NovelToon NovelToon
Terkurung Janji, Terjebak Cinta Di Balik Senja

Terkurung Janji, Terjebak Cinta Di Balik Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Perjodohan / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Bad Boy
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Nadin Alina

Nayura, gadis SMA yang belum pernah mengenal cinta, tiba-tiba terikat janji pernikahan di usia yang penuh gejolak. Gavin juga remaja, sosok laki-laki dingin dan cuek di depan semua orang, namun menyimpan rasa yang tumbuh sejak pandangan pertama. Di balik senja yang merona, ada cinta yang tersembunyi sekaligus posesif—janji yang mengikat hati dan rasa yang sulit diungkapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadin Alina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 : Pulang Bareng

Teng! Teng! Teng!

Bel pulang berdentang nyaring. Suara riuh kelas langsung meledak. Para murid bersorak lirih, berebutan membereskan buku, ada yang setengah berdiri, ada juga yang langsung melesat keluar seperti pembalap MotoGP.

Tapi tentu, setelah membaca doa pulang sekolah yang dipimpin ketua kelas dulu. Tradisi tetap tradisi.

Nayura pun ikut bergegas, keluar bersama dua sahabat, Stevi dan Tessa. Oh iya, Tessa yang tadi sempat ‘bertapa’ di jam istirahat kini sudah kembali dengan senyum ceria. Drama kecil mereka tadi pun sudah berakhir, keduanya kembali akur.

“Lo pulang naik apa?” tanya Stevi sambil melangkah pelan, seolah memberi waktu pada Nayura untuk menjawab.

Nayura menoleh cepat. “Naik ojol.”

Bukan hal baru. Nayura memang tidak membawa kendaraan pribadi ke sekolah. Bukan karena dilarang oleh Elda atau Rio, tapi lebih karena... dia memang belum bisa mengendarai motor atau mobil. Setiap pagi Rio yang mengantar, dan kalau Rio sedang sibuk, ya... ojol jadi pilihan terbaik.

“Nebeng gue aja, kali!” Tessa menimpali cepat, karena rute pulang mereka memang searah.

Stevi mengangguk setuju. “Lumayan tuh, hemat ongkir,” celetuknya sambil tertawa.

“Emang boleh?” tanya Nayura dengan bodohnya membuat Stevi dan Tessa mendelik gemas kepada sang empu.

“Bego banget sih, kan udah gue tawarin! Itu artinya boleh Nayura, sayang!” sahut Tessa gemas, tangannya terkepal seperti ingin memukul kepala Nayura yang polosnya kebangetan.

“Yaudah, kuy!” Nayura tertawa kecil, lalu menarik lengan kedua sahabatnya agar mempercepat langkah mereka.

Baru saja, Stevi dan Tessa akan protes tapi, tiba-tiba bibir mereka terkatup rapat saat melihat kehadiran seseorang yang berdiri di hadapan mereka.

Tak beda jauh dengan Nayura, senyuman yang udah mengembang di wajah itu, tiba-tiba surut macam air pantai. Ia melirik Stevi dan Tessa bergantian, nggak di apa-apain sih, tapi kok jantungnya udah debar-debar nggak karuan gini, sih!

“Pulang bareng, yuk?” Suaranya berat, lembut, dan langsung menusuk ke ulu hati Nayura.

Raditya.

Yaps, Radit. Cowok paling populer di Nusa Dua, berdiri dengan santainya di depan mereka sambil menatap Nayura.

Stevi Stevi nyaris tersedak ludahnya sendiri. Tessa sempat senyum lebar, mengira itu untuknya.

“Lo ngomong sama siapa?” tanya Tessa yang tahu dengan Radit, cowok most wanted di Nusa Dua. Dirinya adalah salah satu penggemar rahasia Radit.

Radit menunjuk ke arah Nayura tanpa ragu.

Seketika...

“What!” pekik Tessa tertahan, ia membengkap mulutnya. Tak percaya, jika yang di ajakin Radit untuk pulang bareng adalah sahabatnya sendiri yaitu Nayura.

Nayura reflek meremas jari-jemari Stevi yang ia genggam, tiba-tiba dirinya di landa rasa gugup.

Lagi-lagi Radit membuat keadaan jantungnya di dalam sana tak baik-baik saja. Terhitung hari ini ia sudah tiga kali bertemu dengan cowok yang bernama Raditya itu.

“Jari gue bisa remuk, ege!” sentak Stevi, membuat Nayura tersadar dan segera menarik tangannya.

“Nay, lo kok bisa kenal ama…dia?” bisik Tessa, sumpah ia kepo banget.

Nayura yang notabenenya, acuh tak acuh mengenai anak-anak sekolah, bisa kenal dengan most wanted Nusa Dua.

Nayura tak menanggapi pertanyaan Tessa, di kepalanya ia tengah menimbang, apakah akan menerima tawaran Radit atau menolaknya.

