Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.kelulusan
Hari ini hari yang ditungu-tunggu oleh mereka karna akan melakukan kelulusan mereka semua.
Sorak sorai haru mereka setela menempuh pendidikan yang cukup lama, kini saatnya berpisah, mereka semua merayakannya dengan suka cita.
Semua siswa dari bahkan guru pun ikut dengan mereka merayakan kelulusan yang telah dinanti selama ini.
cakra yang sedang dirawat beberapa hari yang lalu pun tetap datang mengikuti kegiatan tesebut sambil terus mengawasi anissa dari jauh.
Berbeda dengan erlangga yang menjaga riana dari dekat.
Riana sangat over protektif pada anissa, bahkan terus memperingati dia agar lebih hati -hati menjaga kandungannya.
Kini sekarang perut anissa sudah mulai terlihat buncit bahkan cakra yang memperhatikannya pun merasa ada yang aneh dengan perubahan tubuh anissa.
acara dibuat dengan sangat meriah oleh semua siswa.
Tidak terasa hari sudah mulai sore, kini mereka sudah menyelesaikan acara yang dibuat.
"ri aku lapar." ucapa anissa mengusap perutnya.
"kita bersih-bersih dulu yuk supaya lebih leluasa." ajak riana.
"tunggu disini yah ndri." ucap riana langsung pergi bersama anissa.
Indira pun mengangguk setuju, akhirnya dia pun Menunggu sendirian di mobil.
Anissa pun setuju dengan ucapan riana, apalagi dia sedang hamil dan kini perutnya sudah kelihatan buncit, pasti nanti akan ada yang menghujatnya dengan kata-kata kejam kalau mereka masih menggunakan seragam sekolah.
"loh mana anissa sama riana." tanya erlangga dam cakra yang menghampiri indira.
"mereka sedang ganti baju, katanya malu nanti dilatin orang. Lo ta sendirikan perut anissa." jawab indira.
"kenapa dangan perut anissa? Tanya cakra bingung.
"lo gak tau kalo dia itu lagi-?!
Belum sempat indira menyelesaikan ucapannya bobby sudah memotong terlebih dahulu.
"anissa hamil puas lo." datar bobby menatap cakra kesal.
"HAMIL." kaget cakra.
"berisik bodoh!" erlangga langsung memukul pelan kepala cakra.
"tidak sopan!" marah cakra.
Cakra sangat marah ketika ada yang memukul atau menyentuh kepalanya.
hanya pada riana saja dia lebih jinak bahkan dengan bunda naya sendiri dia sering marah jika menyentuhnya.
"kenapa sih malu loh diliatin yang lain." kesal riana yang baru datang besama anissa.
"sayang." panggil cakra langsung memeluk anissa.
"kenapa si?" bingung anissa.
"makasih udah jaga anak aku." lirih cakra.
Untungnya sudah tidak banyak orang disana, bahkan guru dan siswa yang lain sudah pulang sebagian.
"kenapa sih, ngapain peluk-peluk segala." gengsi anissa namun memeluk erat cakra dan menghirup wanginya yang sangat dia rindukan.
"Cih gengsi digedein."cibir indira langsung bersandar pada bobby.
"kayak kamu sayang." bisik bobby. Langsung membuat indira tersenyum.
"udah ah ayo aku lapar loh nyonya." rengek erlangga.
"kok aku gemas yah er liat kamu, pengen makan kamu lebih dulu." bisik riana langsung membuat erlangga tersipu malu.
"jadi pergi gak sih!" kesal riana melihat mereka yang sedang sibuk masing-masing.
"jadi ayo kita udah lapar." ucap serempak mereka.
Kini mereka semua langsung menaiki mobil menuju restoran yang sudah erlangga pesan sesuai dengan keinginan riana.
Tapi yang berbeda disana sudah ada bunda naya bersama kakek adit, faran, mira, aldo, dan haris yang sudah menunggu kedatangan mereka.
"SUPRISE." teriak kakek bersama yang lain dari dalam restoran.
"BUNDA." teriak riana, bobby bahkan cakra, langsung memeluk naya.
"ulu ulu bayi besarku ini kenapa semuanya pada manja gini." kekeh naya
Setelah selesai melepaskan rindu kini mereka melepaskan pelukan.
"ayo ayo duduk kita makan duku kasian kan kalian pasti belum makan." ajak kakek adit.
