Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Sudah hampir seminggu aku menemani Nadia dan Ardani,lusa aku harus kembali ke jakarta
Aku sudah mendiskusikan tentang Nadia pada papa,papa melarangku untuk membawa Nadia dengan alasan yang menurutku masuk akal
"Nadia,lusa mas pulang ya ke jakarta,nanti akhir pekan mas akan ke sini lagi" ucapku sambil mengelus rambutnya
Tampak matanya ingin menangis
"mas aku ingin ikut ya"ucapnya sambil memohon
Akupun langsung memeluknya erat,aku benar-benar sedih harus berpisah dengan Nadia dan anakku
"mas punya hutang banyak padaku"
Aku mengerutkan keningku
"hutang apa Nadia"
"berlian,mas sudah menyetubuhiku beberapa kali" ucapnya sambil melingkarkan tangannya di tubuhku
Aku tertawa-tawa sambil mencubit pipinya dengan gemasnya
Tiba-tiba Nadia memukul dadaku,aku segera memegang tangannya
"kenapa sayang"
"mas mengeluarkan cairan kentalnya di dalam milikku"
Akupun mengangguk dengan mantap,Nadia langsung mengigit dadaku aku meringis kesakitan
"apa yang salah Nadia"
"bagaimana kalau aku hamil,Ardani belum genap lima bulan mas"
Aku terkekeh geli mendengarnya
"bukannya kamu mau memberikan aku dua belas anak untukku"
"tapi bukan begitu konsepnya mas"
Aku benar-benar gemas sekali dengan sikap manjanya
"mas beli kondom ya nanti malam,dua hari ini aku mau bercinta dengan mas"
"buat apa"
"mas GK mau bercinta denganku"
"bukan begitu,tapi buat apa kondomnya"
" biar GK hamil mas,mas kan dokter kandungan masa yang begitu saja tak mengerti"
"terus yang kemarin kemarin bila sperma mas sudah membuahi sel telur,percuma Nadia kalau nanti malam kita pakai kondom"
"bila di keluarkan di luar vagina pun pasti ada yang membuahi sel telur Nadia"
Nadia tampak mengerucutkan bibirnya
"kalau terlanjur hamil,apa bisa di gugurkan anak kita masih terlalu kecil mas"
"mas tak setuju, kalau kamu hamil kita rawat anak kita Nadia" ucapku dengan lembut dan tegas
"beliin berlian untukku" ucapnya manja
"baik istriku sayang"ucapku
kami saling berpelukan erat seperti tak rela untuk berpisah,andai saja dari dulu aku bertemu dengan Nadia
Mungkin anak kami sudah banyak
"mas"
"ya sayang"
"buatkan susu hangat untukku ya mas"
aku bergegas menuju dapur untuk menyiapkan susu hangat untuk Nadia
Bunda tersenyum melihatku
"kenapa bunda"
"bunda senang Nadia telah bahagia lagi,tak seperti awal saat datang ke sini,dia terus menerus menangis"
"terimakasih banyak bunda telah merawat istri dan anakku"
"bunda sudah menganggapnya sebagai anak sendiri,Nadia begitu manja padamu"
"terimakasih bunda"
"kapan Bram kau kembali ke jakarta, papa mu melarang membawa Nadia ke jakarta, situasinya sepertinya belum aman"
Aku mengangguk
"permisi bunda,aku mau mengantarkan susu hangat ini untuk Nadia"
Dengan segera aku beranjak menuju kamar,nampak Nadia sedang melihat gawaiku
"minum sayang"
Nadia meminum susu sampai habis
"mas maaf tadi aku angkat telp dari papa"
"papa bilang apa"
"aku bilang ingin ikut dengan mas tapi papa melarangku untuk ikut dengan mas, situasi di sana belum aman"
"ya sayang, nanti aku akan membawamu kembali atau mas yang minta pindah tugas ke Surabaya, supaya keluarga kita lengkap seperti ini "
Nadia tersenyum melihatku,aku langsung melumat bibirnya dengan penuh nafsu
birahiku mulai naik,dengan segera aku bergegas melucuti pakaiannya
Aku segera menyetubuhi Nadia,sebelum Ardani bangun dan mengacaukan percintaan papa dan mamanya