Delapan

Pak Akmal tidak bisa menahan tawanya mendengar ucapan Santi. Bu Fatimah juga ikut tersenyum, walaupun terlihat masih kaku.

Ari melanjutkan candaannya pada Santi. "Aku pelitnya dimana, Santi?" Tanyanya, masih dengan menahan senyum.

"Kak Ari pelit ilmu pada calon mualaf seperti aku ini."

"Hah, besok juga di pesantren kamu akan mendapatkan semuanya." Jawab Ari.

Suasana yang tadinya tegang perlahan mulai mencair.

Bu Fatimah menautkan alisnya mendengar ucapan putranya. "Apa maksud kamu Santi akan mendapatkan semuanya di pesantren, Ari?"

"Santi akan mengucapkan dua kalimat syahadat di pesantren, Ummi." Timpal Pak Akmal.

"Maksud Abi, Santi akan mondok, seperti Ainun dan Ari?"

"Iya, Ummi. Santi akan ikut kami ke pesantren dan dia akan tinggal di asrama. Dia juga akan melanjutkan pendidikannya yang sempat tertunda." Ucap Ainun menjelaskan pada Umminya.

Bu Fatimah tercengang. "Kenapa kalian tidak diskusikan dulu dengan Ummi?"

"Kan, Ummi baru saja sadar kalau Santi tidak ada salahnya saat hadir di keluarga ini. Dari kemarin kan, Ummi tidak perduli padanya" Timpal Ari.

"Kenapa bilang gitu sama Ummi, dek?" Ucap Ainun menegur adiknya.

"Maafkan Ummi, nak. Ummi memang bersalah." Jawab Bu Fatimah sambil menunduk.

"Kami semua sudah memaafkan Ummi. Tapi, Ummi harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi." Timpal Pak Akmal.

Bu Fatimah mengangguk.

"Santi akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas karena sebelumnya dia hanya lulus di Sekolah Menengah Pertama." Jelas Pak Akmal lagi.

Bu Fatimah menatap Santi. "Memangnya umur kamu berapa, nak? Masa iya, kamu baru tamat Sekolah Menengah Pertama?"

"Sebenarnya, sudah dua tahun aku tidak sekolah, Tante. Sudah berbagai cara aku lakukan, agar aku bisa sekolah lagi. Tapi, itu semua tidak mungkin. Ayahku selalu menuntut ku untuk ada di rumah. Aku harus ada jika dia mencariku. Kehidupan ayahku yang penuh dengan misteri membuatku semakin tertekan. Malam ketika aku bertemu dengan Kak Ari itu, ayah sampai memukul tubuhku dengan besi."

"Astagfirullahal'adzim," ucap empat orang yang sedang mendengar cerita Santi.

"Tapi, kenapa kamu tidak pernah menceritakannya padaku, Santi?" Tanya Ari, menyela cerita Santi.

"Aku pernah bilang sama kamu, Kak. Aku tidak mudah percaya dengan orang lain. Apalagi malam itu keadaan kita sedang sama-sama terluka."

"Tapi, aku tidak separah dirimu."

"Iya, karena kalau Kak Ari, hanya terluka dalam saja. Sedangkan aku, luar dalamnya sama-sama terluka." Ucap Santi, tersenyum dengan terpaksa. " Sebenarnya, aku rindu pada ayah. Namun, jika mengingat perbuatannya padaku. Aku ingin untuk tidak pernah lagi mengingatnya."

"Kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi malam itu?" Ucap Pak Akmal. Karena dia juga penasaran dengan kehidupan pribadi gadis yang sudah Ia tampung hampir satu bulan itu.

"Kejadian seperti itu tidak hanya terjadi malam itu, Om. Hampir setiap malam, aku selalu kabur jika ayahku sudah hilang kendali."

"Maksudmu?" Tanya Pak Akmal lagi.

"Ayah sering hilang kendali kalau dia sudah mabuk berat. Hal itu terjadi hampir setiap malam. Dan malam ketika aku bertemu Kak Ari itu..

Flashback on..

"Aku mohon, Ayah. Jangan bawa wanita seperti itu ke rumah." Ucap Santi sambil memeluk kaki ayahnya.

