Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Menginginkanmu.
Immanuel menatap Kendrick, "Aku sedang membereskan barang-barangku di meja saat Anda memanggil saya, setelah selesai aku berniat menyerahkan semua fasilitias dari Perusahaan termasuk kunci mobil. Tapi Anda lebih dulu memanggilku untuk kesini, ada apa?"
"Immanuel, apa maksud ucapanmu?" Melda yang belum tau Immanuel di pecat merasa kaget.
"Aku sudah dipecat, tapi bukan aku saja. Beberapa rekan kerjaku juga dipecat, kami memang sudah melakukan kecurangan dan pantas untuk dipecat."
"Kau juga dipecat, Melda. Aku memanggilmu kesini selain mengorek tentang hubungan kalian juga ingin memecatmu secara langsung. Sekali lagi aku katakan, kau dipecat secara tidak hormat!" ucapan Kendrick membuat mulut Melda ternganga tak percaya.
"T-tapi Pak, ini adalah urusan pribadi kenapa dicampur adukan dengan masalah pekerjaan?" wanita itu merasa sudah diperlakukan tidak adil.
Kendrick ingin mengatakan jika itu karena Ameera, karena semuanya untuk wanita itu tapi jika dia mengatakannya wanita murahan di depannya ini akan berpikir Ameera juga sama murahan dengannya karena menggoda dirinya.
"Itu karena kau sudah mencoreng nama baik Perusahaan, kalian berdua sudah aku masukkan dalam black list pegawai yang dilarang diterima di Perusahaan manapun. Jadi setelah dipecat sebaiknya kalian berdua jangan capek-capek melamar ke Perusahaan lain karena nama kalian akan langsung ditolak."
Immanuel dan Melda menarik nafas berbarengan, Melda menatap kekasihnya, "Immanuel..."
Immanuel hanya menggeleng, dia juga hanya bisa pasrah.
"Melda, kau pergilah kemasi semua barang-barangmu. Pihak HRD akan segera memanggilmu juga, pergi!" usir Kendrick.
Melda seketika berdiri dengan linglung wanita itu keluar dari ruangan.
"Immanuel, kemarilah." Kendrick berjalan ke arah kursi kerja, sebelum duduk dia menarik laci dan mengambil amplop yang berisi tebal.
Immanuel duduk di kursi depan meja sang Bos, dia masih menunduk.
"Ini, ambil uangnya. Anggap saja sebagai konpensasi karena aku merebut mantan istrimu. Aku memang tak ingin kamu bekerja di Perusahan lain karena kamu terlalu serakah. Uang ini berjumlah besar, cukup untuk kamu membuka usaha sendiri. Aku tau kamu memang pintar, tapi kamu menyalahgunakan otakmu. Buka usaha sendiri dengan uang ini, semoga sukses." Ucap Kendrick seraya menyodorkan amplop itu.
Kepala Immanuel terangkat, dia menatap tak percaya pada pria yang sudah merebut istrinya. "Pak..."
"Jangan katakan ini pada Ameera, sebenarnya kami berdua sudah sepakat takkan mencampuri urusan masing-masing. Tepati janjimu takkan mengganggu Ameera lagi dan kamu harus memudahkan urusan kalian. Dengan uang ini kau juga bisa membiayai persalinan Melda nanti, jika kalian berniat mempertahankan anak dalam kandungannya, uang ini akan sangat berguna. Immanuel... jangan ada dendam pada Ameera lepaskan dia dari hidupmu."
Sekali lagi pria yang telah kehilangan istrinya itu menangis tanpa malu di depan pria yang sudah merebut wanitanya.
***
Ameera sudah memesan kamar di hotel yang dipesan Kendrick tapi pria itu belum menghubunginya lagi. Dia ingin menghubungi lebih dulu tapi tak ingin menjadi wanita yang seperti cerewet.
Saat masih berpikir ponselnya berdering, "Ya, Kendrick."
"Aku di depan kamar hotelmu, buka pintu."
"Ok."
Ameera berjalan menuju pintu dan segera membukanya, saat pintu terbuka dia terkejut tubuhnya dipeluk dengan sangat erat bibirnya sudah dilahap Kendrick, tangan lelaki itu sudah mengelus-ngelus tubuhnya. Dia mencoba mendorong tubuh kekar lelaki itu tapi Kendrick malah semakin mengeratkannya.
"Jangan bicara atau menolakku Ameera, aku benar-benar menginginkanmu saat ini," ucap Kendrick saat melepaskan pagutan bibirnya lalu kembali melahap bibir lembut wanita cantik itu.
Ameera akhirnya melemaskan tubuhnya di pelukan pria yang sedang bergairah itu, kedua tangannya meremas lembut belakang kepala pria itu.
Kendrick mendorong tubuh Ameera ke dinding mengangkat tubuhnya, kedua kaki wanita itu seketika melingkari pinggangnya. Bibirnya menyusuri leher Ameera menggigitnya kecil tapi mampu membuat wanita dalam pelukannya mengerang.
Tangan Ameera sibuk membuka kancing kemeja pria ganas itu tangannya semakin ke bawah dia membuka gesper dan resleting celana Kendrick. Tangannya mulai mengelus dada berotot Kendrick turun ke perut six-pack nya kemudian berakhir di bagian sensitif pria itu yang sudah membesar.
"Ahh... wanita pintar. Kamu membuatku semakin menginginkanmu, Ameera..." ucap pria itu disela nafsunya lalu mulai menikmati kembali tubuh wanita dalam kungkungannya.