Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.
karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.
Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.
waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.
Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.
Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?
saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07.
Dara sudah rapi dengan dress sexy diatas lutut dan hills nya yang membuat penampilan dara begitu memukau.
Melihat nyonyanya turun dari tangga membuat mbok asih mendekati dan berranya hendak kemana sang nyonya dengan pakaian sexy dimalam hari apalagi sang tuan belum pulang.
"malam nyonya." sapa mbok asih.
"malam mbok." jawab dara yang tengah sibuk mencari kunci mobil di tas mahalnya.
"nyonya mau kemana sudah rapi seperti ini."tanya mbok asih lagi.
"saya mau keluar mbok, ada teman saya ulang tahun." jawab dara.
"apa nyonya sudah ijin sama tuan?" tanya mbok asih.
"oh.. Ngga apa-apa mbok nanti saya yang ngomong sama mas Hadi."jawab dara berbohong pada mbok asih karena ia malas bicara dengan suaminya itu.
"kalau gitu saya berangkat dulu ya mbok."pamit dara.
Tadinya ia mau di jemput sahabatnya, tapi dara menolak dan lebih memilih bertemu di tempat acara saja.
Setengah jam berlalu ia sampai di sebuah club malam dan menunggu sahabatnya selly dan mia yang masih dalam perjalanan.
Setelah menunggu lima menit mobil yang dikendarai selly sampai di parkiran. Dara menghampiri sahabatnya. "lama banget sih kalian aku nunggu lumayan lama lho." cecar dara pada selly dan mia yang baru turun dari mobilnya.
"salahin nih si dodol. Aku jemput ke rumahnya dia masih sibuk dandan." sahut selly kesal sambil menatap kesal mia.
"ya sorry, aku juga kan mau kelihatan cantik malam ini siapa tau aja dapet..."kepala mia di toyor selly yang kesal dengan sahabatnya yang satu ini.
"dapet apa? Pikirin noh anak kamu yang yang masih kecil dirumah. Pikirannya aneh-aneh aja."semprot selly.
"ah.. Kamu ngga asik banget sel, pake bawa-bawa anak lagi. Aku juga pengen cuci mata kali."dumel mia tak terima dinasehati sahabatnya.
"udahlah jangan ngedumel aja, cepat hubungi suamimu. Dan bilang kita sudah sampai." ucap selly dan diangguki mia.
Ia mengotak-atik ponselnya menghubungi suaminya.
"yang aku udah sampai, sekarang lagi diparkiran."ucap mia pada suaminya yang dia hubungi.
"..."
"ok." mia kembali meletakan ponselnya setelah sambungan telpon terputus.
"gimana?" tanya dara.
"kita disuruh langsung masuk, nanti suami aku nyusul kita." mereka masuk ke dalam club malam itu.
sebagai info kalau suaminya mia adalah rekan kerja robby. Jadi mereka berdua diundang sebagai rekan ke acara ulang tahun robby ini. Sedangkan dara dan selly ia di undang karena pada pertemuan bisnis tak sengaja robby mengenali mia sebagai teman sekolah semasa Sma nya dulu.
Singkat cerita mereka mengobrol dan nostalgia masa lalu dan membahas teman-teman lamanya terkhusus dara, yang merupakan mantan gebetan robby.
Jadilah Robby meminta bantuan dari mia untuk kembali memiliki hubungan dengan teman-temannya dulu, terkhusus dara walaupun sudah berlalu puluhan tahun tapi perasaannya pada wanita itu tak pernah berubah.
Ia masih mengharapkan dara menjadi miliknya.
jadilah acara ulang tahun ini menjadi ajang reuni teman Sma dan moment untuk robby kembali mendekati dara lagi.
Apalagi selentingan ia dengar bahwa rumah tangga wanita itu tak harmonis. Membuat robby merasa punya kesempatan untuk mendekati sang pujaan hati.
Mereka masuk dan di pintu masuk mereka dijemput oleh sam suami mia lalu mereka diarahkan ke ruangan yang dipesan khusus oleh robby.