"Jangan melarang ku, Aurora! Suruh ibumu kembali jika kamu tidak mau melihat aku tidur dengan orang lain." Timpal laki-laki itu, mencoba melepaskan kakinya dari pelukan Santi.

Santi semakin erat memeluk kaki ayahnya. Wanita yang berdiri di samping ayahnya hanya tersenyum sambil menyerahkankan minuman beralkohol ke ayahnya Santi.

"Anda jangan memberikan minuman itu pada Ayah! Nanti dia hilang kendali!" Teriak Santi pada wanita itu. Dia segera berdiri lalu menyingkirkan gelas itu dengan sebelah tangannya.

Prang !!

Gelas itu jatuh, pecah berserakan di lantai.

"Anak kurang ajar!" Teriak ayah Santi seraya berdiri.

Plak!!

Satu tamparan mendarat di pipi Santi. Luka kemarin malam belum sembuh. Malam ini, dia kembali mendapatkan pukulan lagi. Dan menyusul lagi tamparan demi tamparan. Saat Santi sudah hilang keseimbangan karena menerima pukulan yang bertubi-tubi dari ayahnya,dia jatuh tersungkur di lantai. Mukanya sudah lebam, darah mengucur dari sudut bibirnya.

Sang ayah masih belum puas menyiksa anaknya. Santi yang sudah terkapar lemah kembali di tendang sampai terpental. Dia hanya terisak sambil meringis menahan sakit. Ayahnya mengambil sebuah besi sebesar jari kelingking yang bersandar di belakang pintu. Besi itu mendarat dua kali di lengan dan perut Santi. Bajunya yang putih bersih mulai ternoda dengan bercak darah yang menetes dari sudut bibirnya.

Dengan susah payah, Santi berhasil bangkit dan berusaha menggapai pintu. Dia berjalan tertatih menjauh dari rumahnya untuk menghindari amukan selanjutnya dari sang ayah. Santi berjalan sambil memegangi perutnya yang terasa benar-benar sakit.

Santi berjalan tertatih menyusuri jalan raya yang sudah sepi karena waktu yang sudah lewat tengah malam. Senyumnya mengembang saat melihat sebuah botol air mineral berdiri di trotoar jalan raya. Dia melanjutkan langkahnya sambil meringis, mendekati botol itu. Berharap, masih ada airnya yang tersisa. Dia menghembuskan nafasnya lega saat melihat botol air minum itu tinggal setengah. Santi langsung meneguknya sampai tandas. Air minum itu membuat tenaganya bertambah. Santi melanjutkan langkahnya, terus berjalan tanpa arah dan tujuan. Sampai akhirnya, dia bertemu dengan Ari yang sedang duduk menunduk di pinggir trotoar jalan.

Flashback off..

"Begitulah cerita kehidupanku, Om, Tante." Ucap Santi mengakhiri ceritanya. Dia menghapus sisa air matanya yang tidak berhenti mengalir selama bercerita tadi.

Bu Fatimah ikut menangis. " Maafkan Tante yang menambah penderitaan mu, nak."

Santi mengulas senyum. "Tante tidak salah. Semua yang Tante katakan itu memang kenyataan, kok."

"Tidak, nak. Sekali lagi, maafkan Tante yang telah menambah penderitaan mu."

Santi mengangguk, senyum dan tangisnya menyatu. Ainun ikut terisak sambil mendekat memeluk santi. Pak Akmal dan Ari menatap iba pada gadis malang yang sedang terisak di depan mereka. Sedangkan Bu Fatimah berdiri, lalu menghambur memeluk Santi dan Ainun yang masih berpelukan.

"Sekali lagi, Om mau bertanya, nak. Apa boleh?" Ucap Pak Akmal, memecah Isak tangis tiga wanita yang masih berpelukan itu.

Santi melepas pelukannya dan kembali mengusap air matanya. "Silahkan, Om mau menanyakan apapun. Aku akan menjawabnya dengan senang hati. Aku tidak akan menyembunyikan sedikitpun masa laluku dari kalian."

Pak Akmal menarik nafas dalam. "Ibumu dimana sekarang, nak?"

Santi menatap Pak Akmal. "Ibuku tinggal di sebuah pondok pesantren, Om. Aku sudah mengetahuinya sejak lama. Tapi, aku tidak mungkin mengatakannya pada ayah."

