Eliot sejak tadi menahan tawanya, hanya merasa tidak habis fikir atas tindakan Lana Lan. Saat Ali menghubungi dirinya untuk memeriksa keadaan Tristan dia fikir ada apa, tapi saat mengetahui kenyataan yang sebenarnya, ingin sekali dia tertawa terbahak-bahak saat itu juga, tapi dia mencoba menahan nya, jelas tawa nya akan menjadi sebuah bencana.
Dia mencoba fokus memeriksa keadaan Tristan, Dia fikir Lana Lan sejak kecelakaan itu berubah menjadi begitu unik dan menarik, gadis itu membuat orang-orang di keluarga Aries dan Gideon mulai menggila, terutama sang bibi dan sepupunya Laura.
Dan kegilaan yang dibuat gadis itu kali ini adalah, nyaris melumpuhkan milik sang Casanova dibawah sana yang menjadi kebanggaan sang Xavier.
"Semua aman terkendali"
ucap Eliot sambil menarik nafasnya pelan, lantas berjalan menuju ke kursi sofa di ujung Tristan, duduk disana sambil memandangi wjaah Tristan yang masih terus memejamkan matanya karena kesal. Laki-laki itu masih berusaha menahan emosinya sejak tadi pagi.
"Come, itu sangat tidak lucu sekali jika kamu harus kehilangan emosi mu hanya karena seorang gadis kecil"
ucap Eliot sambil meraih gelas minuman nya, menyesap nya secara berlahan.
Kemudian Tristan menggerakkan 5 jari tangannya secara berlahan, terdengar ketukan jari-jari secara bergantian di atas meja nakas disamping nya sedangkan dirinya masih terus memejamkan matanya.
Eliot jelas tahu, laki-laki itu pasti sedang memikirkan sesuatu yang sangat sulit untuk dijelaskan dengan akal sehat.
"Aku fikir kita butuh makan bekicot"
Eliot menaikkan alisnya
"Oh ayolah, kita tidak memakan makhluk itu lagi sejak jaman dulu, itu cukup menjijikkan, hanya trio detektif Alfred Hitchcock and the Three Investigators yang suka makan itu Kriss"
Eliot memutar bola matanya, dia fikir Lana benar-benar luar biasa,mampu mengubah selera makan seorang Tristan Xavier dalam waktu singkat.
"Aku butuh satu perempuan malam ini"
Damn it, ini yang Eliot tidak suka. Laki-laki ini kembali meminta perempuan malam ini, namun dalam kondisi yang tidak baik, itu artinya dia butuh perempuan yang mampu mengimbangi sang Tristan, laki-laki ini tidak akan cepat puas hingga pagi hari.
Alasan telaknya, karena amarah laki-laki itu sedang meningkat tinggi, dia akan sangat garang dan kasar di atas kasurnya.
"Ali..."
teriakan menggelegar Tristan memecah keheningan, seperti biasa laki-laki itu kehilangan akal warasnya dan tidak pernah bisa mengendalikan volume suaranya.
Dan Sang asisten pribadi, Ali melesat masuk dengan cepat siap mendengarkan perintah sang tuan iblisnya.
"1 girl 1 night"
"Baik tuan"
Lalu siapa yang bisa menolak perintah Tristan Xavier? tidak ada seorang pun!
Eliot memijat kepalanya, dia fikir orang hebat mana yang bisa menekuk kan lutut Tristan ke lantai nantinya, bahkan tidak ada 1 perempuan pun yang dapat menaklukkan dirinya hingga hari ini kecuali gadis milik gaohan hillatop beberapa waktu yang lalu.
Yang benar saja
umpat Eliot dalam hati.
********
Tristan berjalan berlahan masuk ke kamarnya, menunggu perempuan yang dibawa oleh Ali.
New girl, hot,mampu memainkan peran dan tahan lama
itulah pesan nya kepada Ali
dan benar saja seorang perempuan melesat naik dari tangga bawah, menatap dirinya dengan sejuta senyuman menggoda, seperti nya sudah tahu bagaimana rupa Tristan Xavier, maka tanpa malu langsung menyerbu dirinya, memeluknya nakal, mengalungkan tangannya ke lehernya, menyambar bibir nya tanpa aba-aba.
Tristan dengan gerakan cepat menarik perempuan itu menuju ke kamar utama, membiarkan perempuan itu terus memulai semuanya ketika hasrat itu sudah naik ke ubun-ubun.
"Sayang aku akan memulai nya"
perempuan itu berbisik pelan, memulai aksinya dengan cara yang luar biasa,menarik tubuh Tristan dan menjatuhkan nya di atas kasur, naik tanpa rasa malu dan memulai semua aksinya dengan liar.
