Ingin mempermalukan nya

"Apa kamu terbiasa memaksakan kehendak mu pada orang lain?"

Lana Lan tampak begitu kesal, menatap wajah Tristan dengan dongkol

"Kau ini lucu sekali, meminta seseorang datang bersama mu tapi dengan cara yang sangat tidak sopan"

Lana membuang pandangannya, berniat pergi berlalu dari hadapan Tristan, tapi seperti biasa laki-laki itu menarik tubuhnya, menahan nya ke dinding dan mengunci gerakan nya disana.

bugg

"Akhh"

ringis nya pelan saat Tristan mendorong tubuhnya dengan kasar ke dinding

"Yakkk breng..sek"

jerit nya kesal

"Tidak bisakah kamu sesekali mendengar kan perintah ku huh?"

bisa dibayangkan betapa dongkolnya Tristan mesti harus berdebat dengan Lana lan bahkan di saat begini.

"Kau bukan siapa-siapa aku, kenapa aku harus repot-repot mendengar kan perintah mu"

pekik nya kesal

seketika Tristan memejamkan matanya, mencoba menahan perasaan nya, kedua tangannya masih menahan kiri kanan tubuh Lana Lan, Tubuh nya sedikit menjongkok.

"Kau benar-benar membuat akal waras ku mulai menghilang, aku peringatkan kau Lana Lan,jangan sampai aku berbuat nekat pada mu karena sikap mu"

Seketika Lana Lan memicingkan matanya

"Yang benar saja"

dengusnya kesal, dengan cepat menggenggam pergelangan tangan Tristan dengan kasar.

"Aku bilang menyingkir dari hadapan ku brengsek"

seketika bola mata Tristan menggelap, genggaman Lana Lan jelas terasa sakit dan mencabik-cabik harga dirinya, dalam sekali hentakan Tristan tanpa sengaja mencekik leher Lana Lan.

"Breng. .sek"

umpat nya kesal

Bukannya takut, Lana Lan seakan siap menunggu Tristan untuk mencekiknya lebih dalam lagi.

"Kau... hanya perlu menuruti perintah ku, apakah itu begitu sulit hah?"

"Tristan, apa yang kau lakukan?"

Helena tiba-tiba masuk kedalam, tampak terkejut dengan kelakuan Tristan, memukul laki-laki itu dengan sangat keras. Seketika Tristan mengendurkan pegangan nya.

"Katakan pada gadis sialan ini, bersikap baiklah jika tidak ingin menyesali nya dikemudian hari, aku hanya minta dia menuruti tiap kata-kata ku"

"Kau benar-benar gila"

Helena tampak terlihat begitu marah, mencoba melihat leher Lana Lan Yang memerah.

Gadis itu terbatuk sesaat.

"Kau tahu istilah? pada dasarnya anjing yang terbiasa memakan kotoran manusia, akan tetap memakan kotoran manusia meskipun kau mendidiknya mati-matian"

Lana Lan bicara kesal sambil menekan dada Tristan

"Begitu juga kamu, akan tetap memperlakukan siapa pun sama meskipun orang-orang telah berbuat baik pada mu, kau akan tetap menjadi iblis yang nekat melakukan apapun sesuai kemauan mu"

"Dan aku! tidak Sudi menuruti kemauan mu ba..jingan"

seketika Tristan ingin melesatkan tangannya ke arah wajah Lana Lan, tapi suara seseorang mengejutkan nya.

"Tristan"

kakek tua Xavier menatap wajahnya penuh amarah

plakkk

kali ini pria tua itu yang menampar wajah Tristan

"Jaga sikap mu terhadap seorang gadis"

jangan ditanya betapa marahnya Tristan, dia merasa dipermalukan, menatap Lana Lan dengan sejuta kebencian.

Tristan mendengus

"Apa kau tidak bisa bersikap lebih lembut pada seorang gadis? bukan begitu cara membujuk seseorang, kau benar-benar keterlaluan"

kakek tua Xavier bicara kesal ke arah Tristan, mengusir laki-laki itu dengan perasaan kesal.

Seketika Tristan mengepalkan tangan kanan nya, membuang pandangannya kemudian berlalu dari hadapan semua orang.

