Pada saat jam makan malam, seluruh keluarga Xavier berkumpul untuk menikmati makan malam mereka dan seperti biasa Laura dan ibu nya juga ikut makan malam di keluarga Xavier, kegaduhan terjadi karena Lana Lan belum juga memunculkan batang hidungnya.
"Bisa kita mulai lebih dulu?"
Tristan berkata sambil meminta pelayan menyediakan makanan untuk nya
sang kakek seakan tidak peduli, membiarkan semua pelayan bersiap meletakkan menu di piring masing-masing anggota keluarga.
Saat semua sudah siap untuk menikmati makan malam mereka, tau-tau Lana muncul dari tangga atas berjalan santai seperti tanpa dosa.
"Kau terlambat, nona muda"
ibu Laura bibi Lana Lan, Madeline bicara dengan nada sedikit mengejek ke arah Lana setelah gadis itu duduk ke kursinya.
"Kenapa nada bibi made terdengar begitu Cemburu'
ucap lana sambil meraih piring nya, enggan menatap wajah wanita paruh baya itu jadi dia pura-pura tidak melihat nya.
"Kau sudah pandai bicara sekarang"
Madeline tampak kesal
Lana jelas enggan meladeni nya, dia fikir bicara dengan wanita tua jelas merugikan dirinya.
"Bahkan sangat tidak sopan sekali"
"Itu mungkin efek kecelakaan itu mom"
sahut Laura dengan suara gemulai nya
Lana serasa ingin muntah mendengar nya
Gemulai yang dibuat-buat, cari perhatian!
umpatnya
"Tetap saja seharusnya dia menjaga sopan santun nya"
seketika Lana menoleh ke arahnya, sedikit melotot menoleh ke arah sang bibi.
"Bukankah kita di ajarkan sopan santun untuk diam ketika makan, bibi made?"
Lana Lan bicara sambil mengembangkan senyuman nya, lantas meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.
"Sstttt"
seketika keluarga yang lain menatap Lana, Tristan menoleh cepat, Lana seakan tidak peduli, langsung menyuap makanannya.
"Kau..."
wajah Madeline tampak memerah
"jangan bicara hingga selesai waktu nya makan"
kakek tua Xavier bicara cepat, menatap Madeline dengan tatapan tidak suka.
Boleh aku terkekeh? tentu saja boleh! ini jadi begitu menarik.
batin Lana Lan
jelas dia ingin sekali membuat sang bibi dan anaknya merasakan bagaimana perasaan Lana Lan asli ketika acapkali mereka permalukan dulu, dia bertekad bulat untuk menundukkan siapa pun yang telah melukai Lana Lan tanpa ampun termasuk manusia sinting Tristan itu.
"Kita akan bicara soal pernikahan nya"
setelah selesai makan malam tiba-tiba kakek bicara memecah kesunyian
"Tetap akan dilaksanakan Minggu depan"
jelas saja lana langsung terkejut, membulaykan mata nya, menatap ke arah Tristan kemudian ke arah semua orang secara bergantian
tidak ada protes ?
tanya Lana dalam hati
mungkin kakek tua Xavier punya kuasa atas segalanya tapi tidak atas dirinya
"Aku menolaknya"
cetusnya cepat
"Lana "
ucap Helena
Tristan melotot ke arahnya
Jelas Laura dan Madeline tersenyum senang mendengar ucapan Lana Lan.
"Menikah itu bukanlah sebuah permainan kek. Di mana diantara kami bisa memulai permainan jika siap dan mengakhiri jika sudah mulai bosan. Menikah itu bukan hanya sekedar ikatan janji suci atas kedua belah pihak atara dua orang "
"Membangun biduk rumah tangga idealnya dilandasi dengan perasaan saling mencintai di antara dua insan. Namun ketika rasa cinta belum juga berpihak, mungkinkah kisah tersebut bisa berakhir dengan bahagia?"
