Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 09
Mansion Rakhes..
Pria itu sudah tiba dimansion nya sejak satu jam yang lalu, kini dirinya sedang duduk dengan santai dikursi sofa ruang tamu sambil mengelap pistolnya sembari menunggu Han.
Dan tak lama kemudian, yang ditunggu-tunggu pun datang. Han berjalan masuk kedalam mansion dengan langkah tegap nya.
"Tuan.. " sapa Han seraya menundukkan kepala nya sekilas, ia berdiri disamping tempat Rakhes duduk.
"Apa dia berubah pikiran Han ?", ujar Rakhes bertanya tanpa menoleh menatap asistennya itu dan tetap fokus mengelap pistolnya.
"Saya rasa iya tuan, karena nona Jelita langsung mencari anda setelah dokter Logan memohon pada nya". Kata Han
Mendengar itu, Rakhes tersenyum tipis menyeringai. Ia letakkan pistolnya itu diatas meja kemudian, ia menyandarkan punggung lebar nya disandaran kursi sofa. Kedua tangannya ia lipat didepan dada.
"Kita lihat saja. Sebentar lagi dia akan kemari ". Ucap Rakhes dengan suara yang terdengarv datar namun tenang.
.
.
.
Beberapa jam sebelum kejadian kecelakaan...
"Han.. " panggil Rakhes, saat kedua nya masih berada dimarkas sembari menunggu para anak buah nya mencarikan informasi tentang klan mafia Blood Stone.
Han yang berdiri tak jauh dari sana segera mendekat dan menyahut. "Ya tuan ?".
"Cari tahu siapa pemilik rumah sakit Matter Hospital ". Perintah nya
Han mengangguk, " Baik tuan saya akan segera mencari tahu nya sekarang".
"Hm.. Segera berikan informasi nya pada ku". Kata Rakhes dengan tegas
"Baik tuan". Setelah itu, Han berbalik badan melangkahkan kakinya keluar dari sana.
Sepeninggalan Han pergi, Rakhes kembali mengawasi para anak buah nya yang tengah sibuk berkutat dengan layar-layar komputer yang menampilkan kode-kode yang hanya dia dan beberapa anak buah nya yang paham akan dunia IT. Tak lama kemudian, salah seorang anak buah nya berseru seraya berbalik badan menghadap kearah nya.
"Tuan, saya menemukan informasi tentang klan mafia Blood Stone ".
Mendengar itu, Rakhes menoleh mengalihkan pandangannya menatap anak buah nya itu dengan ekspresi datar nya. "Kirimkan data- data nya pada ku".
Anak buah itu menganggukkan kepala nya paham. "Baik tuan".
Tak berselang lama, Han juga kembali masuk lalu memanggil Rakhes.
"Tuan, saya mendapatkan informasi tentang pemilik rumah sakit Matter Hospital".
"Katakan.. " satu kata yang keluar dari mulut Rakhes, namun Han langsung menganggukkan kepala nya paham.
Han mengangkat ipad miliknya lalu mulai membacakan informasi yang ia dapatkan mengenai pemilik rumah sakit Matter Hospital.
"Pemilik rumah sakit Matter Hospital adalah Douglass Matter. Dia membangun rumah sakit itu untuk memenuhi permintaan terakhir mendiang istri nya sebelum meninggal. Rumah sakit itu dulu dipimpin oleh anak Douglass yakni Maxwin Matter, namun setelah Douglass meninggal Maxwin langsung melimpahkan jabatan direktur pada putra nya, Logan Matter". Terang Han menjelaskan
"Kau bilang apa tadi Han ? Douglass Matter ?". cicit Rakhes sambil mengernyitkan dahi nya.
"Ya tuan, Douglass Matter". Han mengulangi ucapannya sekali lagi
"Nama itu seperti tidak asing. Han, cari tau siapa itu Douglass Matter". Perintah nya
"Tidak perlu tuan, saya juga sudah mencari tahu nya". Kata Han
Rakhes yang mendengar itu menoleh menatap Han sambil tersenyum miring. Tanngannya terangkat menepuk kuat lengan Han.
