NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Lomba Menulis Tahun 2022 🏆

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 TOKO BARU

Mobil milik Magani Ogya meluncur cepat melintasi jalan raya menuju ke sebuah toko yang baru dibangun.

Batang Dewi mulai curiga dengan arah tujuan mobil yang mereka naiki lalu memperhatikan ke arah luar mobil yang masih berjalan.

"Kemana kita ?", tanyanya sambil terus mengamati area luar melalui kaca jendela mobil.

"Nanti kau akan tahu juga kemana tujuan kita pergi, bersabarlah !", sahut Magani Ogya.

"Apa kita akan ke toko itu ?", tanya Batang Dewi.

"Sudah aku katakan bahwa kita akan pergi ke toko roti karena kau mengeluh perutmu lapar, bukan ?", ucap Magani Ogya.

"Yah, benar...", jawab Batang Dewi.

"Kalau begitu tidak perlu bertanya lagi karena kita akan pergi ke toko roti untuk sarapan, kau paham, bukan ?", sahut Magani Ogya.

"Oh... !?", gumam Batang Dewi.

Mobil berhenti di depan toko yang baru dibangun, beberapa pekerja bangunan masih terlihat berseliweran di area toko baru.

Magani Ogya melepaskan sabuk pengamannya bergegas membuka pintu mobil.

BRAK !

Pintu mobil tertutup keras, dan Magani Ogya berjalan mengitari mobil menuju ke sisi pintu lainnya yang ada di sebelah kanan.

"Ayo, keluar !", ucapnya seraya membuka pintu mobil dari arah luar.

"Apa !?", sahut Batang Dewi terkejut.

"Yah, keluar ! Lalu kemana lagi ? Bukankah kau lapar dan mencari makanan untuk mengganjal perut mu ???", ucap Magani Ogya.

"Tapi, rasanya aku agak enggan untuk keluar sekarang... Bagaimana kalau kau saja yang membeli sekotak roti lalu kita memakannya didalam mobil saja ?", sahut Batang Dewi meringis. "Bagaimana !?", sambungnya lagi.

"Kau sedang bercanda, bukan ?", ucap Magani Ogya.

"Bercanda !? Bagaimana aku bisa bercanda dengan mu sedangkan perutku kelaparan sejak semalaman, tidak terisi oleh apapun juga ? Dan kau sama sekali tidak peduli dengan kesehatan ku !?", sahut Batang Dewi.

"Maksudmu ?", kata Magani Ogya bingung.

"Kau tidak mengerti, Magani ?", sahut Batang Dewi ganti bertanya.

"Apa kau menyalahkan ku atas rasa lapar yang kau derita selama di rumah ? Bukankah aku sudah memberimu kartu ATM dan kartu kredit unlimited untuk kamu pakai ?", ucap Magani Ogya.

"Emmm..., i-iya... !?", gumam Batang Dewi.

"Lalu kemana uang yang aku berikan di kartu-kartu itu ? Apa kau telah menghabiskan semuanya ???", tanya Magani Ogya.

"Ehk !? Tidak...", sahut Batang Dewi.

"Tidak ? Dan kenapa kamu masih mengeluh jika kamu kelaparan ? Kau bisa menggunakan kartu-kartu bank yang aku berikan padamu lalu kemana semua uang yang ada disana ?", kata Magani Ogya.

Magani Ogya ganti bertanya kepada Batang Dewi dengan ekspresi wajah serius sehingga membuat perempuan cantik itu menjadi canggung.

"Ma--masih ada..., aku tidak menggunakannya karena uangku masih cukup untuk memenuhi kebutuhan ku sehari hari dari hasil hadiah lomba", sahut Batang Dewi.

Batang Dewi menyisir rambutnya dengan jari jemari tangannya agar terlihat lebih rapi lalu memperbaiki sikap duduknya.

"Aku juga masih ada tabungan hasil ku bekerja di toko roti Italia jadi aku tidak menggunakan uang yang ada di kartu-kartu bank yang kamu berikan kepada ku", ucapnya.

"Baiklah..., sekarang keluarlah ! Dan kita pergi ke toko !", sahut Magani Ogya.

"Tapi...", ucap Batang Dewi ragu-ragu.

Magani Ogya menarik tangan Batang Dewi agar dia keluar dari dalam mobil.

"Aduh !? Tunggu..., aku belum siap...", ucap Batang Dewi.

Saat kakinya menyentuh tanah, tubuh Batang Dewi langsung limbung hingga terjatuh dengan cepat Magani Ogya menahannya.

"Berhati-hatilah !", kata Magani Ogya.

"Emmm... !?", gumam Batang Dewi.

Wajah keduanya saling berhadapan langsung dan hampir bersentuhan, hanya terpisahkan beberapa senti jaraknya.

