Lima belas

Santi sesenggukan dalam pelukan Ainun. "Mbak Ainun janji kan, akan kembali lagi kesini?"

"Iya, Santi. Aku tidak mungkin tidak kembali. Calon suamiku ada disini."

Ari yang terlihat berjalan dari kejauhan mengalihkan perhatian Santi. "Kenapa Kak Ari kesini lagi, Mbak. Apa kekasihnya itu akan datang menemuinya di ruangan Mbak Ainun seperti kemarin?"

"Tidak, Santi. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Lagi pula, Ari sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Kamu jaga jarak dengannya. Nara itu seperti ular berbisa, yang akan mematok mu tanpa kamu sadari."

Ada rona kebahagiaan terpancar dari wajah Santi saat Ainun mengatakan, kalau Ari sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Nara.

"Assalamualaikum.."

Ari mengucap salam seraya mencium tangan kakaknya. "Apa kabar, dek. Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku baik, Kak." Jawab Santi canggung.

"Ingat, Santi. Jaga jarak dengan Nara selama aku tidak ada disini." Sambung Ainun.

"Iya, Mbak."

"Ada apa dengan Nara, Kak. Kenapa Kak Ainun berpesan seperti itu pada Santi."

"Aku hanya tidak mau melihat Santi terluka karena mulut pedasnya, Ari."

"Nara tidak seburuk itu, Kak."

"Itu hanya berlaku padamu, Ari. Tapi tidak pada kami."

"Maksud, Kakak?"

"Jangan bahas gadis itu, Ari. Ayo kita berangkat. Pak Parjo sudah menunggu kita di gerbang."

"Semoga selalu dalam lindungan Allah, Kak." Ucap Santi. Melepaskan tangan Ainun yang dia genggam sejak tadi."

"Kamu tidak mendoakan ku juga, dek?" Tanya Ari sambil tersenyum. Mendekati Santi yang berdiri beberapa meter di depannya.

"Untuk Kak Ari juga. Semoga Allah selalu melindungi mu di setiap langkahmu."

"Amiinn." Jawab Ari. " Jaga dirimu baik-baik. Kami akan kembali seminggu lagi."

Ari menepuk pelan kepala Santi. Kebiasaan yang belum bisa dia hindari walaupun Santi berulang kali memperingatinya.

Dada Santi berdebar. Tapi, dia tidak memprotes tindakan Ari tersebut. "Iya, Kak." Jawabnya singkat.

Air mata Santi kembali menetes saat Ainun dan Ari berjalan menjauh, meninggalkannya di tempat itu. Setelah puas menatap kepergian mereka, Santi mengusap air matanya. Dia berbalik untuk kembali ke asramanya.

Sebuah tepuk tangan dari arah samping menghentikan langkahnya. Santi menatap ke arah gadis yang memberikannya tepuk tangan itu. "N..Nara." Lirihnya pelan.

Santi berusaha menghindar dengan berjalan lebih cepat.

"Berhenti!" Teriak Nara.

Santi menghentikan langkahnya. Namun, dia enggan untuk menoleh.

Nara lebih mendekat dan mendorong Santi, agar masuk ke dalam ruangan asrama di sampingnya. Mengapit Santi di tembok asrama itu, agar tidak bisa kabur darinya. "Kenapa kamu menghindar dariku. Aku tau kalau kamu mencintai Kak Ari." Nara mengernyitkan bibirnya. "Aku benci melihatnya seperti itu padamu. Dia tidak suka disentuh aku. Tapi, dia bahkan dengan sengaja menepuk kepalamu seperti tadi."

"K..kak Ari memang selalu melakukan itu padaku."

"Kau bahagia kan, melihat kak Ari seperti itu padamu."

Santi hanya terdiam. Matanya tajam menatap gadis yang sedang mencengkram pundaknya.

"Aku bahkan sampai memohon untuk hanya sekedar menyentuh tangannya. Aku sampai menangis untuk hanya sekedar menjabat tangannya. Kamu tau dia bilang apa."

Santi masih diam dan terus menatap Nara.

