Pernikahan Dipaksa Keadaan

Ricko masuk kemobil bersama sekretaris Tio

dan pak mul menyerahkan tas nya kepada Tuan muda

"Hati2 Dijalan Tuan" ujar pak mul, sambil mengangguk kan kepala

Dalam perjalanan, Tio memberi tau bahwa yang diminta ricko sudah dia dpt kan informasinya

"Tuan" Tio

"Hemm" jwb ricko singkat

"Informasi tentang Nona nadin sudah saya dapatkan Tuan"

"kerja bagus Tio, apa kau sudah memberinya bonus" memuji tio

"Sudah tuan" jwb tio

"Sesampai dikantor, baru kamu jelasan kan kesaya" Ricko dengan suara tegasnya

"Baik Tuan, jwb tio

mereka pun tidak bercakap apa lagi sepenjang perjalanan kekantor, dan sesampai di kantor, mereka turun dari mobil

Dan tio menyerahkan kunci pada bagian keamanan untuk memarkirkan mobil itu

Ricko masuk kekantor, diikuti Tio yang berdiri disamping nya.

Para pegawai yang melihat kedatangan presdir lansung bangkit dan memberi hormat

Ricko masuk kedalam Ruangan nya, dibukakan Pintu oleh Tio

Ricko duduk Dikursi nya

"Tio, coba jelasan secara singkat saja, apa dia wanita baik2" tanya Ricko To the point,karna Ricko tipe orang yang tidak suka basa basi

"Tuan, Nona Nadin dari keluarga baik2 dan sederhana" jwb Tio

"klo begitu jelas kan saja, cara agar dia mau menikah dengan ku dengan syarat" singkat ricko

"Nona Nadin dalam kesulitan keuangan tuan, karna dia sedang mencari uang untuk operasi ibunya yg sakit,biaya yang dibutuhkan tidak sedikit,mungkin ini salah satu cara ny tuan" jelas Tio

"Bagus", setelah rapat kita dengan perusahaan xx,atur waktu untuk bertemu dengan nya" perintah ricko

"Baik tuan,ini data keseluruhan nona nadin"sambil menyerah kan berkas yg diberikan oleh orang yg mencari informasi

"Persiapkan syarat untuk nona itu, hari ini juga,aq tau kau mengerti apa yg harus kau lakukan" jelas Ricko tegas

"dan jngn membuat kesalahan" lanjut ricko

"Baik tuan, saya permisi keruangan sy" Pamit tio untuk menyiapkan syarat tertulis untuk nadin,tidak lupa dia mengangguk kan kepala

"Hemm" ricko dengan singkat

Tio tau apa saja yg harus dia buat, tanpa dijelaskan detail oleh ricko, karna dengan ricko berkedip pun, tio tau apa yg harus dia lakukan,karna tio sudah mengenal ricko,makanya dia benci yg dibenci ricko

Dan juga sebaliknya.

Tio pun menyiapkan syarat yang diperintah Tuan ricko

jam menunjuk kan jam makan siang, Tio pun menghubungin nadin

Ditempat lain

Hp nadin berbunyi

"Hallo" Jwb nadin wanita yg berparas cantik, dengan rambut panjang bergelombang

"Selamat pagi Nona,saya sekertaris tuan ricko,yang mobil nya anda tabrak tempo hari" Sapa Tio

Nadin terkejut

( ku kira dia sudah lupa, sudah beberapa hari baru menghubungi ku,dasar apa dia tidak mampu memperbaiki mobilnya, hingga harus meminta ganti rugi, gaya saja terlihat kaya - Nadin berkata2 dalam hati dengan kesal )

"Nona, apa anda mendengar saya" panggil tio lagi

"iya saya mendengarkan anda tuan, jd bagaimana? " jwb nadin terbangun dr lamunan

"Nona, bisa kah kita bertemu nanti sore? " tnya Tio

"Bisa! dimana tuan? "

"Ditaman sky saja nona, dibundaran bambu Jam 5sore" jelas tio

"Baik tuan, saya akan kesana" jwb nadin

"tolong tepat waktu nona, tuan ku tidak suka menunggu"

( Cih dia pikir dia itu siapa - Nadin berceloteh dalam hati )

"Iya Tuan, saya akan tepat waktu" jawab nadin menahan kesal

"Baik nona, semoga hari anda menyenang kan,saya mati kan tlfn nya" Tio sambil mematikan tlfn

"Cih, apa nya yang menyenang kan,akan ketemu orang sombong, sekretaris aja sedingin itu, apa lagi bos nya" Nadin mengomel sendiri setelah sambungan tlfn nya terputus

"Ada apa mbak,seperti ny sedang kesal" Tnya Dina binggung

"Tidak apa2 Din, selesai kan cpt ya, jam 4.30sore kita tutup,soalnya aku ada urusan" jwb nadin

"Baik mbak, mbak nadin mau makan apa, saya mau ijin keluar beli makan diwarung Bu atik? " tanya dina

"boleh Din, ini uang nya, pake uang ini aja belikan bimo juga ya" Nadin sambil memberi selembar uanh

"mbak nadin Traktir nih hehe" ledek dina

"Kalau tidak mau, ya sudah, sini uang nya" bercanda Nadin

"Eh, mau dong mbak, makasih mbak nadin" ucap Dina semangat

"Hemm, jangan lama2 ya" nadin

"siap mbak" dina sambil melangkah pergi

Sementara nadin merapikan orderan custemer nya, yang akan di packing, sambil memikirkan, apa yang akan dilakukan pria angkuh itu kepada nya,

"apa dia akan menyuruh ku bayar dengan harga yang mahal" Nadin bicara sendiri dengan wajah yang cemas

"Semoga Tuhan menolong ku" lanjut nadin bicara sendiri