Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka yang tidak serius
.
.
Tenggara langsung mengulurkan tangan kiri nya yang terluka ke arah Amora dan dengan cepat Amora memeriksa luka goresan itu yang masih mengeluarkan darah.
" untung luka nya tidak dalam jadi tidak harus di jahit " ucap Amora yang mengoleskan obat keluka Tenggara setelah ia selesai membersihkan luka nya
sedangkan Tenggara diam-diam mencuri pandang kearah Amora entah kenapa setelah melihat dokter cantik itu untuk pertama kalinya ada perasaan yang aneh di dalam dirinya perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelum nya.
Amora membungkus luka goresan di pergelangan tangan Tenggara dengan kain kasa
" ini pasti luka akibat berkelahi kan..? " ucap Amora yang serius melilitkan kain kasa itu
Tenggara hanya diam " aku tidak habis fikir dengan anak jaman sekarang udah tua tapi masih aja suka berkelahi, apa mereka tidak memikirkan masa depan mereka " Amora berbicara sendirian seraya menggunting kain kasa itu
" ini luka habis menolong seseorang bukan luka berkelahi bebas " ucap Tenggara memegang luka nya itu
" semua pasien yang mengalami luka seperti ini alasannya sama " ucap Amora yang mulai membereskan alat-alat nya
" tapi kenyataan nya begitu aku habis menolong seseorang " Tenggara berkata seraya tersenyum melihat kearah Amora.
" apa otak mu juga tergeser akibat berkelahi " tanya Amora mengerutkan alis nya karena saat ia masuk ke ruangan IGD ini pria itu terus tersenyum seperti orang gila
" sepertinya begitu, apa dokter tidak ingin memeriksa otakku juga.. " ucap Tenggara menaikkan sebelah alis nya melihat ke arah Amora
" dasar pasien aneh " ucap nya lalu ia segera melangkah keluar dari ruang IGD itu
" eehh... dokter kamu belum selesai memeriksa otakku " teriak Tenggara menghentikan langkah Amora
Amora yang ingin membuka pintu ruang IGD menghentikan langkah nya lalu kembali melihat kearah Tenggara yang masih menatap nya dengan tersenyum tidak jelas
" suster tolong ambilkan pisau bedah seperti nya aku akan membedah kepala pasien aneh ini " ucap Amora kepada suster Feby seraya melangkah kearah brankar Tenggara
" baik dokter " dan dengan cepat suster Feby keluar dari ruang IGD itu untuk mengambil kan alat yang di inginkan oleh Amora
Tenggara membaca name tag yang melekat di jas putih Amora
" Dokter Agatha... hhmm.. nama yang cantik seperti orang nya " ucap nya dengan tersenyum
Amora yang mendengar itu menggelengkan kepala nya kenapa di hari pertama nya bekerja ini ia harus di pertemukan dengan pasien aneh seperti pria ini
" seperti nya kamu salah masuk rumah sakit... harus nya kamu ke rumah sakit jiwa bukan disini " ucap Amora yang merasa jika pria tanpan di hadapannya saat ini otak nya benar-benar bermasalah
tak lama suster Feby datang seraya membawa alat-alat operasi ke dalam kamar IGD di mana Tenggara berada.
" ini alat yang Anda minta dokter " ucap suster Feby meletakkan alat operasi itu di atas meja nakas.