"selamat malam."sapa robby saat rombongan dara datang. Saat mereka baru datang pandangan pria itu tak lepas dari sosok dara yang berdiri berdampingan dengan selly.
Aura kedewasaan dan kecantikan yang tak pernah berubah dari masa sekolah dulu. Malah makin bersinar dengan polesan make-up flawless. Membuat tatapan robby tak bisa berpaling dari dara.
"selamat malam."sahut mia,selly kemudian dara.
selly dan mia bergantian bersalaman dengan Robby mengucapkan selamat ulang tahun dan sedikir berbasa-basi.
Robby menanggapi mereka dan berbincang ringan. Dan berikutnya giliran dara yang berhadapan di depan robby dan menyapa serta bersalaman.
"sudah lama tak bertemu.. selamat ulang tahun. Dan terima kasih sudah mengundangku untuk datang."ucap dara tulus saat bersalaman dengan robby dengan senyum tipis.
"iya sudah lama tak bertemu.. Terima kasih sudah datang aku senang sekali bisa bertemu denganmu lagi."balas robby dengan masih menggenggam tangan dara dan tatapan yang begitu mendamba.
Setelah cukup lama robby menggenggam tangannya, dara melepasnya dengan tersenyum canggung menatap robby yang masih tak melepas pandangan darinya.
"kalau begitu nikmati pestanya." ucap robby merasa dara yang risih ia pandang.
Mereka mengangguk dan undur diri menemui teman-temannya yang lain.
"tahan dirimu robby, dia bisa menganggapmu aneh. Dasar bodoh."umpat robby pada dirinya sendiri. Dan memilih duduk di bangku sudut ruangan bersama beberapa teman dan rekannya memperhatikan jalannya pesta.
"gila pesta nya mewah banget, beda ya kalau orang kaya mah."seru heboh mia
"iya aku tak menyangka kalau pestanya akan semewah dan semeriah ini."timpal selly.
Sedangkan dara hanya mengangguk menyetujui ucapan sahabatnya.
Mereka bertemu dengan beberapa sahabat lamanya dan terlibat obrolan seru mengingat masalalu.
saat acara utama dimulai dan musik dj mulai mengambil alih acara. Mereka turun ke lantai dansa dan berjoget bersama menikmati alunan musik.
Sejenak dara melebur dengan gemerlap lampu dansa dan alun musik yang menghentak. Ia lebur dengan kegembiraan berjoget dan sesekali tertawa dengan para sahabatnya.
Melupakan beban hidupnya dan masalahnya bersama sang suami. Dara kembali menjadi gadis yang bebas sementara.
"aku ambil minum dulu."ucap dara pada selly karena mia sibuk dengan suaminya.
"mau ku temani?" tanya selly.
"tidak perlu, aku bisa sendiri." dara keluar dari kerumunan orang yang tengah asik berjoget menuju bartender.
dara memesan minuman tanpa alkohol karena ia tak ingin mabuk hari ini. Saat menunggu pesanan ia diam melihat sekitar sejenak. Dan tersadar saat ada yang datang menghampirinya.
"sendiri saja dimana teman-temanmu?" sapa robby duduk di samping dara.
"mereka dibawah."tunjuk dara.
"lalu apa yang kau lakukan sendirian?"tanya robby yang pandangannya tak lepas dari dara
"aku lelah dan sedikit haus." dara tak menyadari pandangan robby padanya.
"minuman anda nona." dara menerima minum nya lalu menyicipinya sedikit.
"kau tak berubah ra."ucap robby seraya menatap kagum kecantikan dara.
dara melirik robby melihat pria menatapnya dengan tatapan yang membuat dara bergidik.
"tentu saja aku berubah, penampilan mislanya." dara coba mengalihkan pembicaraan menjadi lebih santai tanpa bersni menatap langsung wajah robby.
"aku tak terlalu memperdulikan penampilanmu sejak dulu. yang aku maksud adalah keramahanmu." balas robby dan meminum minumannya.
dara tak begitu paham omongan robby ia lebih memilih bertanya hal lain pada pria itu.
"bagaimana dengan dirimu sendiri? Kau yang terlihat banyak berubah."
