Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. TERGENCET
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Pagi ini tidak secerah seperti biasanya. Biasanya langit cerah dengan pemandangan yang menakjubkan. Tetapi, pagi ini mendung disertai dengan hujan lebat.
Sean masih tertidur di kasung king size miliknya bersama Dara. Memeluk tubuh kekasihnya itu mencari sebuah kehangatan. Dara masih belum sadar jika dirinya telah dipindahkan oleh Sean. Masih tertidur pulas, mengira Sean adalah sebuah guling yang nyaman dipeluknya.
Tapi, tunggu.
Darakan tidurnya di sofa?! Kenapa bisa berpindah ke atas tempat tidur?
Kedua mata Dara langsung terbuka begitu saja. Terkejut.
Di atas perutnya terdapat tangan Sean yang memeluk pinggangnya possesive. Dara berusaha menyingkirkan tangan Sean. Namun tak kunjung bisa. Malah, semakin terlilit sempurna.
"Sean, ini udah pagi." Tegur Dara.
Sean semakin memper-erat pelukannya di pinggang kekasihnya itu.
"Masih pagi sayang. Belum siang." Jawab Sean sekenanya. Sungguh, Sean masih mengantuk.
"Aku mau mandi dan sarapan. Tangan kamu berat." Protes Dara. Di goyang-goyangkan lengan berotot itu. Tapi, Sean semakin dibuat nyaman oleh sentuhan kekasihnya itu.
"Tangan aku aja berat." Ujar Sean menatap wajah Dara di bawah.
Tubuh Sean berada di atas tubuhnya? What?! Tunggu sebentar. Pikirannya langsung terkoneksi akan sesuatu.
"Apaansi Sean!!" Teriak Dara. Reflek tangannya langsung memukul tangan Sean yang memeluknya. Wajahnya memerah malu.
Sean yang melihat tingkah menggemaskan itu langsung tertawa renyah. "Kau sungguh menggemaskan sekali. Bagaimana bisa aku melepaskan kamu jika kamu saja menggemaskan? Hm?"
Dara hanya diam menanggapinya. Tidak tau harus berkata apa.
Sean tersenyum melihat respon gadisnya. "Baiklah, kau bisa mandi lalu sarapan. Aku akan melanjutkan tidurku." Kata Sean.
"Apa masih sakit?" Tanya Dara.
"Tidak. Kepala ku hanya sedikit pusing." Jawab Sean sambil memejamkan kedua matanya.
Dikecupnya dahi pria disampingnya itu. "Lekas sembuh sayang."
Sean tersenyum merasakan bibir lembut itu mengecup keningnya.
Dara lantas segera bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa. Yaitu mandi dan berendam.
***
Dara sekarang berada di meja makan. Tengah menyantap makanannya dengan lahap. Ada beebagai macam lauk kesukaanya. Dan tidak lupa juga ada salad buah sebagai hidangan penutupnya.
Satu sampai tiga kali Dara menambah porsi makanannya.
"Liya, ini sangat enak sekali. Aku sangat menyukainya."
"Benarkah nona? Terimakasih atas pujiannya." Jawab Liya.
"Sama-sama. Rasanya aku sangat ingin menghabiskan semua makanannya. Tapi, Sean belum makan."
Seusai memakan makanannya. Dara lantas membereskan makanannya yang dibantu oleh dan Liya dan juga maid yang lain.
Setelah semua beres, Dara lantas menyiapkan makanan untuk Sean. Nasi dan juga ikan bakar. Tidak lupa juga Dara membawa salad buah makanan favoritnya untuk dimakan bersama Sean di kamarnya.
Liya dan para maid yang lain tersenyum melihat tingkah lucu dari calon istri tuannya itu.
Mereka berharap, semoga kekasih dari tuannya itu mampu bertahan dengan majikannya itu. Mereka jelas tau bagaimana sikap majikannya itu.
🌹🌹🌹
Dara masuk kedalam kamarnya. Kamar miliknya bersama Sean.
Sean masih setia tidur di atas tempat tidur.
Mungkin masih lelah. Tapi, inikan sudah pukul 10 pagi.
Ditariknya selimut yang membungkus tubuh berotot itu. Dara hampir menjerit dibuatnya. Sean hanya memakai celana tanpa atasan sama sekali.
***
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