Laki-laki yang dia cintai

"Aku mohon Lana Lan, kembali ke perusahaan sekali ini saja"

jelas Eliot tidak menyerah membujuknya semalaman, Lana Lan merasa sangat kesal, padahal hatinya masih merasa dongkol dan sedih soal pembicaraan pernikahan tadi, tapi Eliot kembali mengusik hatinya tanpa perasaan.

"Aku benar-benar akan mati besok Lana Lan, jika kamu tidak datang ke perusahaan"

"Itu bukan menjadi urusan ku, Eliot"

jelas Eliot ternganga

"Sayang, kenapa kamu jadi tidak berperasaan?"

jelas saja Lana Lan yang sekarang jauh berbeda dengan Lana Lan yang dulu, jika dulu begitu mendengar kata Xavier company jelas Lana Lan akan kegirangan, dengan secepat kilat menyiapkan semuanya sesuai keinginan nya, berdandan cantik dan berlenggak-lenggok demi menarik perhatian Tristan, tapi sekarang?

"Oh tuhan"

Shain masih duduk di hadapan Lana Lan, mendengarkan obrolan mereka dari balik handphone nya.

"Aku hanya tidak tertarik untuk masuk ke perusahaan Eliot"

"minimal datang saja, kemudian kamu boleh menolak nya, sayang. asalkan kamu menampakkan batang hidung, aku yakin aku akan di jauhkan dari kematian"

Dan pada akhirnya Eliot mulai berputus asa, sifat baru Lana Lan dengan keras kepalanya benar-benar tidak dapat dia runtuhkan, jelas dia berfikir besok adalah waktu kematian nya.

"Kembalilah ke perusahaan"

Shain bicara sambil menyentuh hangat wajah Lana, mengelus nya lembut dengan jempolnya, 4 hari yang lain berada di belakang kepalanya.

Tidak tahu kenapa aliran listrik seakan-akan masuk ke dalam jantung hati Lana Lan, sesuatu didalam sana seakan ingin melompat keluar, perasaan aneh seperti ini selalu membuncah dihatinya, dia benar-benar merasa seperti orang yang jatuh cinta.Kelembutan yang di persembahkan shain acapkali membuat dirinya kehilangan kata-kata, dia benar-benar merasa berdebar-debar, dan acapkali ingin bilang betapa dia mencintai laki-laki dihadapan itu tapi dia bukan type gadis seperti itu, shainlah yang selalu berkata betapa laki-laki itu mencintai dirinya.

"Tapi shain"

"Ini kesempatan mu untuk masuk kesana, berlahan mengambil alih Semua"

"Aku tidak butuh semua itu shain, aku hanya butuh sebuah ketenangan tanpa harus bertemu laki-laki berwajah iblis itu"

"Bukankah kita sudah menyusun strategi nya? membuat dia jatuh cinta pada mu, menolak pernikahan, membuat dia memohon cinta kemudian membuang nya? naik ke Gideon company menjadi pewaris sah bagaimana pun caranya, menyingkirkan Laura dan Madeline"

iya bukankah rencana awal mereka begitu, kenapa sekarang tiba-tiba jadi ciut? kenapa sekarang jadi enggan menghadapi Tristan?

"shain"

kali ini lagi-lagi laki-laki itu menyentuh wajah nya dengan kedua tangannya, menatap nya dalam sambil terus berusaha menyakinkan Dirinya.

"Mereka terlalu bebas menyiksa kalian selama ini, memisahkan kalian di Thailand bahkan membuat Lana lan Asli kehilangan harga diri, membunuhnya tanpa pamrih"

"Jika kamu mundur sekarang, itu sama saja kamu kehilangan semua nya sayang, semua adalah miliku, kamu harus kembali mengambilnya"

"Kita akan membuat semua orang yang menyakiti kalian tumbang satu per satu secara berlahan, bahkan akan membuat Tristan bertekuk lutut dibawah kaki mu"

Lana Lan menatap dalam bola mata shain

"Ada aku yang akan selalu mengawasi keberadaan mu, percayalah"

Lana Lan terdiam, dia menggigit pelan bibir bawahnya, tidak tahu kenapa firasat nya berkata semua tidak akan baik-baik saja, seakan-akan ada hal buruk yang siap menerjang kehidupan nya, dia sebenarnya tidak takut pada apapun, dia jelas ingin merebut semuanya kembali, belasan tahun terpisah dari keluarga aslinya, dibuang dan di kucilkan, tidak diakui, kehilangan ayah dan ibu juga kehilangan saudara kembarnya, jelas membuat dia bertekad menghancurkan semua orang, tapi Tristan?? jelas saja batu besar penghambat nya adalah laki-laki itu, dia sama sekali tidak menyukainya, melihat wajahnya pun dia merasa begitu jijik.