Menyingkir dari hadapan ku

Lara tertawa terbahak-bahak, Kemudian menatap pria itu dengan tatapan sangat tidak suka, seakan-akan dia siap untuk menghabisi pria itu sekarang juga

entahlah dia hanya merasa tidak suka saat pertama kali melihat wajah itu, benar-benar membosankan dan membuatnya muak melihat nya. Bahkan dia berharap pria itu segera menghilang dari hadapannya.

"Yang benar saja, aku pasti sudah gila mau menikah dengan dia"

Lara bicara sambil mengarahkan jari telunjuknya pada pria itu

"Jika tidak dalam keadaan terdesak, itu artinya aku pasti dibawah pengaruh seseorang hingga mau menikah dengan pria ini"

"Come menyingkirlah dari hadapan ku"

ucapnya lagi

"Lana Lan"

perempuan yang ada dihadapannya tampak bicara dengan nada tercekat, semua orang di ruangan mulai kehilangan kata-kata

mereka Fikir ada apa dengan gadis keluarga Gideon ini, apakah dia ingin cari mati terhadap sang tuan iblis Tristan? Siapa yang tidak tahu Tristan? laki-laki mengerikan yang bisa melakukan apapun meskipun hanya dengan mengangkat satu jarinya saja, bahkan Lana Lan tahu betul siapa Tristan, tapi hari ini bagi mereka Lana LAN menjadi sosok asing yang tidak lagi mereka kenal

"Apa kau bilang?"

Tristan bertanya sambil melotot tajam ke arah lara, tampak kilatan amarah terpancar jelas di kedua bola matanya, jika tidak ada kakek nya dapat dipastikan gadis itu benar-benar sudah habis olehnya

"bahkan jika hidup sekali lagipun aku menolak untuk menikah dengan nya"

setelah berkata begitu, lara langsung membalikkan tubuhnya dengan kasar, memejamkan matanya tanpa mau mengeluarkan suara sedikit pun.

"Ada apa dengan cucu ku, hanry?"

sang kakek bertanya dengan perasaan bingung pada sang dokter

"Kami akan memeriksa nya"

sang dokter berkata cepat

"Kau sebaiknya pulang kerumah dulu, Tristan"

lanjut kakeknya dengan perasaan dongkol, karena sejak tadi yang kakeknya lihat sang cucu seakan-akan sengaja datang dan ingin menyulitkan Lana

jelas saja laki-laki itu seperti kehilangan harga dirinya, dengan cepat menolak permintaan kakeknya itu

"Aku akan tetap disini hingga selesai pemeriksaan nya"

"Aku ingin tahu, dia pura-pura lupa atau sedang belajar akting untuk membuat sebuah drama"

*Dasar brengsek*

umpat lara dalam hati

"Tristan"

nada bicara kakeknya mulai meninggi

"jaga sikap mu, dia calon istri mu. kalian akan menikah Minggu depan, jadi jangan membuat malu keluarga Xavier dan jangan membuat kakek kesal"

lara kembali menoleh ke arah pria tua itu

"Oh my God, dengar kek aku tidak Sudi menikah dengan nya...., rekomendasi kan type laki-laki yang lain, yang jauh lebih baik daripada diri nya"

ucap lara sambil menaik turinkan telapak tangannya ke arah laki-laki yang di panggil Tristan itu

"Apakah keluarga ini kekurangan pria? jika iya coba cari pria lain dari keluarga lain"

"Lana"

sang perempuan didepannya bicara tertahan

dapat dilihat kilatan emosi yang semakin memuncak di wajah Tristan, dia fikir apa-apaan gadis itu

"Oh tuhan, bagaimana aku bisa tinggal 1 atap dengan laki-laki begini?"

lara langsung merinding, menggoyangkan bahu dan kepalanya sejenak

"Dia benar-benar bukan type ku"

kemudian Lara angsung membuang mukanya

Dan semua orang benar-benar bingung dibuatnya

bukan kah gadis ini yang begitu mencintai Tristan kemarin, bahkan sama sekali tidak menolak saat perjodohan itu terjadi,Lana Lan pun bahkan sejak lama sudah menyukai Tristan, dia fikir bagaimana mungkin sekarang tiba-tiba berubah fikiran? atau Mereka fikir apakah tragedi kecelakaan itu sudah mengubah semua ingatan Lana Lan?