NovelToon NovelToon
Secret Love

Secret Love

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:237.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Irma

Nusantara Alam Lestari, seorang wanita yang tak percaya cinta sejati. Suatu ketika, ia tak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Langit di Kala Sore di sebuah pinggir pantai di pulau Dewata.

Mereka berkenalan dan terlibat obrolan seru. Namun siapa sangka alkohol yang menemani obrolan mereka, membuat mereka hilang kendali dan membuat mereka terlibat cinta satu malam.

Keesokan paginya mereka terbangun oleh ketukan kencang di kaca mobil Kala, para nelayan setempat memergoki mereka berduaan di mobil tanpa busana. Di tengah kepanikan karena penggerbegan itu, Tari berhasil melarikan diri dari amukan para nelayan. Ia bisa kembali ke hotelnya dengan selamat dan terbang ke Jakarta meninggalkan Kala yang harus menghadapi amukan masa seorang diri.


Selang lima tahun kemudian Kala bertemu dengan dua anak kembar yang begitu mirip dengan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Kala tak menyangka jika membahas SEA LIFE bersama kedua anaknya akan memberikan banyak inspirasi dan masukan, banyak hal-hal kecil yang ia lewatkan dalam mendesign tempat itu.

"Nanti di sini Daddy akan menambahkan akuarium terbuka agar pengunjung bisa memegang biota laut secara langsung," Kala menunjuk pada ruang utama SEA LIFE.

"Aku mau pegang paus Daddy..." pinta Lintang.

"Aku mau pegang hiu raksasa..."sahut Lingga.

Kala tertawa mendengar permintaan kedua putranya. "Yang bisa di pegang oleh pengunjung tentunya biota yang aman. Seperti bintang laut dan penyu, kalau paus nanti jari kalian di makan..." ucapnya sembari membuka lebar mulutnya menirukan mulut hiu.

Kedua putranya tertawa terbahak-bahak. "Daddy sama sekali tidak terlihat seperti paus. Haha..."

Kala beralih ke akuarium utama yang berbentuk terowongan yang sekaligus menjadi kebanggaannya. "Tapi nanti kalian bisa lihat paus di sini, akan ada 1.000 jenis biota laut di akuarium raksasa ini."

Lingga dan lintang mengerutkan keningnya melihat design tersebut. "Aku tidak mau masuk kesana," ujar Lingga. Lintang pun mengangguk "Aku juga tidak mau," sahutnya.

"Loh kenapa? Apa tidak menarik?" tanya Kala kecewa, padahal mewujudkan akuarium tersebut adalah impian terbesarnya

"Lorong akuarium itu begitu panjang dan sempit, jika sedang musim liburan pasti akan desak-desakan dan penuh sesak," ucap Lintang.

"Benar, kami tidak mau masuk ke sana," sahut Lingga.

Apa yang di katakan kedua buah hatinya ada benarnya, mengapa Kala tidak memikirkan sejauh itu. "Kalian luar biasa sekali," ia mengacak-acak rambut kedua buah hatinya.

 Kala meraih pensilnya kemudian ia menggoreskannya di sketsa gambarnya. Kemudian ia memperlihatkan kembali pada kedua buah hatinya. "Bagaimana kalau begini?" tanya Kala, ia membuat lantai di dala terowongan berjalan secara otomatis sehingga tidak ada penumpukan pengunjung di dalam sebab lantai itu terus berjalan hingga tiba di ujung lorong.

"Kalau seperti ini kita mau masuk, kita mau lihat ikan-ikan besar," ucap Lintang.

"Apa ada ikan pari, Daddy?" tanya Lingga.

Kala tersenyum lega, mengajak kedua buah hatinya bekerja adalah pilihan yang tepat. "Tentu ada, ikan pari raksasa..."

Di tengah obrolan serunya bersama Lingga dan Lintang, tiba-tiba saja ada satu pesan masuk dari Tari.

Tari:

Kala, apa anak-anak sudah tidur siang?

"Oh astaga," Kala menepuk jidatnya, hampir saja ia lupa jika anak-anaknya wajib tidur siang, jika mereka sampai melewatkannya maka Tari akan mengomeli Kala.

"Hei boy, waktu bekerja sudah selesai. Sekarang waktunya kalian tidur siang," Tanpa menangapi protes dari keduanya, Kala membopong anak-anaknya sekaligus, ia membawa mereka masuk ke kamarnya.

Lagi dan lagi Lingga dan Lintang di buat kagum oleh design interior buatan ayahnya, kamar Kala yang bertemakan alam bawah laut sungguh mengagumkan bagi Lintang dan Lingga, mereka benar-benar seperti berada di bawah laut. "Daddy keren sekali, kita ingin punya kamar seperti ini," ucap Lingga.

"Iya Daddy, kita mau punya kamar seperti punya Daddy."

Kala menurunkan kedua buah hatinya di atas kasur. "Nanti Daddy akan buatkan yang lebih bagus dari ini untuk kamar kalian, dan setiap kali kalian datang kemari ini menjadi kamar kalian. Bagaimana?"

"Terima kasih Daddy." Keduanya memeluk dan mencium pipi Kala, kemudian berbaring di tempat tidur di temani oleh Kala.

"Apa Mommy menyukai tema bawah laut?" tanya Kala penasaran.

Lintang menggeleng. "Mommy lebih suka tema yang berbau kebun dan bunga," jawabnya.

