Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Cinta itu pula yang menorehkan luka.
Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.
Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.
Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.
Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.
Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.
Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.
Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?
Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Julian mengatur napasnya dan berusaha mengendalikan amarahnya. Dia memandang Clara dengan tatapan tajam. "Kau sudah melewati batasan mu, Clara! Kau benar-benar menguji kesabaran ku." Rahang Julian mengeras. Dia benar-benar tak bisa mentolelir sebuah kebohongan.
Air mata Clara hampir tumpah saat melihat kemarahan Julian. Namun, dengan sekuat tenaga dia menahannya.
"Maafkan aku, Jul. Aku hanya tidak tega membuatnya sedih. Daddy sudah terlalu berharap agar segera menimang cucu." Clara memberanikan diri menatap mata Julian. Dia sadar bahwa dimata Julian penuh kebencian.
Julian pun bangkit dari duduknya. "Kita hanya berasa satu minggu di Spanyol dan jaga tingkahmu jangan pernah merepotkan ku dengan sandiwara dan kebohongan konyolmu!" ucap Julian dengan nada meninggi. Setelah itu, Julian pun bangkit dari duduknya dan meninggalkan Clara.
Ya Tuhan, kenapa sesakit ini mencintainya. Clara membatin sambil memperhatikan punggung Julian yang telah menjauh.
Dua hari kemudian
Setelah penuh drama tentang keberadaan Tania. Akhirnya Tania pun bisa pergi dengan tenang karna Keinya sudah di yakinkan oleh Bram.
Saat tiba hari keberangkatan ke Spanyol, dengan jail, Keinya mengunci pintu kamar Tania dari luar berharap agar Tania tak jadi pergi mengikuti Aska dan Aysel ke Spanyol. Namun, Bram mengetahui rencana istrinya dan dia dengan lembut meyakinkan Keinya dan membujuk agar dengan ikhlas mengijinkan Tania untuk mengejar cita-citanya.
Tania, Aska dan Aysel tiba larut malam di Spanyol. Karna lelah, mereka pun langsung tertidur.
Tania terbangun saat Aysel membuka jendela kamarnya. Dia terganggu oleh sinar matahari yang mau tak mau memaksanya untuk membuka mata.
"Momma, aku masih mengantuk," ucap Tania sambil mengucek matanya.
"Cepat, bangun! Sebentar lagi kita akan pergi ke prusahaan Momma."
"Momma, aku ingin bersantai selama seminggu. Aku ingin bekerja mulai minggu depan."
"No, Tania. Jika kau ingin mengelola perusahaan Momma, turuti perintah Momma!" ucap Aysel dengan tegas.
Dengan lemas Tania pun turun dari ranjang dan berjalan kearah kamar mandi.
"Kenapa kau lesu sekali?" tanya Aska saat Tania duduk dan bergabung di meja makan.
"momma sungguh tega, aku ingin beristirahat. Tapi, momma menyuruhku untuk pergi ke perusahaan," keluh Tania.
Seketika Aska tergelak mendengar penuturan sang cucu. "Kau tau? itu adalah rencana mamih mu," ucap Aska dengan sedikit berbisik.
"Maksud Popa?"
"Mamih mu merengek dan menyuruh momma untuk membuat mu tak betah disini mamih mu berharap kau segera pulang kembali ke Indonesia."
Tania memejamkan matanya saat mengetahui keisengan Keinya.
^^^Kenapa mamih begitu menyebalkan, untung saja papih begitu sabar menghadapi mamih.^^^
Tak lama Aysel datang dan bergabung di meja makan.
"Momma, seingat ku, inikan bukan jalan pergi ke prusahaan momma. Memang kita akan pergi kemana?" tanya Tania.
"Momma lupa, teman momma mengadakan ulang tahun pernikahan. Jadi Momma ingin membeli kado dan kita akan pergi sebentar membeli perhiasan."
Setelah menempuh perjalanan, mereka pun tiba di pusat perbelanjaan. Saat masuk ketempat perhiasan. Aysel berkeliling sendiri mencari perhiasan. Tania yang bosan menunggu akhirnya masuk ke gerai tas di sebelah gerai perhiasaan.
Saat akan mengambil tas yang menurutnya bagus. Tas itu sudah terlanjur diambil oleh tangan orang lain.
Tania langsung melirik ke arah samping untuk melihat siapa yang mengambil tas yang akan diambilnya, betapa terkjutnya dia saat melihat wanita di depannya.
Deg.
"Kau ..."