda itu dengan di ikuti oleh Jodi yang masih saja mencoba mencari jawaban atas pertanyaannya.
"Kenapa kalian bisa pulang bersama?" tanya Jodi masih penasaran karena baik Juan ataupun Hara tak ada yang menjawab pertanyaan pemuda tersebut.
"Jelaskan Hara!" desak Jodi menahan pintu mobil yang akan di tutup oleh sahabatnya itu.
"Karena kami tinggal bersama," jawab Hara dan Juan kompak.
Jodi menatap Hara kemudian beralih menatap Juan yang telah duduk di belakang kemudi.
"Tadi sudah ku katakan kalau aku tinggal di kediaman keluarga Pratama. Apa kau lupa kalau Juan adalah anak dari keluarga Pratama?" tanya Hara yang tak menantikan jawaban dari Jodi karena gadis itu langsung masuk ke dalam mobil kemudian menutup pintunya.
Jodi menggaruk kepalanya yang tak gatal, pemuda itu hanya dapat memandangi mobil Juan yang semakin lama semakin jauh meninggalkannya.
Bagaimana aku bisa lupa kalau Juan adalah putra Pratama? Dan bagaimana jika dia mengetahui identitas Hara yang sebenarnya? batin Jodi bertanya-tanya.
Satu jam sebelumnya
"Untuk apa kau mengajakku ke kantin?" tanya Jodi sedikit kesal karena Juan menarik pemuda itu dengan paksa.
"Ada yang ingin aku bicarakan," jawab Juan kemudian menekan bahu pemuda itu agar duduk di bangku kantin.
"A-apa?" tanya Jodi sedikit gugup.
Juan lantas duduk di samping Jodi masih dengan tetap merangkul pemuda itu.
"Bagaimana? Kau sudah bertemu kembali dengan Nikki?" tanya Juan penasaran, tujuan Juan membawa Jodi ke kantin adalah untuk menginterogasi pemuda tersebut tentang keberadaan Nikki.
"Ah itu ... Aku ...." Jodi tampak berpikir apa jawaban apa yang akan pemuda itu berikan pada Juan, karena dia tidak mungkin mengungkap jati diri Nikki yang sebenarnya.
"Cepat katakan!" desak Juan tak sabar, pemuda itu benar-benar ingin mengetahui siapa sebenarnya gadis yang bernama Nikki itu.
"Ehm ... Aku sudah lama tidak bertemu dengan Nikki," jawab Jodi pada akhirnya, pemuda itu terpaksa berbohong karena tidak ingin mengkhianati janjinya pada Hara.
Juan menghela nafas, pemuda itu sedikit kesal karena hingga saat ini tak ada informasi yang ia dapat tentang gadis manis pemilik motor sport berwarna kuning yang telah mencuri perhatiannya tersebut.
"Bukankah dia tinggal di apartemen X?" tanya Juan lagi, pemuda itu ingat bahwa kemarin dia sempat melihat gadis itu masuk ke apartemen yang sama sewaktu ia menjemput Hara.
Jodi terkejut dengan pertanyaan Juan, namun pemuda itu berusaha untuk tetap tenang.
"Ma-maksudmu?" tanya Jodi gugup.
"Ya, aku pernah melihat gadis itu masuk ke dalam kompleks apartemen yang sama dengan Hara," jelas Juan.
"Oh ... aku tidak tahu," jawab Jodi masih mencoba menutupi tentang Hara.
"Oh ya, apa dia akan mengikuti lomba minggu depan?" tanya Juan karena pemuda itu masih ingin menjajal kemampuan Nikki yang kemarin berhasil mengalahkannya.
"Entah, sepertinya ...." Jodi belum sempat meneruskan ucapannya saat tiba-tiba terdengar suara Hara yang telah selesai menyelesaikan jadwal kuliahnya.
Jodi kembali menatap kepergian Juan dan sahabatnya tersebut. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana jika pemuda itu mengetahui bahwa gadis yang selama ini ia cari adalah gadis yang selalu berada di dekatnya.
