Laura Vince Claudia seorang Queen Mafia yang telah lama vacum karena ingin bertobat dan menjalani hidup normal seperti gadis lainnya. Laura kini menjalani hidup dengan bekerja sebagai seorang pelayan cafe.
Lucas Alistair Eezar seorang King Mafia dari Klan Shadowy Angel. Generasi penerus keempat setelah pemimpin sebelumnya meninggal dunia karena sakit.
Malam itu, Lucas tertembak oleh musuhnya dan sekarat di depan pintu cafe yang telah tutup. Laura yang pulang paling akhir menemukan keberadaan Lucas, lantas menolongnya serta memberi tumpangan tinggal sementara.
Lucius Alaric Eezar seorang CEO yang sedang melarikan diri karena menolak bertanggung jawab atas penjebakan seorang gadis yang terobsesi dengannya.
Lucius tidak sengaja menabrak Laura yang menyeberang jalan tanpa menoleh. Laura yang sejak menolong Lucas sudah jatuh cinta, akhirnya menyatakan perasaannya pada Lucius yang dianggap pria yang pernah ditolongnya dulu.
Bagaimana kelanjutan kisah cinta ini?
UPDATE SETIAP HARI.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Cinta Lucas
"Jadi kamu mengenal Kakekku, Lucas?"
"Dia kakekmu Laura? Kok bisa?" Pertanyaan konyol dari Lucas membuat Laura memutar bola matanya malas.
"Pertanyaanmu sungguh konyol, Kakek Jauhar memang Kakekku dari ayah kandungku. Kamu tetap di kursi penumpang, biar aku yang membawa mobil. Kamu tidak keberatan meminjamkan mobil kesayanganmu untuk ku setir kan?"
Wusshhh... Mobil sport berwarna biru metalik itu melaju dengan cepat. Siapa sangka perempuan yang disangka Lucas hanya gadis biasa ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa. Bibir pria itu sedikit terbuka, dia bertambah takjub dengan Laura. Jika tidak malu karena gengsi, ingin rasanya Lucas mendekap erat tubuh sexy calon pendamping hidupnya.
Sementara itu, di sebuah gudang kosong yang gelap dan berdebu tergeletak seorang pria dengan tubuh penuh luka di sekujur tubuhnya. Terutama luka di bagian kepalanya.
Sebelumnya,
Flashback On
Dengan tergesa-gesa Lucius berangkat ke bandara, dia harus mencari tiket tercepat sebelum kepalanya dilubangi oleh Lucas. Tapi ternyata semua hanya angannya.
Cuaca Jakarta memang sudah mendung beberapa hari terakhir, dan pada saat Lucius baru sampai depan rumah hujan turun dengan derasnya.
"Sialan... Mana sudah malam, bagaimana ini." Panik Lucius menggigit jarinya.
Saking paniknya, Lucius tidak memperhatikan jalan yang rusak dan licin. Alhasil mobilnya tergelincir dan menabrak pembatas jalan, terjadilah kecelakaan beruntun.
Yang tidak Lucius sadari, kecelakaan itu bukan murni kecelakaan biasa. Ada sabotase ditambah adanya kesempatan dalam kesempitan akibat cuaca buruk. Sekelompok orang yang ditugaskan mengawasi Lucas, dari Klan Dead Forest. Mereka tidak tahu, jika Lucas dan Lucius sedang bertukar posisi. Yang mereka tahu adalah mencelakai dan menculiknya jika ada kesempatan.
Dan yah mereka menganggap sudah berhasil menjalankan tugas sesuai perintah.
Lucius yang terluka dan tidak sadar karena kecelakaan beruntun itu, dibawa pergi oleh mafia itu.
Di waktu yang bersamaan, saat itu Laura sedang berusaha mencari tahu tentang Lucas dan Lucius. Laura memulainya dengan meretas cctv yang ada di rumah Lucas.
