Paman dan keponakan

Saat tangis Lana Lan pecah, dia benar-benar sudah berada di ujung tangga paling atas, berdiri sejenak disana sambil terus menghapus air matanya, kemudian melesat menuju kekamar nya, tapi sebuah suara memecah keadaan nya.

"Sayang"

Lana menoleh ke sisi kanannya, seketika air matanya kembali tumpah.

"Shain"

dalam hitungan detik dia memeluk laki-laki itu erat, menumpahkan semua perasaan nya.

Yah shain dia anak bibi ailen saudara laki-laki Helena, laki-laki yang selalu ada untuk nya selama ini, yang mencari keberadaan nya dalam waktu lama ke seluruh penjuru dunia. Bertemu tanpa sengaja di La Bastide Clairence desa dimana dia pernah dibawa pergi oleh wanita baik hati milik sang ayah angkatnya , yang iba dengan keadaan nya dan berniat menjauhkan dia dari keluarga Tan namun gagal, saat itulah usianya baru menginjak 15 tahun dan shain 22 tahun, lantas komunikasi terjalin baik hingga bertahun-tahun.

Dia sama sekali tidak mengenal shain, tapi laki-laki itu jelas mengenal nya dengan baik, Dan bagi Lana Lan, laki-laki ini selalu memperlakukan dirinya bak tuan putri, laki-laki yang membuat dirinya jatuh cinta berkali-kali.

hingga 1 tahun yang lalu dia baru mengetahui soal kenyataan, shain tidak bisa membuat dirinya tahu soal siapa dia, karena khawatir Madeline akan menemukan dirinya.

Disana shain mulai membujuk nya pulang, namun tanpa rencana matang, karena Lana Lan yang asli berada di jantung kota Paris dalam keadaan terdesak, tapi dia menolak karena dia tidak menginginkan kehidupan yang sama saat itulah.

Rencana untuk membuat nya kembali terjadi begitu lama, tapi shain terus menahan niatnya, dia tahu keadaan begitu kacau di keluarga Gideon, tidak ada yang tahu Lana Lan punya saudara kembar kecuali Madeline, wanita licik itu yang membuang lara kecil setelah peristiwa penculikan di Thailand, demi memuluskan rencana untuk membuat Laura menjadi pewaris sah Gideon dan naik ke ranjang Tristan, Madeline bisa melakukan apapun sesuai keinginan nya.

Dan shain patut bersyukur, keadaan lain mengubah semua alur, siapa tahu lara kembali dengan jati diri baru meskipun harus mengorbankan salah satu di antara mereka oleh perbuatan Madeline dan Laura.

2 manusia berhati busuk itu acapkali merencanakan banyak hal untuk menyingkirkan Lana Lan sejak dulu hingga sekarang, tanpa mereka sadari jika mereka benar-benar telah membunuh Lana Lan yang asli.

"Aku tidak mau menikah dengan nya"

ucap lana Lan parau

shain hanya bisa memeluk dirinya erat, mencium puncak kepalanya berkali-kali.

"Percaya lah semua akan baik-baik saja, sayang"

Tristan berdiri di ujung tangga atas, menatap kemesraan itu dengan rahang yang mengeras, bola mata nya Seketika menggelap dan giginya jelas menyatu dengan sempurna.

Fuc..kkk

umpat Tristan dalam hati

Dia heran sejak kapan shain begitu lembut memperlakukan Lana Lan, dia tahu sebelum nya mereka acap kali saling tidak bertegur sapa, bahkan saling diam tanpa banyak bicara, lalu kenapa sekarang seakan-akan mereka adalah sepasang kekasih yang paling menjijikkan di dunia ini fikir Tristan.

Niat awal untuk bicara baik-baik dengan Lana Lan jelas hancur seketika, dia menatap 2 manusia itu dengan perasaan jijik, berjalan mendekati shain dan Lana dengan penuh perasaan emosi.

"Apa kamu mulai suka pada barang milik orang lain, shain?"

suara bariton milik Tristan terdengar cukup mengejutkan, tapi shain seolah tidak peduli, tetap memeluk erat tubuh Lana Lan sambil menatap tajam bola mata Tristan.