NovelToon NovelToon
Pacaran Setelah Menikah

Pacaran Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:248
Nilai: 5
Nama Author: Angguni

Tolong berhentilah menebar pesona hanya mata terpejam bisa kurasakan, jangan biarkan cahayamu membutakan banyak hati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angguni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Korban Perjodohan

Masya Allah.....! Aku belum percaya sekarang Desi sudah benar benar menjadi istriku, kekasih halalku, bidadari surgaku. Terima kasih, ya Allah, untuk segala nikmat pada hari yang penuh berkah ini.

Hari ini memang tidak banyak yang datang di pesta pernikahanku dan Desi, hanya keluarga terdekat. Karena, resepsinya akan diadakan nanti. Setelah aku resmi menjadi seorang dokter. Masih sangat lama? Bahkan, aku mulai kuliah saja belum, hahahaha.

Mau tahu kenapa aku sudah menikah pada usia yang baru saja menginjak delapan belas tahun? Aneh memang. Tapi aku bisa apa? jalan hidupku sudah di tentukan papa mama. Bahkan jauh sebelum aku lahir. Ternyata, ini juga jalan yang di tentukan Allah untuk kami berdua.

Aku dan Desi adalah korban perjodohan. Sebenernya, mama dan papa, dan emmmm...... ayah ibu mertuaku dulunya bersahabat. Seperti kisah klasik yang biasanya. Mereka berempat berjanji akan menjodohkan anak mereka nantinya. Dan benar saja, aku dan Desi yang di tumbalkan. Itu awalnya. Pada akhirnya, kami saling jatuh cinta.

"Hei, mas, udah dulu dong senyumnya! di ajakin foto tuh sama yang lain".

Suara Wulan menghancurkan lamunan indahku saja

Dasar sepupu menyebalkan! For your information, Wulan ini sepupuku. Ayahnya adik ayahku..... makanya kami sangat dekat. Mungkin karena perbedaan umur kami yang tidak jauh. Aku berjalan ke arah keluargaku dan Desi yang sedang siap siap untuk berfoto. Aku baru sadar Desi sudah lebih dulu ada di sini. Perasaan tadi dia ada di sebelahku. Kapan dia kemari? Kok gak ngajakin aku?

Desi pov

Aku masih benar benar tidak menyangka kalau sekarang sudah resmi menjadi istrinya Bobby. Istri? Bahkan, aku baru saja genap berusia delapan belas tahun. Jadi, ini maksud dari persetujuan yang di minta ayah tadi malam? Aku kira hanya ke ikhlasanku menerima kalau Bobby akan menikah dengan Wulan. Bodohnya aku, ternyata Wulan dan Bobby itu sepupu dekat! Pantas saja om dan tante menanyakan Bobby pada hari pertama kedatanganku kemari.

"Desi, ayo ke sini! Kita foto".

Aku menghampiri kak Dhea tanpa mengajak suamiku itu! suami? Sebutan macam apa itu? Bobby masih sibuk tersenyum. Kurasa dia sedang melamun. Ah, terserahlah, aku sedang tidak ingin menegurnya.

Aku melihat Wulan menghampiri dan menggoda Bobby yang sedang sangat asyik melamun. Mereka pun melangkah ke arah kami dengan tangannya yang merangkul erat pundak Wulan. Sekarang aku sudah tahu mereka sepupu, tapi hatiku kurang bisa menerima pemandangan seperti itu.

"Ayo, Bobby, buruan sini! Udahan merangkul Wulan. Gak bosan apa? Sekarang kan sudah boleh merangkul Desi" ledek tanteku.

Aku merasakan pipi memanas. Sementara itu Bobby hanya tersenyum penuh arti ke arahku, yang kubalas dengan mengalihkan pandanganku. Rasanya aku masih belum bisa mempercayai semua ini, ini memusingkan.

Setelah acara selesai, para saudara Bobby dan teman teman ayah bundaku sewaktu kuliah dulu pulang. Aku di boyong ke rumah Bobby. Berada di kamar Bobby. Bobby Nauval Abiyyu! Kamar yang sangat cantik di penuhi mawar berwarna pink, warna kesukaanku. Kuambil hape dari dalam tasku. Bukan untuk menghubungi siapa pun, aku hanya ingin selfie! hahaha.

Saat sedang asyik berfoto, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku kaget bukan main. Malunya juga tidak main main. Bobby dengan santainya mengucap salam dan masuk ke kamar.

Aku memasang tampang yang kurasa cukup seram ke arah Bobby. Bukannya takut, dia malah tertawa.

"Kenapa? " tanyanya polos.

Aku menggeleng, kemudian menuju kamar mandi untuk mengganti gaun ini.

"Hei, mau kemana? " Bobby memegang tanganku yang segera ku tepis pelan.

"Apa? "

"Kita kan belum berfoto di sana dengan gaun pengantin".

Bobby menarikku ke arah tempat tidurnya, mengambil ponsel, dan mulai bersiap untuk berfoto. Aku baru tahu kalau Bobby se alay ini. Setahuku dia dulu tipe cowok yang cool dan tidak suka selfie. Ternyata waktu mengubah segalanya.

"Hey, senyum sedikit. Kamu seperti nggak bahagia menikah denganku".Dia menarik pipiku agar tersenyum.

Cekrek cekrek!

Setelah dia selesai mengambil foto kami, aku beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Aku juga ingin mengganti gaun ini dengan gamis serta jilbab lebar yang beberapa hari ini sudah biasa kupakai.

Saat aku keluar dari kamar mandi, Bobby sedang asyik dengan gadgetnya sambil sesekali tersenyum.

Dasar! Suami macam apa itu? Baru saja menikah, sudah asyik tersenyum dengan gadget. Aku sangat lelah dan mengantuk, tapi Bobby masih saja tiduran di ranjangnya. Aku memutuskan untuk berbaring di sofa yang ada di dekat ranjang kamar Bobby.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!