NovelToon NovelToon
Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Cinta Terhalang Dinding Pesantren Season 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Komedi
Popularitas:236.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ummu Habeebah

Mahda Qaireen, gadis dari pasangan Haniyah dan Zein. Perjalanan cinta nya cukup rumit, ia mengejar namun tak pernah bisa ia gapai.

Kembali di patahkan dan mencoba meminta yang terbaik, siapa sangka jatuh cinta pada orang yang begitu dekat dengan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Habeebah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisa Rasa

Nampak seorang gadis dengan perawakan tinggi langsing, hidung mancung dan berkulit putih tengah duduk di atas ranjang Queen size nya.

Mahda, yang tengah asyik memainkan benda pipih nya tanpa sadar ada seseorang masuk ke dalam kamar nya.

"Weeyyyyy.." ucap orang tersebut mengejutkan Mahda.

"Allah kareem" ucap Mahda terkejut dan hampir saja menjatuhkan ponsel kesayangan nya.

"Yahdik yah lu Sof, kaget tau" sambung Mahda kesal.

"Abis nya, di panggil gak nyaut-nyaut, gue udah malu tau sama mba yang lewat ngeliatin mulu, belum lagi jiddah Ita, ternyata lo lagi khusyu ta'lim hp" jelas Sofia.

Sudah sepekan Mahda menginap di rumah kakek dan nenek nya. Bukan karna galau berpisah dari Haidar, bukan, Mahda memang kebiasaan lebih betah di rumah jiddah hally (nenek cantik) nya tersebut, itu alasan yang ia katakan saat Sofia bertanya pada nya. Dan alasan lain nya karna ia lebih di manja jika berada di sana, tak seperti di rumah, padahal jika di rasa, di sana atau pun di sini Mahda tetaplah di manja, entah oleh orang tua atau kakek nenek nya.

"Lagi liat apaan sih?" tanya Sofia heran dan mencoba merebut benda pipih tersebut dari tangan Mahda.

Mahda kelabakan dan mencoba merebut kembali ponsel nya, namun sayang Sofia lebih pintar. Dengan cepat Sofia membuka ponsel teman nya tersebut dan,

Whaaattttt?????

Sofia berteriak setelah ia melihat apa yang ia temukan di ponsel teman nya tersebut.

"Haidar? Ngapain masih nyimpen foto nya? Gak guna deh, Da" ucap Sofia masih dengan memegang ponsel Mahda.

Mahda terdiam dan menunduk.

"Ternyata rasa itu masih ada meski hanya tinggal sisa" lirih Mahda.

Mata nya mulai berkaca-kaca seiring rasa yang berkecamuk di dalam dada. Tak dapat di pungkiri kehilangan itu nyata ada nya. Bibir nya bisa berkata I'm fine, namun pada kenyataan nya tidak.

"Jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Gue percaya, dia bukan yang terbaik buat lo, ada seseorang yang udah Alloh siapin buat lo. Seberapa besar lo mencintai nya, kalo Alloh berkata kain ya bukan takdir lo. You're strong!" tutur Sofia dengan memeluk Mahda.

Mahda sedikit terisak namun dengan cepat ia menghapus air mata nya. Tak ingin kembali menitihkan air mata untuk satu orang yang selama ini mengombang ambing perasaan nya. Di junjung lalu di jatuhkan sejatuh-jatuh nya

"Kenapa gak ajak Aliya kesini?" tanya Mahda.

Sofia terdiam sejenak.

"E-Aliya ya? Aliya, Aliya tadi ada acara kata nya" jawab Sofia gugup.

Kenapa gugup begitu?

Batin Mahda.

"Oh, iya deh" timpal Mahda mengakhiri.

Huh, untunglah Mahda gak curiga.

Batin Sofia.

Mahda dan Sofia pun bercanda, bercerita kesana kemari dan berbagai hal di bumbui tawa dari kedua nya.

*****

Tak terasa hari raya Idul Fitri hampir tiba. Mahda yang lesu karna baru saja bangun dari tidur siang nya, berjalan menuruni tangga di rumah nya.

Malam kemarin Mahda di paksa pulang oleh Yemma nya, karna menurut nya Mahda sudah terlalu lama menginap, padahal baru sepekan. Jelas Mahda menolak dan jurus ampuh nya adalah abaya yang kemarin ia pakai tak perlu di kembalikan pada Haniyah.