Plakk...
Mata Han langsung mendelik saat merasakan telapak tangan yang besar itu mendarat tepat dilengannya dan itu terasa sangat panas juga perih. Tapi, Han tak berani memprotesnya selain hanya bisa diam dan pasrah dengan apa yang diperbuat tuannya itu pada nya.
"Kau memang paling bisa diandalkan Han". Puji Rakhes
Han tersenyum meringis sambil mengusap lengannya. "Terima kasih tuan". Sahutnya, meskipun didalam hati Han ia tak henti-henti nya mengumpati Rakhes.
"Sekarang katakan informasi apa yang kau dapatkan tentang Douglass, Han".
Han mengangguk dan segera membuka kembali ipad nya, jari-jemari besar nya dengan lihai menggulir layar benda persegi berukur 13 inci itu.
"Douglass Matter dahulu bersahabat dengan kakek anda Anthony Morrigan dan juga Hercu Grayson.. "
Rakhes mengangkat tangannya memberi kode pada Han untuk diam sejenak. " Kakek ku ? Bersahabat dengan Douglass dan Hercu?".
"Benar tuan". Jawab Han
"Lanjutkan Han.. "
"Kala itu mereka bertiga adalah kelompok mafia kecil yang diberi nama Golden Eagle, klan mafia yang kini berada dibawah kendali tuan Rayner. Namun karena ambisi besar nya Douglass memilih untuk mengkhianati kakek anda dan tuan Grayson. Douglass memilih bergabung dengan klan mafia Viper Nest. Klan mafia yang kala itu dipaling ditakuti pada zamannya." Han menjeda ucapannya, ia seperti ragu untuk mengatakan sesuatu. "Tapi, tuan ada hal besar yang harus anda tau.. "
"Katakan". Ucap Rakhes dengan tegas
"Douglass juga menjadi penyebab kakek anda dan tuan Grayson memiliki kesalahpahaman dan berakhir menjadi musuh bebuyutan". Sambung Han
"Apa yang dilakukan oleh pengkhianat itu Han ?", tanya Rakhes penasaran
"Untuk hal itu saya masih menyelidikinya tuan". Jawab Han
Mendengar itu, Rakhes menganggukkan kepala nya paham meskipun didalam benak nya terus bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan oleh Douglass pada kakek nya dan kakek Grayson.
"Han, cari cari tahu maksud dan tujuan pria itu membuat kesalahpahaman". Titah Rakhes
"Baik tuan".
"Dan, aku ada tugas untuk mu Han. Buat rumah sakit Matter Hospital separuhnya menjadi milik ku. Mungkin, kakek ku tidak membalas pengkhianatan Douglass tapi aku, cucu nya yang akan membalas nya". Imbuhnya dengan tegas dan tak terbantahkan .
Han menganggukkan kepala nya. "Baik tuan, akan segera saya laksanakan".
.
.
.
Kembali ke mansion..
Terdengar suara keributan dari arah luar, dan tak berselang lama Sero anak buah kesayangan Rakhes dan Han masuk kedalam mansion dengan lari tergesa-gesa.
"Tuan.. " sapa Sero pada Rakhes
"Katakan". Ucap Rakhes tanpa bsa-basi
"Diluar ada non-"
Belum sempat Sero menyelesaikan ucapannya, terdengar suara teriakan seorang perempuan dan juga pintu masuk mansion yang terbuka dari arah luar.
"Tuan Rakhes, saya ingin berbicara dengan mu". Perempuan itu berkata dengan nada tegas dan lantang nya
Sontak saja, Sero dan Han menoleh mengalihkan pandangannya menatap perempuan itu yang masih berdiri diambang pintu. Rakhes, pria itu dengan santai melirik nya lalu berucap dengan nada datar nya.
"Apa seperti itu tingkah laku mu saat berkunjung ke mansion orang nona Jelita?".
.
.
.
Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen yaa. Jangan lupa subscribe biar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🥰🙏🏻
lanjut semangaaaat
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut