Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.
ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.
Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.
Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......
ikuti kisah baru aku....
" CINTA INI MEMBUNUHKU......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 is plan
Malam terasa kian larut ketika Amara terbangun dari lelapnya.
Ia menatap ke arah pintu kamarnya yang sedikit terbuka.
Pasti Sari yang melakukannya.
Gadis itu melarangnya mengunci pintu, katanya itu pesan dari Mattew.
Katanya...
Mattew khawatir terjadi sesuatu dengan Amara dan Sari terlambat memberikan pertolongan hanya karena pintu kamar yang terkunci.
" Sari..." panggil Amara sambil menatap ke arah pintu.
" Sari..." panggilnya lagi tapi tak juga kunjung mendapat jawaban.
Amara menyibak selimutnya dan perlahan ia turun dari ranjang.
Amara melangkah pelan ke arah pintu dan melongok keluar.
Tak ada siapapun, suasana begitu sepi.
Amara memutar tubuhnya dan kemudian menutup pintu kamarnya itu.
Klik...
Amara mengunci pintu.
Setelah itu Amara segera melangkah lebar ke arah tempat tidur dan kemudian ia berjongkok menarik tasnya yang memang sengaja ia sembunyikan di sana.
Amara membuka tasnya itu dan mengambil ponselnya.
" huft..." Amara menghela nafas lega ketika ia melihat batre ponselnya telah penuh.
Hampir satu minggu ini sejak kepergian Mattew, Amara diam diam mengecash ponselnya dengan charger Mattew yang sengaja ia curi beberapa waktu yang lalu.
Lama sekali memang ia harus menunggu batre ponselnya penuh.
Hal itu karena ia yang memang melakukannya secara sembunyi sembunyi.
" akhirnya penuh juga kamu..." kata Amara pelan.
" Sebentar lagi aku akan pergi dari sini..." katanya lagi.
Amara memeriksa tasnya dan melihat puluhan lembar uang cash berwarna merah, dompetnya yang berisi beberapa card atm nya dan beberapa potong pakaiannya.
Rasanya itu sudah cukup untuknya pergi dari sini, ia harus cepat sebelum Mattew kembali.
Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. Pikirnya lagi.
Tapi tunggu...
Kening Amara berkerut ketika ia mengingat sesuatu.
Apa yang akan terjadi dengan Sari jika ia pergi ketika Sari masih ada di apartemen ini.
Pasti gadis itu yang akan menjadi kambing hitam kepergiannya oleh Mattew nanti.
Ia sadar,
Meski Mattew terkesan slengekkan, tapi kemarahan laki laki itu sangatlah mengerikan.
Ia yakin,
Mattew tidak akan segan segan menghukum Sari dengan berat karena kepergiannya nanti.
" ckk...apa yang harus ku lakukan..." omelnya.
Diam diam ia merutuki dirinya sendiri yang sekarang menjadi lebih peduli dan memikirkan nasib orang lain juga.
Andai ia tetap menjadi sosok Amara yang cuek seperti dulu, ia tak perlu repot repot memikirkan nasib Sari ke depannya setelah kepergiannya seperti ini.
" nona aku mohon makan dan minum obatnya, kau harus tetap sehat saat tuan muda pulang nanti.
Nona kau tahu...aku hanya lulusan SD,
Menurutmu pekerjaan apa yang bisa ku peroleh jika aku di pecat dari sini oleh tuan muda karena di anggap gagal dan tidak bisa menjagamu "
Amara teringat kata kata Sari padanya beberapa hari yang lalu saat ia merasa sangat sulit untuk makan.
" aku tidak bisa pergi begitu saja, Mattew pasti akan menghukum Sari karena kepergianku nanti.
Ayo Amara...berpikirlah...
Kau harus bisa pergi secepatnya dari sini tapi kau juga tidak boleh menjadikan Sari sebagai kambing hitam..." kata nya lagi pada dirinya sendiri.