Abaya, abaya, abaya. Like mother, like daughter.

Ledek Zein saat ikut menjemput Mahda dari rumah sang mama yang hanya berjarak beberapa meter saja.

"Ma.." panggil Mahda.

"Beik.." jawab Haniyah.

"Mau kemana sih? Masih siang nih" tanya Mahda sedikit kesal karna Haniyah membangunkan tidur siang nya.

"Siang mata mu de. Ini udah jam 4, sholat ashar lalu muthola'ah sama bang Aly!" titah Haniyah yang sedang berkutat dengan buah-buahan di depan nya.

"Nggeh bu Nyai" jawab Mahda dan berlalu kembali ke kamar nya untuk membersihkan diri di lanjut bermuthola'ah pada abang tampan menurut teman-teman di pondok nya.

Mahda serasa tak ada beda nya di pondok dan di rumah, hampir setiap hari belajar, di uji, belajar, dan di uji. Bereda dengan yang lain, ada sedikit kelonggaran ketika berada di rumah. Namun tetap Mahda nikmati, itu cara nya Mahda membuktikan seberapa jauh dan besar Mahda menimba ilmu di pesantren. Dan membuktikan bahwa Yemma dan Yebba nya tak sia-sia memasukan nya ke pesantren.

*****

Selepas sholat terawih Mahda tak langsung masuk ke kamar, ia memilih duduk di samping Aly yang tengah membaca buku sholawat kesukaan nya.

Rejal idaman.

Batin Mahda melihat sang kakak yang sholeh, pintar, penurut di samping ketampanan nya tersebut.

"Bang.." sapa Mahda.

"Beik.." jawab Aly tanpa melihat melepas buku sholawat nya.

"Jalan yuk, pengen jajan, anterin" rengek Mahda.

"Kemana?" tanya Aly.

Meskipun Aly terkesan dingin dan cuek, dia tetap lah Aly yang penyayang apalagi pada adik nya sendiri.

"Kedai Rasa" jawab Mahda.

"Jalan kaki?" tanya Aly lagi.

"Ck, yang benar saja. Naik motor lah bang, atau pinjem mobil Yebba" jawab Mahda dengan menaikan ke dua alis nya merayu Aly.

"Naik motor. Ambil dulu kunci" timpal Aly dan bangkit dari duduk.

"Aww, syukron abang gas'ah (tampan)" ucap Mahda dan langsung bersiap merapihkan kerudung phasmina yang asal ia lilit.

Berdua menaiki motor hitam berbody besar keluaran negara Thailand. Aly yang terlihat keren meski hanya memakai sarung dan kaos oblong berwarna abu, kedua jambang yang menghiasi pipi nya menambah kharisma nya muncul.

Bak fotocopy-an Zein sewaktu muda.

Celoteh jiddah Ita yang selalu di ucapkan nya jika tengah berkumpul dengan keluarga besar nya.

Mahda, dengan memakai hodie abu tua menambah kesan mereka seperti pasangan remaja yang tengah berkencan. Bisa di jamin, mereka yang tak tahu bahwa Aly dan Mahda adalah adik kaka, akan mengira mereka adalah sepasang kekasih.

"Oh ya bang, Yemma sama Yebba kemana? Tadi pulang terawih malah ninggalin ana" tanya Mahda di saat ia menunggu pesanan nya datang.

"Pergi ke acara lamaran" jawab Aly dengan menundukan pandangan nya karna risih dengan tatapan banyak orang di kedai.

"Lamaran? Siapa yang lamaran? Puasa-puasa gini lamaran, ngebet zuad (nikah) bulan depan ya kaya nya" ucap Mahda asal.

Aly tak menjawab dan hanya mengendikan bahu nya cepat.

"Di makan di beyt (rumah) aja kan de?" tanya Aly seperti orang yang gusar.

"Iya, nanti Sofia mau nginep. Aku jajan dulu biar kita makan bareng-bareng kaya di pondok. Btw, putra suka makan bareng-bareng kaya di banat gak sih?" tanya lagi Mahda.

"Suka, hemat fulus, perut kenyang" jawab Aly asal.