Laura melihat Lucius keluar rumah dengan terburu-buru, Laura masih memantau melalui cctv jalan raya. Hingga kecelakaan itu terjadi, dan tubuh Lucius dibawa pergi semua Laura pantau dari jarak jauh. Bagaimana Laura bisa melakukannya, sedangkan saat Lucas ingin mencari info tentang Lisya dia harus datang ke lokasi. Itulah hebatnya Laura.
Semua Klan Mafia memiliki sisi kelebihan masing-masing, tidak ada yang lebih unggul atau pun lebih buruk. Semua sama rata. Mungkin Lucas punya kekurangan dalam meretas, meskipun sudah mempelajari semuanya. Beda dengan Laura yang punya kemampuan lebih luas dan canggih. Wanita itu bahkan dulu sudah biasa keluar masuk pasar gelap.
"Kenapa dia lemah sekali, atau jangan-jangan dia bukan Lucas." Gumam Laura pada dirinya sendiri.
Kalau begitu, yang menghamili wanita itu siapa? Lucas atau Lucius? Tapi yang aku dengar dari wanita itu kemarin memanggil Lucius? Atau jangan-jangan mereka saling bertukar tempat, Astaga aku hampir gila karena memikirkan mereka semua."
"Kalau itu Lucius yang kecelakaan, berarti Lucas terjebak dengan pernikahan. Sebaiknya aku segera turun tangan. Aku tidak mau pria yang ku cintai justru harus menikahi wanita lain karena kesalah pahaman." Usai menyelidiki semua hal itu, Laura bergegas mencari keberadaan Lucas. Hampir saja, Laura patah hati jika datang terlambat.
Flashback Off
Lucas terus menatap Laura dari samping kemudi, dia tidak bisa menyembunyikan lagi kekagumannya dan ketertarikannya.
"Laura, maukah kamu menjadi kekasihku..."
Ckiittt...
Bruukkk...
Kepala Lucas terbentur karena lupa memasang sabuk pengaman.
"Kamu gila Laura... Kenapa berhenti tiba-tiba, bagaimana jika kita tertabrak dari belakang." Oceh Lucas.
"Buktinya kamu masih hidup kan?"
"Laura, jangan seperti itu. Lucas benar, kamu tidak boleh bertindak ceroboh saat di jalan raya. Dari yang kecepatan penuh tiba-tiba berhenti mendadak. Itu bahaya." Ucap Kakek Jauhar dari belakang.
"Salah sendiri dia bicara sembarangan, mana ada nembak cewek tanpa modal. Tinggal mangap di dalam mobil pula. Menyebalkan." Kesal Laura.
"Intinya kamu mau kan Laura? Jadi, mulai sekarang kamu milikku. Jangan pernah berfikir untuk lari." Ucap Lucas dengan wajah datarnya.
"Astaga, apa aku tidak salah? Punya kekasih spek kanebo kering. Kakek apa Kakek setuju dengannya? Aku bahkan tidak diberi kesempatan menjawab, dia sudah langsung klaim aku menjadi miliknya. Sungguh konyol."
Lucas hanya menatap datar Laura, tapi dalam hati dia tersenyum. Sungguh lucu sekali calon istrinya.
Benarkah Laura calon istri Lucas, kenapa pria itu bisa sangat percaya diri. Ya tentu saja, dia kan seorang ketua mafia.
"Sudahlah jangan banyak bicara, fokus saja menyetir." Ucap Lucas tegas dan tetap dengan wajah datarnya.
"Lucas, sudah berapa lama kamu memimpin Shadowy Angel?" Tanya Laura.
"Kenapa bertanya tentang hal itu, apa penting?" Lucas balik bertanya.
"Penting, karena aku tidak suka pria lemah yang bahkan tidak tahu cara meretas cctv dari jarak jauh." Ucap Laura mengejek.
"Kamu berani mengejekku, jangan karena aku mencintaimu maka kamu menghinaku."
"Aku tidak sedang menghinamu, tapi aku hanya ingin kamu sadar. Aku tahu, kamu datang ke sini hanya untuk bertukar posisi. Karena ingin menyelidiki kasus Lisya. Seharusnya tidak harus datang langsung, kamera cctv masih bisa diakses dari jarak jauh. Kamu pikir dari mana aku tahu keadaan Lucius kalau bukan dari cctv."
