NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdebar

Napas Nania terisak. Ia tidak percaya dengan perlakuan yang baru saja ia terima. Sejak kecil, ia dibesarkan dengan kasih sayang, jarang sekali menerima perlakuan kasar dari orang-orang terdekat bahkan orang tuanya sekalipun.

Wajahnya mendongak. Tatapannya bertemu dengan pria yang kini merengkuhnya. Kai.

Biasanya, jika mengingat situasi seperti ini sebelumnya, ia tentu akan mendorongnya. Tapi kali ini… kekuatannya seakan hilang,berganti keinginan merasakan kehangatan dari pria yang ia kenal sebagai tetangganya.

Pelukan itu terasa menenangkan, seolah memberi tempat aman ketika dunianya runtuh.

Kai menatap wajah Nania yang basah oleh air mata, lalu tanpa sepatah kata, ia melepas jaket kulit hitamnya.

Tampak kaus v neck hitam yang membalut tubuh tegapnya. Gerakannya tegas namun hati-hati mengenakan perlahan jaketnya pada lengan Nania.

Jari-jarinya mengancingkan buah jaket itu satu persatu didada Nania, sedikit bersinggungan punggung telunjuknya dengan dada Nania yang sedikit terbuka

Klik… klik…

Nania hanya terdiam, pasrah. Ia tidak bergeming karena tahu pria itu tidak mungkin mengambil kesempatan pada posisi nya kali ini.

Jaket tertutup sempurna di tubuh Nania yang mungil,

Ia menggamit tangan Nania perlahan mengajaknya pergi

"Ayo" ajaknya diikuti Nania yang manut saja apa yang dilakukan kai padanya.

Ia memberi isyarat pada teman-temannya di meja seberang, balasan jempol dari temannya menandakan teman-temannya tidak keberatan membiarkan Kai pulang duluan mengantar wanita yang sedang bersama nya

Kai mengantar Nania menuju mobilnya yang terparkir di depan restaurant,

ia membuka pintu mempersilahkan Nania masuk.

sesampai di apartemen Kai mengiringi Nania yang masih tenggelam dalam kesedihannya hingga menuju depan kamar apartemen nya.

Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut Nania, ia masih syok dengan perlakuan yang ia terima.

Di depan pintu kamar, Nania berhenti. Menatap lantai sesaat, lalu berbisik lirih,

“Makasih, Kai"

ucapan itu lembut tulus dari bibirnya.

" Kai mengangguk"

“Udah… jangan nangis mulu. ntar kamar kamu kebanjiran” selorohnya menggoda

Nada suaranya ringan, membuat senyum tipis tersungging di bibir Nania

Nania mendongak, terkekeh kecil. Tawa pertama lolos dari bibirnya.

“Ya nggak mungkinlah,” balasnya pelan, terdengar datar.

Kai menatapnya lembut.

Nania melangkah masuk ke kamarnya. Baru ia sadari, jaket milik Kai masih melekat di tubuhnya. Dengan malas, ia membuka kancingnya satu per satu, seraya membuka pintu balkon apartemen yang jarang ia buka

dari lantai 3 apartemennya, angin semilir bertiup menyapa Nania seakan tau ia sedang bersedih. Ia pandangi pemandangan perkotaan di depannya lama, teringat kedua orang tuanya yang begitu menyayangi nya.

Ia menghela nafas pelan, melirik sesosok pria disamping kirinya, menatapnya dari tadi. Siapa lagi kalau bukan Kai pria yang menyelamatkannya dari cacian pasangan menjijikkan tadi siang.

Kai berdiri di balkon unit sebelah. Kaos hitam yang membalut tubuhnya membuatnya terlihat semakin macho. Ia ambil rokok dan menyalakannya. setidaknya mengusir hawa dingin diluar.

Kai menarik napas panjang.

“udah selesai sedihnya?” tanyanya pelan,

Nania tak menjawab, hanya mengangguk pelan dengan mata yang sembab

Kai terkekeh pelan.

" Putus cinta emang bikin bego ya " ujarnya tiba-tiba.

seringai kecil keluar dari bibirnya

" Kaya ga pernah jatuh cinta aja kamu" jawab Nania pura-pura kesal

Kai menarik nafas dalam " Pernah, bahkan cinta itu ga berbalas sampai hari ini" ujar sambil menyudut rokok ditangannya

Nania refleks menoleh, ia merasa tidak enak.

“Sori.." ujar Nania lirih.

Kai menatap Nania dalam. "buat apa?" tanya nya

“hmm...aku ga bermaksud buat..." Ia terdiam bingung ingin meneruskan perkataannya.

"Tapi masih mending lah, daripada terlalu bucin" selorohnya melirik Nania

Nania memanyunkan bibirnya pura-pura kesal,

“Ini jaket lo. Makasih.” Nania buru-buru melepaskan jaket itu dan melangkah hendak mengembalikannya.

Namun, langkahnya tak mulus, tumit sepatu nya tersangkut dilantai yang retak di ujung balkon.

“Nia!” Kai bergerak lebih cepat dari pikirannya.

Ia melompati pagar balkon meraih pinggang Nania cepat dan menjatuhkannya ditengah.

Untung saja kepala Nania tidak sempat terpental ke lantai tapi tepat di atas telapak tangan Kai yang memapahnya.

Kai berusaha menahan tubuh Nania dari atas dengan tangan kiri nya menyangga badannya tepat disamping Nania

Waktu seakan berhenti.

Wajah mereka kini hanya berjarak sejengkal. Nafas Kai terasa hangat di pipinya.

Kai menatap Nania dalam menunduk sedikit, bibirnya menuju bibir Nania,

namun salah!, perlahan berbelok kesamping hampir menyentuh telinganya.

“Bergerak sedikit lagi, lo bakalan jatuh,” bisiknya, pelan.

Nania membeku. Ia bisa merasakan aroma tubuh Kai dari dekat, posisi itu sungguh membangkitkan naluri Kai sebagai lelaki. Namun ia mencoba menahannya

perlahan Kai mengangkat tubuhnya keatas dan meletakkan kepala Nania pelan-pelan.

Ia mengulurkan tangan membantu Nania berdiri.

Nania menyambut tangannya dengan perasaan canggung.

"Gue cuma mau ngasih ini" ucapnya terbata seraya menyerahkan jaket Kai yang ia genggam dari tadi.

lagi-lagi ia menarik nafas dan menyembunyikan kecanggungannya melihat Nania terlentang apalagi dengan pakaian dress mini yang memperlihatkan belahan dada nya.

Angin semilir menerpa.

"Hachiuu!" Nania bersin. Seketika udara dingin mulai menusuk hidungnya

"Udah, masuk gih. Ganti baju lu," seru Kai dari seberang balkonnya

Nania sadar tatapan pria itu sudah mulai memerah ditambah dress nya yang mendukung suasana.

buru-buru ia berjalan cepat menutup pintu balkonnya dan meninggalkan Kai

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!