Jodi menghela nafas, sepertinya ia akan mempunyai saingan yang berat untuk mendapatkan hati Hara. Namun, pemuda itu juga tidak ingin persahabatannya dengan Hara menjadi rusak karena masalah perasaan. Setidaknya hingga ia mengetahui bagaimana perasaan gadis itu kepada dirinya.
Akhirnya dengan langkah gontai, Jodi kembali ke apartemennya menggunakan si hitam kesayangannya.
"Kau sudah makan?" tanya Juan pada Hara ketika mereka berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang.
Hara mengangguk menjawab pertanyaan Juan, namun gadis itu kembali memalingkan wajahnya menatap keluar jendela. Ada hal yang mengganggu pikirannya, yaitu tentang bagaimana caranya agar ia mendapatkan izin untuk keluar kota.
"Ada apa?" Juan kembali bertanya ketika melihat gadis yang duduk di sebelahnya itu terlihat murung.
Hara tidak menjawab, gadis mungil itu terhanyut dalam pemikirannya sehingga tidak menghiraukan apa yang Juan tanyakan.
"Hei Cupu!" seru Juan sembari mengusak rambut gadis yang duduk di sampingnya itu.
"Apa?" tanya Hara menoleh tak senang karena Juan membuyarkan lamunannya.
"Kau melamun apa?" tanya Juan penasaran.
"Ti-tidak," jawab Hara terbata-bata, gadis itu tidak ingin Juan mengetahui tentang apa yang ada di dalam pikirannya.
"Ehm ...." Juan sedikit curiga, pemuda itu tidak percaya pada perkataan Hara.
"Apa kau merindukan ayahmu?" tanya Juan mencoba menebak asal apa yang ada di dalam pikiran gadis itu.
"Ah ... itu ... iya aku sangat merindukannya," jawab Hara berbohong agar Juan tak lagi banyak bertanya.
Juan membelai lembut rambut Hara, mencoba menghibur gadis yang sepertinya tengah bersedih itu.
"Kau harus sabar, ada aku dan juga mommy jadi jangan merasa kesepian," hibur Juan.
Hara ingin tertawa di dalam hatinya, ternyata Juan yang kelihatannya cuek dan acuh bisa begitu perduli dengan perasaan orang lain. Walau tebakan Juan salah, Hara bersyukur karena akhirnya dia mengetahui sisi lain dari seorang Juan sang Casanova.
"Apa kau mau ikut aku nanti malam?" tanya Juan mencoba mengajak Hara untuk mengurangi kesedihan gadis itu.
"Kemana?" Hara balik bertanya sambil menatap Juan dengan serius.
"Ada race nanti malam," jawab Juan.
"Dan aku akan ikut balap," jelas Juan
Mata Hara berbinar mendengar kata race, gadis itu memang ingin keluar untuk mengikuti race malam ini dan juga Hara masih penasaran dengan kemampuan Juan yang kemarin di sempat di kalahkannya.
"Mau," jawab Hara antusias sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ehmm ... tapi kau harus membantuku," ucap Juan misterius membuat Hara sedikit ragu.
"Membantu apa?" tanya Hara ragu-ragu.
Juan tak menjawab, pemuda itu hanya menampilkan senyum misterius yang membuat Hara merasa sedikit takut.
******
Terimakasih telah membaca TERJERAT CINTA si CUPU, Ay juga mau ucapkan terimakasih untuk yang sudah memberikan like, coment dan juga votenya.
Jangan lupa untuk mampir di karya Ay yang lainnya.
•AKU MENCINTAIMU
•AKU MENCINTAIMU 2
•TAKDIR CINTA
Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Hanni
ad udang d balik bakwan......ah....pengen jd'a kan ...🤭🤭🤭
2021-10-26
0
riska
wkwkwkwk sama" bulus ini nih..
2021-10-02
0
Ira Susi Lawati
suka sm author...selalu dimulai dengan kata2 bijak...
2021-09-23
0