" cckkk....repot sekali ketika kita juga masih harus memikirkan kebaikan orang lain juga,
Tapi aku benar benar tidak bisa mengabaikan Sari...."
cicitnya lagi.
Selain itu,
Ia juga merasa masih harus membuat perhitungan yang setimpal dengan Mattew sebelum kepergiannya.
🍀
Pagi di apartemen Mattew.
Amara nampak duduk di meja makan.
" kau jadi kepasar hari ini Sari ?! " tanya Amara kepada Sari sambil menyuap makanan di hadapannya dengan paksa.
Sejak kepergian Mattew, selera makannya juga seolah ikut pergi bersama laki laki itu.
" iya nona..kenapa ?! "
" aku mau ikut "
" nona...kita sudah bicara soal ini, tolong mengertilah posisiku.
jangan persulit aku..aku mohon " jawab sari dengan wajah memelas kepada Amara.
" ckk kau ini...mau kapan lagi aku bisa keluar " rutuk Amara kesal, Sari benar benar tidak bisa di ajak kerjasama.
Gadis itu benar benar loyal kepada Mattew.
" nanti saja nona keluar bersama tuan muda saat dia sudah pulang "
" ckk...kapan itu ?! Kita bahkan tidak tahu kapan dia kembali.
Dan entah dia kembali atau tidak "
" tuan muda pasti kembali nona, aku dengar adiknya juga tinggal di negara ini.
Itu sebabnya kenapa saya yakin tuan muda pasti akan kembali " jawab Sari penuh keyakinan.
Dan Amara...
Jawaban Sari membuatnya tertegun dan terdiam cukup lama.
Jawaban Sari membuatnya teringat dengan sesuatu.
Sesuatu yang nyatanya adalah sebuah cinta bertepuk sebelah tangan yang sayangnya telah terpatri begitu dalam di dalam hatinya.
Hingga tanpa sadar cinta itu mampu membuatnya tenggelam bahkan kini hampir membunuhnya.
" Ryu....bagaimana kabarmu sekarang ?! Apa kau bahagia melihatku hancur seperti ini ?! " bisik Amara di dalam hati.
Diam diam Amara berteriak dan menjerit di dalam hati,
Sepanjang yang ia ingat...sejak kematian sang ibunda,
Ia tak lagi mengenal apa itu sebuah kasih sayang dan curahan perhatian seperti yang dulu pernah ia terima dari sang mama.
Hingga akhirnya tanpa sadar, ia mengemis itu dari sosok sahabatnya yang di kemudian hari ia cintai seperti orang gila.
Amara menghela nafas kasar dan menghapus bulir bening di ujung matanya.
" baiklah Sari...aku akan keluar menunggu majikanmu pulang,
Tapi..bisakah aku titip sesuatu padamu ?! " kata Amara kemudian setelah ia terdiak cukup lama.
" apa nona ?! Buah buahan kah ? "
" tidak..ini hanya obat "
" obat ?! " cicit Sari terkejut.
" nona..untuk apa kau membeli obat, kau lupa jika saat ini kau tengah hamil ?! " cecar Sari.
" ckk..kau jangan berpikit ngawur Sari " protes Amara.
" ini bukan obat, tapi vitamin...karena hanya bisa di dapatkan di apotik saja aku jadi menyebutnya obat " lanjut Amara lagi.
" oh..obat untuk nonakah ? "
" tidak..untuk Mattew, dia pasti akan sengat lelah saat pulang nanti.
Karenya ia butuh vitamin ini.
Sebentar aku tuliskan untukmu agar kau tidak lupa ".
" iya nona...baiklah..."
g ada yg larang kok.... toh mm amara kn g mau sm pa" matt🤣🤣🤣
ank kecil itu makluk yg paling sensitif hatinya.... dia tau & bisa merasakn... mna yg bneran tulus mnyanyanginya....
❤❤😡😍😙😙😙