Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Percaya Padamu.
Bagian 35.
Di atas tebing beberapa orang orang tim SAR telah datang, mereka membawa gulungan tali dan peralatan yang di butuhkan.
Setelah mendengar informasi dari para siswa, mereka mengetahui ada dua orang di dalam jurang.
Anggota tim SAR itu melemparkan dua buah gulungan tali kebawah, lalu dua orang menuruni masing masing tali tersebut.
Di dasar jurang, para petugas itu segera menemukan Moon Li dan Wang Lee.
Selain cedera terlilit di kaki Moon Li, Nampaknya kedua siswa itu baik baik saja dan merasa lega.
Petugas SAR mengikat sebua tandu di ujung tali dan menempatkan Moon Li di situ.
Setelah memberikan isyarat lewat radio, tandu itu perlahan mulai terangkat naik.
Para petugas tim SAR di atas tebing mulai menarik tali itu secara bersama sama.
Penyelamat itu berlangsung cepat tidak sampai satu jam, Moon Li dan Wang Telah kembali kehutan Pinus.
Moon Li dan Wang Lee akhirnya bisa bernafas lega. Mereka terlihat senang tidak terjadi apa dengan Wang Lee dan Moon Li.
Melihat tidak terjadi apa apa dengan Wang Lee, Mei Cin dan Xio Zhan bernafas lega.
Xio Zhan memberikan sebotol air mineral, Wang Lee mengambil dan meminumnya. Wang Lee mengajak mereka pergi menjauh dari tempat tersebut.
Moon Li terdengar memanggilnya "Wang Lee!"
Wang Lee memalingkan wajahnya kebelakang di ikuti oleh Mei Cin dan Xio Zhan.
Wajah Moon Li terlihat tidak angkuh lagi seperti biasa, bahkan sekarang penuh dengan kelembutan menatap Wang Lee.
Namun Wang Lee hanya melambaikan tangannya, menatapnya sebentar dan berbalik pergi bersama kedua gadis itu.
Moon Li menatap punggung Wang Lee, bahkan Wang Lee tidak menanyakan keadaannya, ada rasa sedih di dalam hatinya.
Ia sekarang menyesal, seharusnya tidak boleh bersikap buruk kepada siapa pun, karena mungkin saja orang itu akan menyelamatkan nyawaku suatu hari nanti.
Lan Lan, Sun Shil dan Ling Guang menatap hanya menatapnya bingung.
"Jika aku yang terjatuh apakah kamu juga akan bergegas menolongku?" Mei Cin bertanya.
Wang Lee berpikir sejenak dan menjawab.
"Tidak...!"
"Tidak...?" Wajah Mei Cin memerah.
"Tidak...Aku tidak akan membiarkanmu terjatuh" Ucap Wang Lee, ia memandang Mei Cin.
Alih alih meledak, Moon Lee tersenyum, reflek tangannya mencubit pinggang Wang Lee.
"Aku percaya padamu" Kata Mei Cin dengan hati berbunga bunga.
Xio Zhan yang melihatnya jadi tersenyum senyum sendiri.
Di sebuah lapangan di sebuah panggung yang telah di bangun di tempat tersebut.
Pemenang perlombaan telah di umumkan dan kelompok Mei Cin praktis memenangkan perlombaan ini, jauh mengungguli kelompok kelompok lainnya.
Seperti diduga sebelumnya, setelah membatalkan hasil SMK 87 Batu sangat berpengaruh pada pembatalan perolehan poin kelompok Wang Lee.
Namun tidak satupun yang mendapatkan batu kristal kuning keemasan, itu seperti tersembunyi sangat dalam.
Meskipun begitu, Wang Lee sangat puas dengan hasil yang mereka dapatkan.
Mei Cin dan Xio Zhan naik keatas panggung mewakili penerimaan hadiah.
Secara langsung juga menaikkan nama sekolah SMK Shi Shi High school. Selama ini sekolah mereka sebagai siswa rumah kaca dan penuh dengan anak anak manja.
Beberapa media juga yang kurang kerjaan juga meliput berita ini, foto mereka memegang hadiah pemenang utama di tangan mereka tersebar di berbagai media.
"Sepertinya Mei Cin sangat beruntung bersama dengan pemuda itu" Rei Sha mendekap tangannya sambil menonton acara di atas panggung.
"Aku rasa hanya keberuntungan saja" Balas Ron Geer di sebelahnya.