"Maafkan dia Lana, dia hanya terbiasa hidup di garis keras, tidak paham bagaimana bersikap lembut kepada seorang gadis dan perempuan"

kakek tua Xavier bicara sambil mengelus lembut kepala Lana Lan

"Sebenarnya dia orang yang begitu hangat dan lembut, hanya saja waktu mengubah wataknya menjadi keras dan pemarah"

********

"Bisakah aku tidak datang?"

Lana Lan bicara pada Helena, bertanya sambil menahan nafas karena wajahnya sejak tadi entah tengah di apakan. Kakek benar-benar hebat dalam membujuk seseorang, bahkan dia malah tanpa sadar berkata ia tadi.

Oh sialan

umpat Lana kesal didalam hatinya.

"Terpaksa datang"

jawab Helena pelan.

"Apa tidak merasa aneh? aku fikir Laura sedang merencanakan sesuatu"

Lana Lan bicara sambil merapikan rambutnya.

Helena menarik nafasnya pelan kemudian mencoba mengencangkan resleting gaun Lana.

"Aku tidak bisa menolak permintaan kakek, dia yang meminta"

Lana Lan ikut menghela nafas, tapi terasa sedikit berat.

"Oke kita selesai"

setelah berkata begitu, Helena menatap lama wajah Lana Lan.

"Kamu begitu sempurna sayang"

ucapnya kemudian sambil menyentuh hangat wajah Lana Lan

"Maafkan aku sudah melibatkan kamu disini"

ucapnya pelan

melihat kejadian tadi membuat dia sedikit ciut, merasa bersalah dan ingin mengakhiri permainan ini secepatnya. Helena Takut Tristan berbuat nekat terhadap Lana Lan dikemudian hari.

"Kita hanya butuh membuat Laura dan Madeline turun dan mengakui semua kejahatannya, membuat kamu mendapatkan kembali saham milik Gideon, setelah itu kamu dan shain bisa melanjutkan hubungan kalian"

Lana Lan melebarkan senyuman terbaiknya

"Aku akan membujuk kakek untuk menunda pernikahan kalian, bahkan jika bisa menukar pernikahan nya"

"mungkin butuh waktu, tapi aku yakin kita bisa membuat semua orang mengulurkan waktu nya"

Ucap Helena pelan.

"Hmm"

Lana Lan mengangguk

"Lana Lan, apa kau sudah siap"

Suara seseorang terdengar begitu kencang dari arah tangga

"Si pencari perhatian sudah datang"

Lana Lan memutar enggan bola matanya

"Aku pergi dulu"

"Berhati-hatilah, shain akan mengawasi mu dari kejauhan"

seketika senyuman Lana Lan mengambang lebar, perasaan kesal yang tadi tiba-tiba berubah menjadi perasaan yang sedikit berdebar-debar tiap kali Helena bicara soal shain.

Laki-laki itu mengawasi dirinya, itu artinya dia bisa sedikit bernafas dengan baik.

Lana Lan melesat cepat menuju ke arah tangga, menemui sang sepupu Laura yang sejak tadi menanti dirinya dengan ketidak sabaran.

Seketika bola mata Laura membulat, dia sedikit tercengang dan..

what? kenapa dia berdandan cantik sekali?

pekik Laura dalam hati

ingin sekali dia menekan Lana Lan seperti biasanya, membuat gadis itu berbalik kembali kekamar agar mengubah semua penampilan Nya, tapi apalah daya sang kakek tua Xavier ada disana, menunggu mereka di ujung bawah tangga.

"Cucu ku sangat cantik sekali"

kakek tua Xavier bicara sambil tertawa pelan, mengulur kan tangan nya menunggu Lana LAN turun dari atas.

Sejenak bola mata Tristan menangkap sosok Lana Lan, lantas dia membuang pandangan nya dengan dongkol.

*******

jelas saja kepalanya terasa pusing tiba-tiba sebab begitu berdiri di sini, Lana Lan bagaikan orang asing yang tidak mengenal satu sosok siapapun disana Tapi Seketika bola mata indah nya membulat saat menyadari siapa gadis cantik berhijab yang ada di ujung sana.

"oh tuhan..."

pekik nya senang

Lana Lan berlarian kecil kearahnya, melonjak senang seakan-akan mendapatkan angin segar ketika melihat wajahnya.