"Dia bilang, kita bukan muhrim, Nara. Aku akan memberimu kebebasan untuk menyentuh anggota tubuhku, jika kamu halal untukku." Mata Nara menatap setiap inci wajah Santi. Mencengkram dagu gadis itu dengan kuat. "Apa yang spesial dari dirimu, Santi!" Ucapnya sambil menghentak wajah Santi dengan tangan kirinya.

"Lepaskan aku, Nara." Santi memberontak mencoba melepaskan dirinya dari cengkraman Nara.

Qonita yang baru datang dari luar langsung menarik tangan Nara. "Apa yang kamu lakukan, Nara? Apa kamu belum puas, membuat keributan? Nyawamu tinggal satu disini, Nara. Jangan banyak tingkah kalau kamu masih ingin bertahan."

"Kamu jangan ikut campur, Qonita. Aku hanya mau memperingatkan gadis mualaf ini, agar dia tidak berani lagi mendekati Kak Ari."

"Santi tidak mungkin bisa menghindar dari Kak Ari, Nara. Mereka tinggal di satu rumah yang sama."

Santi masih diam mendengar perdebatan dua orang di depannya. Mengusap-usap dagunya yang terasa nyut-nyutan karena tindakan Nara tadi.

"Terserah! intinya, aku tidak suka melihatnya dekat dengan Kak Ari."

"Ayo, Santi. Jangan ladeni ucapan orang yang kurang waras ini."

Qonita menarik tangan Santi, agar segera meninggalkan ruangan itu.

Santi segera mengikuti langkah Qonita. kembali ke asramanya.

"Aku hanya orang baru disini. Tapi, kenapa gadis itu sangat beringas padaku, Qonita?" Ucap Santi. Duduk di ranjangnya yang berantakan.

"Memang begitu sifatnya dia, Santi. Jika dia merasa sesuatu itu adalah miliknya. Maka dia tidak akan tinggal diam dan akan menyingkirkan siapapun itu yang merebut miliknya itu."

"Tapi, Kak Ari itu bukan suaminya. Kenapa dia berfikir seperti itu."

"Allah menciptakan manusia dengan rupa dan sifat yang berbeda, Santi. Jadi, jangan tanyakan kenapa dia bisa berfikir seperti itu.

"Astagfirullahal'adzim,"

"Ayo kita makan dulu, aku sudah masak untuk kita makan."

"Kenapa kita masak sendiri di tempat ini. Aku dengar di pondok pesantren yang lain. Para santri di tanggung."

"Justru dengan begini, kita bisa mandiri."

Santi hanya tersenyum menanggapinya.

* * *

Pak Akmal memeluk kedua anaknya. "Maafkan Abi tidak bisa menjemput kalian."

"Tidak apa-apa, Abi." Jawab Ari, tersenyum menatap Abinya.

"Kamu benar-benar menepati janjimu, nak?"

"Janji apa, Abi?"

"Janjimu untuk menjadi anak yang baik dan tidak lagi melanggar peraturan yang berlaku di pesantren."

"InsyaAllah, Abi."

Ainun mendengus. "Wanita ular itu masih mengejar Ari, Abi. Dia bahkan berani me..."

"Kak! jangan mengatakan apapun pada Abi. Aku akan menjadi anak yang baik dan tidak akan lagi ketemuan dengan Nara."

Ainun memutar bola matanya, kesal mendengar ucapan adiknya. "Terserah kamu, dek."

Bu Fatimah yang baru tiba, duduk di depan suami dan kedua anaknya. "Ada masalah apa ini. Kenapa kalian heboh sekali."

"Tidak ada apa-apa, Ummi." Ucap Ari segera.

"Wanita ular itu mengejar-ngejar Ari, Ummi." Ucap Ainun membantah ucapan adiknya.

"Maksud kamu?"

"Itu, Ummi. Pacarnya Ari yang membuat kasus dengan Ari kemarin. Dia mencari Ari di ruangan ku, Ummi."

"Tidak baik bilang begitu, nak. Siapapun dia, bagaimanapun caranya bersikap, dia tetap hamba ciptaan Allah." Tegas Pak Akmal.

Ainun terdiam mendengar teguran Abinya.