"aku? menurutmu apa saja yang berubah dariku?" robby memancing dara, ia ingin mengetahui seberapa dara mengenalnya.
"emm.. dari yang ku lihat kau tambah tinggi, dewasa dan kaya pastinya."jawaban dara benar-benar membuat robby terhibur. Wanitanya benar-benar tak berubah masih cuek dan polos seperti dulu.
"hah...hah..hah.. Benarkah begitu."
"apa yang lucu?" tanya dara tak mengerti dengan pria itu yang tiba-tiba tertawa mendengar jawabannya.
"kau benar-benar tak berubah ara." dara menatap robby saat pria memanggilnya dengan nama kecilnya. Karena panggilan itu hanya orang tuanya dan robby saja yang memanggilnya seperti itu. Dan dara sudah lama tak mendengarnya.
Melihat dara seperti kaget membuat robby menghentikan tawanya dan menatap dara khawatir.
"ada apa? Ada yang salah?" tanya robby khawatir.
"tidak ada." dara menunduk dan robby merasa bersalah.
"apa aku salah bicara? Atau ia marah karena dia pikir aku menertawakannya?"batin robby.
"ra, maaf kalau ucapan dan tindakanku menyinggungmu, aku tak bermaksud." sesal robby.
dara tersadar dara lamunannya melihat robby yang menatapnya penuh rasa bersalah.
"ah.. tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu. Bukan salahmu." ucap dara meyakinkan.
"kau yakin?"ucap robby berusaha meyakinkan.
"hmm.." sahut dara singkat.
"ra.. Jika kau sedang ada masalah atau dalam kesulitan kau bisa membaginya denganku. Aku akan berusaha menjadi pendengar dan membantumu semampuku." ucap robby seraya menatap dara serius.
"kau bisa percaya padaku, ra. tatapan mereka saling mengunci memdalami isi hati masing-masing.
melihat cinta begitu besar dari sorot mata robby membuat dara tak mampu memandang mata itu terlalu lama membuatnya membuang muka.
Tapi robby tak membiarkan dara memutus pandangan mereka. Dengan sembarangannya tangan robby meraih dagu dara untuk kembali menatapnya kembali.
Dara menundukan pandangannya saat menghadap robby. Sedangkan robby mengangkat dagu dara dan mengelus pipi mulus wajah sang wanita.
jarak mereka begitu dekat hingga mereka dapat merasakan hembusan nafas yang menerpa kulit wajah mereka masing-masing.
Dengan pandangan yang terkunci robby memberanikan diri mendekatkan wajahnya pada dara dan tak ada penolakan dari sang wanita.
Makin dekat hingga akhirnya bibir mereka saling bertemu.
Robby hanya menempelkan bibirnya ingin melihat respon dara selanjutnya. Tapi wanita itu tak menolah malah mata dara terpejam saat bibir mereka bertemu.
dalam hati robby bersorak dan memberanikan diri melumat bibir wanita pujaan hatinya dengan pelan. Dan dibalas oleh dara dengan lumatan yang sangat lembut. Membuat robby mabuk kepayang ingin melakukan lebih.
Ciuman mereka berlangsung lama dan berubah menjadi lumatan penuh nafsu.
"tidak.."
"ja..jangan lanjutkan." ucap dara disela ciuman mereka dengan nafas tersengal karena ciuman panas yang robby lakukan padanya.
Robby tak mendengar ucapan dara, ia bangun daru duduknya membawa dara ke parkiran mobil dan membawa dara masuk ke mobil dan menguncinya.
Dikursi bekalang robby melakukan aksinya dengan mengecupi leher mulus dara dan meremas pinggang wanita itu.
Sedangkan dara mencoba mempertahankan pertahanannya kewarasannya agar tak terbuai dengan serangan agresif nan memabukan dari robby.
"ahh ... hentikan rob... jangan." erang dara karena robby semakin berani menjamahnya.
"aku menginginkanmu sayang." bisik robby di telinga dara yang membuat wanita itu geli.
"ti...tidak bisa rob." robby tak mendengarkan larangan dara.
"aahhh....." desahan lolos
.
.
.
.
.
Tbc