Kehidupan sempurna. Paras cantik, harta melimpah, suami yang berkuasa. Nayla merasa hidupnya begitu sempurna, sampai ketika Stefan suaminya membawa seorang gadis muda pulang ke rumahnya. Kecewa dan merasa terkhianati membuat Nayla memutuskan untuk menuntut cerai suaminya ...
Dan di saat terpuruknya, ia menerima lagi pinangan dari seorang pria muda bernama Hayden yang menjanjikan kebahagiaan baru padanya ...
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari bersama-sama simak ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Unknown
Sudah beberapa waktu berlalu, Stefan dibantu oleh asistennya berusaha mencari pelayan untuk Roselyn. Namun, sejauh ini belum ada kandidat yang sesuai untuknya. Stefan harus benar-benar memastikan latar belakang orang yang akan menjadi pelayan Roselyn.
Dia harus orang yang tak suka ikut campur dan banyak tanya tentang hubungannya dengan Roselyn. juga orang yang bisa menjaga mulutnya agar tak menceritakan apa yang terjadi di kediamannya.
Namun, mencari pelayan dengan kriteria itu tidak semudah apa yang ia bayangkan. Terlebih selama ini yang mengurusi segala urusan rumah tangga juga Nayla. Stefan hanya terima beres dan mempercayakan semua pada istrinya itu.
Akhirnya, ia meminta asistennya untuk memanggil Nayla agar datang ke ruang makan malam ini. Lagipula, sudah lama juga ia tak menghabiskan waktu bersama istrinya itu.
Nayla yang mendapat pesan dari asisten Stefan untuk mengajaknya makan malam nanti, cukup merasa curiga. Apa lagi hal yang akan di lakukan Stefan untuk membuatnya kesal, pikir Nayla. Sebenarnya ia enggan untuk datang.
Kini melihat wajah Stefan saja sudah membuatnya muak. Terlebih harus makan bersama, ia yakin nafsu makannya akan langsung hilang. Tapi, asisten Stefan sudah sangat memohon padanya dengan sopan untuk datang. Akhirnya, walau dengan berat hati ia memilih tetap datang ke ruang makan, malam itu.
...
Suasana makan malam antara suami istri itu begitu dingin dan suram. Belum ada obrolan sedikitpun diantara keduanya. Dan sudah sesuai dengan prediksinya. Nayla sama sekali tak nafsu makan. Ia sama sekali tak bisa menelan makanan yang masuk di tenggorokannya. Terlebih, Stefan yang juga tak kunjung bicara jika memang ada hal yang ingin ia katakan.
"Aku sudah selesai makan. Jika, tak ada hal yang mau kau katakan, aku pergi dulu." Ucap Nayla sambil berdiri dari kursinya.
"Tunggu ..." Seru Stefan yang menghentikan langkah Nayla yang akan segera pergi dari ruang makan. Mendengar itu, Nayla menghentikan langkahnya dan menatap Stefan bingung.
"Ehm, kamu pasti tahu beberapa waktu ini aku sedang mencari pelayan pribadi untuk Rose ..."
"Lalu?" Tanya Nayla dingin saat Stefan terlihat ragu melanjutkan perkataannya.
"Aku baru tahu, kalau mencari pelayan ternyata sesusah itu. Sudah beberapa waktu berlalu aku mencarinya, aku masih belum juga menemukannya. Karena, kamu adalah nyonya rumah ini tolong bantulah aku, agar Roselyn segera mendapatkan pelayan." Kata Stefan dengan nada suara yang terdengar memerintah.
"Aku rasa kau sudah benar-benar gila karena wanita simpananmu itu Stef. Bisa-bisanya kau menyuruhku mencarikan pelayan untuknya?! Hahh ... Belakangan ini aku sering sekali mendengarkan omong kosong ..." Kata Nayla yang tak habis fikir dengan permintaan suaminya itu.
"Justru karena aku mengakuimu Nay. Aku tahu kamu hebat dan untuk urusan ini, kamu juga pasti bisa menyelesaikannya dengan mudah."
"Lakukanlah sendiri. Aku bukan pengangguran yang banyak waktu luang. Kau juga tau betapa sibuknya aku dengan persiapan event akhir tahun saat ini. Jadi, kau tinggal pilih saja event itu gagal dan kau dipermalukan atau senyuman simpananmu itu?! ..." Seru Nayla, sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan ruang makan.
Stefan hanya bisa menatap kepergian Nayla sambil terdiam, karena apa yang dikatakan istrinya itu memang benar. Tapi, tentu saja Stefan sama sekali tak merasa bersalah sudah meminta hal itu pada Nayla. Ia justru merasa Nayla begitu sombong, seakan ia yang paling sibuk melebihi dirinya yang merupakan pimpinan utama perusahaan.
...
"Benar-benar gak masuk akal! Bagaimana tuan bisa meminta anda mencarikan pelayan untuk pelac*r itu, nyonya?! Ini gila!" Seru Lisa yang tak bisa menahan kekesalannya.