"Apa kamu tidak merasa berdosa, nak. Mengatakan ciptaan Allah itu seperti itu?"

Ainun kembali mendengus. "Aku tidak suka dengan sifatnya, Abi."

"Berhenti egois dan merasa dirimu yang paling benar, nak. Belum tentu Allah meridhoi perbuatan mu itu."

Ari menatap kakaknya yang menunduk mendengar nasihat Abinya. "Maafkan aku, Kak. Aku akan benar-benar memutuskan hubungan dengan Nara jika itu membuat kan Ainun tidak nyaman."

Ainun menatap adiknya. "Tapi, gadis itu sangat sulit dibilang begini begitu, Ari. Aku bingung denganmu. Apa yang membuatmu bisa jatuh cinta padanya."

"Aku hanya penasaran dengan dia, Kak. Teman-teman bilang, pacaran dengan dia banyak untungnya. Setelah aku tau maksud mereka, aku menyesal, kak."

"Seharusnya kamu fokus pada kuliah kamu, nak." Timpal Bu Fatimah. "Jangan memikirkan wanita dulu, sebelum menuntaskan kuliah kamu."

"Kalau Abi berbeda pendapat dengan Ummi kamu. Kalau kamu memang butuh wanita untuk menyemangati mu. Menikah, nak. Abi tidak akan melarangmu. Daripada kamu terus-terusan mendapat hukuman di pesantren karena sering ketemuan."

"Abi itu apaan, sih. Jangan mengajarkan anak untuk nikah muda, Abi. Mau kasih makan apa anak orang nanti " Timpal Bu Fatimah ketus.

"Tidak, Abi. Ari akan benar-benar berubah sekarang dan fokus pada kuliah Ari.

"Baguslah kalau begitu, nak. Abi akan tunggu perubahan itu."