“Gimana?” tanya Radit yang melihat Nayura hanya diam sedari tadi.

Nayura berdehem untuk menetralkan rasa gugup yang menyerangnya, ia mengangkat wajahnya agar bisa menatap Radit yang berdiri di depan sana. Seketika pandangan mereka bertemu, bisa Nayura lihat jika Radit menantikan jawaban darinya.

“Hmm…” Nayura bergeming, bingung sendiri mau jawab gimana.

“Gu-gue udah janjian pulang bareng Tessa.” Jawab Nayura gugup, jari-jemarinya saling meremas. Mencoba menenangkan diri saat wajah kecewa yang terpampang nyata di depan mata.

“It’s oke.” Jawab Radit memaksakan untuk tersenyum.

Yah, gagal dirinya mengajak Nayura untuk pulang bareng. Padahal, Radit ingin melakukan pendekatan dengan Nayura.

Buru-buru Nayura menarik tangan Tessa dan Stevi, melihat banyak pasang mata yang menatapi mereka.

“Anjir! Sok jual mahal banget sih, lo!”

“Lo ditawarin pulang bareng Radit, terus nolak? Gue ulang ya—RA-DIT! Ketua geng! Cowok terganteng se-Nusa Dua! Cewek-cewek ngantri buat sekadar disenyumin!” nyinyir Tessa.

“Dan lo malah milih nebeng sama gue yang baru bisa nyetir motor enam bulan lalu?” lanjutnya sambil menatap Nayura seperti alien.

“Gue milih lo, malah dimarahin,” Nayura mendengus kesal.

“Kenapa nggak mau pulang bareng Radit aja, sih?” tanya Stevi, heran. “Itu loh, Raditya! Ganteng, populer, ngajakin lo pula!”

“Ah, udahlah! Enek gue bahas dia terus!” Nayura menepis semua. Ia berusaha untuk tidak memikirkan Radit. Nayura merasa seperti terjebak dalam dilema. Belum pernah pacaran, tapi sekarang harus menikah.

Tak terasa mereka telah sampai di parkiran. Nayura naik ke boncengan motor Tessa.Stevi yang bawa motor sendiri langsung melambaikan tangan.

“Gue duluan ya! Kalian jangan balapan liar di jalan!” teriaknya sambil melesat seperti anak panah.

“Nyeblak, yuk?” ujar Nayura tiba-tiba saat motor sudah berjalan.

Tessa menoleh sedikit. “Apaan?”

“Seblak! Gue pengen seblak! Level lima!”

“Gas!”

Akhirnya motor yang di kendarai Tessa berhenti tepat di depan gerobak penjual seblak.

“Pak, seblak komplit dua, level lima!” pesan Tessa sambil duduk di kursi plastik.

Gerobak itu sederhana, beralas terpal, meja panjang, dan kursi berjajar. Tapi cukup nyaman. Nayura duduk di samping Tessa, ngobrol ringan—sampai makanan datang.

“Silakan, Neng!” kata si penjual.

“Makasih, Pak,” sahut Nayura, matanya berbinar melihat semangkuk surga di hadapannya.

Kerupuk basah, mie, ceker, pentol, sayur, dan kuah kental oranye nan menggoda. Baru lihat aja udah ngiler.

“Hmm… enak banget…!” gumam Nayura sambil memejamkan mata.

“Nggak pernah salah, sih. Mantul!” Tessa pun mengacungkan dua jempol.

Mereka larut dalam kenikmatan seblak. Hanya suara sendok dan kendaraan yang menemani makan sore itu.

“Alhamdulillah, kenyang banget gue!” Nayura usap perutnya, bahagia.

Ponselnya bergetar. Ia membuka grup WhatsApp mereka bertiga. Stevi ngamuk—ternyata Tessa kirim foto seblak bareng Nayura tanpa ajak-ajak.

“Ngapain sih, pap ke Stevi!” gerutu Nayura.

Tessa cuma mengangkat bahu. “Kuy,” katanya santai, melangkah ke motor.

“Ada ya, orang sesantai dia, padahal barusan bikin masalah!” Nayura geleng-geleng, tetap mengikuti dari belakang.

“Lama banget!” gerutu Tessa saat Nayura baru naik.

“Ntar kalau Stevi ngambek, lo yang tanggung jawab, ya!” ancam Nayura.

Tessa hanya mendengus. “Sogok jajan juga udah anteng tuh, anak.”

Motor kembali melaju. Nayura menoleh ke kiri-kanan, menikmati suasana jalan yang lengang. Sore itu terasa damai. Pulang sekolah, makan bareng, tertawa bareng. Momen kecil yang akan ia ingat selalu.

Sampai tiba-tiba...

**Ciittt! BRAK!**

Motor tergelincir. Tubuh mereka menghantam aspal keras. Nayura meringis. Tessa berteriak kesakitan, kakinya terhimpit motor.