"Oh kakak aku tidak menyangka kamu disini"

dia terus memeluk Ayana sang kakak angkat nya dengan penuh kegirangan

Lana melepaskan pelukannya

"Oh...indah nya menggunakan hijab, mereka melarang ku menggunakan nya, mereka bilang aku pasti sudah gila karena pindah keyakinan"

dia mulai mengeluh dan curhat, menatap bola mata Ayana sambil berkaca-kaca

"Gunakan lah, tidak ada yang bisa menghalangi kepercayaan kita Lana, itu adalah milik hati kita"

"Yang risih lama-lama akan terbiasa"

ucap gadis itu pada nya

Lana Lan hanya diam lantas mengangguk pelan

"Dimana kakak ipar?"

dia bertanya cepat

"Itu dia"

Lana tampak menoleh, langsung tersenyum lebar sambil melambaikan tangan pada laki-laki pemilik hillatop itu, gaohan.

"Kakak ipar"

ucap nya sambil mengambang kan senyum yang menawan, Gao tampak menatap tajam ke arah mereka, menjulurkan tangannya yang berisi minuman lantas menyesap nya hingga akhir.

Di sisi berbeda tampak Tristan mengerutkan dahinya, menatap Lana Lan yang tiba-tiba memeluk seseorang yang lucu nya adalah perempuan yang pernah Tristan inginkan,pernah Tristan culik dan nyaris dia perkosa dulu.

Oh breng..sek

umpat Tristan.

"Kenapa mereka bisa saling mengenal?"

Tristan bertanya pada Ali sang asisten pribadinya

Bahkan jelas dia menaikkan alisnya, menatap ekspresi Lana Lan yang tiba-tiba melambaikan tangannya ke arah....

Dalam sekali gerakan dia memindah posisi tatapan mata nya

Gao?

Lana Lan tertawa riang menatap Gao, melambaikan tangannya sambil mengucapkan sesuatu yang dia tidak tahu apa.

"Ada apa ini? Sejak kapan mereka saling mengenal?"

Jelas Tristan membeku seketika, dia tahu betul siapa Lana Lan, gadis itu bahkan tidak punya banyak teman karena lama tinggal di Manhattan, gadis itu bukan orang ramah yang bisa tersenyum manis dengan siapapun, hanya gadis lemah lembut yang suka cari perhatian terhadap keluarga besarnya.

"Aku tidak mengenal siapapun disini, hanya kakak dan kakak ipar bisik Lana Lan cepat"

"InsyaAllah semua akan baik-baik saja"

Ayana bicara sambil mengelus lembut wajahnya.

Disisi lain Laura tampak terkekeh, bicara dnegan sang pembawa acara untuk memulai aksinya.

"kau yakin sayang?"

"oh tentu saja"

ucap Laura sambil mengembangkan senyumnya semanis mungkin.

Habis sudah riwayat mu malam ini, Lana Lan.

ucapnya dalam hati

Tidak lama Terdengar suara seseorang dari stage depan mengumumkan sesuatu.

Lana Lan yang tengah asik mengobrol bersama Ayana seakan tidak peduli dengan ocehan sang pembawa acara.

"Karena ini adalah ulang tahun Miss Sanna, maka kami meminta salah satu tamu terhormat kita untuk mempersembahkan sebuah lagu dengan permainan pianonya"

sejenak pembawa acara diam

"Miss Lana Lan dari keluarga Gideon"

"Ya?"

Lana tampak terkejut,menoleh ke arah panggung dan Seketika dia mengerutkan dahinya.

oh sialan gadis itu ingin menjebak ku.

"Dan perwakilan dari tuan rumah hillatop, bisa siapapun yang menemani"

"Yang benar saja, Laura sialan itu ingin mempermalukan ku"

pekik Lana Lan tertahan

"Ya?"

Ayana menaikkan alis nya

seketika Lana Lan berbisik pada Ayana

"Dia itu begitu tidak menyukai ku, kamu tahu kak? dia selalu berfikir untuk menyingkirkan ku"

"Dia seakan tahu aku sama sekali tidak bisa bermain piano, dia pasti sudah merencanakan semuanya ini sejak awal"

Kemudian lana Lan mengembangkan senyumnya, berbisik di balik telinga Ayana

"Dia lupa sedang bermain-main dengan siapa, aku Lara Tan bukan Lana Lan"

Ayana tampak tersenyum, menatap bola mata Lana

"Lalu, mau kakak bantu?"