* * *

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

semangat ari persikab dan berperilaku dewasalah kamu

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Visual
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua belas
14 Tiga belas
15 Empat belas
16 Lima belas
17 Enam belas
18 Tujuh belas
19 Delapan belas
20 Sembilan belas
21 Dua puluh
22 Dua puluh satu
23 Dua puluh dua
24 Dua puluh tiga
25 Dua puluh empat
26 Dua puluh lima
27 Dua puluh enam
28 Dua puluh tujuh
29 Dua puluh delapan
30 Dua puluh sembilan
31 Tiga puluh
32 Tiga puluh satu
33 Tiga puluh dua
34 Tiga puluh tiga
35 Tiga puluh empat
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Lima puluh tujuh
59 Lima puluh delapan
60 Lima puluh sembilan
61 Enam puluh
62 Enam puluh satu
63 Enam puluh dua
64 Enam puluh tiga
65 Enam puluh empat
66 Enam puluh lima
67 Enam puluh enam
68 Enam puluh tujuh
69 Enam puluh delapan
70 Enam puluh sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh puluh satu
73 Tujuh puluh dua
74 Tujuh puluh tiga
75 Tujuh puluh empat
76 Tujuh puluh Lima
77 Tujuh puluh enam
78 Tujuh puluh tujuh
79 Tujuh puluh delapan
80 Tujuh puluh sembilan
81 Delapan puluh
82 Delapan puluh satu
83 Delapan puluh dua
84 Delapan puluh tiga
85 Delapan puluh empat
86 Delapan puluh lima
87 Delapan puluh enam
88 Delapan puluh tujuh
89 Delapan puluh delapan
90 Delapan puluh sembilan
91 Sembilan puluh
92 Sembilan puluh satu
93 Sembilan puluh dua
94 Sembilan puluh tiga
95 Sembilan puluh empat
96 Sembilan puluh lima
97 Sembilan puluh enam
98 Sembilan puluh tujuh
99 Sembilan puluh delapan
100 Sembilan puluh sembilan
101 Seratus
102 Seratus satu
103 Seratus dua
104 Seratus tiga
105 Seratus empat
106 Seratus lima
107 Seratus enam
108 Seratus tujuh
109 Seratus delapan
110 Seratus sembilan
111 Seratus sepuluh
112 Seratus sebelas
113 Seratus dua belas
114 Seratus tiga belas
115 Seratus empat belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus enam belas
118 Seratus tujuh belas
119 Seratus delapan belas
120 Seratus sembilan belas
121 Seratus dua puluh
122 Seratus dua puluh satu
123 Seratus dua puluh dua
124 Seratus dua puluh tiga
125 Seratus dua puluh empat
126 Seratus dua puluh lima
127 Seratus dua puluh enam
128 Seratus dua puluh tujuh
129 Seratus dua puluh delapan
130 Seratus dua puluh sembilan
131 Seratus tiga puluh
132 Seratus tiga puluh satu
133 Seratus tiga puluh dua
134 Seratus tiga puluh tiga
135 Seratus tiga puluh empat
136 Seratus tiga puluh lima
137 Seratus tiga puluh enam
138 Seratus tiga puluh tujuh
139 Seratus tiga puluh delapan
140 Seratus tiga puluh sembilan
141 Seratus empat puluh
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Visual
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua belas
14
Tiga belas
15
Empat belas
16
Lima belas
17
Enam belas
18
Tujuh belas
19
Delapan belas
20
Sembilan belas
21
Dua puluh
22
Dua puluh satu
23
Dua puluh dua
24
Dua puluh tiga
25
Dua puluh empat
26
Dua puluh lima
27
Dua puluh enam
28
Dua puluh tujuh
29
Dua puluh delapan
30
Dua puluh sembilan
31
Tiga puluh
32
Tiga puluh satu
33
Tiga puluh dua
34
Tiga puluh tiga
35
Tiga puluh empat
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Lima puluh tujuh
59
Lima puluh delapan
60
Lima puluh sembilan
61
Enam puluh
62
Enam puluh satu
63
Enam puluh dua
64
Enam puluh tiga
65
Enam puluh empat
66
Enam puluh lima
67
Enam puluh enam
68
Enam puluh tujuh
69
Enam puluh delapan
70
Enam puluh sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh puluh satu
73
Tujuh puluh dua
74
Tujuh puluh tiga
75
Tujuh puluh empat
76
Tujuh puluh Lima
77
Tujuh puluh enam
78
Tujuh puluh tujuh
79
Tujuh puluh delapan
80
Tujuh puluh sembilan
81
Delapan puluh
82
Delapan puluh satu
83
Delapan puluh dua
84
Delapan puluh tiga
85
Delapan puluh empat
86
Delapan puluh lima
87
Delapan puluh enam
88
Delapan puluh tujuh
89
Delapan puluh delapan
90
Delapan puluh sembilan
91
Sembilan puluh
92
Sembilan puluh satu
93
Sembilan puluh dua
94
Sembilan puluh tiga
95
Sembilan puluh empat
96
Sembilan puluh lima
97
Sembilan puluh enam
98
Sembilan puluh tujuh
99
Sembilan puluh delapan
100
Sembilan puluh sembilan
101
Seratus
102
Seratus satu
103
Seratus dua
104
Seratus tiga
105
Seratus empat
106
Seratus lima
107
Seratus enam
108
Seratus tujuh
109
Seratus delapan
110
Seratus sembilan
111
Seratus sepuluh
112
Seratus sebelas
113
Seratus dua belas
114
Seratus tiga belas
115
Seratus empat belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus enam belas
118
Seratus tujuh belas
119
Seratus delapan belas
120
Seratus sembilan belas
121
Seratus dua puluh
122
Seratus dua puluh satu
123
Seratus dua puluh dua
124
Seratus dua puluh tiga
125
Seratus dua puluh empat
126
Seratus dua puluh lima
127
Seratus dua puluh enam
128
Seratus dua puluh tujuh
129
Seratus dua puluh delapan
130
Seratus dua puluh sembilan
131
Seratus tiga puluh
132
Seratus tiga puluh satu
133
Seratus tiga puluh dua
134
Seratus tiga puluh tiga
135
Seratus tiga puluh empat
136
Seratus tiga puluh lima
137
Seratus tiga puluh enam
138
Seratus tiga puluh tujuh
139
Seratus tiga puluh delapan
140
Seratus tiga puluh sembilan
141
Seratus empat puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!