Deg
Lucas terdiam, kesombongannya tidak ada seujung kuku kekasihnya itu. Lucas akui kemampuannya meretas tak sehebat Om Max, sang guru. Sayang sekali pria itu sudah lama tiada karena pertempuran terakhirnya.
"Baiklah, tak apa aku maklum tidak semua pemimpin mafia menguasai teknik meretas dari jarak jauh. Mungkin hanya aku yang bisa."
Kini giliran Laura yang sombong, tapi memang benar hanya Laura yang bisa melakukannya saat ini. Karena orang yang mengajarinya telah lama tiada. Kakek Lesmana, pria tua cacat itu punya seribu kemampuan yang sangat luar biasa. Laura beruntung pernah menjadi muridnya.
"Kakek, apa sudah lapar? Kita akan mampir ke restoran terdekat."
"Iya, Kakek sudah lapar sekali. Lucas, kamu mau makan juga?" Tanya Kakek Jauhar, dijawab anggukan.
Lucas turun dari mobil miliknya, mengikuti langkah Laura yang berjalan lebih dulu bersama Kakek Jauhar.
"Aki sudah seperti body guard." Gumam Lucas tapi terdengar Laura.
"Tidak usah berbicara di belakang, sini maju." Ucap Laura ketus.
Lucas menghela nafas kasar, bagaimana bisa kekasihnya memperlakukan dia begitu. Tidak ada adegan mesra, tatapan manja atau kata-kata romantis. Sungguh Lucas merasa ini bukan seperti menjalin hubungan sepasang kekasih. Tapi seperti dua orang teman yang tidak memiliki pemikiran sejalan. Tapi, hati Lucas tetap berkata jika dia sangat mencintai Laura.
Mereka memilih tempat duduk yang lebih private, karena pembicaraan yang ingin Laura sampaikan adalah privasi.
Setelah makanan tersaji, Laura mulai bertanya pada sosok di depannya.
"Apa kamu kenal Klan Dead Forest? Dia yang telah menculik Lucius dan yang pernah melukaimu. Dan musuh bebuyutan Klan kami." Ucap Laura tanpa basa basi.
"Sebentar, bukankah kamu bilang Lucius diculik? Lalu kita masih bisa makan direstoran sambil mengobrol?" Heran Lucas dengan pemikiran kekasih hatinya.
"Karena kita akan melakukan pertempuran, bagaimana bisa menang kalau perut lapar. Lagi pula perjalanan kita baru setengah jalan." Ucap Laura.
"Tapi, tetap saja akan membuat waktu kita tersita." Ucap Lucas.
"Kamu ternyata suka grusa-grusu, mau perang harus buat strategi. Gak bisa serampangan masuk kandang musuh tanpa persiapan. Dasar payah..."
"APA? Tidak usah melotot. Kamu jadi semakin jelek." Ejek Laura.
"Ayo cepat makan, sambil jawab pertanyaan cucuku. Karena semua ada sangkut pautnya." Ucap Kakek Jauhar.
"Tahu, tapi hanya sebatas tahu."
"Dan tidak mau mencari tahu? Itulah kesalahanmu Lucas." Ucap Laura.
"Cucuku benar, pemimpin Klan Dead Forest yang lama masih ada. Dia seumuran putraku, kini menjadi bayangan bagi pemimpin yang sekarang. Pria dengan obsesi dan ambisi untuk menjadi pemimpin dunia bawah. Ingin menghancurkan siapa saja yang dinilainya menjadi saingan dan penghalang."
"Dia yang sudah membantai seluruh keluargaku, ayah, ibu dan nenekku. Dan yang terakhir adalah guruku. Dia tidak akan membunuh Lucius, karena dia haus akan validasi. Dia ingin menjadikan Lucius budak. Jadi peperangan kita akan berat. Untuk itu kita perlu amunisi."
"Baiklah, sekarang jawab juga pertanyaanku. Apa kamu juga mencintaiku, Laura?"
Aku jadi ngilu mbayanginnya