Semuannya langsung duduk tempat masing-masing berbeda dengan anissa yang sudah lebih dulu dihampiri naya.
Anissa menunduk entah kenapa jantungnya berdetak kencang bahkan tidak terasa tangan anissa mulai meremas gaun yang dikenakan.
"gak perlu takut sayang, bunda gak bakal gigit kamu." kekeh bunda melihat anissa ketakutan.
"bun jangan mulai kasian ini istri aku ketakutan." kesal cakra.
Tanpa ba bi bu riana langsung memukul kenapa cakra saking kesalnya melihat ucapan dia pada sang bunda.
"ri! Kok malah dipukul." tidak terima cakra.
"jaga sopan santun, bunda gak ngapa-ngapain anissa. Jadi istri aja belum." celetuk riana membuat semuanya tertawa meledek.
"maaf kami telat." ucap aryo dan mila yang baru masuk.
"ayo ayo masuk tante, om kita dari tadi menunggu kalian." ucap mira.
Seketika suasana pun menjadi hangat, apalagi mereka tertawa bahkan becanda bersama.
Anissa merasa tersentuh dengan kebaikan yang mereka lakukan.
Bahkan naya memperlakukan anissa seperti putri kandungnya sendiri. Sehingga tidak ada rasa takut dihatinya.
_ _ _ _ _
"Capenya. Er peyuk." riana langsung merentangkan tangan.
"Uluh uluh kasian istriku ini." erlangga langsung menggendong riana ala koala.
Mereka berdua pamit pulang terlebih dahulu karna melihat riana yang sudah sangat cape.
Berbeda dengan yang bobby malah menyelinap pergi bersama indira, untuk menghabiskan waktu bersama.
Sedangkan cakra dia mendapatkan hukuman dari kakek adit karna sudah menghamili anak gadis orang. Sehingga hukumannya cukup parah.
Tapi mengingat dia baru pulang dari rumah sakit karna sepertinya mengalami morning sickness. Sehingga hukuman dibatalkan dulu sementara.
Apalagi anissa langsung memohon sampai berlutut agar jangan menghukum cakra, entah kenapa seiring berjalannya waktu bahkan semakin besar perutnya. Anissa mulai mencintai cakra dan sangat merindukan dia.
Entah efek hamil atau memang dari awal bertemu anissa sudah menaruh hati pada cakra.
Ada rasa kaget dan juga senang ketika mendengar anissa hamil, kini sebentar lagi cakra akan menjadi ayah.
mereka akan melakukan pernikahan keduanya dengan sangat meriah tapi anissa menolak. Dia tidak ingin menjadi perhatian orang lain bahkan sedang hamil sudah pasti dia akan menjadi bahan cibiran.
Dirumah erlangga sudah kalang kabut menuruti permintaan riana yang sangat tidak masuk akal.
"besok aja yah sayang nanti kita cari orangnya." bujuk erlangga.
"aku mau nya kamu bukan orang lain." sedih riana.
"iya sayang iya nanti yah besok lagi." sabar erlangga membujuk riana.
"sekarang pokoknya." keukeuh riana.
Erlangga pun menghela nafas. Pasrah mengikuti keinginan riana.
Yaitu ingin mencukur rambut erlangga sampai botak, mana ini malam pula. Sudah pasti erlangga tidak tau tapi yah bagaimana lagi. Nyonya sudah sedih dengan terpaksa erlangga langsung menyetujui keinginannya.
Dari pada nanti urusannya berabe kan bahaya apalagi sampai nangis.
"gak terpaksa kan?" tanya riana.
"enggak cinta demi kamu apa sih yang gak bakal aku lakuin." jawab erlangga tersenyum.
"sebenarnya apa yang terjadi sama kamu sayang, kenapa malah suka menyiksa aku begini." batin erlangga menangis.
Riana lalu membawa alat pencukur dari kamar mandi. Perlahan dia langsung mencukur rambut erlangga sedikit demi sedikit sampai tidak ada rambut lagi di kepala erlangga.
"akhirnya selesai." senang riana mencium seluruh wajah erlangga terus menerus.
"gak apa deh botak yang penting dapat cinta dari istri." batin erlangga senang.
"padahal udah botak tapi kok masih ganteng." kesal riana.
"dasar kamu ini." erlangga langsung menoel hidung riana gemas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...