NovelToon NovelToon
Wasiat Yang Menyakitkan

Wasiat Yang Menyakitkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Enam bulan pernikahan Anindia, badai besar datang menerpa biduk rumah tangganya. Kakak sang suami meninggalkan wasiat sebelum meninggal. Wasiat untuk menjaga anak dan juga istrinya dengan baik. Karena istri dari kakak sang suami adalah menantu kesayangan keluarga suaminya, wasiat itu mereka artikan dengan cara untuk menikahkan suami Nindi dengan si kakak ipar.

Apa yang akan terjadi dengan rumah tangga Nindi karena wasiat ini? Akankah Nindi rela membiarkan suaminya menikah lagi karena wasiat tersebut? Atau, malah memilih untuk melepaskan si suami? Ayok! Ikuti kisah Nindi di sini. Di, Wasiat yang Menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#07

"Dokter." Afi berucap dengan wajah penuh sesal. "Bagaimana kondisi mama sekarang?"

Si dokter yang baru saja menampakkan wajahnya di depan pintu langsung memperlihatkan wajah putus asa. Wajah yang semakin menambah rasa takut dalam hati Afi dan Hana.

"Dok."

"Mama saya, mama saya baik-baik saja, bukan? Mama saya-- " Hana tidak bisa menyelesaikan kata yang ingin ia ucap. Karena tangisan malah langsung pecah tanpa bisa ia tahan.

"Hana."

"Dokter. Katakan! Mama saya baik-baik saja, bukan?" Afi kembali mendesak si dokter yang ada di depan pintu.

Setelah beberapa saat di desak. Barulah dokter itu mau bicara. "Pak Afi, bukankah saya sudah katakan bahwa nyonya Nisa tidak bisa dibuat emosi lagi. Kondisinya sekarang semakin memburuk. Saya, saya tidak tahu lagi harus berbuat apa, Pak. Saya sudah bilang, cara satu-satunya hanyalah dengan membuat hati nyonya Nisa bahagia. Tapi kenapa? Kenapa malah jadi begini?"

Hanafi semakin memperlihatkan wajah bersalah di depan si dokter. "Saya ... salah, Dok. Saya salah. Saya tidak seharusnya memancing amarah mama saya. Dokter, sekarang, tolong saya, Dok. Tolong selamatkan mama saya."

"Maaf, pak Afi. Tidak ada yang bisa kita lakukan. Kondisi nyonya Nisa semakin memburuk sekarang. Lebih buruk dari yang sebelumnya."

Tangis Hana semakin keras. Afi pun hanya bisa terpaku selama beberapa saat. Mencoba mencerna apa yang sedang terjadi dengan sang mama.

"Kak Afi. Semua gara-gara kakak. Hanya karena ingin mempertahankan wanita yang tidak punya hati seperti Nindi, kakak buat mama sakit keras. Kakak sungguh tidak sayang pada kami."

Hanafi hanya bisa pasrah menerima ocehan dan tekanan dari adik bungsunya ini. Jujur, dia juga terluka. Dia merasa sangat bersalah. Hatinya benar-benar serba salah. Batinnya sedang dalam guncangan yang sangat hebat.

Hana terus melanjutkan ucapannya. Sepertinya, apa yang ia katakan barusan tidak cukup. Matanya yang sedang menangis terus menatap tajam wajah Afi. "Kenapa kamu lebih memilih dia, kak? Kenapa kamu selalu mengutamakan dia dari pada kami? Dia hanya wanita yang datang beberapa saat yang lalu. Sedang kami sudah bersama dengan mu sejak masih kecil. Kamu lupa akan siapa kami hanya karena untuk mempertahankan dia."

"Kak Afi kamu lupa, yang mencintai kamu bukan dia, tapi kami. Karena jika dia cukup mencintai dirimu, dia tidak akan mengecewakan kamu. Dia tentunya akan mendukung setiap langkah dalam hidupmu. Kamu salah pilih istri, kak."

Hana beranjak meninggalkan kakaknya setelah dirinya puas mengeluarkan apa yang ingin dia katakan. Sementara Afi, pria itu hanya bisa bersandarkan diri di depan tembok yang terasa cukup dingin.

Hidup Hanafi benar-benar sedang di uji. Dia hanya sedang berusaha mempertahankan orang yang dia cintai. Tapi, kedua orang yang ia cintai ada di dua sisi yang berbeda. Sedang dia hanya perlu mempertahankan satu sisi saja. Sisi yang lain, harus ia lepaskan.