Magani Ogya menatap teduh wajah Batang Dewi yang merona merah saat mereka berpandangan, lama keduanya terdiam.

"Apa !?", ucap Magani Ogya dengan suara serak.

"Mmmm..., apa !?", sahut Batang Dewi.

Bibir merah Batang Dewi merekah memerah, sangat menggoda hati untuk menyentuhnya.

Magani Ogya tak sanggup untuk menahan godaan dari Batang Dewi dengan cepatnya dia meraih wajah cantik perempuan di hadapannya lalu menciumnya mesra.

Lama mereka tenggelam dalam ciuman mesra hingga membawa keduanya ke awan-awan, terbang melayang, saling menikmati ciuman mesra diantara mereka berdua.

Batang Dewi mengerjapkan kedua matanya pelan saat Magani Ogya menciumnya.

Berusaha menjauh dari pria tampan itu tetapi Magani Ogya menariknya mendekat lalu menciumnya kembali.

Tanpa disadari oleh Batang Dewi, kedua tangannya dia lingkarkan ke arah leher Magani Ogya hingga membuat CEO itu leluasa menyentuh dirinya saat mereka berciuman.

Magani Ogya mengangkat tubuh Batang Dewi hingga merapat ke arah mobil dibelakang mereka dan semakin gencar memburunya dengan ciuman mesra.

Membuat Batang Dewi terengah-engah kewalahan menerima serangan ciuman dari CEO tampan itu.

Tak terasa tangan Magani Ogya merambat masuk kedalam gaun yang dikenakan oleh Batang Dewi hingga menyentuh bukit kembar miliknya.

Batang Dewi menjerit kecil ketika Magani Ogya menariknya keras, wajah perempuan cantik itu langsung berubah merah padam.

"Le-lepaskan aku... Magani...", bisik Batang Dewi bergetar pelan.

"Hmmm..., kenapa ?", sahut Magani Ogya parau.

"Argh... !", pekiknya tertahan saat telapak tangan Magani Ogya meremasnya kencang.

Batang Dewi melepaskan pelukannya dari leher Magani Ogya seraya berusaha menjauhkan dirinya dari kuasa CEO tampan itu.

"Tidak !", ucap Batang Dewi malu. "Kita..., kita ke toko sekarang...", sambungnya.

Tubuh Batang Dewi terasa lemas setelah mendapatkan berbagai serangan dari Magani Ogya sembari berusaha berjalan dengan sekuat tenaga.

Dia menjauhkan tubuh Magani Ogya dengan mendorongnya pelan lalu melangkah ke arah toko.

Namun, Magani Ogya kembali menariknya kedalam dekapannya lalu mencium Batang Dewi dengan mesranya.

"Magani ! Cukup ! Banyak orang yang melihat kita disini !", ucap Batang Dewi.

"Kalau begitu kita pindah ke dalam mobil", sahut Magani Ogya.

"Apa !? Bukannya kamu meminta kita segera pergi ke toko ?", ucap Batang Dewi.

"Nanti saja..., hal itu bisa kita tunda sebentar, ada hal yang lebih penting dari pergi ke toko sekarang", sahut Magani Ogya.

"Hal penting ? Apa ?", tanya Batang Dewi polos.

"Menjalin hubungan baik dengan mu, aku pikir itu adalah hal yang paling penting sekarang ini daripada semua urusan pekerjaan yang ada", sahut Magani Ogya.

"Hubungan baik ? Dengan mu ?", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi melangkah mundur dari Magani Ogya lalu terdiam.

"Kita telah sepakat bahwa kita telah bertunangan dan kau telah menyanggupi permintaan itu maka sewajarnya kamu memenuhinya, Batang Dewi', lanjut Magani Ogya.

CEO muda itu berkata kepada Batang Dewi seakan-akan dia ingin mengingatkan kepada perempuan cantik itu dengan perjanjian yang telah mereka sepakati bersama.

"Aku masih mengingatnya..., tapi aku rasa hal itu dapat kita tangguhkan sekarang karena situasinya jauh berbeda dari sebelum kita terikat perjanjian...", sahut Batang Dewi.

"Aku rasa tidak, tetap sama dan aku punya hak atas perjanjian yang telah kita sepakati. Dan kau tidak dapat menolaknya dari ku", ucap Magani Ogya.

"Apa dipikiran mu hanyalah hak mu saja yang lebih didahulukan daripada hak ku sebagai manusia ?", kata Batang Dewi.

Batang Dewi menatap Magani Ogya dengan ekspresi wajah serius lalu berdiri tegak sembari melipat kedua tangannya ke arah depan dada.

"Manusia ?", ucap Magani Ogya.

CEO muda itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil berdecak keras kemudian memandang ke arah Batang Dewi.

