NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:419.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih mencari

Di panti asuhan.

Ayu mengangkat tubuh Raja yang hanya terbalut oleh handuk, dia mendudukkannya di atas kasur yang tempatnya sempit dan hanya cukup untuk dua orang. Walaupun di panti asuhan berdesakan dengan anak-anak yang lain, hal itu tak membuat Raja mengeluh karena ia selalu menanamkan rasa syukur seperti yang selalu ibunya ajarkan.

"Ibu, kemarin ada Kakek-Kakek yang datang ke Panti. Dia mau adopsi Raja, tapi Ibu Panti menyuruhnya cari anak yang lain." Ucap Raja pada Ibunya.

Tangan yang semula di gunakan untuk mengelap tubuh Raja itu terhenti, Ayu menatap lekat wajah putranya dengan mulut terdiam.

"Siapa memangnya?" Tanya Ayu.

"Itu loh, katanya yang mau kasih uang buat bangun Panti. Terus Raja bilang aja, kalau Raja di bawa sama Kekeknya nanti Ayah Raja datang gimana? Kasihan Ayah, kan Raja juga mau ketemu Ayah." Cerocos Raja dengan wajah polosnya.

Ya Allah, batin Ayu.

Ayu tak menyahuti ucapan Raja, dia sibuk memakaikan baju di tubuh Putranya. Jika sudah membahas Ayah dengan Raja, pasti mulut kecil itu mencecarnya sampai kehabisan kata.

Ayu lanjut menyisir rambut Raja, wajah tampan penghilang rasa lelah kini sudah segar dan wangi khas anak yang baru mandi. Ayu membereskan peralatan seperti sisir, minyak wangi dan juga bedak bayi yang di sukai oleh Raja, tangannya terhenti saat Raja mengucapkan kata yang membuat tubuhnya membeku.

"Ibu, Jika suatu saat Raja bertemu dengan ayah, janji sama Raja ya, Bu. Ibu jangan marahan sama Ayah, biar kita bisa jalan-jalan seperti orang-orang di Mall." Ucap Raja.

Wajah Ayu memanas, dia menahan air matanya yang sudah menganak dan siap meluncur itu. Anaknya mengira kalau dirinya tengah bertengkar dengan Ayahnya, bahkan sejujurnya rupanya pun Ayu tidak tahu karena saat itu ruangannya begitu gelap, matanya sangat enggan melihat kearah pria yang sudah menodainya.

"Ibu tidak bertengkar, Nak. Ayah masih kerja, nanti kalau sudah selesai pekerjaannya pasti Ayah datang ketemu Raja." Ucap Ayu berbalik kearah Raja, dia menangkup wajah putranya yang memancarkan kesedihan di dalamnya.

"Ibu, bohong! Kemarin Raja ketemu sama Ayah, katanya Ayah kerja! Tapi, kemarin dia jalan-jalan." Pekik Raja, dia menepis tangan Ibunya dan berlari keluar dengan derai air mata bercucuran membasahi pipi mulusnya.

Ayu tertegun, sejak kapan Raja bertemu ayahnya? Seperti apa rupanya? Masih banyak lagi pertanyaan memenuhi kepalanya, ia terduduk lemas diatas kasur dengan air mata berlinang. Bagaimana jika memang benar Raja bertemu dengan ayah kandungnya, apakah pria yang sudah menodainya akan mengambil Raja darinya atau bahkan tidak mengakui Raja sebagai anaknya.

Astagfirullah, Batin Ayu rasanya ingin menjerit.

Ayu bekerja di shift malam, dia memiliki banyak waktu untuk menemani Putranya dan membantu Ibu panti mengurus anak yang lainnya. Jika di jumlahkan ada sekitar tiga puluh anak yang tinggal di Panti, sebagian banyak dari mereka adalah anak yang di buang oleh orangtuanya karena hasil dari hubungan terlarang.

Ada beberapa anak juga yang memang sudah tidak memiliki orangtua alias yatim piatu, Ibu Rianti selaku pendiri Panti menerima anak-anak itu dengan tangan terbuka, dia merupakan seorang wanita yang tak bisa memiliki anak karena mendiang suaminya di diagnosa mandul oleh dokter. Tanpa kehadiran anak tak membuat ruamh tangganya retak, Rianti tetap sabar dan mendirikan panti bersama sang suami yang hingga saat ini masih berdiri.

******

Ganesha dan Ghani berdiri menatap rumah Ayu sesuai alamat yang tertera di dalam biodatanya. Dengan bertanya pada salah seorang warga, keduanya di arahkan menuju rumah bercat biru muda dengan atap yang sudah terlihat rusak.

"Apa kau yakin ini rumahnya?" Tanya Ghani.

"Katanya sih gitu, yasudah kita coba saja." Jawab Ganesha, dia berjalan terlebih dulu meninggalkan Ghani yang masih berkacak pinggang menatap bangunan di depannya.

Knockkk .. Knockkk..

Ganesha mengetuk pintu berulang kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Ghani berdiri di samping Ganesha, di menyisir sekitar halaman rumah siapa tahu ada ornag lewat. Salah seorang pria yang tak lain adalah Rt disana menghampiri keduanya.