"Aku tidak mencintai Tristan, dan coba tanyakan pada nya apa dia mencintai ku?"
seketika semua orang terdiam, kakek menatap dalam bola mata Lana, Tristan tampak terkejut dengan ucapan gadis itu
"Apa aku mesti dengan rela hati menikah tanpa dilandasi perasaan cinta sama sekali. dan mendengar alasan Cinta tumbuh karena biasa, konon begitu kata pepatah?"
"Ok aku bisa melakukan nya, Tetapi untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, mari duduk sejenak dan berdialog dengan diri sendiri. Ajukan pertanyaan paling mendasar berikut ini: Apa yang aku cari dalam pernikahan?”
"Bangun pagi, melihat wajah nya? bersikap dingin dan biasa, tanpa landasan cinta, pergi pagi, pulang malam, kembali ke kamar, menatap dia lagi yang tidak aku cinta, tidur dan maaf ber..cin..ta tanpa kerelaan kemudian tidur kembali? lantas mengulang waktu yang sama setiap hari?"
Lana bicara sambil menatap dalam bola mata Tristan.
"Kau ingin pernikahan yang seperti itu?"
tanya nya lagi, Tristan tampak diam, balik menatap dalam bola mata Lana Lan.
"Pernikahan macam apa itu?"
"Lalu tujuan pernikahan nya apa?"
"Tidak mau tanyakan pada ku jawaban nya? atau pada Tristan kek?
Lana menoleh ke arah kakek
"jelas setiap individu bisa jadi punya jawaban berbeda antara satu dengan yang lainnya. Wajar saja, sebab kebutuhan diri setiap orang jelas tak akan sama"
"bagi seseorang yang ingin menikah untuk memahami bagaimana motif pribadinya. Apakah positif, atau malah sebaliknya, negatif?"
"Ada berbagai motif yang dianggap positif dalam pernikahan, misalnya, memang betul-betul ingin memiliki teman hidup, pendamping yang Anda akan cintai, ingin punya keturunan, maupun ingin tua bersama"
Lana kembali menatap bola mata Tristan
"Atau motif negatif, contohnya memutuskan ingin menikah karena ingin balas dendam terhadap mantan, atau mungkin ingin segera keluar dari rumah karena merasa tidak nyaman dengan otoritas orangtua. Atau, yang lebih miris lagi menikah karena.. Maaf kan aku.. ingin menjadi penerus Xavier company atau Gideon company?"
Kali ini ucapan telak Lana membuat Tristan menelan salivanya.
"Maaf kek,maaf Tristan, i cant do it"
suara Lana tampak serak.
"Bahkan bagaimana kita menikah? tanpa komunikasi yang baik, tanpa cinta bahkan tidak punya tujuan pasti"
Bola mata Lana mulai memerah, terus menatap dalam bola mata Tristan.
"Seseorang pernah berkata pada ku, menikah tidak semudah itu, Kehidupan kita bukan film, Kalau salah bisa retake scene yang gagal. Hidup kita akan terus berjalan, takkan ada pengulangan yang sama persis sesuai dengan keinginan kita"
"Dan aku tidak mau melakukan pernikahannya, kita pasti akan menyesali nya nanti, Tristan"
Seketika suasana mencekam, Lana Lan menggeser kursi nya, berjalan cepat ke atas sambil menyeka air matanya yang berlahan tumpah.
"Lana"
Helena mencoba mengejar langkahnya, tapi Tristan menahan cepat tangan Helena.
"Biar aku yang bicara padanya"
"Kriss"
Secara berlahan Tristan berjalan keatas tanpa suara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Ihay Dava Nur Shadiq
itu perkataaan Ayana,isteri Gaohan Hillatop
2023-04-20
0
Budiwati
keren
2023-03-21
0
Nailott
itu bagus tristan ,bicara. dar hati kehati. dg lara tan.
2022-11-21
0