Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.
Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.
Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 - Seganteng Apa Suami Mbak?
Kirana membawa masuk mobil miliknya ke halaman sebuah bangunan yang merupakan kantor agen penyidik swasta.
Beberapa mobil dan sepeda motor terpakir di halaman yang cukup luas. Kirana pun memarkirkan mobilnya di lahan yang kosong di antara beberapa mobil yang terparkir di sana.
Setelah melepas seat belt dan mematikan mesin mobilnya, Kirana langsung turun dan melangkah ke kantor jasa penyidik yang ingin ia mintai bantuan untuk menyelidiki suaminya.
"Selamat siang, Bu. Ada yang bisa dibantu?" sapa security ketika membukakan pintu untuk Kirana.
"Selamat siang, Pak. Saya Kirana, saya mau bertemu dengan Pak Vito atau Pak Rizal. Kemarin sudah bikin janji bertemu di sini jam istirahat." Kirana menjelaskan maksud kedatangannya pada security.
"Oh, silakan ke lantai atas, Bu." Security itu mengantar Kirana hingga menaiki anak tangga.
"Pak Vito, ada tamu yang mencari Pak Vito." Ketika sampai di atas, security masuk ke dalam ruangan kerja Vito.
Pria bernama Vito langsung bangkit dari duduknya dan menyambut wanita yang ia duga adalah klien yang kemarin berjanji datang ke kantor itu.
"Selamat siang, dengan Ibu Kirana?" sapa Vito ambil bertanya memastikan.
"Selamat siang, Pak. Benar saya Kirana, Pak." Kirana pun mengiakan dan mereka berdua pun bersalaman.
"Mari kita ke ruangan atasan saya." Vito mengajak Kirana ke ruang di sebelah ruang kerjanya.
"Baik, Pak." Kirana mengikuti langkah Vito.
Tok tok tok
"Pak, Ibu Kirana sudah datang." Vito menyampaikan kedatangan Kirana pada Rizal.
"Oh, selamat siang, Bu. Silakan ..." Pria tinggi dengan tubuh kekar itu bangkit dari kursinya dan mendekati Kirana. "Saya Rizal." Rizal mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya.
"Pak Rizal ini bos saya dan pemilik kantor jasa penyidik ini, Bu." Vito memperkenalkan siapa Rizal kepada Kirana.
"Oh, saya Kirana, Pak." Kirana membalas perkenalan Rizal. Kirana tak menyangka jika bos di sana ternyata berpenampilan menawan dengan sorot mata tajam bak elang. Masih terlihat garis wajah tampan di antara lebatnya jambang dan kumis yang menutupi rahang, atas bibir dan dagunya.
"Silakan duduk dulu, Bu!" Rizal mempersilakan Kirana duduk di sofa ruangannya.
"Oh iya, Pak." Kirana mengerjapkan mata karena dia tadi sampai tertegun dengan sosok Rizal.
"Saya keluar dulu, Pak. Bella minta dijemput. Bu Kirana, saya permisi dulu, silakan Ibu sampaikan langsung masalah Ibu pada Pak Rizal." Vito berpamitan pada Kirana karena dia ingin menjemput Bella, putri Rizal yang menjadi kekasihnya.
"Iya, Pak." Sebenarnya Kirana agak kikuk berada di ruangan itu berdua saja dengan Rizal, orang yang baru dikenal dan ditemuinya.
"Jadi, masalah apa yang ingin Ibu sampaikan kepada kami?" tanya Rizal kemudian.
"Hmmm, begini, Pak. Saya butuh bantuan Bapak untuk menyelidiki suaminya saya. Saya merasa ... ada yang disembunyikan dia dari saya. Perasaan saya mengatakan kalau dia sedang berselingkuh di belakang saya." Memang tak sepantasnya ia menceritakan hal ini pada orang lain. Bahkan mungkin sangat memalukan. Tapi, Kirana perlu mencari bukti agar tidak terus dibohongi seperti saat ini yang ia rasakan.
"Oh, begitu ..." Mata Rizal memicing hingga kedua alis tebalnya hampir bertautan. Wanita yang ada di depannya saat ini adalah wanita cantik, bagaimana mungkin suami wanita itu selingkuh? Itu yang menjadi pertanyaan Rizal. "Apa Ibu mempunyai petunjuk yang mendasari Ibu mengira suami Ibu berselingkuh?" tanya Rizal.
"Benar, Pak. Saya memang menemukan sesuatu yang janggal dari suami saya saat ini," jawab Kirana. Sesungguhnya ia malu membuka aib keluarganya sendiri jika Bryan benar selingkuh.
"Baiklah apa saya boleh meminta info tentang suami Ibu? Foto, pekerjaan, hobby ...."
Kirana lalu mengambil sesuatu dari tasnya. Dia mengeluarkan foto Bryan dan menyerahkannya pada Rizal.
"Ini suami saya, Pak. Namanya Bryan Gunawan. Dia kepala cabang bank swasta di kawasan Menteng." Kirana menyebut bank tempat suaminya itu bertugas.
"Apa suami Ibu punya sahabat wanita?" tanya Rizal akan mulai menyelidik dari wanita-wanita yang dekat dengan Bryan.
