"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 perpisahan
Sidang gugatan bergulir kembali walaupun cukup alot dan hari ini adalah sidang ahir penentu untuk status mereka.
putusan ahir sidang memutuskan bahwa mereka resmi bercerai,keduanya mendapatkan sertifikat yg paling tidak menyenangkan dalam hidup mereka.
Sertifikat yg menjadikan kembali status mereka sendirian atau tak berpasangan,ardi sebagai pria justru menangis dan emosi saat sidang diputuskan.
Tapi bukti dan kuat nya tuntutan sheila dan terbukti adanya perselingkuhan membuat kasus sheila menjadi kuat.
Soal hak asuh anak mereka memutuskan untuk tak mempersulit cantika ,ardi pun akan membagi harta gono gini nya dengan ketentuan hukum yg berlaku.
"sayang..bagaimana nanti kedepan nya tentang kamu tentang cantika ,tentang biaya hidup dan lain nya..? Cobalah kamu pikirkan kembali." ardi pernah membujuk dengan hal seperti itu,tapi rasa sakit yg di toreh kan nampak nya sudah sangat dalam di hati sheila.
Belum lagi wanita selingkuhan nya terus menerus mengusik dirinya dan putri semata wayang nya,sheila takut suatu saat terjadi hal-hal yg tidak di ingin kan,walaupun ardi sudah meyakinkan dan menjamin bahwa wanita itu tidak akan berani lagi mendekati mereka.
Rasa kecewa juga rasa sakit yg di berikan ardi sudah tidak mampu lagi untuk merangkai kepingan hati sheila yg hancur.
"kamu tenang saja mas,aku bukan nya orang yg benar2 tidak berguna,aku akan mencari cara ku sendiri untuk bertahan hidup." sheila yakin bahwa setiap mahluk yg masih bernyawa di dunia ini pasti akan di berikan rejeki nya sendiri.
"tapi sayang...!" ardi memohon memelas lirih penuh penekanan,pria itu masih memikirkan nasib sheila kedepan nya kalau untuk cantika ,pria itu berjanji akan memenuhi kebutuhan cantika untuk tiap bulan nya.
"aku antar kamu pulang ya...?" ardi dan sheila masih di depan kantor pengadilan agama.
"enggak perlu mas,taksi online ku sudah datang." sheila memutar kursi roda nya dan menuju parkiran pengadilan,sang driver terlihat sudah melambai menyembulkan kepalanya dari dalam mobil.
pria itu menatap nanar mobil yg di tumpangi sheila hingga hilang dari balik gerbang pintu pengadilan.
mata nya sudah merah menahan air mata,tangan nya mengepal penuh sesak dan penyesalan.
ardi terus tertegun ditempat nya berdiri menahan gemuruh sesak di dada karena perpisahan,pria itu terus memandangi sertifikat cerai yg ia pegang menyesal pun sudah tidak berarti lagi kini.
Pembagian harta gono gini pun tidak di dibuat rumit oleh ardi,dia memperbolehkan sheila untuk tinggal di rumah mereka saja dengan alasan untuk kenyamanan cantika.
Sudah hampir satu bulanan mereka resmi bercerai,ardi kerap berkunjung tiap hari libur kerumah dengan alasan rindu cantika dan sheila pun dengan lapang dada akan menerima ajakan ardi ketika dia mengajak untuk berjalan2.
"aku harus memikirkan nasib ku dan cantika selanjutnya,aku tidak mau bergantung pada uang kompensasi perceraian dari mas ardi..lama2 akan habis juga.." wanita itu termenung memandangi ardi dan cantika yg tengah bermain di ujung sana .
Hari ini pria itu mengajak mereka untuk pergi jalan2 lagi karena hari libur.
"kenapa perhatian kamu begitu tercurah setelah kita berpisah mas..?! Apa ini nyata atau hanya kepalsuan..aku sudah tidak bisa memperdulikan nya..." wanita itu masih menatap mantan suami nya itu dengan diam.
Dia tersenyum getir ketika sang putri melambai bahagia ke arah nya,dia tidak mau mental cantika terganggu akibat perceraian mereka.
"dasar perempuan cacat....!" seseorang tiba2 berseru dan menyerang sheila.
"aaaaaaah.....!" wanita itu limbung karena kursi roda nya di dorong kesamping.
"sheila....!" ardi terkejut dan berteriak saat mendengar teriakan tersebut.
"mamaaaaaah..!" putri nya pun ikut berteriak dan mereka berlari an bersama menuju sheila.
"hik...hiks...hiks...!" cantika tengah menangis gemetar memeluk mamah nya yg berbaring di ranjang rumah sakit.
Wanita itu dilarikan kerumah sakit akibat mengalami luka luka.
Mona ,si wanita itu kembali menggila dan menyerang sheila seusai mendorong sheila wanita itu menginjak tangan dan kaki sheila .
Aksi nya terhenti ketika ardi mengamparnya dengan keras,karena mereka sedang berada di taman kota dan ramai.
Orang2 di sana pun menolong sheila dan menahan mona yg hendak menyerang sheila kembali seusai dirinya bangkit dari tersungkur.
