Cintaku Yang Tak Berharga

sentuhan dan rangsangan yang diberikan oleh robby membuat dara hilang akal. Sudah lama ia tak mendapatkan semua sentukan penuh damba ini dari suaminya. Maka dari itu ia sampai hilang akan terlena dengan apa yang dilakukan robby padanya.

apalagi robby sangat pandai memaminkan hasratnya.

"ehmm.. ahh.. jangan beri tanda disana."guman dara saat robby mengecupi lehernya yang mulus.

"kau milikku malam ini sayang." dengan nafas berat robby menyakinkan dara untuk mempercayainya.

Tangan robby makin berani merasa semakin ke bawah menuju dada dara yang begitu menggoda.

"ahh.." desahan keluar dari bibir dara yang kembali di lumat oleh robby mengalihkan dara dari apa yang tengah tangan nakal robby lakukan pada bagian tubuhnya yang membusung indah itu.

"ini indah sekali sayang.. boleh aku membukanya"bisik robby seduktif di depan wajah dara.

Dara hanya diam menikmati apa yang tengah robby lakukan padanya.

"boleh kan sayang" robby kembali mengulang pertanyaannya karena tak mendapat jawaban dari dara tapi ia tau jika dara sudah masuk kedalam permainannya yang begitu memabukan.

Tapi robby tak mau memaksa jika dara tak mau melanjukan semua ini. Ia masih waras dan tak ingin memaksa dara yang mengakibatkan wanita itu malah membencinya.

Karena robby sangat mencintai dara dan ia ingin dara menjadi miliknya dengan kemauan dan kesadaran wanita itu sendiri.

Dara tak juga menjawab pertanyaan robby. Ia hanya memejamkan mata dan sesekali desahan halus keluar dari bibirnya yang membengkak karena ciuman panas mereka.

"aku buka ya sayang." tanya robby dengan tangannya yang masih bertengger di depan dada dara dan meremas halus dari luar baju sexy yang wanita itu kenakan.

"ahh.. robby."dengan suara lirih dara memanggil nama robby seraya membuka matanya yang terlihat sayu karena mendapatkan perlakuan yang begitu memabukan dari robby.

"kenapa sayang.. enak." robby membalas tatapan dara penuh damba dengan tangannya yang tak henti memberikan rangsangan pada dada wanita itu.

Tatapan yang robby berikan padanya membuat dara hanyut dalam keindahan mata robby. Ia merasa nyaman dan merasa begitu diinginkan.

"aku buka ya sayang ... Aku ingin melihatnya secara langsung."ucap robby dengan suara beratnya karena menahan diri dari nafsunya yang sangat ingin segera memakan dara saat ini juga. Tapi ia harus lembut dan bersabar dalam mendapatkan dara agar wanita itu merasa nyaman padanya.

dara yang tersihir dengan tatapan dan suara lembut robby ia yang awalnya menolak akhirnya kalah dengan nafsunya. Ia mengangguk mengijinkan robby menjamah tubuhnya lebih jauh.

Melihat anggukan dari dara robby bersorak senang karena apa yang ia impikan untuk menjadikan dara menjadi miliknya seutuhnya akan terwujud sebentar lagi.

Ia tak berpikir situasi mereka sekarang yang berada di mobil dan berada diparkiran club. Dan mungkin saja perbuatan mereka akan dilihat orang yang mengakibatkan mencoreng nama besar mereka masing-masing.

Tapi karena sudah terbuai dengan cinta yang dibalut nafsu mereka melupakan segalanya. Yang ada saat ini adalah mereka ingin saling menyatu atas nama cinta.

"dara kemana sih, minum aja lama banget?" selly memutuskan mencari sahabatnya itu karena khawatir jika dari diganggu orang.

"mau kemana sel?" tanya mia saat melihat selly hendak pergi meninggalkan lantai dansa.

"mau cari dara.. dia bilang mau cari minum, tapi lama ngga balik-balik." jawab selly.

"aku ikut."ucap mia yang juga khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"udah ngga usah kamu disini aja temenin suami kamu, biar aku yang cari. Paling dara minum terus ngga balik lagi kerena capek." larang selly pada mia karena tak enak menganggu keromatisan pasangan suami istri itu.

"beneran aku ngga usah ikut? Yaudah kalau udah ketemu kabarin ya, sel." tawar mia tulus mengkhawatir dara karena meraka datang ke sini atas ajakan mia, makannya mia merasa bertanggung jawab atas keselamatan sahabat-sahabatnya.

"iya udah disini aja sama suamimu. Soal dara gampang nanti kalau udah ketemu aku kabarin kamu."ujar selly lalu meninggalka mia dan suaminya yang masih berjoget di lantai dansa.