Hanafi menangis dalam diam. Batinnya sangat terluka. Hatinya berkata. 'Anin, kenapa kamu tidak bisa membiarkan aku menjalankan wasiat ini dengan tenang? Kenapa harus minta berpisah? Alangkah baiknya jika kamu merestui saja aku menikahi mbak Desi. Dengan begitu, semua pasti akan baik-baik saja.'

Baik-baik saja yang Afi katakan sama sekali tidak baik bagi Nindi. Siapa yang rela berbagi? Pilihan terbaik adalah melepaskan. Karena bagi Nindi, dari pada bertahan dalam luka dengan berbagi suami, lebih baik melepaskannya saja. Dengan begitu, sakit hati ketika melepaskan tidak akan sebanding dengan sakit hati tetap mempertahankan tapi tidak bisa memiliki sepenuhnya.

*

Afi berjalan dengan langkah pelan menyusuri lorong rumah sakit. Terlalu lambat, terlalu berat kaki itu untuk melangkah. Tapi, tetap dia seret juga.

Sepanjang perjalanan, Afi terus memikirkan apa yang Hana katakan. Lalu, terpikir pula apa yang telah Nindi ucapkan padanya. Hanafi ingin bicara sekali lagi dengan Nindi. Dia ingin tetap membujuk sang istri agar bersedia merestui pernikahannya dengan si kakak ipar.

Afi pulang ke rumah untuk menemui istrinya. Saat tiba di depan pintu kamar, tangan Afi terlalu berat untuk memutar gagang pintu tersebut. Ada beban berat setiap ingin bertatap muka. Padahal sebelumnya, menatap wajah Nindi adalah kebahagian yang sangat besar baut Hanafi.

Gara-gara wasiat yang menyakitkan itu, rumah tangganya jadi rusak, bahkan hancur berantakan. Hanya karena sebuah wasiat yang menyakitkan, semua kebahagiaan yang ia miliki hilang seketika.

Hanafi masih terdiam di depan pintu kamar, tiba-tiba, pintu dari kamar tersebut perlahan terbuka. Dari balik daun pintu, wajah indah milik Nindi terlihat.

Keduanya saling tatapan dalam keheningan selama beberapa saat. Hingga akhirnya, Afi membuka mulut untuk memecah kesunyian itu.

"Anin, kondisi mama semakin memburuk sekarang. Dokter mengatakan, kondisi mama kali ini lebih buruk dari yang sebelumnya. Sehingga, hanya bisa pasrah tanpa bisa melakukan apa-apa."

Anindia menoleh ke samping. Air mata dia seka dengan cepat. Sesaat, wajahnya kembali dia toleh ke depan. Manik mata yang berkaca-kaca bisa Afi lihat dengan jelas.

"Maafkan aku jika sudah menjadi penyebab dari semua kerusakan yang terjadi saat ini. Tolong, lepaskanlah aku sekarang juga. Pulangkan aku ke rumah ayah. Menikahlah dengan mbak Desi sesuai wasiat yang mas Ali katakan. Aku yakin, dengan begitu, mama pasti akan membaik secara perlahan."

Afi benar-benar putus asa sekarang. Niatnya datang untuk kembali membujuk Nindi agar bersedia tinggal di sisinya sebagai istri pertama. Tapi kenyataanya malah berbeda. Belum juga ia bicara, Nindi malah sudah mulai duluan.

Manik mata Afi langsung berlinangan dengan air mata. Sungguh, dia sungguh sangat tidak rela untuk melepaskan Anindia Syafitri yang jelas-jelas adalah wanita yang paling ia cintai selama ini.

Afi meraih tangan Nindi dengan lembut. Tangisannya perlahan jatuh. "Apakah tidak bisa kamu tetap bertahan di sisi ku, Anin? Tidakkah bisa kamu tetap menjadi istriku selamanya?"

"Maaf, Mas. Tidak bisa. Aku rela berpisah. Tapi aku tidak rela berbagi."

"Kamu tidak cinta aku, Anindia?"

"Ini bukan soal cinta atau tidak, Mas. Melainkan, soal sanggup atau tidaknya. Tapi, kalau kamu ingin jawaban aku cinta kami atau tidak. Kurasa, kamu tahu jawabannya. Karena jika aku tidak cinta, aku tidak akan bersama dengan mu sebelumnya."