Mahda mengeluarkan ponsel nya dan hendak membuka aplikasi sosial media nya, namun tiba-tiba benda tersebut di ambil cepat oleh sang kakak.

"Abang pinjem" ucap Zein.

Namun Aly tampak duduk gelisah dan gusar selama menunggu pesanan sang adik datang. Dan ketika pesanan selesai, tanpa tunggu lama Aly langsung menjalankan motor nya tersebut, melesat menuju rumah, menembus dingin nya angin malam.

*****

Saat Mahda sampai ternyata Sofia sudah menunggu nya di ruang tengah. Semenjak mempunyai Mahda ada beberapa mba yang bergilir tinggal di rumah Haniyah dan Zein untuk membantu pekerjaan Haniyah. Dan itu berlangsung hingga saat ini.

Mahda pun dengan semangat memakan jajanan nya bersama Mahda, mengobrol kesana kemari tanpa ingat waktu.

"Eh, hp gue mana ya?" Mahda celingak celinguk mencari hp.

"Oh iya, di pinjem abang belum d balikin. Bentar ya, ngambil dulu hp" sambung Mahda.

"Udah deh, ngobrol aja dulu. Sekali-kali jangan main hp kalo lagi ada gue" cegah Sofia.

"Ihh, mana bisa. Mumpung liburan, di pondok gue no hp" keukeuh Mahda.

Mahda pun bangkit hendak mengambil ponsel nya, namun ternyata ponsel tersebut tergelak begitu saja di atas lemari ruangan tersebut.

"Isshhh abang, gak bilang hp di taroh di mari" gerutu Mahda.

"Gue pinjem" Sofia seketika merebut ponsel Mahda.

"Apa-apaan sih Sof, gue juga belum pake" kesal Mahda dan mencoba merebut kembali ponsel nya hingga berguling kesana kemari demi merebut kembali milik nya

Saat Mahda berhasil merebut kembali ponsel nya, ia segera membuka aplikasi keungu-unguan milik nya. Sementara Sofia, wajah nya terlihat tegang, pucat pasi menatap Mahda.

Mahda yang terlihat ceria tiba-tiba mimik muka nya berubah sendu hanya sepersekian detik kemudian. Tangan nya bergetar hebat, mata nya mulai berkaca-kaca dan butiran kristal meluruh dengan deras tanpa permisi.

*****

Kira-kira, apa yang terjadi sama Mahda ya readers?🤔

1
Qis Mi
lanjut kk.. ☺☺
Cah Dangsambuh
di mobil sampw ngimpi saking pulasnya,,,,,oke lanjut kak
Mayfi Ifriyanti
assalamu'alaikum Ummu haeebah di lanjut ceritanya dong terima kasih /Pray/
Cah Dangsambuh
ini lama banget kak authornya ga up sampai lupa selamat datang kembali kak untuk karyamu selalu di tunggu sebap banyak ilmu di sini yg bisa kita ambil
Titin Maysaroh
jangan lama² dong thor up nya 🥲
Firdaus Hakarida
bagus, bikin baper🥰
Firdaus Hakarida
lanjut lagi thor🙏🙏
Azfarah
lanjut thor
Yunda Nisa
lanjut dong kak author,, seruu
Qis Mi
lanjut
Rohaeni
bagus
AiNun Kha
lanjut
NR..
pengen ..
Naila Zahilul Ulfah
semangat terus tor... aku tunggu cerita kelanjutannya
Naila Zahilul Ulfah
semangat terus tor... aku tunggu kelanjutannya
fatkhiyyah16 salim ash
alhamdulillah kak
Qis Mi
akhirnya up juga thor... 😍😍
Ina Rosdiana
sekian lama pakum akhirnya up juga 🤭
Euis R: alhamdulillah udh enggk mabok lg, mudah2an gk kambuh biar bisa pegang hp lg🤭
total 1 replies
NR..
crazy up dong kak kan lama gak up😁😁
Euis R: insyaa Allah kak🤗
total 1 replies
Cah Dangsambuh
alhamdulillah masih ada lanjutanya,,,,semangat kak upnya kalo jeda jangan lama lama ni tadi pake baca bab sebelumnya karna lupa tokoh🤣🤣🤣🙏🙏🙏
Euis R: hher maafkan aku, kemarin2 mabok hamil semoga enggk mabok lagi yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!