Selly pergi ke bar untuk mencari dara dan saat sampai disana ia tak mendapati sahabatnya itu. Membuat selly agak takut juga terjadi hal yang tidak-tidak terhadap sahabatnya itu.

Ia memutuskan ke bar dan menanyai bartender yang sendang meracik minum untuk pengunjung lain.

"permisi sama mau tanya, apa anda melihat teman saya ini?" tanya selly memberikan ponselnya menunjukan foto dara pada bartender itu.

"iya saya melihat nona ini memesan minum dan mengobrol dengan seorang pria disini tadi." bartender itu mengenal dara karena ia yang melayani pesanan dara dan sempat melihat dara sedang mengobrol dengan robby.

"seorang pria.. Lalu kemana mereka?" tanya selly merasa ada yang tak beres.

"iya, tuan yang memesan tempat ini. saya tidak melihat mereka saat pergi." jelas sang bartender membuat selly terperangah.

"robby.. pergi kemana mereka?" gumam selly memikirkan kemana dara dan robby pergi dan bagaimana keadaan dara sekarang. Ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu yang suka melakukan hal yang mengakibatkan penyesalan nantinya.

Selly tau benar bagaimana robby begitu mencintai dan mendambakan dara sahabatnya. Dan ia juga mengkhawatirkan keadaan sahabatnya dara yang kini sedang mengalami masalah pada rumah tangga nya.

"gawat jika mereka sampai melakukan hal yang tidak-tidak."selly benar-benar frustasi harus mencari kemana keberadaan mereka sekarang.

Selly pergi ke toilet wanita, dan menanyakan pengunjung pria apa ia melihat robby. Tapi tak ada yang tau.

Lalu selly pergi ke kamar-kamar yang di sediakan diclub itu untuk keadaan "darurat".

hingga beberapa kali ia mendapat makian dari orang-orang yang ada disana karena mengganggu aktivitas mereka.

"dara kamu dimana sih... Aku harus cari kamu kemana lagi!"selly benar-benar frustasi mencari keberadaan sahabatnya itu.

menghubungi ponselnya juga percuma tak ada menjawab panggilannya. Ia meminta nomer ponsel robby pada mia dan menghubunginya tapi sama saja tak diangkat.

saat selly sudah hampir menyerah mencari sahabatnya itu ia teringat ada satu tempat yang belum ia periksa yaitu parkiran. Ia akan melihat apakah mobil dara masih ada disana atau sudah tidak ada.

Saat berjalan ke arah tempat parkir mobilnya dan dara ia dikagetkan dengan sosok yang tengah ia cari dari tadi berjalan dengan tergesa-gesa dan keadaan yang sudah kacau.

Melihat kondisi sahabatnya selly langsung berjalan menuju dara. "dar.. dari mana aja sih loe? gue cariin tau engga dari tadi!" omel selly saat mereka sudah berhadapan.

dara tak mendengar omelan selly ia masih shock dnegan apa yang terjadi dan begitu kaget hingga ia langsung menubruk tubuh selly memeluk sahabatnya itu.

Selly saya mendapati tubuh dara yang bergetar hebat dalam pelukannya menjadi kalut. Ia membalas pelukan sahabatnya itu mencoba menenangkan.

"udah ngga apa-apa, lu udah aman.. ada gue. Tenang ya."selly merasakan bahwa saat ini dara tengah begitu terpukul.

"hiks...hiks.." dara tak bisa mengeluarkan kata-kata yang ia bisa saat ini hanya terisak.

"udah ya, tenang."selly membelai lembut punggung dara menenangkan.

Tangis dara pecah dan selly membiarkan sahabatnya mengeluarkan tangisnya agar ia bisa tenang dan lega.

Saat sudah merasa lebih tenang dara melepaskan pelukannya dan selly mengajaknya masuk ke mobilnya.

"ini minum dulu."ucap selly saat mereka telah duduk dimobilnya. Ia memberikan sebotol air mineral pada dara dan langsung diterima oleh dara dan diminum hingga tandas.

setelah dara menghabiskan minumnya selly menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan parkiran club itu.

Tanpa meraka berdua ada sesosok pria yang memperhatikan mereka sejak tadi dengan tatapan sendu dan penuh penyesalan.

Pria itu adalah robby setelah keluar dari mobilnya dengan terburu-buru robby melihat dara bertemu dengan selly. Jadi robby tak mengikutinya, ia hanya memperhatikan kedua perempuan itu dari jauh dengan tatapan penuh sesal yang ia arahkan pada dara.

"kau baj*ngan rob. kau membuatnya menangis." dengan tangan terkepal robby menyesali perlakuannya pada dara yang membuat wanita itu menangis.

.

.

.

.

Tbc