Rei Sha tersenyum.
"Aku harap pemuda sampah itu tidak menganggap ini selesai, baik baik saja dia di lindungi oleh Mei Cin dan guru guru pemandu, tunggu saja saatnya tiba!"
Dou Shan mengatupkan rahangnya penuh dengan dendam yang membara.
Rei Sha mendesah kesah dan berkata.
"Ah...Lebih baik lanjutkan hidupmu Dou Shan!" Nasihatnya.
Dou Shan mendengus, Namun ia tidak mengatakan apa apa lagi.
Guru guru pemandu juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Mei Cin, Xio Zhan dan Wang Lee.
Wang Lee hanya manggut manggut di belakang, ia membiarkan Mei Cin dan Xio Zhan menerima hadiah dan penghargaan itu. Ia sendiri cuma butuh hadiahnya.
Awalnya Mei Cin dan Xio Zhan ingin memberikan semua hadiah kepada Wang Lee, Namun Wang Lee menolak dan merasa tidak enak.
Akhirnya di sepakati bersama, Wang Lee mendapatkan dua puluh juta dan Mei dan Xio Zhan masing masing mereka mendapatkan lima juta seorang.
Xio Zhan tersenyum malu menerima hadiahnya, karena ia tau siapa yang telah bekerja keras.
Bekerja sangat keras untuk membuat mereka memenangkan perlombaan itu, Namun Xio Zhan termotivasi dengan Wang Lee, jika ia punya idola maka Wang Lee lah idola beratnya.
Acara selanjutnya adalah penampilan bakat dari pemuda pemuda dari semua sekolah, beberapa siswa siswa yang ingin menunjukkan bakat, ketrampilan.
Ada yang bernyanyi tarik suara, membaca puisi, menari. Beberapa siswa ada yang menunjukkan jurus jurus seni beladiri yang mereka kuasai.
Ketika sedang asyik berbicara dengan Mei Cin, terdengar sebuah suara yang menarik semua perhatian dari atas panggung.
"Aku persembahkan lagu ini spesial kepada seseorang yang telah dengan begitu baik menyelamatkanku di hari kemarin"
"Untuk hatimu yang begitu baik, A Thausand years"
Para penonton bertepuk tangan.
Wang Lee menoleh keatas panggung, itu Vee Vee, meskipun tidak menyebut namanya.
Vee Vee jelas menatapnya sambil tersenyum, senyuman yang begitu bermakna.
Muka Wang Lee sedikit memerah, dengan gerakan kaku ia melambaikan tangannya kearah Vee Vee.
"Nampaknya pahlawan kita telah membuat beberapa gadis terpesona" Kata Mei Cin yang berada di sebelahnya.
Dengan marah ia menarik tangan Wang Lee pergi, ia bahkan tidak mengizinkan Wang Lee melihat Vee Vee bernyanyi.
"Aihhh..." Gumam Wang Lee.
Di dalam perjalan.
Cahaya kuning senja menimpa atap atap bis beriringan yang keluar dari lokasi perkemahan.
Kegiatan acara perlombaan telah berakhir, Namun itu akan menjadi awal untuk beberapa orang.
Malam belum larut ketika Wang Lee sampai di rumahnya, ia memberikan dua batang anggrek pelangi dan anggrek merah putih kepada ibunya.
Dan ibunya menerima dengan sangat gembira.
Sama seperti Mei Cin, ibunya juga sangat menyukai bunga. Ia suka menanam bunga sebagai pengisi waktu luang.
Wang Lee bergegas naik keatas kamarnya, mengeluarkan kotak kubus dan mengarahkan Kedinding kamarnya.
Segera saja pintu portal rahasia terbuka dan ia melompat kedalamnya.
Amora terlihat sedang asik mengerjakan sesuatu dan bahkan mengabaikan kedatangan Wang Lee.
Wang Lee mendekatinya.
Amora duduk di atas sebuah batu yang agak tinggi, tangannya terarah kesatu benda yang melayang layang di depannya.
Dari ujung jarinya menembak sebuah cahaya kemerahan menuju kebenda kecil di depannya ini.
Beberapa saat kemudian terdengar suara bunyi klik dan Amora membuka matanya.
Sinar kemerahan perlahan memudar meninggalkan sebuah benda berbentuk cincin melayang di udara.
Amora meraihnya dan mengamatinya sebentar, kemudian melemparnya kepada Wang Lee.
Bagian 35. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya