NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Mantan

Terpaksa Menikahi Mantan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:15.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Syifa Sifana

Info novel 👉🏻 ig @syifa_sifana

Salah sambung hingga berakhir pacaran. Sepasang kekasih yang sudah siap menikah harus kandas karena sebuah kecelakaan.

Restu terlepas, seorang anak harus berbakti pada orangtuanya dengan menikahi wanita pilihan mereka.

Bertemu kembali dengan status berbeda, dengan harapan ingin kembali dengan cinta lama.


"Aku tidak ingin menikahi bekas orang!" kalimat penegasan keluar dari bibir seorang mantan.

Strategi meraih mantan tercinta hingga berujung pada sebuah pernikahan.

Perjuangan mendapatkan cinta kembali dari sang mantan hingga air mata menjadi saksi bisu.

Inilah kisah Terpaksa Menikahi Mantan yang penuh dengan tawa dan air mata.

Lanjutan novel ini 👉🏻 Sang Penakluk Playboy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Sifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Deg-degan

Hari-hari indah terus terjadi dalam hidup Raka dan Melisa.

Raka tersenyum sendiri bahkan ia menjadi lebih semangat dalam menikmati segala aktivitasnya di Jakarta. Salah satunya dengan sering berkomunikasi dengan Melisa tentu membuat hari-harinya jauh lebih ceria.

Gunawan dan Talita yang terus melihat anaknya dengan senyum bahagia di bibirnya membuat mereka penasaran dan ingin bertanya pada Raka.

"Raka! Kamu kenapa belakangan ini mommy lihat kamu suka senyum-senyum sendiri?" Talita mengawali pembicaraannya di meja makan.

"Ah masa sih Mom?" Raka masih tersenyum sembari minum susu.

"Nah nah! Senyum lagi tuh!" celoteh Talita melihat Raka masih tersenyum sendiri.

"Mungkin Raka sedang jatuh cinta, Mom" sahut Gunawan tersenyum.

"Apaan sih, Dad" Raka menyangkalnya, padahal memang iya, Raka sedang jatuh cinta terhadap Melisa.

"Nah kan! Mommy lihat sendiri, Raka memang sedang jatuh cinta" sahut Gunawan menggoda Raka.

Raka tersenyum dan buru-buru makan rotinya.

"Mom! Dad! Aku pamit dulu ya!" Raka menemui orangtuanya dan mencium punggung tangannya.

"Hati-hati, nak!" ucap Talita penuh pengertian.

"Iya. Assalamualaikum" Raka beranjak pergi meninggalkan kedua orangtuanya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah"

"Anak kita jauh lebih berbeda sekarang ya!" ucap Talita menatap Gunawan.

"Iya, Mom. Daddy harap Raka bisa menjadi pria yang lebih bertanggung jawab lagi" sahut Gunawan penuh harapan.

"Amiin. Semoga saja, Dad" ucap Talita tersenyum.

-----

Melisa sudah mulai masuk kampusnya, ia sangat bahagia bisa bertemu dengan teman barunya.

"Lisa!" Siska menghampirinya.

"Kapan lo mau tinggal di asrama?"

"Tunggu kontrakan aku habis dulu, baru deh aku pindah ke asrama" sahut Melisa dengan santai.

Drrrttt....drrrtt...

Ponsel Melisa berbunyi, dengan segera ia merogoh tasnya untuk melihat siapa pagi-pagi yang menghubunginya.

"Siapa?" tanya Siska penasaran.

"Temanku video call"

"Cewek apa cowok?" Siska semakin penasaran.

"Cowok" jawab Melisa dengan spontan.

"Ehemm... Kalau gitu gue duluan ya!" Siska curiga itu dari teman pria spesialnya Melisa, makanya ia buru-buru beranjak pergi.

"Eehh" Melisa menggeleng kepalanya saat melihat Siska yang langsung pergi meninggalkannya.

"Hufffttt" Melisa menghela nafas dan menjawab video call dari Raka.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah"

"Kenapa video call pagi-pagi?" tanya Melisa penasaran.

"Gak boleh ya?"

"Boleh sih, tapi apa Mas gak masuk kerja?"

"Ini lagi di kantor" sahut Raka dengan cepat sembari menunjukkan seisi ruangan kerjanya.

"Kamu lagi di kampus ya?" sambung Raka.

"Iya"

"Kamu cantik banget hari ini" Raka mulai menggoda Melisa sembari tersenyum.

"Kamu juga tampan" ucap Melisa dengan santai, ia memang sengaja bilang seperti itu agar dirinya tidak baper dengan Raka.

"Masa sih? Oh ya, makan siang bareng yuk!"

"Ini kan masih pagi" sahut Melisa dengan santai.

"Iya tau. Tapi nanti Mel" Raka sangat geram dengan Melisa yang sangat dingin.

"Kok jadi Mel sih?" protes Melisa dengan panggilan Mel.

"Iya. Mulai sekarang aku panggil kamu Mel" sahut Raka tersenyum sumringah.

"Iya ya ya. Mas Irsyad" Melisa menyungging bibirnya.

"Kalau gitu nanti kita makan siang. Ok!" Raka terus mendesak Melisa.

"Aku gak bisa janji"

"Ayo dong, please! Selama kita kenalan lewat udara kita belum pernah ketemu loh" ucap Raka dengan melas.

"Hahaha... Kenalan lewat udara, puitis banget bahasanya" Melisa meledek Raka dengan tertawa geli mendengar kata-kata Raka.

"Biarin. Tapi nanti kita makan siang bareng ya! Please!" Raka memohon pada Melisa dengan wajah melasnya itu.

"Hmm.. Ok. Insyaa Allah"

"Nanti kita makan di cafe bintang ya"

"Iya. Insyaa Allah"

"Thanks Mel" Raka tersenyum sumringah dan hatinya menjadi sangat bahagia.

"Iya. Udah dulu ya! Aku mau masuk kelas dulu"

"Belajar yang rajin ya Mel"

"Iya. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah"

"Huff.. Dasar cowok narsis" gerutu Melisa mengakhiri video callnya dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas.

Ia pun berjalan, dan masuk ke dalam kelasnya.

"Hai! Sorry ya lama" Melisa menegur Siska sembari duduk di sampingnya.

"Ya gak apa-apa kok. Aku ngerti orang yang lagi kasmaran" celoteh Siska tersenyum sumringah.

"Siapa yang kasmaran? Aku gak lagi kasmaran kok" protes Melisa menatap Siska dengan serius.

"Jangan bohong! Itu pipinya merah" Siska mulai menggoda Melisa.

"Masa sih pipi aku merah?" Melisa memegang kedua pipinya, kemudian ia mengambil cermin dan melihat wajahnya untuk memastikan ucapan temannya itu.

"Ih.. Kamu bohongin aku" Melisa melirik Siska yang sedang asik menahan tawa.

"Hahaha.. Iya deh, gue memang bohongi lo. Tapi serius ni, tadi itu beneran teman biasa atau TTM lo?" Siska mulai mengintrogasi Melisa dengan serius.

"Teman biasa" sahut Melisa dengan santai.

"Gak mungkin" Siska masih tidak bisa mempercayai ucapan Melisa.

"Iya. Lagian aku sama dia cuma teman di dumay (dunia maya). Aku sama sekali belum pernah ketemu sama dia dan lihat wajah aslinya dia itu gimana, palingan cuma video call doang" jelas Melisa dengan serius.

"Kok bisa gitu? Dan kenapa lo gak ajak ketemuan sama dia, biar lo bisa lihat wajah aslinya dia itu" cerocos Siska.

"Siang ini dia ajak aku makan. Kamu kawanin aku ya!" ucap Melisa dengan penuh semangat.

"Hmmm... Kayaknya gak bisa deh, gue harus pulang cepat" Siska berbohong pada Melisa, ia tidak ingin mengganggu kencan pertama Melisa dengan teman lelakinya itu.

"Yah!!!" Melisa yang tadinya semangat kini menjadi lesu.

"Selamat pagi semuanya" Dosen menyapa mereka semua sembari berjalan ke arah tempat duduknya itu.

"Pagi, Pak" jawab semua mahasiswa sembari kembali fokus menatap dosen.

Proses belajar pun dimulai, Melisa dengan serius ia mendengar setiap kata yang keluar dari lisan dosen. Ia menjadi sangat fokus, bahkan nama Raka pun hilang seketika saat ia sedang dalam proses belajar.

-------

Raka tersenyum bahagia saat mendengar respon dari Melisa. Ia pun mulai bekerja dengan hati yang begitu bahagia dan penuh dengan semangat.

Waktu makan siang pun tiba, Raka merapikan semua berkas di mejanya, karena sebentar lagi ia harus pergi menemui Melisa di cafe bintang.

"Raka!" Marsela menghampiri Raka yang sibuk membereskan berkas di mejanya.

"Eh.. Bu Marsela" Raka tersenyum melihat Marsela.

"Makan siang bareng yuk!"

"Maaf bu, saya sudah ada janji dengan teman saya"

"Kalau gitu kita makan bareng aja sama teman kamu" Marsela bersikeras ingin mengajak makan Raka.

"Gak bisa bu. Kami janjinya berdua dan gak mungkin kalau ibu bergabung dengan kami" jelas Raka berusaha memberi pengertian.

"Lain kali aja ya kita makan bareng. Saya permisi dulu" Raka mengakhiri ucapannya dan beranjak pergi.

"Iihh.. Gagal lagi" ucap Marsela penuh dengan kekesalan.

Raka sama sekali tidak menoleh ke belakang, ia terus berjalan meninggalkan kantor.

------

Kuliah berakhir, dosen pun telah pergi meninggalkan ruangan. Jantung Melisa berdetak sangat cepat, bukan karena jatuh cinta, tapi karena ia merasa takut untuk bertemu dengan lelaki, apalagi ini untuk yang pertama kali baginya. Jika biasanya ia bertemu dengan lelaki hanya di sekolah saja ataupun tempat umum lainnya bersama dengan temannya lainnya. Tapi kali ini ia harus pergi sendirian untuk bertemu dengan pria yang selama ini hanya berhubungan di dunia maya saja.