"Jika kamu cinta aku, kenapa sekarang kamu malah rela berpisah dari ku, Anin?"

Anindia menahan isak tangisan. Dia terdiam selama beberapa saat. Air mata itu jatuh melintasi pipi putih miliknya. Pipi mulus yang sangat cantik.

Afi menyeka air mata itu dengan cepat.

"Jangan menangis, sayangku. Tangisan mu melukai hatiku, Sayang."

Nindi langsung menyunggingkan bibirnya untuk menarik senyum dari susut bibir itu. Senyum pahit karena tercipta dari luka dan cemoohan yang tidak bisa ia tahan.

"Jangan bicara terlalu berlebihan, Mas. Karena nyatanya, ini bukan tangisan yang pertama kalinya aku tumpahkan karena dirimu."

"Anin."

1
Adi Sudiro
semoga suami Hana entar kawin lagi
Rani: wkwkwkw ... doa yang akan diijabah. uhuk, 🤭
total 1 replies
Adi Sudiro
hallah banyak drama ...
Rani: siapa? siapa nih? aduh, aku tiba-tiba kesenggol.😅
total 1 replies
yuni ati
Mantap/Good/
Rani: 🫰🫰🫰🫰
makasih buanyak.
total 1 replies
Jumiah
bs jd itu lain anakx ali suamix ..
anak selingkuhan desy..
Rani: hiks, nggak kok. itu emang anaknya ali. hanya saja, si Desi ini gak bisa punya anak lagi selanjutnya.
total 1 replies
Jumiah
ntt desy selingkuh hamil baru tau rasa mm x afi...
Rani: kita tunggu aja nanti yah
total 1 replies
Jumiah
nindi ajukan sdh gugat ceremu ...
kmu pasti bisa melewatix ,ad x
dukungan ayah mu nin...
sdh gk layak dipertahan kan rmh tangga mu nin...
Rani: iya noh. si Afi sudah sangat mengesalkan
total 1 replies
Jumiah
anin pergilah sejauh mungkin ...
tinggalkan afi .sdh gk ad yg pantas
pertahan kan ,jangan paksakan untuk
melewati kerikil2 itu ...
Rani: iya. dari pada bertahan dgn rasa sakit kan yah. lebih baik melepaskan.
total 1 replies
Jumiah
nindi kmu hrus tegas jangau mau di dua kan ..
Rani: hm. se7 aku tuh
total 1 replies
Jumiah
gk usag banyak gaya afi klo memang mau nikah lg cerekan dulu nindi...
semoga pd menyesal ntt x setelah pisah sma nindi...biar tau rasa
Rani: 😅 anak tiriku emang gini ih
total 1 replies
Patrick Khan
.emak km sukses bikin mental afi down... desi km gk sadar afi gk doyan km😏😏😏
Patrick Khan: desi kyk gk laku bgt sampek segitunya ke afi.. pdhl jelas2 di tolak
total 2 replies
Lee Mbaa Young
Semoga cpt cerai, kl pun hanafi gk bisa balik lagi ma mantan semoga dpt wanita yg baik gk kayak Desi.
Rani: uhuk. aku tersenggol
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Lah pelakor merusak rumah tangga orang kok mau bhgia. mimpi saja kau.
itu karma mu.desi enak kan, dah rahim rusak gk bisa punya anak pelakor lagi. iuhh amit amit.
mnikah diatas derita wanita lain kok mau bhgia, nyadar lah kau itu pelakor.
Rani: iya. dia pikir dgn rebuk Afi bisa bhgia. sygnya kagak
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu.... siap
total 1 replies
Patrick Khan
.akhir nya nenek lampir ketauan jg kan😏😏belom tau busuk nya desi km nek lampir..
Rani: tar klo thu bneran serangan jntung lgi mmknya. terus, bsa struk juga
total 1 replies
Lee Mbaa Young
eh laporkan dokter nya ke polisi krn mau mmbuat laporan palsu.
Rani: syiap. laksanakan 🤭
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Semoga nnti beneran sakit parah tu tua bangka.
Rani: Boleh kah di aminkn?😅
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: wokeh👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut kak
Rani: syyyyiiiiap. yuhu🫰
total 1 replies
Cindy
lanjut
Rani: aaaaaSYIAP
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: wokeh👍🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!