"Aku menginginkanmu, tidak ada yang lainnya di dunia ini selain dirimu, tidakkah kau memahaminya, Batang Dewi", sahut Magani Ogya.

"Tidak", ucap Batang Dewi.

"Tidak ? Apakah kau tidak mengerti semua sikapku padamu selama ini ?", kata Magani Ogya.

"Setahuku jika kau hanya menganggap ku sebagai wanita pengganti untukmu, menggantikan posisi mantan tunangan mu yang kabur bersama pria lain di hari pertunangan kalian", sahut Batang Dewi.

"Tuhan... !", seru Magani Ogya.

Magani Ogya menyisir rambutnya ke arah belakang dengan raut wajah kesal.

"Tidak bisakah kau tidak mengungkitnya lagi, sudah aku katakan berkali-kali bahkan mungkin sudah ratusan atau ribuan kata bahwa aku menginginkanmu, Batang Dewi", sahutnya serius.

"Tapi dalam perjanjian yang tertulis, kau masih menuliskan bahwa aku harus menerima mu sebagai tunangan pengganti untukmu, dan itu sangat jelas tertulis pada surat perjanjian kita, Magani Ogya", ucap Batang Dewi.

"Baik ! Baik ! Aku akan menggantinya dan menyalin surat perjanjian kita dengan yang baru, aku akan menuliskan secara tegas bahwa kita akan terikat tali pernikahan bukan lagi ikatan pertunangan !", sahut Magani Ogya.

"Apa ?", ucap Batang Dewi terhenyak kaget.

Batang Dewi berjalan mundur dengan kedua tangan gemetaran.

"Apa yang kau ucapkan tadi ? Pernikahan ???", kata Batang Dewi.

Mendadak raut wajah Batang Dewi berubah pias lalu dia mulai tertawa gelisah.

"Kau bercanda...", ucap Batang Dewi.

Giliran Magani Ogya yang ganti tertawa, membuat Batang Dewi semakin panik.

"Kenapa kau tertawa ? Ini tidak lucu dan aku pikir bukanlah lelucon konyol yang perlu ditertawakan", kata Batang Dewi.

"Siapa yang menganggap semuanya adalah lelucon ?", sahut Magani Ogya.

Magani Ogya tersenyum tipis seraya bersandar di badan mobil.

"Aku tidak pernah menganggap semua urusan hal sepele atau lelucon konyol karena saat aku berurusan dengan semua yang ada di kehidupanku, aku membuatnya seperti sebuah pekerjaan penting", lanjut Magani Ogya.

CEO tampan itu lalu menatap lurus Batang Dewi dengan tatapan serius.

"Tapi kau tidak serius mengatakannya, bukan !? Dan kau tidak akan mengubah isi surat perjanjian kita karena itu tidak lagi penting", ucap Batang Dewi.

"Yah, sayangnya aku akan bersikukuh mengganti ısı surat perjanjian lama kita menjadi baru dan aku akan tegaskan bahwa kita terikat tali pernikahan dan bukan lagi tali pertunangan", sahut Magani Ogya.

Tiba-tiba tubuh Batang Dewi terasa lemas serta menjadi kaku.

Hampir dia jatuh terduduk setelah mendengarkan ucapan dari Magani Ogya, jika saja Batang Dewi tidak berusaha menahan dirinya untuk tetap kuat berdiri.

Batang Dewi cepat-cepat membalikkan badannya lalu melangkah cepat ke arah toko yang baru dibangun.

Berjalan terus masuk ke dalam toko baru yang masih belum lengkap isinya.

TAP... ! TAP... ! TAP... !

Terdengar langkah kaki menyusul langkah Batang Dewi saat memasuki ruangan toko baru lalu berkata pada perempuan cantik itu tentang isi toko.

"Bagaimana menurut mu isi toko baru ini ? Aku rasa giliran mu sekarang, yang perlu melengkapinya dengan berbagai roti buatan mu, Batang Dewi", ucap CEO tampan itu.

Batang Dewi hanya diam tetapi dia memperhatikan seluruh ruangan toko yang bangunannya masih baru di bangun.

Perhatian Batang Dewi lebih tercurahkan kepada toko baru daripada isi surat perjanjian yang akan diubah oleh Magani Ogya.

1
Kintamani Wee
luar biasa
Anonymous
kenapa gak dilanjut thor
Yama Nana
luar biasa...
kalea rizuky
kasian barang dewi keknya cm di jadiin cadangan doank pergi aja lah barang dewi
Reny Rizky Aryati, SE.: benar, cadangan serep ☺️👍
total 1 replies
LoL öz
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯
Manno Riky
🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.
🎂🎂🎂🎂🎂💝
Reny Rizky Aryati, SE.
/Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!