TAKDIR TERTINGGI 2 : Perang Seribu Benua.

Mendengar perkataan yang sudah jijik untuk ia dengarkan terus-menerus, Xiao Yuan terlihat tersenyum sampai menampakkan gigi putihnya. "Jika aku meletakkannya, apakah kalian akan melepaskanku?..." 

Jiang Wei tak menjawab pertanyaan Xiao Yuan, sebaliknya ia mulai membuka mata dan menatap Xiao Yuan dengan dingin. Melihat ini, Xiao Yuan akhirnya mengerti bahwa ampunan yang mereka maksud masih tetap sama, yakni membawa dirinya ke hadapan Jiang Nan! 

"Kakak, jangan bicara lagi. Ayo habisi saja anak ini!..." Jiang Hu di sebelah Jiang Wei langsung mengepalkan tangannya dan terlihat tidak sabar untuk melawan Xiao Yuan. 

"Dia terlihat tidak biasa, jangan lengah dan ayo serang dengan kekuatan terkuat kita..." Jiang Wei menarik nafas panjang saat masih menatap Xiao Yuan dan mulai memberikan aba-aba pada kedua saudara di belakangnya. 

Ketiga saudara tersebut kemudian mulai membentuk formasi dan mengeluarkan kekuatan gelap dari dalam tubuh mereka. Sebuah lingkaran segel besar pun tercipta di langit di atas kepala mereka dan mengeluarkan aura asap hitam yang tampak mengerikan.  

Ketiga saudara mulai menguatkan kekuatan gelap yang menyelimuti tubuh mereka bahkan sampai tubuh mereka bergetar. Cahaya hitam kemudian menembak dari tubuh mereka ke langit dan masuk ke dalam lingkaran segel. 

"Formasi Segel Hitam! Cakar Hitam Dunia Bawah!..."

Sebuah tangan besar turun ke dunia dan menampakkan cakar-cakar panjang yang siap untuk mencabik-cabik apapun yang ada di dunia ini. 

Melihat ini, Xiao Yuan tampak ragu untuk melawan karena kekuatan yang terpancar di langit memang sangat kuat dan ini membuktikan bagaimana ketiga orang tersebut bisa mendapatkan julukan. 

Tapi, Xiao Yuan tidak mundur dan menyentuh kantung Kongjian nya dengan pelan sebelum sebuah tombak berwarna ungu gelap muncul dan melayang di sampingnya. Xiao Yuan memegang tombak di sampingnya dan dengan tenang menutup matanya. 

Setelah Xiao Yuan menghirup nafas panjang dan mulai membuka matanya, Xiao Yuan kemudian mengalirkan kekuatannya pada Tombak Tulang Naga di tangannya dan kekuatan ungu gelap membara di sana. 

Bang!! 

Energi meledak di dalam tombak dan menyebarkan aura ungu gelap ke sekitar Xiao Yuan. Perlahan, energi tersebut mulai berputar di belakang Xiao Yuan dan memadat hingga menciptakan seekor naga besar yang melayang di belakang Xiao Yuan. 

"Tombak Tulang Naga! Raungan Jiwa Naga!..."

GROARRR!! 

Naga besar di belakang Xiao Yuan membuka mulutnya lebar dan meraung dengan keganasan yang luar biasa. Gelombang energi dari suara raungan tersebut menyebar ke seluruh area dan menghancurkan beberapa bagian bangunan yang di laluinya. 

Bang! Bang!! 

Gelombang suara yang kuat tersebut kemudian sampai di tempat cakar besar di langit dan menciptakan gelombang kejut yang tersebar setelah keduanya berbenturan. Cakar besar di langit hancur setelahnya dan formasi di langit pecah lalu menghilang. 

Ketiga tokoh di bawah lingkaran formasi tampak kacau bahkan ada dari mereka yang memuntahkan darah akibat serangan balik yang ia terima. 

Xiao Yuan juga terpukul mundur cukup jauh dan dirinya mulai menatap ketiga orang di kejauhan. Xiao Yuan kemudian mulai berbalik dan melesat terbang menjauh untuk keluar dari kota tersebut. 

Bukan berarti dirinya tak mampu untuk mengalahkan mereka, dari hasil adu kekuatan barusan saja sudah sangat jelas siapa yang akan jatuh sebagai pemenangnya. Tapi, Xiao Yuan memilih untuk mundur karena akan merepotkan jika tokoh yang lebih besar akan berdatangan dan ikut melawannya. 

"Ingatlah ini, nama orang yang menghajar kalian adalah Xiao Yuan!..." Xiao Yuan menoleh ke belakang saat ia terbang menjauh dan memilih untuk menyebutkan namanya atas saran Jian Yin agar ketenaran Xiao Yuan menyebar dari sini. 

Melihat Xiao Yuan yang yang telah pergi menjauh, ketiga saudara yang sedikit terluka tak mengejar sama sekali. Sebaliknya, Jiang Wei berdiri dan menatap arah menghilangnya Xiao Yuan dengan tatapan dingin. 

"Xiao Yuan, ya? Baik, kami akan mengingatmu!..." Jiang Wei berkata dengan marah setelah Xiao Yuan telah menghilang dari wilayah kota tersebut.

.. 

Di dalam hutan yang jauh di luar kota Jiuyan, Xiao Yuan yang telah mundur kini terlihat mendarat di puncak sebuah bukit tepat di bawah pohon. 

"Aku tidak menyangka bahwa aku akan langsung melawan empat ahli kesempurnaan surgawi dalam satu malam." Ucap Xiao Yuan pelan, Ia kemudian menghela nafas pelan dan berjalan ke arah pohon tersebut. 

Xiao Yuan dengan riang duduk dan bersandar di bawah pohon lalu mengeluarkan sebuah cincin dari dalam kantung kongjian nya. Senyum lebar muncul di wajah Xiao Yuan saat dirinya menatap cincin tersebut. "Hehe, kita lihat seberapa kaya ahli alam kesempurnaan surgawi dari Kekaisaran Jiang..."

Xiao Yuan kemudian mengeluarkan seluruh isi dari cincin penyimpanan di tangannya dan harta yang sangat banyak mulai memenuhi tanah di bawah pohon tersebut. 

Di sana terlihat ribuan batu surgawi, beberapa herbal dan ada juga artefak spiritual tingkat bumi. Tapi, yang lebih menarik perhatian Xiao Yuan adalah sebuah robekan kertas misterius berwarna emas yang ada di atas tumpukan harta berkilau. 

"Apa ini? Seperti sebuah peta yang tidak lengkap?..." Mengambil robekan kertas emas, Xiao Yuan melihat gambaran suatu wilayah di permukaan kertas tersebut. Tapi, karena itu hanyalah bagian kecil dari robekan kertas, tak begitu jelas wilayah atau tempat apa yang tergambar di sana. Bahkan Jian Yin yang memiliki banyak pengetahuan juga tidak mengetahui apapun. Dan lagi, Jian Yin merasa bahwa aura dari kertas tersebut sama sekali tidak sederhana. 

"Aku tidak menyangka bahwa bawahan dari si Jiang Nan itu akan memiliki barang seperti ini. Apakah aku perlu menghajarnya juga untuk memastikan bagian lain dari peta ini?..." Xiao Yuan menyudahi untuk memeriksa semua harta tersebut karena barang berharga lainnya tak begitu menarik perhatian Xiao Yuan. 

Karena penggunaannya yang lebih praktis dan atas saran dari Jian Yin, Xiao Yuan akhirnya memilih untuk menggunakan cincin penyimpanan tersebut untuk ia gunakan sebagai tempat penyimpanan utamanya.

Setelah menyimpan seluruh hartanya lagi, Xiao Yuan memutuskan untuk beristirahat agar ia lebih siap dalam mencari titik lokasi yang ada di dalam peta yang telah ia beli dengan harga yang mahal. Sementara Xiao Yuan tertidur pulas, Jian Yin memilih untuk memeriksa kristal yang mereka beli untuk mendapatkan jawaban yang lebih meyakinkan tentang benda tersebut.