"Juan, " panggil Jodie yang membuat Hara langsung menengok ke arah Juan berjalan dengan Elvira.
Deg, jantung Hara berdegup kencang melihat wajah tampan Juan. Pria tersebut terlihat sangat tampan walau hanya menggunakan pakaian casualnya. Iya Juan memang tampan dalam balutan busana apa pun. Setelah kemarin Hara melihat penampilan Juan yang tampak maskulin dengan celana dan jaket kulitnya, kini ia melihat Juan yang tampak santai dengan jeans dan kaos polonya. Kaos berlengan pendek itu memamerkan kulit putih Juan dan otot otot tanganya yang kekar. Jadi membuat tampilan pria tersebut tetap terlihat macho.
"Hai," sapa Juan yang langsung menghampiri meja tempat Jodie makan.
Monic yang melihat Juan menghampirinya dengan seorang wanita cantik semakin mengepalkan tangannya.
Elvira sendiri yang melihat kehadiran Monic semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Juan, membuat Juan semakin tidak nyaman.
Juan duduk di sebelah Jodie yang otomatis berhadapan langsung di depan Hara, membuat Hara semakin gugup dan jantungnya berdegup semakin kencang.
"Juan, kenapa kita makan di sini ?" tanya Vira dengan manja.
"Kenapa memangnya?" Juan bertanya balik dengan tak acuh.
"Tempat ini tidak cocok untuk orang orang seperti kita," rajuk Vira sambil melirik sinis ke arah Monic.
Monic yang tidak senang melihat Juan bersama wanita lain pun tersulut kemarahannya saat mendengar ucapan Elvira.
"Jadi ini wanita murahan yang membuatmu berpaling dariku Juan ," teriak Monic marah.
"Hai, apa maksudmu?" tanya Vira tak senang.
"Maksudku, kau adalah wanita murahan yang merebut kekasih orang," ucap Monic sarkas.
"Hai, jaga ucapannya !" sahut Elvira.
Hara yang menatap dua wanita yang bertengkar di hadapannya hanya dapat menggelengkan kepalanya lemah. Walau dia akui bahwa dia juga sedikit tertarik dengan Juan, tapi untuk bertengkar dengan wanita lain demi memperebutkan Juan tidak masuk dalam fikiran Hara.
"Bisakah kalian tidak bertengkar di sini !" ucap Hara setengah berteriak.
"Ini tempat umum dan aku ingin makan dengan tenang," bentak Hara kepada dua wanita yang sedang beradu argumen tersebut.
"Diam !" jawab mereka berdua berbarengan yang di jawab endikkan bahu oleh Hara.
"Ayo, kita pergi dari sini," ajak Hara pada Jodie sambil menggandeng tangan sahabatnya itu.
Mereka pun segera berjalan keluar meninggalkan kantin yang kini telah ramai akibat pertengkaran dua gadis kelas atas tersebut.
"Kalian mau kemana ?" tanya Juan yang ternyata mengikuti kedua orang yang berjalan di depannya tersebut.
Hara menoleh dan menatap tajam ke arah Juan,
"Makan," jawab Hara cepat.
"Kau dan wanita wanitamu telah mengganggu makan siang kami," ucap Hara sarkas.
Juan mengendikkan bahu acuh,
"Jangan salahkan aku, mereka yang bertengkar sendiri," jawab Juan polos.
Hara berbalik meneruskan langkahnya, dia tidak lagi berminat berdebat dengan Juan.
Hara melangkahkan kakinya memasuki sebuah restauran yang terletak di depan kampus, sementara Jodie dan Juan mengikutinya dari belakang.
"Sahabatmu gadis yang pemarah," ucap Juan pelan tapi masih dapat di dengar oleh Hara.
Hara membalik badan kemudian melotot ke arah Juan.
"Sudah tahu aku pemarah, kenapa kau mengikutiku ?" tanya Hara sinis.
"Aku ingin makan," jawab Juan acuh, dia melewati Hara memasuki restauran dan segera duduk di salah satu meja.
Hara memilih duduk di meja yang lain, dia malas untuk duduk bersama satu meja dengan Juan. Sedangkan Jodie hanya mengikuti sahabat baiknya tersebut.
Tapi yang tak Hara sangka adalah kini Juan malah menghampirinya dan memilih untuk duduk di sebelah gadis tersebut.
Hara menatap sebal ke arah Juan, walau pemuda itu tampan tapi sikapnya begitu menyebalkan bagi Hara.
Juan sendiri tak terpengaruh dengan tatapan. Hara, pemuda itu dengan cuek memesan makanan untuk makan siangnya.
"Kemana temanmu yang kemarin ikut race ?" tanya Juan pada Jodie yang membuat Hara tersedak makanannya.
Juan dan Jodie dengan segera menyodorkan minum pada Hara secara berbarengan. Hara menerima minuman dari Jodie dan mengabaikan yang di sodorkan Juan.