“Anjir, kaki gue!” pekiknya.

Nayura memejam, bibirnya digigit erat menahan perih.

Tiba-tiba, suara laki-laki terdengar.

“Kalian nggak apa-apa?” pria berseragam sekolah mendekat cepat. Ia mengangkat motor yang menimpa mereka, lalu menatap Nayura dan Tessa khawatir.

Dua-duanya sama-sama terluka tapi, kalau di lihat gadis berambut panjang yang tak lain adalah Nayura lebih kesakitan.

Ia menunduk di depan Nayura. “Gue bantu berdiri.”

Mendengar suara berat tersebut membuat kelopak mata Nayura terbuka, ia mengangkat pandangan hingga matanya bertemu tatap dengan laki-laki tersebut.

Untuk persekian detik, rasa sakit yang Nayura rasakan hilang begitu saja. Bak tersihir oleh pesona tampan dan cool laki-laki di depannya.

“Pindah ke tepi, yuk.” Ujar laki-laki itu sebelum... mengangkat Nayura dalam gendongannya.

Nayura terkejut, tangannya refleks melingkar ke lehernya. Sudut matanya mencuri-curi pandang pada laki-laki yang tengah menggendongnya.

Wajah putih mulus, tulang hidung yang tinggi dan terakhir...benda kenyal berwarna merah yang begitu menggoda.

Tanpa diminta jantung Nayura berdetak cepat. Tanpa sadar, tangannya mencengkeram bahu laki-laki itu.

“Sakit banget, ya?” tanya si cowok, menyadari cengkeraman Nayura.

Nayura hanya tertunduk malu, bisa-bisanya di dalam kondisinya begini ia malah terpesona.

***

1
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
udah suami tau....:)
Nadin Alina: First time deket cowok kak 😬
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
yur...kamu mah mikir doang, tapi gak dilakuin:)
Agustus78
mampir lagi KK 🙏
Nadin Alina: Nanti aku mampir lagi ya kak...
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
gambarnya manteppp:::)))
always always bagus!!
Nadin Alina: Arigatou gozaimasu, kak 💖
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
heh mata!!!
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
nih ya yur...kalau kata aku sih, cakar aja muka gavian:)
Nadin Alina: Please kak...di ganteng😭🤭
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
author gambar sendiri?!
hebat!!! Udah cocok itu open comision
Nadin Alina: Ikutan kelas desain kak, kalau kelasnya bukak lagi aku kasih kabar kakak yaa....🤗
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️: tutor!!!
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
Dih, mainnya kiss kiss-an
Nadin Alina: Namanya juga Gavian, kak😭🤣
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️: syaratnya aneh nih... mengambil kesempatan dalam kesempitan:)
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
Tos dulu nayura...kita sama:)
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
alah alah...gak usah di maafin nayura!
Nadin Alina: Cowok emang begitu, ya kak 🤭
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
turun loh nayura! gantian!
Nadin Alina: Betul tuh, kak! Suruh turun, aja! wkwkwk😭🤣
Terimakasih sudah baca dan komen ya kak🙏🤗
total 1 replies
Hatus
Mampir nih thor
Hatus: Oke thor
Nadin Alina: Nanti aku mampir ya kak😁
total 2 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
wihh udah sah aja nih!
kondangan kita! Semur daging ada gak?
Nadin Alina: Ada kak, untuk kakak apa yang nggak🤭
Tapi...boleh di sediakan di rumah masing" dulu ya kak...😂🙏
total 1 replies
Dewi
kondangan nih
Nadin Alina: Hahaha, iyaa kak...
silahkan menikmati hidangan yang ada di rumah masing" kak...😅😂🤭
total 1 replies
Dewi
lanjut thor !!
Nadin Alina: Siap kaka🙌😁
total 1 replies
Dewi
semangat update ceritanya thor,alur ceritanya menarik dan penulisannya rapi .
Nadin Alina: Terimakasih kak🙏🤗
total 1 replies
Dewi
semangat updatenya thor! seru nih nunggu kelanjutan Gavin sama Nayura
Nadin Alina: Siap kak, kira" impian Gavian terkabul nggak yaa...Nayura yang jadi calonnya 🤭😅
total 1 replies
Nadin Alina
Terimakasih sudah membaca karya ini💖
Setiap komentar dan dukungan kalian, sangat berharga bagiku. Membakar semangat untuk terus menulis🔥
Happy reading 🤗
Agustus78: mampir yuk KK aku penulis baru di sini 🙏
total 1 replies
Proposal
🔥BINTANG 5 DEHH🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya🙂‍↔️🥰
Nadin Alina: Terimakasih kak🙏
Siap nanti aku mampir kak🙌😁
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
akhirnya up:v
Nadin Alina: Hehehe, maaf belum konsisten ya kak. Tapi bakalan di usahain...🙏😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!