Lana lan kembali mengambang senyumnya, begitu manis dan penuh pesona, menatap dalam bola mata Ayana.

"Katakan"

sejenak Ayana berbisik

"God idea"

Jawab Lana Lan sambil tersenyum senang

Terpopuler

Comments

Budiwati

Budiwati

lanjut

2023-03-21

0

Nailott

Nailott

ayo sayang d saatnya kamu. tunjukkan kehebatanmu. love love you sayang, muach. ah,

2022-11-21

0

Siti Khumaira Rahma

Siti Khumaira Rahma

salah sasaran si Laura 🤭🤭🤣🤣

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 The Twins
2 Tristan Xavier Sang Iblis tidak ber Hati
3 Berani sekali kau terhadap calon suami mu sendiri
4 Menyingkir dari hadapan ku
5 Gadis Pembuat Masalah
6 Siapa kau
7 Perlu usaha ekstra untuk menjatuhkan nya ke atas kasurnya
8 Bersabarlah hati "Eliot"
9 Bukan laki-laki perjaka "Membujuk nya"
10 Tidak menginginkan pernikahan nya
11 Paman dan keponakan
12 Laki-laki yang dia cintai
13 Si Tuan iblis
14 Mencurigai nya
15 Jangan bermimpi
16 Menjebak nya
17 Ingin mempermalukan nya
18 Memulai rencana
19 Masa lalu
20 Merenggut masa depannya
21 Terluka hati
22 Memberikan syarat
23 Menerima Kesepakatan
24 légitime "Sah menjadi miliknya"
25 2 orang yang berbeda
26 Episode baru yang terus berjalan
27 Tidak pernah lagi meminta nya "Eliot sang setan pemancing hasrat"
28 Maafkan aku "Ambigu"
29 Eliot oh Eliot "Pencari masalah"
30 Hipotermia "Trauma masa kecil sang iblis"
31 Rasa ini "Bantuan hangat di dalam keadaan terdesak"
32 Memanfaatkan kesempatan
33 1 kata yang sangat berarti
34 Note "Sweet"
35 What the hell sayang?
36 Keputusan paling gila "Tidak pernah meminta maaf dalam seumur hidupnya"
37 Cinta yang hilang membuat kita rapuh tak karuan
38 Hubungan cinta dari sudut pandang nya
39 seorang istri tidak pernah menyimpan dendam terhadap suaminya
40 Mendapati kenyataan
41 Menyatu dalam kehangatan 21 "Eliana"
42 Perubahan sang iblis secara tiba-tiba
43 Tidak akan melepaskan milik nya
44 Fakta terselubung "Shain & Helena"
45 Catatan
46 Memantaskan diri bersama "Proses bermula"
47 Bertaut sempurna 21
48 Menuntunnya secara berlahan
49 Note
50 Trik dan intrik
51 kenyataan mengejutkan
52 Benang kusut "Siapa yang memanfaatkan siapa"
53 Tidak bisa mempercayai siapapun saat ini
54 Mengurai benang kusut
55 Adakah kamu akan membenci ku
56 Amarah bertalu-talu "Jelaskan pada ku"
57 Rasa ini "kecewa"
58 Rasa ini "Merindukan nya"
59 Rasa ini "Maafkan aku"