"Apakah ayahmu melakukan hal yang sama pada ibumu, seperti yang dilakukannya padamu?"

Santi mengangguk. "Bahkan, ayah melakukannya sampai melewati batas. Ibu kabur karena sudah bosan dengan kelakuan ayah."

"Kenapa ibumu tinggal di pesantren?" Tanya Pak Akmal lagi, mengorek informasi lebih dalam.

"Dia sama seperti yang ingin aku lakukan sekarang. Awalnya ibu terpaksa. Tapi, lama-kelamaan, dia jadi nyaman. Bahkan, sekarang ibuku memakai hijab syar'i. Mungkin, kalian tidak akan percaya kalau aku menunjukkan ibuku pada kalian."

"Apa kamu tidak berniat untuk menuntut perbuatan ayah kamu pada pihak yang berwajib?"

"Tidak, Om. Aku tidak mau memenjarakan orang tuaku."

"Tapi, dia sudah kelewatan. Dia harus di hukum biar dia jera. Itu tindakan yang sangat buruk."

"Seburuk-buruk perbuatannya, dia tetap ayahku, Om."

"Subhanallah, kamu luar biasa, Santi." Ucap Ari, kagum dengan sikap Santi.

Ainun ikut menatap Santi dengan kagum. Dia mengulas senyum, bangga dengan ketegaran gadis itu.

"Terimakasih, kak." Ucap Santi.

Pak Akmal tiba-tiba berdiri. "Baiklah, untuk masalah jalan-jalan, besok pagi kita bahas selesai sarapan. Sekarang, Abi mau istirahat dulu. Ayo, Ummi." Ucap Pak Akmal sambil menggandeng tangan istrinya.

"Assalamualaikum, anak-anak. Silahkan kalian istirahat."

"Wa'alaikumsalam.." Ucap mereka serentak. Ikut beranjak, masuk ke kamar masing-masing.