"wanita cacat..wanita sia*** wanita penghalang..." wanita itu masih berteriak teriak menggila ketika di bawa oleh petugas keamanan.
"sudah sayang..mamah udah enggak apa2.." gadis cantik itu ketakukan melihat sang mamah dianiaya dri kejauhan, dia terus menangis dan mendekap sang mamah sampai tertidur pulas di ranjang pasien bersama sang mamah yg mendekap nya erat.
"aku akan mengurus ini dan membuat mona mendekam di penjara shel..!" ardi masih setia berada di rumah sakit menunggu sheila.
"lihat lah mas...kamu yg berbuat salah kamu yg menikmati hal hina..! Tapi ...aku dan cantika yg menanggung akibat nya...!" wanita itu menelan saliva nya yg tiba 2 terasa pahit berkata sambil melelehkan air mata nya pilu.
Ardi terperanjat dengan kata2 sheila pria itu terkejut dengan wajah tegang dan mata merah menahan air mata.
Memang semua itu adalah salah nya ardi sadar itu,tapi kenapa ucapan yg keluar dari mulut sheila seakan mencabik cabik batin nya.
"pulang lah mas..!aku ingin istirahat,..." sheila pura2 memejamkan mata nya sambil masih memeluk sang putri ,ardi bangkit dengan menundukan kepala nya air mata nya hampir menetes dia menahan nya dengan menengadahkan wajah nya kelangit langit.
"mas pulang..." pria itu pergi dengan sheila yg tetap diam dan menutup mata nya.
Dia berkata bahwa administrasi rumah sakit akan di urus oleh nya,tiba2 sheila melelehkan air mata nya setelah mendengar suara pintu kamar di tutup dia masih tetap memejamkan mata nya.
Mengelus kepala sang putri dan mencium pucuk kepalanya dan tetap memejamkan mata nya mencoba untuk terlelap dan melupakan kejadian yg baru saja di alami.
"pasien sudah pulang sore kemarin pak.." ardi terkejut ketika mendapati sheila tidak ada dalam ruangan rawat inap nya,dia kumudian bertanya pada suster penjaga di depan dan mengatakan bahwa pasien sudah meminta pulang.
Ardi mengucapkan terima kasih dan segera pergi dari rumah sakit menuju kerumah sheila pria itu tidak datang kembali setelah pulang pukul tiga siang kemarin.
Jadi pria itu tidak tahu kalau sheila sudah pulang.
Ardi akan menengok sheila ketika jam istirahat kantor,tapi sheila tidak berada di sana .
Jadi pria itu kembali saja ke kantor terlebih dahulu dan akan kerumah sheila usai pulang kerja nanti.
"siapa laki2 itu...?" ardi sedang memarkirkan mobil nya di halaman rumah sheila ,dia mematikan tuas kunci dan terdiam sejenak memperhatikan tamu sheila yg baru saja keluar dari dalam rumah.
Ardi membuka sabuk pengaman nya kemudian turun dari mobil dan segera menuju kerumah sheila.
"selamat malam shel.." pria itu membawa jinjingan dan cantika berlompat gembira memeluk papah nya.
"Makan malam untuk kita.." pria itu mengangkat sang putri dalam gendongan nya dan memamerkan barang bawaan nya.
Sheila hanya tersenyum menanggapi perkataan ardi.
"aku pulang dulu ya la.." pria tadi pamit dan pergi dari rumah sheila ardi terus memandangi nya tampa ada niat untuk menyapa.
"siapa dia shel..?" ardi bertanya tak suka.
"itu temen sekolah ku dulu ,dia banyak membantuku ahir2 ini..!" sheila berkata datar dan dia masih melambai pada pria tadi.
Ardi hanya memandangi pria itu yg pergi beranjak melewati pintu gerbang yg masih terbuka lebar.
"maaf mas..aku baru saja makan malam tadi.." lagi lagi sheila hanya menanggapi ardi dengan berkata datar kemudian memutar kursi roda nya akan segera masuk kedalam rumah.
Cantika sudah masuk lagi kedalam sebelum tadi berdada ria dengan tamu mamah nya yg dia panggil om pras.
"shel aku..." ardi berkata sambil menahan kursi roda sheila.
"kalau kamu ingin bermain dengan cantika silahkan,tapi setelah itu cepatlah untuk pulang karena dia harus sekolah pagi nanti..!" sheila masih berkata dengan ekspresi datar nya.
"kata dokter aku harus banyak istirahat.." wanita itu benar2 masuk kedalam rumah .
Ardi mengikuti wanita itu dari belakang pamit pada sang putri yg berada di ruang keluarga sedang mewarnai buku gambar nya.
mengatakan bahwa dirinya akan pergi lagi untuk bekerja lembur dan memasukan makanan yg dibawa nya tadi kedalam kulkas setelah nya benar2 pamit dari rumah itu.
\=\=\= ketika sesuatu yg berharga lepas dari genggaman karena ulah kita sendiri, dan penyesalan tidak akan pernah mampu mengembalikan waktu\=\=\=
\=\= ardi \=\=