Luna haringston adalah seorang model ternama, sangat cantik dan seksi, serta mempunyai aura intimidasi yang kuat.
namun tidak banyak orang ketahui bahwa dia sudah menikah dengan seorang Ceo ternama.
namun pernikahan yang dirasakan luna sangat lah berbeda dari pernikahan pada umumnya, pernikahan simbiolis mutualisme, dan hanya formalitas saja.
ketika luna mulai menyerah pada pernikahannya, namun mengapa sang suami sangat menentang. padahal yang luna tau suami nya itu tidak mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Cinta Suami ku*
"dari mana kamu? ".
luna menatap kenan penuh arti, melangkah mendekati nya.
tak
tak
" aku baru beres pemotretan".
"semalem ini? ".
" iya, lagian biasa kok".seru luna
kenan menghela nafas, "kalau begitu bersihkan diri, kita makan malam".
luna mengangguk, " baiklah".
luna pun melangkah pergi, langkah demi langkah menaiki undakan tangga, tak seperti biasa nya, karena biasa nya luna menaiki lift.
melihat luna sudah ke atas kenan pun menunggu di sofa, "bi wati siapkan makan malam".
" baik tuan".
ting!
kenan menatap ponsel nya melihat siapa yang mengirim pesan di malam hari ini. kenan pun membuka nya.
0819737+++++
"ini aku anna ken, sekali lagi terimakasih banyak karena membantu pengobatan ibu ku".
kenan melihat pesan yang ternyata dari anna, tangan nya mengetik, " iya".
sesingkat itu, memejamkan mata nya sejenak, menunggu luna, entah berapa lama, sampai merasakan seseorang menepuk pundak nya.
"hei, ayo makan".
kenan menoleh melihat luna yang sudah berganti pakaian, dengan wajah segar.
kenan pun berdiri, melangkah menuju meja makan, yang di ikuti luna.
...
keadaan hening hanya terdengar suara sendok dan garpu, mereka jarang sekali mengobrol saat makan. maka tak heran ketika mendapati keadaan hening.
sampai mereka selesai makan, luna meraih gelas lalu meminum nya, dan meletakan lagi gelas itu, sembari jari jemari nya mengelilingi gelas yang berdiri tegak di meja itu.
sampai luna membuka mulut nya, memecah keheningan, "hari ini, kamu di perusahaan? ".
tanya luna menatap kenan, kenan mengernyit bingung namun menjawab, " ya, kenapa".
"tidak, hanya bertanya saja, tadi nya aku mau ke perusahaan kamu, tapi menghubungi jay dulu, takut nya kamu ada acara di_luar, mung_kin".
kenan mengangguk, namun agak kaku," ya, lalu kenapa tak datang? ".
luna memutar gelas itu, mengangkat nya,kemudian menatap kenan, " tak jadi, ada hal yang tak bisa di cegah".
kenan mengangguk, luna pun meletakan gelas itu, lalu bangkit.
"kalau begitu aku ke atas "
luna pun pergi meninggalkan kenan, yang menatap makanan di meja penuh keheningan.
...
pagi hari tiba, luna menatap ke samping nya yang kosong, tampak tak ada jejak apapun, apakah kenan tak tidur di sini? pikir luna.
mengabaikan pikiran nya, luna pun bangkit hari ini jadwal nya luang, memang luna sudah memutuskan untuk mengurangi jadwal pemotretan nya, mungkin sedikit demi sedikit, luna ada rencana untuk berhenti dari dunia modeling, namun tidak untuk sekarang .
dia akan perlahan saja, apalagi pekerjaan nya ini sudah luna jalani bertahun tahun, tentu saja tak mudah untuk berhenti semudah itu.
luna berada di depan meja rias nya menatap cermin, tak lama bi wati pelayan rumah itu masuk, membawa jus buah yang luna inginkan.
"silahkan nyonya".
" terimakasih bi, ah iya apa kenan di bawah? ".
bi wati terdiam sejenak, " tuan sudah berangkat pagi pagi sekali nyonya".
luna menghentikan aktivitas nya sejenak, tumben sekali pikir nya, apa mungkin ada pekerjaan mendesak.
