pemuda biasa
semua tentang reno
romansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Dengan muka serius aja berkata " ga ada apa-apa gua cuma pengen aja pulang duluan" kata Reno yang langsung memalingkan wajahnya.
Reza yang mendengar itu pun langsung melongo, dengan kesal dia menjitak kepala Reno.
" kampret lu, bikin gua tegang aja, gua kira ada apaan!!" Rutuk Reza.
"etdah buset maen jitak aja lu" ringis Reno sembari mengelus bagian kepala yang dijitak Reza.
" nih kopi sama esnya" bi Arum datang sembari membawa nampan berisi kopi dan es.
" iya bi, makasih" kata Reza mengambil kopi dan es nya.
" eh bi, sekalian dong sama rokoknya sebungkus" ujarnya lagi.
" Rokok yang biasa kan?" tanya bi Arum memastikan.
" iya bi, yang biasa aja" jawab Reza.
Lalu bi Arum pun masuk ke dalam untuk mengambil rokok.
RENO meniup niup kopinya sebelum menyeruput nya.
" sebenernya gua punya firasat kalau cewek gila itu bakal nyemprot gue lagi" kata Reno setelah menyeruput kopinya.
Reza yang mendengar itu pun langsung tertawa.
" hahaha,, jadilah takut sama dia?" kata Reza sambil terus tertawa.
Reno yang tidak terima ditertawakan pun langsung bicara " emang lu nggak takut apa sama dia?,, lu ga inget apa yang terjadi ama si Joni".
Seketika Reza pun menghentikan tawanya, dia mengingat apa yang terjadi dengan teman sebangku nya.
Ya, Joni adalah teman sebangku Reza, sudah beberapa hari ini dia tidak masuk sekolah, alasan kenapa dia tidak masuk sekolah tentu saja ada hubungannya dengan Reva.
Ketika di kantin sekolah Budi yang secara diam-diam memfoto Reva, Reva yang mengetahui hal itu tentu saja sangat marah, dan ketika di kelas tanpa basa-basi Reva menghantam Joni dengan sebuah kursi, itulah yang membuat Joni absen selama beberapa hari ini.
Walaupun dari segi pengaruh, keluarga Joni sama berpengaruh nya dengan keluarga Reza, tapi jika dibandingkan dengan keluarga Reva keluarga mereka bukanlah apa-apa.
Ketika mengingat kembali apa yang terjadi kepada Joni, Reza maupun menggelengkan kepalanya dan menjawab.
"ughh,, takut,,takut" kata Reza bergidik ngeri.
Reno yang melihat itu pun langsung tertawa terbahak-bahak, tak lama Reza pun ikut tertawa.
" ada apa nih kok kayaknya seneng banget" kata bi Arum menghampiri mereka dengan membuat sebungkus rokok.
" ini nih bi si Rey ternyata bisa takut juga, haha" kata Reza.
" oh siapa tuh yang bisa bikin si rey takut?" Kata bi Arum sembari memberikan sebungkus rokok kepada Reza.
" singa betina bi" kata Reza,
Mereka pun langsung tertawa
" Eh,yang lainnya kemana nih tumben cuma berdua" tanya gitu di penasaran, karena biasanya mereka nongkrong ramean.
"Udah lu chat mereka Za?" Tanya Reno kepada Reza.
" udah,, bentar lagi juga pada dateng" jawab Reza.
Reno pun hanya mengangguk.
Tak lama terdengar suara knalpot motor yang menderu, dua motor sport dan dua motor matic pun berhenti di depan Wartut.
" Baru pada dateng ni bocah" kata Reza.
"Za, ko lu main tinggalin aja sih" kata Seorang pria yang masih memakai baju seragam SMA yang mempunyai perawakan tinggi dengan kulit putih bersih baru turun dari motor sportnya, pria itu bernama Rio Baskara, putra dari salah satu orang yang berpengaruh di kota Jakarta, dia juga salah satu anggota dari genk yang diketuai oleh Reno.
"Sorry, nih bos kita takut dikejar singa betina" jelas Reza.
" Singa betina?,,Siapa?" Tanya Rio agak bingung.
"Itu tuh Dewi kita" jawab Reza.
" Oh dia, ko lu bisa dikejar dia rey?" Rio bertanya kepada Reno.