"Setahu saya nggak ada, Pak. Kalau pun ada sahabat wanita, itu karena mereka sahabat saya." Kirana menjelaskan.
"Oke." Rizal menganggukkan kepala tanda mengerti.
"%Dua Minggu ke depan kantor suami saya akan mengadakan acara gathering di Surabaya. Saya khawatir kalau event itu akan dijadikan kesempatan mereka akan bersama," kata Kirana mengatakan kecurigaan pada kepergian suaminya di acara gathering tersebut.
"Assalamualaikum ..." Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan seorang wanita muda masuk dengan membawa balita berusia sekitar satu tahun di lengannya. Wanita itu terkejut melihat keberadaan Kirana di ruang kerja Rizal. "Papih sedang terima tamu siapa?" Belum sempat Rizal dan Kirana menjawab ucapan salam, wanita itu sudah bertanya dengan nada menyelidik.
"Waalaikumsalam." Rizal bangkit dan menghampiri wanita itu, apalagi balita lucu di tangannya seperti mengenal Rizal hingga merentangkan tangannya seolah menginginkan tubuhnya diangkat Rizal.
"Ini Ibu Kirana, Grace. Beliau klien baru di sini." Rizal mengenalkan Kirana pada wanita bernama Grace. "Bu Kirana, ini istri saya, Grace." Lalu dia mengenalkan Grace sebagai istrinya sambil mengambil balita di tangan Grace yang ingin digendongnya.
Kirana agak terkejut ketika Rizal mengenalkan Grace sebagai istri. Karena jika dilihat dari penampilan Grace dan Rizal, terlihat kesenjangan usia yang cukup jauh, atau lebih tepat mereka lebih cocok menjadi ayah dan anak. Bahkan, kalau dilihat dia menduga kalau Grace lebih muda darinya.
"Oh, saya Kirana, Mbak." Kirana mengajak bersalaman Grace.
"Grace." Grace membalas, tapi masih dengan nada kurang ramah.
Kirana dapat memaklumi sikap Grace. Siapa yang senang melihat suaminya berduaan dengan wanita lain di dalam ruangan meskipun itu urusan pekerjaan.
"Vito mana, Pih? Kenapa bukan Vito yang menghandle?" Suara yang terucap dari Grace beranda cemburu.
"Vito menjemput Bella," jawab Rizal, "Ibu Kirana minta bantuan agen kita untuk menyelidiki suaminya yang dicurigai selingkuh." Rizal menjelaskan kepada Grace alasan Kirana datang ke kantornya.
Grace kembali menoleh ke arah Kirana setelah mendengar masalah yang dihadapi Kirana.
"Berselingkuh?" tanyanya hampir tak percaya.
"Itu baru dugaan saja, Mbak," jawab Kirana.
"Memang suami Mbak ini seganteng apa sih? Sampai berani berselingkuh dari Mbak?" tanya Grace penasaran. Dia mengakui jika wanita bernama Kirana berparas cantik dan menawan, dia saja sempat cemburu mengetahui suaminya bersama Kirana di dalam ruangan. Sehingga membuatnya penasaran dengan tampang suami Kirana.
"Itu fotonya di meja." Rizal menunjukkan foto yang diberikan Kirana tadi.
Grace mengambil foto yang ditunjuk suaminya dan memperhatikan wajah Bryan.
"Masih ganteng Papih sama suami Mbak ini." Grace menaruh kembali foto Bryan.
Kedua alis Kirana terangkat. Kalau dalam kondisi normal, mungkin dia akan membantah ucapan Grace. Grace mengatakan Rizal lebih tampan dari Bryan karena Rizal adalah suami Grace. Sementara bagi Kirana tentu saja Bryan lebih tampan dari Rizal. Hanya saja saat ini hatinya sedang tak baik-baik saja, sehingga dia tak berniat membela Bryan.
"Pih, aku boleh ikut bantu menyelidiki?" Kali ini respon Grace berbeda, dia tak seketus tadi pada Kirana. "Udah lama nggak ikut jadi detektif ..." ucapnya kemudian.
Kirana terkejut mendengar keinginan Grace yang ingin membantu menyelidiki kasusnya. Sehingga dia mengira kalau Grace awalnya adalah karyawan di kantor itu yang dinikahi oleh Rizal, bosnya.
"Siapa yang akan urus Kenzie kalau kamu handle kasus ini, Grace?" Sayangnya, Rizal kurang setuju dengan permintaan istrinya.
*
*
*
Bersambung ....
dijamin aman dari Bryan
kayanya biarpun Bryan mengemis2 minta balikan
Kirana bakalan ogah2han
selingkuh itu penyakit yah
tat udah di maafkan di kasih kesempatan ke 2 malah di belakang selingkuh lagi,,
ogah lah balikan lagi sama laki² kayak Bryan.jangan jadikan anak² sebagai alasan .mereka akan baik² saja .
ayo na pergi bawa anak2 ke tempat yg gk bryan tau,,,,
Semua sudah jelas Bryan.
Jangan persulit kalau Kirana minta cerai