* * *

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

alhamdulillah ketegangan dengan bu Fat sudah mencair👏👏👏

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Visual
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua belas
14 Tiga belas
15 Empat belas
16 Lima belas
17 Enam belas
18 Tujuh belas
19 Delapan belas
20 Sembilan belas
21 Dua puluh
22 Dua puluh satu
23 Dua puluh dua
24 Dua puluh tiga
25 Dua puluh empat
26 Dua puluh lima
27 Dua puluh enam
28 Dua puluh tujuh
29 Dua puluh delapan
30 Dua puluh sembilan
31 Tiga puluh
32 Tiga puluh satu
33 Tiga puluh dua
34 Tiga puluh tiga
35 Tiga puluh empat
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Lima puluh tujuh
59 Lima puluh delapan
60 Lima puluh sembilan
61 Enam puluh
62 Enam puluh satu
63 Enam puluh dua
64 Enam puluh tiga
65 Enam puluh empat
66 Enam puluh lima
67 Enam puluh enam
68 Enam puluh tujuh
69 Enam puluh delapan
70 Enam puluh sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh puluh satu
73 Tujuh puluh dua
74 Tujuh puluh tiga
75 Tujuh puluh empat
76 Tujuh puluh Lima
77 Tujuh puluh enam
78 Tujuh puluh tujuh
79 Tujuh puluh delapan
80 Tujuh puluh sembilan
81 Delapan puluh
82 Delapan puluh satu
83 Delapan puluh dua
84 Delapan puluh tiga
85 Delapan puluh empat
86 Delapan puluh lima
87 Delapan puluh enam
88 Delapan puluh tujuh
89 Delapan puluh delapan
90 Delapan puluh sembilan
91 Sembilan puluh
92 Sembilan puluh satu
93 Sembilan puluh dua
94 Sembilan puluh tiga
95 Sembilan puluh empat
96 Sembilan puluh lima
97 Sembilan puluh enam
98 Sembilan puluh tujuh
99 Sembilan puluh delapan
100 Sembilan puluh sembilan
101 Seratus
102 Seratus satu
103 Seratus dua
104 Seratus tiga
105 Seratus empat
106 Seratus lima
107 Seratus enam
108 Seratus tujuh
109 Seratus delapan
110 Seratus sembilan
111 Seratus sepuluh
112 Seratus sebelas
113 Seratus dua belas
114 Seratus tiga belas
115 Seratus empat belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus enam belas
118 Seratus tujuh belas
119 Seratus delapan belas
120 Seratus sembilan belas
121 Seratus dua puluh
122 Seratus dua puluh satu
123 Seratus dua puluh dua
124 Seratus dua puluh tiga
125 Seratus dua puluh empat
126 Seratus dua puluh lima
127 Seratus dua puluh enam
128 Seratus dua puluh tujuh
129 Seratus dua puluh delapan
130 Seratus dua puluh sembilan
131 Seratus tiga puluh
132 Seratus tiga puluh satu
133 Seratus tiga puluh dua
134 Seratus tiga puluh tiga
135 Seratus tiga puluh empat
136 Seratus tiga puluh lima
137 Seratus tiga puluh enam
138 Seratus tiga puluh tujuh
139 Seratus tiga puluh delapan
140 Seratus tiga puluh sembilan
141 Seratus empat puluh
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Visual
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua belas
14
Tiga belas
15
Empat belas
16
Lima belas
17
Enam belas
18
Tujuh belas
19
Delapan belas
20
Sembilan belas
21
Dua puluh
22
Dua puluh satu
23
Dua puluh dua
24
Dua puluh tiga
25
Dua puluh empat
26
Dua puluh lima
27
Dua puluh enam
28
Dua puluh tujuh
29
Dua puluh delapan
30
Dua puluh sembilan
31
Tiga puluh
32
Tiga puluh satu
33
Tiga puluh dua
34
Tiga puluh tiga
35
Tiga puluh empat
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Lima puluh tujuh
59
Lima puluh delapan
60
Lima puluh sembilan
61
Enam puluh
62
Enam puluh satu
63
Enam puluh dua
64
Enam puluh tiga
65
Enam puluh empat
66
Enam puluh lima
67
Enam puluh enam
68
Enam puluh tujuh
69
Enam puluh delapan
70
Enam puluh sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh puluh satu
73
Tujuh puluh dua
74
Tujuh puluh tiga
75
Tujuh puluh empat
76
Tujuh puluh Lima
77
Tujuh puluh enam
78
Tujuh puluh tujuh
79
Tujuh puluh delapan
80
Tujuh puluh sembilan
81
Delapan puluh
82
Delapan puluh satu
83
Delapan puluh dua
84
Delapan puluh tiga
85
Delapan puluh empat
86
Delapan puluh lima
87
Delapan puluh enam
88
Delapan puluh tujuh
89
Delapan puluh delapan
90
Delapan puluh sembilan
91
Sembilan puluh
92
Sembilan puluh satu
93
Sembilan puluh dua
94
Sembilan puluh tiga
95
Sembilan puluh empat
96
Sembilan puluh lima
97
Sembilan puluh enam
98
Sembilan puluh tujuh
99
Sembilan puluh delapan
100
Sembilan puluh sembilan
101
Seratus
102
Seratus satu
103
Seratus dua
104
Seratus tiga
105
Seratus empat
106
Seratus lima
107
Seratus enam
108
Seratus tujuh
109
Seratus delapan
110
Seratus sembilan
111
Seratus sepuluh
112
Seratus sebelas
113
Seratus dua belas
114
Seratus tiga belas
115
Seratus empat belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus enam belas
118
Seratus tujuh belas
119
Seratus delapan belas
120
Seratus sembilan belas
121
Seratus dua puluh
122
Seratus dua puluh satu
123
Seratus dua puluh dua
124
Seratus dua puluh tiga
125
Seratus dua puluh empat
126
Seratus dua puluh lima
127
Seratus dua puluh enam
128
Seratus dua puluh tujuh
129
Seratus dua puluh delapan
130
Seratus dua puluh sembilan
131
Seratus tiga puluh
132
Seratus tiga puluh satu
133
Seratus tiga puluh dua
134
Seratus tiga puluh tiga
135
Seratus tiga puluh empat
136
Seratus tiga puluh lima
137
Seratus tiga puluh enam
138
Seratus tiga puluh tujuh
139
Seratus tiga puluh delapan
140
Seratus tiga puluh sembilan
141
Seratus empat puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!