salsabila mahasiswa yang baru menginjak semester awal di sebuah universitas di kotanya, setiap hari kehidupannya biasa saja.
tapi suatu hari ada dosen pengganti yang mengajar di kampusnya, dosen yang sangat tampan tapi dia juga sangat galak dan dingin.
banyak mahasiswi yang mengidolakannya, tapi berbeda dengan salsabila.
karena seringnya bertemu membuat mereka merasakan benih - benih cinta di hati masing -masing.
akankah mereka menyatakan perasaan mereka satu sama lain..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanifah Anggraeni Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Malam pun tiba, Gilang segera bersiap - siap dia ingin datang lebih awal agar bisa bertemu dengan keluarga sahabatnya itu.
Sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan mereka, setelah selesai Gilang pun segera berangkat.
Tidak butuh waktu lama akhirnya dia pun kini sudah sampai di sebuah restoran yang akan menjadi tempat acara nantinya.
Dia pun segera mencari sahabat nya itu, di saat yang bersamaan dia bertemu dengan Salsa.
" Pak Gilang / Kamu " kata mereka bersamaan
" Pak Gilang lagi ngapain disini.. .? " tanya Salsa heran
" Kamu sendiri lagi apa disini ..? " tanya balik Gilang
" Pak, saya nanya bapak duluan ya, kok malah bapak nanya balik sih.. " kata Salsa lagi
" Ya saya salah satu tamu undangan lah.. " jawab Gilang ketus
" Kamu sendiri lagi ngapain disini.. ? " tambah Gilang
Belum sempat Salsa menjawab Denis sudah terlebih dahulu memanggil.
" Gue pikir loe nggak bakalan datang " kata Denis sambil menyalami Gilang.
" Abang kenal sama pak Gilang " tanya Salsa heran.
" Gilang ini teman abang waktu SMA dan kuliah dulu, kalian sudah saling kenal.. ? " kata Denis sambil memandang keduanya
" Sudah, dia dosen Salsa " jawab Salsa
" Serius, kok loe nggak bilang kalau loe ngajar di kampus Salsa.. ? " tanya dLDenis
" Memang Salsa ini siapa loe.. ? " tanya Gilang yang mulai penasaran
" Dia ini adik gue " jelas Denis
" Bukannya adek loe cuma si kecil Haikal aja ya.. ? " pasal nya dulu sewaktu masa sekolah dan kuliah Gilang tidak pernah melihat adik Gilang yang satu ini.
" Oh itu, dulu sewaktu kecil dia tinggal sama nenek gue di Bandung dan baru kembali pas nenek gue meninggal " jelas Denis
" Pantesan gue nggak tahu, lagian loe juga nggak pernah cerita kalau loe punya adik perempuan juga.. " kata Gilang
" Ya udah yang pentingkan sekarang kalian udah saling kenal juga, kita kesana yu acara udah mau di mulai.. " ajak Denis kepada Salsa dan Gilang.
Acara pun dimulai dengan sangat meriah, acara pesta ulang tahun di tambah dengan acara pertunangan Denis dan Siska.
Gilang pun meghampiri kedua orang tua Denis, dulu sewaktu jaman sekolah dia sering main kerumah Denis.
Salsa memilih menjauh dari acara, sejujurnya dia kurang suka dengan acara yang seperti ini, tapi berhubung ini acara kakaknya jadi mau tidak mau dia pun harus menghadirinya.
Sedangkan Denis dan Gilang lebih memilih mengobrol di depan.
" Loe tahu nggak obrolan kita yang kemarin.. ? " tanya Gilang
" Yang mana.. ? " kata Denis sambil mengingat - ingat.
" Itu soal cewek yang jadi mahasiswi gue di kampus.. "
" Oh iya gue inget, memang dia kenapa.. ? " tanya Denis penasaran
" Cewek itu Salsa " jawab Gilang pelan tapi masih bisa di dengar oleh Denis.
" Apa, maksud loe Salsa adek gue.. ? " tanya Denis meyakinkan
Gilang pun mengangukan kepala nya sebagai jawaban.
" Kok bisa kebetulan seperti ini ya, jangan - jangan kalian memang jodoh.. " kata Denis sambil tersenyum penuh arti
" Apaan sih loe ini "
Mereka pun asyik mengobrol, mata Gilang menangkap sosok perempuan yang sedang menyendiri di taman yang berada di depan restoran.