"Makanlah pelan pelan, seperti bukan seorang wanita saja," ucap Juan ketus.
Hara tak memperdulikan omongan Juan, dalam hatinya menyesal sempat menyukai pemuda tersebut yang ternyata bermulut pedas.
"Aku penasaran ingin bertemu dengan temanmu itu," ucap Juan pada Jodie, melanjutkan perkataannya tadi.
Lagi lagi Hara tersedak mendengar perkataan Juan. Dia tidak menyangka kalau pemuda itu penasaran ingin bertemu dengannya lagi setelah di kalahkan saat race kemarin.
"Ish, apa kau tidak bisa makan pelan pelan" gerutu Juan, dia merasa kesal karena kini Hara tak hanya tersedak tapi hampir saja menyemburkan makanan yang ada di mulutnya.
Hara tak menjawab, dia malah bangkit dari duduknya.
"Maaf, aku ada kuliah sebentar lagi," ucap Hara.
"Kalian nikmati saja makan siangnya," tambah Hara yang kemudian langsung bergegas lari menuju kampus.
"Temanmu aneh," ucap Juan sambil kembali memakan makanannya.
Sebenarnya Juan telah makan siang di rumah, dia sengaja mengikuti Jodie untuk bisa menanyakan tentang temannya yang berhasil mengalahkan Juan di race.
"Dia tidak aneh, dia sebenarnya gadis yang baik dan juga pintar," bantah Jodie tak senang Juan menyebut sahabatnya itu aneh.
"Terserah katamu," ucap Juan tak perduli.
"Aku lebih tertarik pada sahabatmu yang lain, yang kemarin telah mengalahkanku, " tambah Juan.
Dasar bodoh, gadis yang kau sebut aneh itulah yang telah berhasil mengalahkanmu, ucap Jodie dalam hatinya.
Jodie menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan Juan.
"Ahh, sahabatku yang satu itu sangat sibuk," jawab Jodie.
"Aku sendiri tak yakin kapan bisa bertemu dengannya," ucap Jodie berbohong, dia memang di larang oleh Hara untuk memberitahu identitas Hara yang sebenarnya pada siapa pun.
Sementara Hara tidak kembali ke kelas, sebenarnya kuliahnya baru di mulai satu jam lagi. Dia memilih pergi meninggalkan restauran agar tidak lagi mendengar omongan Juan yang penasaran ingin bertemu dengannya saat gadis itu merubah penampilannya menjadi si pembalap Nikki.
Akhirnya Hara memilih perpustakaan sebagai tempat pelariannya. Dia ingin menenangkan diri dengan membaca buku buku yang ada di sana.
Di restauran Juan mengobrol akrab dengan Jodie, mereka membicarakan hal hal yang berkaitan dengan motor dan juga balapan. Mereka terus asyik berbicara tentang hobi mereka, tanpa menyadari bahwa kedua orang yang tadi bertengkar di kantin kini sedang dalam perjalanan ke restauran. Mereka ingin menghampiri Juan yang melarikan diri saat mereka sedang bertengkar.
"Juaaaaannnn," teriak Monic dan Vira berbarengan, ketika melihat Juan berjalan keluar dari restauran dengan Jodie.
Juan menatap malas kedua wanita itu, dia tidak senang dengan keributan. Apalagi dua wanita itu bertengkar memperebutkannya tanpa bertanya pada dirinya yang bersangkutan siapa sebenarnya yang Juan sukai.
"Ada apa ?" tanya Juan malas.
"Kenapa kau pergi ?" tanya Vira manja, dia mulai menggelayut manja di lengan Juan.
"Juan, kau harus jelaskan !" ucap Monic emosi.
"Apa wanita ini yang menyebabkan kau memutuskan hubungan denganku ?" tanya Monic.
Juan menghela nafas, kedua wanita ini sudah sangat merepotkannya. Juan menepis tangan Vira yang bergelayut di lengannya.
"Dengar baik baik Miss Bannet," ucap Juan penuh penekanan.
"Kita sudah berpisah dua bulan yang lalu, jadi saat ini aku berhubungan dengan siapa pun bukanlah urusanmu," jelas Juan yang membuat mata Monic melotot dan senyum mencibir tercetak di wajah Vira.
"Dan kau Miss Timothy, mulai saat ini kita putus. Jadi kalian berdua jangan ganggu aku lagi" ucap Juan yang seger berlalu meninggalkan kedua gadis tersebut.
Sementara Jodie yang menyaksikan peristiwa itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Entah mengapa dia menyayangkan sikap Juan yang menolak kedua gadis cantik tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
ArbaIy ArbaIy
hahaah ..
enaknya jadi juan
2021-11-14
0
Pertiwi Tiwi
km belum tahu aja Juan .yg mengalahkan km lomba balap motor adalah seorang wanita yg cupu.kalau kau tahu sendiri .pasti km kejang kejang
2021-10-14
0
Susi Libra
visual thor
2021-08-22
1