Masa lalu

"ini apa?"

Lana Lan bertanya sambil menatap dalam bola mata shain, menatap sebuah kotak beludru berwarna hitam yang ada di tangan shain.

tiba-tiba shain menjongkok tubuhnya, menekuk 1 kakinya dalam posisi sedang melamar.

kotak beludru itu terbuka secara berlahan, menampakkan sebuah cincin indah di sana.

"Ini lamaran?"

Bola mata Lana Lan tampak berkaca-kaca, shain mengangguk pelan kemudian mengambil cincin itu dari dalam kotak, mendekati nya pada Lana Lan sambil berkata

"Will you?"

tentu saja, yah tentu saja, berapa lama Lana Lan menunggu? sejak dia berusia 17 tahun, dia jatuh cinta pada shain dalam diam, acapkali mencuri pandang bahkan melirik nya, ingin berteriak pada dunia Betapa dia mencintai laki-laki itu dalam seumur hidup nya.

Lana mengangguk cepat, menunggu shain menyematkan cincin itu dijari manis nya.

kemudian dengan gerakan cepat setelah shain meletakkan cincin itu dijari manis nya, saat shain menyempurnakan berdirilah, dalam sekali gerakan Lana Lan memeluk laki-laki itu begitu erat.

shain memegang kepala lana lan dengan telapak tangan kekarnya, memeluk gadis itu penuh cinta .

"I love you"

bisik shain, menyentuh wajah Lana Lan beberapa waktu, kemudian sebuah sapuan manis terasa di bibir Lana Lan, hangat dan dalam untuk waktu yang sangat lama.

di ujung sana , Tristan tampak marah, bola matanya jelas menggelap,.dia benar-benar marah, rencana awalnya ingin mengukur waktu beberapa waktu untuk melancarkan rencana kemarin, secara tiba-tiba dia berfikir untuk mempercepat nya besok tanpa kompromi lagi.

*******

Shain tiba-tiba mendapat telepon dari kakek entah kenapa, Lana akhir pergi ke meja makan, mencoba beberapa cemilan untuk mengisi perutnya. Tapi Lana lan fikir entah apa yang tadi di minum oleh nya, saat pelayan memberikan dirinya segelas minuman tanpa rasa curiga dia meminum nya, tapi selang beberapa menit kepalanya menjadi pusing.

Dia berjalan sempoyongan ke arah samping, mencoba mencari sosok shain agar bisa membawa dirinya pulang saat ini juga, tapi siapa sangka dia malah berjalan terhuyung-huyung di tepian kolam,pada akhirnya seseorang menabrak bahunya.

Jelas keseimbangan nya berkurang, dia tidak bisa menjaga kesadaran nya, dan dalam sekali gerakan tiba-tiba dia oleng dan tumbang.

byurrrr

seketika dia terjun ke kolam renang, tidak tahu kenapa suatu kenangan menghantam kepalanya.

"Kriss jaga eliara, aku akan mencari bantuan"

"Tidak, aku akan pergi mencari bantuan Eliana, tunggu disini sampai aku kembali"

"Tidak ..tidak.."

"No. hill...hill tidakkk"

"Senja...senja... Kriss kriss..para penculik melukai punggung mereka"

"Tidak Han... selamat kan hill, mereka menyeret nya ke kolam renang, tidak... tidak.. gaohillllllll"

ingatan masa lalu acapkali mengganggu tidurnya

"Kriss..Kriss"

Tristan yang tampak baru menyeruak masuk secepat kilat membeku, menatap Lana Lan yang terus berteriak panik dari tadi.

"Kriss lari.. lari... Han...Han.."

"Bagaiman dia.."

Tristan Seketika kehilangan kata-kata, di fikir bagaimana gadis itu bisa menyebutkan nama-nama dimasa lalu saat kejadian di Thailand? kepalanya terasa mau pecah.