" Den itu bukannya Salsa ya, kok dia malah disitu, sendirian lagi.. " kata Gilang sambil menunjuk kearah Salsa
Denis pun melihat kearah dimana Gilang sedang melihat Salsa dan dia pun tersenyum.
" Salsa itu paling nggak suka datang ke acara - acara kaya gini, kalau bukan gue yang punya acara mungkin dia nggak akan datang.. Dia lebih baik mengurung diri di kamar atau ngurusin anak - anak jalanan.. " jelas Denis
" Loe suka sama Salsa.. ? " tanya Denis kemudian
" Gue kan udah pernah ngomong sama loe, gue nggak mungkin suka sama mahasiswa gue sendiri.. " jawab Gilang
" Mulut loe bisa bicara nggak, tapi mata loe berkata lain.. Loe harus ingat kita temenan itu bukan sehari dua hari tapi udah lama jadi gue tahu loe itu orangnya kaya gimana.. " kata Denis
" Gue sih setuju kalau Salsa sama loe, gue jadi bisa sedikit tenang karena dia mendapatkan laki - laki yang baik kaya loe.. " tambah Denis
Gilang pun berfikir dia terus memikirkan perkataan Denis barusan, memang akhir -akhir ini yang dia pikirkan hanya Salsa saja.
Dan Gilang nggak tahu apa sebab nya, tapi dia melihat ada sesuatu yang berbeda dari diri Salsa.
Setelah Denis pamit untuk masuk kedalam, Gilang segera menghampiri Salsa yang masih asyik dengan handphonenya.
" Lagi sibuk.. ? " tanya Gilang ketika sudah berada di samping Salsa
" Pak gilang.. ? Ehmm nggak pak, memang kenapa.. ? " tanya Salsa
" Nggak ada, saya lihat kamu dari tadi sendirian terus disini, kenapa nggak ikut gabung di dalam sama yang lain.. ? " tanya Gilang
" Saya nggak terbiasa ikut acara seperti ini, saya baru tahu kalau bapak itu sahabatnya bang Denis.. "
" Iya saya juga baru tahu kalau Denis punya adik perempuan, soalnya dulu kalau saya main kerumah Denis pasti cuma ada Haikal doang.. " kata Gilang sambil tersenyum
" Dari kecil saya tinggal sama nenek dan tidak pernah juga datang kesini.. " jawab Salsa
" Iya saya sudah dengar dari Denis, oh iya kalau di luar kampus kamu nggak usah panggil saya bapak, kesannya tuh saya sudah tua banget.. " kata Gilang sambil tersenyum
Salsa pun ikut tersenyum mendengar perkataan dosennya itu.
" Tapi kan biar gimana pun bapak ini dosen saya.. " jelas Salsa
" Tapi kan saya juga teman kakak kamu, lagian usia kami sama.. Jadi saya minta sama kamu nggak usah panggil bapak kalau bukan di area kampus.. "
" Terus saya harus panggil apa dong..? " tanya Salsa binggung
" Terserah kamu, yang penting kamu nyaman.. Ya kalau di panggil sayang juga saya nggak keberatan.. " kata Gilang sambil tertawa
" Bapak ini apaan sih, nanti ada yang marah lagi kalau saya panggil bapak dengan panggilan sayang " kata Salsa yang juga tertawa
" Gimana kalau kakak aja.. ? Kan pak Gilang juga temannya bang Denis.. " tambah Salsa
" Boleh asal kamu nyaman aja.. "
Di saat mereka sedang mengobrol, Salsa mendengar namanya di panggil, dia pun melihat ke arah suara dan ternyata mamah nya dan sekarang mamah sudah berdiri di hadapan mereka.
" Salsa ayo masuk sayang kita mau foto keluarga.. Kamu juga gilang ayo masuk.. " kata mamah sambil menarik tangan Salsa
Mereka bertiga pun akhirnya masuk ke dalam restoran, para tamu undangan pun terlihat sudah mulai meninggalkan acara.
" Udah selesai acaranya.. ? " tanya Gilang
" Udah dari tadi kali, loe nya aja yang asyik sendiri.. " sindir Denis
Mereka pun mulai berfoto, tidak lupa Gilang juga ikutan, mereka terlihat sangat bahagia.
Begitu pun Salsa dan keluarganya yang lain, Salsa juga berfoto bersama kakak dan adiknya. Salsa yang berada di tengah sedangkan adik dan kakak nya berada di samping kiri dan kanan Salsa.