" Panjang ceritanya" jawab Reno malas.
"Gapapa panjang juga, bakal gua dengerin ko, hehe" Rio terkekeh.
Reno menatapnya tajam, tapi Rio tidak menghiraukan nya.
" Iya ceritain, gua juga penasaran nih" timpal Ule yang daritadi hanya diam menyimak.
" Woy sini Lo pada" teriak Rio kepada teman-temannya yang lain.
"Kenapa Rio?" Tanya seorang pria yang memiliki kulit sawo matang dan memiliki rambut bergelombang, dia bernama Mamad tetapi karena rambutnya yang bergelombang anak-anak selalu menyebutnya si Galing.
"Katanya tadi ketua kita dikejar sama si primadona, Lo pada mau tau ga ceritanya" ujar Rio.
" Wah menarik tuh" sekarang giliran pria yang mengenakan kacamata yang berbicara, dia bernama Lukman.
Ya mereka semua adalah anggota geng yang didirikan oleh Reno dan Reza, meski sedikit tapi mereka semua memiliki kemampuan yang hebat di bidang masing-masing.
Contohnya seperti Lukman, Reno merekrutnya karena Lukman adalah seorang ahli IT yang hebat, dia sangat bisa diandalkan untuk urusan melacak, menghacker, mencari informasi, dan banyak lagi, Lukman juga merupakan seseorang dari keluarga yang cukup kaya di Jakarta.
Sedangkan untuk Galing, dia memiliki kemampuan khusus, hanya anggota geng nya yang mengetahui tentang kemampuan Galing,, dia memiliki kemampuan untuk menghipnotis orang lain, bahkan dulu Reza pun sempat terkena hipnotis oleh Galing. Itulah yang membuat Reno sangat tertarik untuk merekrutnya, Galing memiliki latar belakang keluarga yang biasa saja, sama seperti Reno dia bisa masuk ke sekolah elit itu, karena mendapat beasiswa.
Ule tidak memiliki kemampuan khusus, hanya saja dengan wajah bule nya, dia selalu bisa membuat para wanita tergoda, Reno merekrutnya karena mungkin dia akan sangat berguna untuk menggoda para wanita kaya yang selalu bertindak semena- mena, latar belakang keluarganya juga biasa saja, sama seperti Reno dan Galing.
Sedangkan untuk yang lainnya mereka memiliki kemampuan bertarung yang tidak bisa diremehkan, selain memiliki kemampuan itu, mereka juga anak-anak dari orang kaya.
Mereka bertujuh. Reno sebagai ketua, Reza, Ule, Rio, Galing, Lukman, dan Joni yang sekarang masih berada di rumah karena dihantam Reva.
Mereka membentuk sebuah geng yang bernama Ultra, nama ultra sebenarnya berasal dari nama Ultraman.
Karena menurut Reno nama itu sangat bagus bagi geng mereka yang bertujuan untuk membuat semua orang yang merasa berkuasa atau para kalangan atas menganggap orang orang dari kalangan bawah sebagai sesama manusia yang bebas hidup tanpa ada gangguan dari kalangan atas.
Mereka awalnya agak tidak suka dengan nama itu, karena menurut mereka nama dari suatu geng itu harus bisa membuat seseorang Terintimidasi, memangnya siapa yang akan takut dengan sebuah geng yang bernama Ultraman haha.
Kembali ke wartut ( warung Bi Arum).
Semua anggota geng ultra yang ada di sana mengerubungi Reno dan Reza, mereka menatap Reno dengan tatapan memohon.
Reno yang melihat itu hanya bisa menghela nafas geram.
"Za, lu aja yang ceritain,,gua males" ujar Reno malas.
" Siap bos" patuh Reza.
Akhirnya Reza pun menceritakan tentang apa yang terjadi kepada ketua mereka dengan sang bunga sekolah.
Setelah Reza selesai ber cerita, mereka langsung saja tertawa terbahak-bahak.
" Jadi lu bilang konyol sama si bunga sekolah bos?,,,Hahaha" tanya Rio sambil menertawakan Reno.
"Ckk,, dia ngeliatin gua sambil senyum-senyum, dia pikir gua bakal tertarik gitu? Sorry, gua gak tertarik" jawab Reno Berdecak.
Bersambung