"Atau tema roti," sahut Lingga. "Di kamarnya saja ada lukisan cake penuh dengan bunga-bunga, lengkap dengan kumbangnya."

Kala tertawa, ia tak bisa membayangkan jika dirinya menikah dengan wanita itu sudah di pastikan tema kamarnya akan di penuhi dengan bunga-bunga. "Astaga selera Mommy kalian aneh sekali," komentar Kala.

"Memang," Lingga dan Lintang menambahkan.

Keduanya berceloteh tentang kebiasaan-kebiasan aneh yang sering di lakukan ibunya di rumah, tapi meski demikian mereka begitu menyayangi ibunya. "Daddy, itu foto siapa?" tunjuk Lingga pada foto yang terpajang di dinding.

"Itu foto Eyang," jawab Kala. "Eyang juga punya kebiasaan aneh seperti Mommy, tapi Daddy juga sangat menyayangi Eyang. Janji sama Daddy ya, kalian akan sayang dan jaga Mommy selamanya."

Lingga dan Lintang mengangguk seraya menautkan jari kelingking mereka ke jari Kala. "Apa kita bisa bertemu dengan Eyang?" tanya Lintang.

"Tentu saja. Liburan sekolah nanti kita akan sama-sama mengunjungi Eyang di Bali," janji Kala, tak lama kemudian kedua buah hatinya terlelap dalam pelukannya.

Sebenarnya Kala ingin menemani mereka tidur, namun ada pekerjaan yang harus ia kerjakan sehingga ia beranjak dari tempat tidur dan kembali ke ruang kerjanya. Begitu Kala menutup pintu kamar, ia di kejutkan dengan kedatang Amber. Wanita itu sudah berada tepat di hadapannya.

"Aku dengar dari Christian kau pulang lebih awal, ada apa masalah?" tanyanya penasaran dan wajah yang sangat khawatir. "Kau tidak sakit kan?" gadis itu menempelkan telapak tangannya pada kening Kala.

'Sakit?' batin, seingatnya ia tidak mengatakan jika dirinya sakit kepada Christ tapi ia kemudian menemukan ide agar Amber segera pergi. "Iya aku sedang tidak enak badan Amber," dustanya.

"Tapi badanmu tidak panas," Amber membandingkan kepala dirinya dengan kepala Kala.

"Aku baru saja minum penurun panas, jadi sudah lumayan reda. Tapi kepalaku masih pusing sekali," Kala mengaduh-aduh sembari memijat kepalanya. "Aku masih butuh istirahat, apa kau tidak keberatan untuk meninggalkan aku sendirian? Aku akan berterima kasih sekali jika kau membiarkan aku istirahat." Perlahan Kala menggiring Amber menuju pintu keluar, ia takut anak-anaknya terbangun dan melihat Amber.

"Eh... Tapi aku bisa memijitmu." Amber berusaha tetap berada di apartement Kala. "Aku bisa jadi perawatmu yang siap siaga 24 jam."

"Aku hanya butuh istirahat Amber, mengertilah," Kala memasang wajah memelasnya, hanya itu jurus terakhir yang ia punya untuk mengusir Amber.

"Baiklah," Akhirnya Amber luluh. "Aku akan pulang, tapi hubungi aku jika kau butuh sesuatu."

Melewati ruang tamu, Amber melirik pada tas anak-anak milik Lintang dan Lingga, namun Kala terus menggiring Amber keluar. "Kau yakin tidak ingin aku temani?" tanya Amber sekali lagi sebelum ia pergi. "Aku sangat mengkhawatirkanmu."

Kala menggeleng dengan cepat. "Tidak, aku hanya butuh istirahat saja. Percayalah besok aku akan pulih dan ke kantor lagi jika kau membiarkan aku istirahat."

"Okay, nanti aku kirim makanan untukmu."

Kala mengangguk, terserah saja asalkan dia segera pergi dari apartemennya. "Bye Amber," dengan segera Kala menutup pintu dan mengunci apartementnya.

Ketika ia kembali ke kamar untuk melihat kedua putranya, ternyata Lingga sudah terbangun. Bocah itu keluar dan mencari ayahnya. "Oohh nak, kau terbangun?" Kala langsung menggendongnya.

"Tadi aku mimpi ada nenek sihir datang kemari, aku takut Daddy," ucapnya polos.

Kala mengelus kepala Lingga dengan lembut kemudian ia membawa putranya kembali ke kamar. "Itu hanya mimpi, ayo tidur lagi. Daddy temani."

1
Niar Zahniar
semangat berkarya
Rosnah Yusuf
sangat bagus, terima kasih
Fera Damayanti
Luar biasa
Dewi Hutabarat
Lumayan
Aqilla Aqilla
Ceritanya bagus.. tapi kok gk dilanjut endingnya gk puas 😁
Sativa Kyu
👍
aku_aja
Luar biasa
Fransiska Musilah
emang ya amber cs tipe tipe manusia culas
Fransiska Musilah
hm....
rumput cari kuda.
Srie Ciwis Ladahitam
hahaha...mimpi NU yee... nenek sihir..../Curse//Curse//Curse/
Mei Mei
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Suzy Fahda
Luar biasa
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Nahhh kaannn.... ingin memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara akhirnya yaaa begitu....
bunda DF 💞
good story
bunda DF 💞
kala sifatnya mirip bgt sm papanya jagat,, ga tegas sm perempuan
Diaz
Luna posesif sekali
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Alhamdulillah dah lahiran
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Memang seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!