"Mohon maaf, tuan-tuan ini cari siapa ya?" Tanya Pak Rt dengan sopan.

"Apa benar ini rumahnya pak Satyo, orangtua dari Ayu?" Tanya Ghani dengan wajar datarnya.

"Benar, tapi Pak Satyo jam segini masih di sawah, tuan. Kalau memang ada hal yang penting, saya bisa antar tuan kesana." Jawab Pak Rt.

Ganesha memandang kearah Ghani meminta persetujuan kakaknya, tetapi Kakaknya itu hanya mengendikkan bahunya.

"Boleh kami minta waktunya sebentar, Pak. Ada hal yang sedang kami cari, siapa tahu anda bisa membantu kami sambil menunggu Pak Satyo kembali dari sawahnya." Ucap Ganesha, dia tidak mau jika harus pergi menyusul ke sawah karena dia paling takut dengan cacing, belut dan semacamnya yang banyak di temui di pesawahan. Untuk itu, dia lebih memilih menggali informasi lewat Pak Rt.

"Sangat boleh, Mari ikut saya." Ucap Pak Rt mengajak Ghani dan Ganesha pergi ke rumahnya, melihat penampilan keduanya pasti bukanlah orang sembarangan.

Ghani dan Ganesha mengekor di belakang tubuh pak Rt, mereka lumayan kesusahan saat berjalan karena jalanan kampung itu banyak bebatuan kecip dan juga lumpur bekas guyuran hujan, lengah sedikit saja pasti akan tergelincir.

Sampai di rumah Pak Rt, Ghani langsung memberikan banyak pertanyaan mengenai Ayu. Pak Rt menceritakan bagaimana Ayu bisa sampai di usir dari kampung karena ketahuan tengah berbadan dua, banyak warga yang berbondong-bondong mengusirnya tanpa memberikan kesempatan mengambil pakaian sekalipun.

Keduanya terkejut karena informasi yang di dapat dari Pak Rt akur dengan data yang di dapatkan, Ayu pernah bekerja di hotel tepat dimana Gibran ikut Party.

Dirasa sudah cukup informasi yang mereka dapatkan, keduanya pun langsung pulang menuju kediaman sang Ayah. Niat untuk menemui keluarga Ayu urung, alangkah lebih baik jika ayahnya datang dan menemui keluarga Ayu secara langsung dan meminta maaf, walau bagaimanapun Wiratma adalah orangtua dari Gibran.

Beberapa menit berlalu, Ghani langsung keluar dari mobilnya di susul oleh Ganesha. Langkah panjang kedua pria itu menerobos pintu, raut wajah penuh amarah terpancar dari wajah Ghani yang memerah dengan mata menajam seakan hendak menerkam mangsanya.

"GIBRAN!" Teriak Ghani menggelegar membuat seisi rumah keluar.

Rania dan juga Sherly menyuruh pelayan membawa masing-masing anaknya masuk ke dalam kamarnya, keduanya menghampiri suaminya yang tengah diliputi amarah. Bagaimana tidak, Gibran bisa bersantai menikmati hidupnya yang bergelimang harta tanpa tahu akibat perbuatannya ada seorang perempuan menderita dan berjuang seorang diri dengan membawa benih yang di kandungnya.

Widya keluar dari dalam kamarnya, dia heran melihat api kemarahan menghiasi wajah anak sulungnya. Bersamaan dengan itu pula, Gibran keluar dari dalam ruang kerja.

"KEMARI KAU BAJINGAN!" Teriak Ghani menunjuk kearah Gibran.

Gibran yang kebingungan pun menatap bingung kearah kakaknya, Ghani yang sudah tak tahan pun berjalan menarik kerah baju Gibran dan memberikan bogeman mentah yang mendarat di pipi mulus Gibran.

"Bajingan!" Amuk Ghani.

Bugh..

"Aaaa... Ghani!" Pekik Widya syok.

1
Novita Ae
Luar biasa
Srhy
ghina mulutmu harimaumu
Srhy
paling ga suka klo ada pelakor
Rusmini Rusmini
bagaimana raden bisa tau kalo salsa bukan ayu thor
Rusmini Rusmini
ternyata hanya siasatnya gibran dkk
Rusmini Rusmini
clayton dan raden bpk anak sama2 koplak..../Grimace//Grimace/
Jumi Eko
Luar biasa
Rusmini Rusmini
kalo pilem pasti seru nih
Rusmini Rusmini
aksi balas dendam di mulai
Rusmini Rusmini
kesian amat /Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
untung semua sodara gibran saling membantu kecuali ghina
Rusmini Rusmini
mara karma utk ghina
Rusmini Rusmini
cacing kremi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
mulai ada ulet bulu nih .
Rusmini Rusmini
akal akalanya salsa
Rusmini Rusmini
ingin kaya dgn cara instan mimpi kamu nuri
Rusmini Rusmini
tiba tiba banyak masalah di klg wiratma
Rusmini Rusmini
masak anak umur 5 th bisa ngomong kayak gitu...persis org tua
/Slight//Slight/
Rusmini Rusmini
komunikasi yg kurang membuat rmh tgg jd kacau /Smug/
Rusmini Rusmini
ws kasep tinggal aja bu ayu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!