Bukan hanya Lisa, Ana dan Risa yang juga ada di sana ikut geram dan kesal dengan tuannya. Mereka juga tak mau kalah dan terus melontarkan kekesalannya.
Nayla hanya diam sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia tak menghentikan Lisa yang memaki Stefan. Karena, ia juga merasa lelaki itu pantas untuk mendapatkannya.
"Sudahlah, Stefan memang sudah tergila-gila dengan wanita itu. Abaikan saja ... Kalian istirahat saja. Aku juga akan tidur, hari ini sangat melelahkan." Ucap Nayla yang memaksakan sebuah senyum kecil di wajahnya.
"Kami akan menemani anda, nyonya ..." Kata Ana tak tega meninggalkan sang majikan sendirian saat itu.
"Aku tak apa. Kalian juga pasti lelah seharian ini. Beristirahatlah."
Mendengar permintaan itu, dengan berat hati akhirnya mereka pergi meninggalkan Nayla seorang diri.
Sesaat setelah semua pelayannya pergi, Nayla merasakan suasana sepi. Hening. Sendirian. Ia menghembuskan nafas panjang. Bukannya merasa tenang, ia justru merasa semakin sesak. Semua terasa sangat berat.
Sampai, sebuah notif pesan muncul di ponselnya.
Ting!
Nayla segera memeriksa ponselnya, takut jika itu pesan penting. Ia melihat ada pesan aneh dengan nomor yang disembunyikan.
Unknown : Selamat malam, My lady ... Perkenalkan, saya adalah salah satu tamu anda yang akan datang di event akhir tahun nanti. Saya memutuskan menghubungi anda dulu, karena saya ingin menjadi yang pertama menyapa anda ~
Alis Nayla mengerut membaca pesan dari anonim itu. Dan mecoba menerka siapa kira-kira yang mengirimkan pesan itu. Namun, karena banyak dari kolega bisnis yang ia undang ke acara akhir tahun nanti, Nayla sama sekali tak bisa menebak siapa si anonim itu.
Nayla : Apa anda mabuk?
Itulah jawaban singkat yang dipikirkan oleh Nayla setelah menimbang beberapa waktu untuk membalas pesan anonim itu. Dan setelah memberi jawaban, Nayla segera terlelap dalam tidur karena tubuh maupun pikirannya terlalu lelah.
Unknown : Tidak, My Lady.. Saya 1000% dalam keadaan sadar sekarang ~
Balasan dari anonim kembali datang. Namun karena Nayla sudah tidur, ia baru membaca dan membalasnya keesokan harinya.
Nayla : Tapi menurut saya, anda terlihat masih mabuk. Terbukti anda tak memperkenalkan diri anda.
Walaupun penasaran siapa pengirim pesan misterius itu. Nayla berusaha menjawab secukupnya saja. Dan, tanpa ia sadar hal itu akan menjadi bagian dari hari-harinya ke depan.
...
Beberapa waktu berlalu dan akhirnya Stefan dibantu asistennya sudah mendapatkan pelayan pribadi untuk Roselyn. Ia adalah gadis muda bernama Helen. Gadis itu adalah gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan.
Helen baru saja ingin memulai hidup mandirinya. Karena, terdesak ekonomi dan kebutuhan, ia sudah berjanji akan melayani Roselyn tanpa mepertanyakan apapun.
Awalnya, ia memang cukup terkejut saat tahu ia akan melayani seorang wanita simpanan dari tuan rumahnya. Namun, Helen berusaha tetap professional menjalankan tugasnya tanpa menghakimi siapapun. Ia hanya fokus untuk melayani Roselyn terlepas ia tahu, posisi wanita itu salah di rumah itu.
Kabar kalau Stefan sudah berhasil menemukan pelayan pribadi untuk wanita simpanannya juga sudah didengar oleh Nayla. Ia tak bereaksi apa-apa, justru mungkin bisa dikatakan sedikit lega. Karena dengan itu, Stefan tak akan mengusiknya lagi.
Nayla juga memberi pesan pada pelayan pribadinya yang ia harap bisa diketahui seluruh pelayan yang ada di kediaman. Ia berpesan untuk tidak merundung Helen, pelayan pribadi Roselyn.
Bagaimanapun, ia hanya bekerja demi mendapatkan upah. Jika, tak mau berinteraksi cukup hindari tanpa memaki. Kalau ia kesusahan tetap tolong dibantu secukupnya. Karena di sini yang salah adalah majikannya bukan pelayannya.
Semua pelayan mengiyakan perintah itu. Lagi-lagi mereka semakin kagum pada nyonya mereka. Begitu baik dan tulusnya ia. Bahkan, saat ia terluka pun, ia masih memikirkan orang lain juga. Sejalan dengan pujian yang mereka berikan pada Nayla, cacian juga muncul untuk Stefan dan Roselyn.
"Hahhh ... Semoga anda juga bisa bahagia lagi nyonya. Walaupun, itu jika anda harus melepaskan posisi anda saat ini." Gumam hati Ana penuh harap.
.
.
.
Bersambung ...