" bagus segera suntik dia , kita akan melakukan operasi disini " ucapan dari Amora membuat suster Feby kaget dan begitu pun juga dengan Tenggara apa dokter cantik itu benar-benar akan membedah kepalnya
dan lebih kaget nya lagi Amora melakukan operasi di ruang IGD bukan di ruang operasi. apa saat ini dokter cantik itu akan membunuh nya
" hehehee... aku bercanda aja dokter " ucap Tenggara mengangkat kedua tengahnya di samping kepala
" katanya otakmu bermasalah kan jadi sebaik nya aku bedah aja supaya aku mengetahui apa permasalahan nya " ucap Amora santai seraya menaikkan alis nya
" tapi aku hanya bercanda dokter hehehee. " Tenggara kembali terkekeh berharap Amora tidak serius dengan ucapan nya itu
" hhmm... baik lah kalo bagitu, sekarang kamu boleh pergi dan ini resep obat nya kamu harus menebus nya di apotik, dan jangan lupa juga sebelum pergi dari sini kamu harus melunasi biaya pengobatan mu... di dunia ini gak ada yang gratis " ucap Amora seraya menyedorkan kertas resep obat yang harus di konsumsi oleh pasien nya itu supaya luka nya cepat sembuh.
Tenggara segera meraih kertas itu lalu memasukkan nya ke dalam saku celananya
" oh ya namaku Tenggara... dan semoga di lain hari kita bertemu lagi " ucap Tenggara mengulur kan tangan kanan nya ke arah Amora
Amora menatap tangan pria itu lalu segera menyembut nya " sepertinya aku gak harus memperkenalkan namaku "
lalu Amora segera melangkah keluar dari ruang IGD itu karena masih banyak hal yang harus ia kerjakan.
Tenggara juga ikut keluar ia harus mencari Reygan dan juga harus memastikan kondisi ibu-ibu yang di tolong nya tadi sebelum ia pulang .
saat ini terlihat Reygan baru saja selesai menebus obat dan biaya rumah sakit ibu-ibu yang di tolong nya tadi , Tenggara langsung menghampiri teman nya itu
" bagaimana keadaan ibu itu ? " tanya Tenggara
" keadaan nya sudah membaik dan untung aja tidak ada luka yang serius, sekarang keluarga nya sudah ada bersama nya " jelas Reygan
" syukur lah " Tenggara menghembuskan nafasnya dengan lega
" lukamu bagaimana apa sudah di obati " tanya Reygan seraya meraih tangan kiri Tenggara yang sudah di balut dengan kain kasa
" sudah... luka nya tidak serius "
" ok... kalo begitu aku akan memberikan obat ini kepada ibu tadi terus itu kita pulang " ucap Reygan menepuk bahu Tenggara dengan pelan
" pergilah " setelah nya Tenggara mendudukkan dirinya di kursi tunggu seraya memegang tangan kiri nya yang terluka rasa ngilu dari luka nya itu masih terasa, tetapi pada saat ia mengingat wajah cantik dokter Agatha ia langsung tersenyum.
.
.
.
tepat di jama delapan malam Kayla sudah menunggu Amora di depan rumah sakit Peduli kasih dan tak lama orang yang di tunggu nya itu datang dan langsung masuk kedalam mobil nya
Amora menyandarkan tubuh lelah nya di Kursi mobil Kayla perlahan ia memejam kan mata nya, Kayla yang fokus menyetir itu melirik sekilas kearah sahabat nya.
" apa kamu sakit " tanya Kayla khawatir
Amora membuka matanya lalu melihat kearah Kayla " aku hanya lelah, pusing dan lapar itu aja "
" kebetulan aku ingin menjagak mu makan malam " Kayla tersenyum dan kembali melirik kearah Amora
" tapi kamu yang traktir ya " mendengar kata makan Amora gak mau ketinggalan karena sejak kecil hingga sekarang ia memang hobby makan, tetapi meskipun begitu body nya masih terlihat sangat cantik dan ideal.
" tenang Reygan yang traktir " ucap Kayla lagi
" jadi malam ini kamu mau menjadikan aku obat nyamuk di antara dirimu dan juga Reygan kekasih mu itu " Amora melototkan matanya melihat kearah Kayla yang hanya tersenyum
" gak apa-apa kan ... lagian ini juga pertama kali nya kamu menemani aku makan bersama Reygan " ucap Kayla santai seraya manaik turunkan alis nya
.
.
.