Rasa panas mulai mendominasi saat perempuan itu sudah membuka seluruh penutup mereka, menyisakan bagian bawah sana yang menutupi diri mereka, masih dengan gerakan agresif terus mencoba menyatukan dii mereka, bertaut bibir turun ke ceruk lehernya, dsm ketika perempuan itu bersiap dengan serangan nya tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dengan lembut, suara merdu seseorang mengejutkan aksi mereka.
jelas 2 manusia yang tengah berada di puncak nya langsung menoleh ke arah kamar mandi. Lana Lan keluar dari sana dengan rambut indah tergerai basah, menggunakan jubah mandi yang indah, menampakkan lekuk tubuhnya yang cukup membuat bergelora, bernyanyi sambil mengeringkan rambutnya.
Seketika Lana LAN menatap mereka, ekspresi wajahnya cukup terkejut, mengerut secara berlahan kemudian tiba-tiba ekspresi nya berubah kembali
"Tristannnnnnnn"
jelas dia berteriak kaget, mengambil pemukul bisboll di pinggir kamar mandi yang menjadi senjata andalan nya, secepat kilat berlari ingin memukul 2 sosok manusia yang tengah ber..cin..tak di atas kasurnya. jelas sang perempuan secepat kilat meraih pakaian nya, kabur dari sana tanpa aba-aba, Tristan tampak mengeratkan rahang nya, begitu marah karena sesi ber..cin..ta nya begitu terganggu.
Dia tahu gadis itu akan tersinggung dan menangis seperti sebelumnya-sebelumnya, tapi rupanya kali ini dia salah.
"Yakkkk bisa tidak jangan bercinta di atas kasur ku?"
Lana Lan tampak marah, menatap Tristan penuh kebencian
"Ini kamar ku brengsek"
teriak nya kesal, mencoba memukul Tristan dengan tongkat bisbol nya, tapi kalah cepat karena laki-laki itu dengan gerakan cepat menahan nya dan dalam hitungan detik memutar tubuh Lana ke arah depan, posisi mereka saling memunggungi dan menguncinya didalam pelukannya.
"Berhenti lah membuat ku marah,Kau mengganggu sesi ber..cin..ya ku Lana Lan"
suara dingin Tristan terdengar mengerikan di balik telinga Lana
"kau harus menggantikan perempuan tadi untuk menyelesaikan tugasnya"
kemudian Tristan membanting tubuh lana ke kasur, membiarkan posisinya tetap memunggungi dirinya, mengunci tubuh gadis itu tanpa ampun
jelas saja Lana Lan kaget, mencoba memberontak
"brengsek, lepaskan aku, aku tidak Sudi"
pekik nya kesal
Tristan seolah tidak peduli, mencoba menyingkirkan rambut di bahu gadis itu dan mulai menciumi bahunya, Seketika Lana Lan meremang
"Bajingan, lepaskan aku"
jerit Lana Lan sambil terus memberontak, tapi tangan Tristan mengunci tubuhnya secara sempurna, mencium bahunya secara berlahan, dia fikir gadis murahan ini harus merasakan sesekali bagaimana rasa nya bercinta dengan dirinya.
Tapi seketika Tristan menghentikan gerakannya, dia mengerutkan dahinya, berfikir sejak kapan Lana Lan memiliki sebuah tanda hitam di pundak kanan nya, dan kenapa aroma Lana Lan sangat berbeda dari sebelumnya?.
"Bajingan, aku tidak Sudi tidur dengan laki-laki sialan Seperti mu, aku tidak akan menyerahkan malam pertama ku pada laki-laki brengsek seperti mu"
Lana terus memberontak marah
Tristan langsung melepaskan pelukan nya pada tubuh lana, secepat kilat membalikkan tubuh gadis itu hingga posisi nya tertidur sempurna di atas kasur tepat dibawah tubuhnya.
Lana mencoba bangun, tapi Tristan menahan tangan nya, menatap wajah nya dalam kemudian mencoba mendekati wajahnya ke wajah Lana Lan.
Lagi-lagi Tristan mengerutkan dahinya, dia fikir ini seperti bukan Lana Lan
"Kau siapa?"
tiba-tiba pertanyaan Tristan membekukan keadaan mereka, Lana lan yang terus mencoba memberontak Seketika menghentikan gerakan nya.
A..apa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Budiwati
😂😂😂😂😂
2023-03-21
0
Nailott
dasar. tristan ,bilangnya dia gk sujs. sana lana lan. ,tapi aroms tubuh lana lan trstan hafal. betul.
2022-11-19
0
Siti Khumaira Rahma
ketahuan ga ya Lara Tan??
2022-10-21
1