60 Secara berlahan benang kusut terurai rapi
61 Kekhawatiran Tristan
62 Masuk ke dalam permainan mereka "Meskipun harus mengorbankan aku"
63 Berlahan Menguak rahasia masa lalu
64 Rencana Busuk 21
65 Edward Pearl
66 didalam jebakan"Kekhawatiran besar"
67 Sama-sama dalam kondisi memanas
68 Situasi buruk
69 Mencekam dalam kegelapan
70 Malam indah 21 "Putri kesayangan Black pearl
71 Note
72 Mencurigai semua orang
73 Kekacauan luar biasa
74 Menyelesaikan semua nya
75 Peperangan sesungguhnya di mulai
76 Musuh yang saling memanfaatkan
77 Perlahan Benang kusut terurai sempurna
78 Edward Pearl tua vs Edward Pearl muda "Menjebak pelaku"
79 I got you
80 1 rahasia besar terbuka
81 Menekan nya untuk membuka tabir
82 Kerinduan yang membuncah
83 Kerinduan yang membuncah 21
84 Kehilangan nya Secara tiba-tiba
85 Kecerobohan nya
86 Masuk kedalam jebakan
87 Ingin mengakhiri semua permainan nya
88 Dalam persiapan
89 Mawar merah "Seseorang di masa lalu"
90 Tegang "Mengakhiri semua nya"
91 Yang datang dari NYA akan kembali kepada NYA
92 Jangan membuat ku khawatir
93 Terima Kasih sayang
94 Kembali normal
95 Lebih Agresif dan mudah marah
96 Rasa yang berbeda
97 Melepaskan semuanya satu persatu
98 Begitu mengkhawatirkan diri nya
99 Sebuah pertanyaan besar
100 Kejujuran dan kepercayaan
101 Sedikit curiga soal kondisi nya
102 Makanan khas yang unik
103 Unik dan menarik
104 Awal bermula tragedi bersama
105 Menghilang dan melihatnya
106 Menegang sejenak
107 Berpacu dengan waktu
108 Dalam kondisi darurat
109 Tidak bisa melindungi nya
110 Aku tanpa Kamu bagaimana
111 Jangan memberikan ujian di luar batas kesabaran
112 Rasa bersalah "Tempat terbaik mengadu"
113 Perempuan tulang rusuk nya laki-laki
114 Nikmat sakit didalam ujian nya
115 Mereka membutuhkan diri nya
116 Terimakasih cinta
117 Saling mengkhawatirkan
118 Memulai Destinasi
119 Untuk cinta
120 Sejatinya Manusia di lahirkan Tanpa dosa
121 Pola Asuh anak-anak
122 Sejauh apa kamu ingin pergi
123 Menghabiskan waktu bersama
124 Destinasi Eikando Zenrin-ji
125 Masa lalu yang tidak akan pernah kembali
126 Melewati liburan bersama
127 Khusus
128 Hubungan masa lalu Seperti Tom and Jerry
129 Ucapan yang seperti sebuah doa
130 Ketika dia berada dititik terendah nya
131 Malam menegangkan
132 Proses luar biasa
133 Ending happy ending
134 Satu Atap Tanpa Cinta
135 Untuk cinta
136 istri tawanan
137 Ahem dan Hayat
Episodes