"kalau begitu saya pamit nyonya".
luna mengangguk, lalu meraih handphone nya. " leo hari ini saya ada acara arisan dengan mertua saya kau ambil berlian yang ku pesan itu yah".seru luna dalam panggilan telepon kepada asisten nya.
"baik nona ".
....
luna baru sampai di alamat yang ibu mertua nya kirim yaitu restoran delima bintang lima, sembari menenteng tas mewah nya luna pun melangkah ke dalam.
ibu mertua nya ini menyewa satu tempat privat, sebetulnya luna tak terlalu suka acara seperti ini, menurut nya membosankan, karena yang di lakukan hanya lah pamer berkedok arisan.
tapi ya keinginan mertua nya, luna tak tega menolak nya.
"luna sayang kemari nak".
seru ny. serli menatap sang menantu yang baru masuk ruangan.
luna melangkah menuju ibu mertua nya. " Hai mah, apa kabar, maaf aku telat yah".seru luna memeluk ibu mertua nya
"baik sayang, belum mulai kok, sini duduk".
" wahh jeng serli, beruntung nya punya menantu canti sekali".
ny. serli terkekeh pelan, luna tersenyum.
"iya jeng,udah cantik, model, identitas nya jelas lagi".seru Mutia
" ah kalian ini".seru ny. serli terkekeh sembari meraih jus nya.
luna menatap sekitar terlihat beberapa anak kecil yang bermain di ruangan itu, ah pasti cucu mereka.
"rio sini, sapa dulu teman teman nenek".
seorang anak kecil berlari menuju wanita glamor itu, " nah ayo sapa"
"selamat malam oma oma cantik".
" wah imut nya, ganteng lagi, beruntung nya jeng liva".
"iya cucu nya nurut yah, saya di rumah cucu ada empat, tapi susah banget untuk nurut".sahut ny. ructrik
" ah jeng jeng ini biasa aja, tapi emang sih Rio ini cucu yang nurut banget, haha, apalagi sekarang menantu saya lagi hamil muda".
"wah selamat jeng, nambah cucu lagi".
" iya selamat jeng liva".
"ah terimakasih ".
luna merasa tak nyaman terkait pembahasan ini apalagi melihat mertua nya yang hanya diam saja, apalagi melihat jeng liva itu terus melirik nya saat membicarakan itu.
" ah kalau jeng serli gimana, luna udah berapa bulan".ny.liva berucap
membuat luna menatap kaget, apalagi seluruh mata memandang nya.
tersenyum kecil, luna menjawab, "kami belum ada rencana,masih fokus pada karir,apalagi kalau punya anak saya tak ingin membebani mama, ".
luna menatap ibu mertua nya, ny. serli tersenyum.
" iya jeng liva, mereka kan masih muda biarlah fokus pada karir nya, kami sebagai orang tua mendukung keputusan mereka".
jeng liva tersenyum paksa, mereka pun memulai acara itu, kendati beberapa kali jeng liva menyenggol nya terkait cucu.
...
acara arisan pun selesai luna menghela nafas lega, menyebalkan berkumpul dengan ibu ibu sosialita, aneh nya mertua nya ini betah sekali bergabung dengan orang orang seperti itu.
saling menjatuhkan dan berusaha mengungguli diri masing masing, tak ingin kalah.
"mah, maaf luna belum bisa ngasih mama cucu".seru luna di dalam mobil.
" ya ampun sayang gapapa, mama ngerti ko, kalian juga berusaha kan, pasti akan ada ".
" kamu jangan terlalu dengerin ucapan liva itu dia emang gitu, hm mama juga ga suka".
"makasih mam, maaf ".
" gapapa nak, ".
luna menatap mertua nya dengan perasaan bersalah, andai mertua nya tahu dia dan kena n selalu menggunakan pengaman. luna tak bisa membayangkan akan se kecewa apa mertua nya itu.
tapi luna juga merasa belum siap terkait itu, hati nya masih gelisah terkait hubunga nya dengan kenan, takut nya dengan kehadiran anak, malah anak nya yang menjadi korban.
luna juga tak tahu bagaimana perasaan kenan terhadap nya, hubungan tanpa cinta adalah hal menakutkan bagi luna, walau pun luna menjalani nya tiga tahun ini, tapi luna juga tak ingin terus menerus seperti ini.