"Lo kenapa?" Siska bingung melihat Melisa dari tadi bengong, entah apa yang ia pikirkan.

"Siska! Coba deh kamu pegang tangan aku. Dingin banget kan?"

Siska dengan segera memegang tangan Melisa, ia pun menjadi terkejut.

"Dingin banget. Lo sakit?" Siska buru-buru mengecek suhu tubuh Melisa dengan tangannya ia letakkan di dahi Melisa.

"Gak panas dan gak dingin. Cuma tangan lo aja yang dingin" ucap Siska dengan polosnya.

"Aku gak sakit. Aku cuma nervous aja" keluh Melisa melas.

"Hahaha.. Lisa Lisa. Sampai segitunya, ketemu belum sudah nervous" Siska menggeleng kepalanya saking tidak percayanya dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Kamu kok jadi ngetawain aku sih" keluh Melisa kesal.

"Ok ok. Aku gak ketawain lo lagi. Mending lo cepat sana gih ketemu sama teman dumay lo itu" sahut Siska menghentikan tawanya.

"Ok. Aku duluan ya. Tapi doain aku biar rasa gugup aku hilang" ucap Melisa dengan wajah melasanya.

"Iya iya. Cepat sana pergi" titah Siska cengengesan.

Melisa menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi.

1
Daryati Idar
lanjut thor
Airiany Kwok
apa nama lapak nya pake koin gak baca kalau iya malas baca bagus disini aja bacanya
Airiany Kwok
gimana bisa kunci mobil pun ikut diletakkan di atas narkas, sedangkan pak anto disuruh pulang jadi pak anto pulang naik apa jalan kaki.
Utin Adha Edha
Gak pingin lanjut baca ini, nyesek sebagai istri, raka juga kenapa jadi bimbang, duit elo banyak, sewa aja dokter selain marisa
Utin Adha Edha
Ceritanya kok gini, jadi ortu egois banget, marisa dgn sukarela menjaga keponakannya, di hati minta jantung 😬
Utin Adha Edha
Yah….jodoh kk reno siapa donk, gak rela klo kk reno meninggal
Utin Adha Edha
Salah sendiri melisa kenapa juga jd istri egois tidak memberi hak suaminya
Utin Adha Edha
Tega amat sih melisa sama suaminya, dosa lo
Utin Adha Edha
Melisa panggil suaminya mas irsyad donk
Utin Adha Edha
Kenapa jadi sedih gini, melisa 😭
Jhie Abhy
kenapa disini ceritax sang penakluk play boy blm di up padahal aku sdh pernah baca sampai tamat di apliklasi ini tp di hp yang berbeda endingx raka kembali bersatu ama melisa
Yus
kasian melisa, sedih banget
Shanty Prasmiani
sayang akhir ceritanya nggak happy endingnya
Ridha Tamara
ga ada pembenaran dalam agama apapun.. rakaa..mengunci hati untuk melisa ????? kamu cumlaude lulusan amerika...tapi...bodoh seperti tak sekolah heloooo
Ridha Tamara
menurutku..melisa tinggalkan saja raka ..seorang suami yang menikah lagi dalam keadaan dia berjuang untuk kesembuhannya..dan tanpa izinnya jg..hukum islam tidak membenarkan..apalagi alasan anak butuh sang ibu itu cuma alasan pembenaran sebuah poligami...lah ibunya masih hidup....author menggiring opini tentang poligami ya ?? 😁🤭
torr up ceffat dong, aku nunggunya sampe frustasi
Diana Lestari Purba Dasuha
maaf yuaa Thor w baca cerita hanya d akhir ajah....tapi bisa w simpul kan en membaca beberapa komentar dr reader....rasanya saya ga sanggup meneruskan membacanya karna dr awal Ampe akhir hanya penderitaan Melisa ajah....en tdk tau arti cinta seperti apa yg Raka buat utk Melisa hingga selalu menyakiti....untung w tdk. membaca dr awal
rasanya juga tdk puas kalo tdk ada karma utk keluarga raka
Furi Wijayanti Wijayanti
paling benci ma keluarga raka juga Raka nya sendiri.... orang tua yg menghancurkan hidup anak nya....tnp merasa penyesalan....terbuat dari apa hati dan pikiran ibu dan BPK nya Raka.... orang kaya dan berpendidikan ko Kya gtu
Hainnie Yunus Yunizan
ada lanjutan cerita nya
Syifa Sifana: langsung ke KBM app kk
judulnya Tajuk Mahkota Cut Putroe
Dirimu Dirinya
total 1 replies
Umisah Asther
heran Ama ibunya Raka GK ada baiknya gitu ....cuma ngomong nyesel doang .. pokonya GK rela jika Melisa balikan Ama Raka...jangan biarkan keluarga raja bahagia di atas penderitaan Melisa Thor kasih hukuman...biar kapok...Raka GK punya pendirian...orang tua suka ngatur aturan Raka tegas...eh malh menikmati ...habis itu nyesel GK guna... jangan sampai ketemu Melisa. 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!