Updated 137 Episodes

1
The Twins
2
Tristan Xavier Sang Iblis tidak ber Hati
3
Berani sekali kau terhadap calon suami mu sendiri
4
Menyingkir dari hadapan ku
5
Gadis Pembuat Masalah
6
Siapa kau
7
Perlu usaha ekstra untuk menjatuhkan nya ke atas kasurnya
8
Bersabarlah hati "Eliot"
9
Bukan laki-laki perjaka "Membujuk nya"
10
Tidak menginginkan pernikahan nya
11
Paman dan keponakan
12
Laki-laki yang dia cintai
13
Si Tuan iblis
14
Mencurigai nya
15
Jangan bermimpi
16
Menjebak nya
17
Ingin mempermalukan nya
18
Memulai rencana
19
Masa lalu
20
Merenggut masa depannya
21
Terluka hati
22
Memberikan syarat
23
Menerima Kesepakatan
24
légitime "Sah menjadi miliknya"
25
2 orang yang berbeda
26
Episode baru yang terus berjalan
27
Tidak pernah lagi meminta nya "Eliot sang setan pemancing hasrat"
28
Maafkan aku "Ambigu"
29
Eliot oh Eliot "Pencari masalah"
30
Hipotermia "Trauma masa kecil sang iblis"
31
Rasa ini "Bantuan hangat di dalam keadaan terdesak"
32
Memanfaatkan kesempatan
33
1 kata yang sangat berarti
34
Note "Sweet"
35
What the hell sayang?
36
Keputusan paling gila "Tidak pernah meminta maaf dalam seumur hidupnya"
37
Cinta yang hilang membuat kita rapuh tak karuan
38
Hubungan cinta dari sudut pandang nya
39
seorang istri tidak pernah menyimpan dendam terhadap suaminya
40
Mendapati kenyataan
41
Menyatu dalam kehangatan 21 "Eliana"
42
Perubahan sang iblis secara tiba-tiba
43
Tidak akan melepaskan milik nya
44
Fakta terselubung "Shain & Helena"
45
Catatan
46
Memantaskan diri bersama "Proses bermula"
47
Bertaut sempurna 21
48
Menuntunnya secara berlahan
49
Note
50
Trik dan intrik
51
kenyataan mengejutkan
52
Benang kusut "Siapa yang memanfaatkan siapa"
53
Tidak bisa mempercayai siapapun saat ini
54
Mengurai benang kusut
55
Adakah kamu akan membenci ku
56
Amarah bertalu-talu "Jelaskan pada ku"
57
Rasa ini "kecewa"
58
Rasa ini "Merindukan nya"
59
Rasa ini "Maafkan aku"
60
Secara berlahan benang kusut terurai rapi
61
Kekhawatiran Tristan
62
Masuk ke dalam permainan mereka "Meskipun harus mengorbankan aku"
63
Berlahan Menguak rahasia masa lalu
64
Rencana Busuk 21
65
Edward Pearl
66
didalam jebakan"Kekhawatiran besar"
67
Sama-sama dalam kondisi memanas
68
Situasi buruk
69
Mencekam dalam kegelapan
70
Malam indah 21 "Putri kesayangan Black pearl
71
Note
72
Mencurigai semua orang
73
Kekacauan luar biasa
74
Menyelesaikan semua nya
75
Peperangan sesungguhnya di mulai
76
Musuh yang saling memanfaatkan
77
Perlahan Benang kusut terurai sempurna
78
Edward Pearl tua vs Edward Pearl muda "Menjebak pelaku"
79
I got you
80
1 rahasia besar terbuka
81
Menekan nya untuk membuka tabir
82
Kerinduan yang membuncah
83
Kerinduan yang membuncah 21
84
Kehilangan nya Secara tiba-tiba
85
Kecerobohan nya
86
Masuk kedalam jebakan
87
Ingin mengakhiri semua permainan nya
88
Dalam persiapan
89
Mawar merah "Seseorang di masa lalu"
90
Tegang "Mengakhiri semua nya"
91
Yang datang dari NYA akan kembali kepada NYA
92
Jangan membuat ku khawatir
93
Terima Kasih sayang
94
Kembali normal
95
Lebih Agresif dan mudah marah
96
Rasa yang berbeda
97
Melepaskan semuanya satu persatu
98
Begitu mengkhawatirkan diri nya
99
Sebuah pertanyaan besar
100
Kejujuran dan kepercayaan
101
Sedikit curiga soal kondisi nya
102
Makanan khas yang unik
103
Unik dan menarik
104
Awal bermula tragedi bersama
105
Menghilang dan melihatnya
106
Menegang sejenak
107
Berpacu dengan waktu
108
Dalam kondisi darurat
109
Tidak bisa melindungi nya
110
Aku tanpa Kamu bagaimana
111
Jangan memberikan ujian di luar batas kesabaran
112
Rasa bersalah "Tempat terbaik mengadu"
113
Perempuan tulang rusuk nya laki-laki
114
Nikmat sakit didalam ujian nya
115
Mereka membutuhkan diri nya
116
Terimakasih cinta
117
Saling mengkhawatirkan
118
Memulai Destinasi
119
Untuk cinta
120
Sejatinya Manusia di lahirkan Tanpa dosa
121
Pola Asuh anak-anak
122
Sejauh apa kamu ingin pergi
123
Menghabiskan waktu bersama
124
Destinasi Eikando Zenrin-ji
125
Masa lalu yang tidak akan pernah kembali
126
Melewati liburan bersama
127
Khusus
128
Hubungan masa lalu Seperti Tom and Jerry
129
Ucapan yang seperti sebuah doa
130
Ketika dia berada dititik terendah nya
131
Malam menegangkan
132
Proses luar biasa
133
Ending happy ending
134
Satu Atap Tanpa Cinta
135
Untuk cinta
136
istri tawanan
137
Ahem dan Hayat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!