Kembalinya Cinta Sejati

Setelah beberapa hari Sasya hanya berada di rumah, kini dia merasa sangat bosan dan memutuskan untuk kembali bekerja dia pun tidak memberitahu Lio.

" Mending gue kerja deh, bosan cuma di rumah" Ucap nya menyambar tas dan berjalan keluar Apartemen

taxi On line yang di pesan nya pun sudah menunggu dengan segera Sasya berjalan masuk.

-

Hari masih sedikit pagi dan jalanan masih belum ramai, Sasya sengaja berangkat lebih pagi karena pasti pekerjaannya menumpuk.

Walaupun Sasya merupakan kekasih dari CEO di sana namun Sasya selalu bersikap biasa seperti karyawan lainnya bahkan dia sama sekali tidak sombong membuat semua merasa kagum tidak hanya cantik, pinter juga karena dirinya yang mudah bergaul.

Setelah perjalanan sekitar 45 menit, Sasya sampai di depan Kantor dan langsung berjalan masuk.

" Selamat pagi Nona " Ucap Resepsionis tersenyum

" Pagi " Ucapnya tersenyum manis

Semua menyapanya dan dengan senyuman manis di wajahnya membuat mereka merasa iri dengan kecantikannya.

" Huh,, semangat kerja hari ini " Ucapnya memberikan semangat untuk dirinya sendiri

Sasya mulai menatap layar laptopnya dan mengerjakan semua berkas yang ada di depannya,

Ting,,

Pintu Lift terbuka dan terlihat Bagas yang juga baru datang..

" Non Sasya, Anda sudah sembuh " Ucapnya berdiri di depan Sasya

" Pak Bagas, Sudah Pak " Ucapnya tersenyum

" Kenapa semua Anda kerjakan Nona, biar saya yang mengerjakan "

" Tidak Pak Bagas, ini semua pekerjaanya saya"

" Tapi Nona "

" Sayang " Ucap Lio tiba tiba langsung menghampiri Sasya

" Kenapa kamu malah bekerja dan tidak berisitirahat, kamu masih sakit Sayang "

" Saya permisi Tuan, Nona " Ucap Bagas yang tidak enak berada di sana

" Aku sudah sembuh dan aku bosa cuma di rumah "

" Tapi kan '-

" Please "

Lio menghela napasnya dan hanya bisa mengangguk,,

" Baiklah,, tapi sekarang kamu ikut aku ke ruangan " Ucap Lio berjalan masuk

Sasya menatapnya bingung namun dia pun menurut dan berjalan mengikutinya,,

" Kamu tunggu di sana dulu, aku selesaikan berkas ini dulu "

Saya mengangguk dan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya,

Lio tersenyum menatap nya padahal tidak ada apa pun, dia sengaja mengajak Sasya untuk menemaninya di dalam ruangan.

Tanpa Sasya Sadari Lio membuka ponselnya dan mulai mengirim pesan ke Bagas untuk mengerjakan semua pekerjaannya.

-

Hari semakin siang dan Lio masih saja sibuk dengan Laptopnya, sementara Sasya sudah mulai bosan dia pun beranjak menghampiri Lio..

" Sebenarnya kamu nyuruh aku ke sini cuma buat liat kamu Kerja" Ucap Sasya dengan menyilangkan kedua tangannya di atas dada

Lio menoleh dan hanya tersenyum tanpa menjawab nya,,

" Baik lah,, Aku mending keluar " Ucap Sasya namun langsung di tahan Lio membuat Sasya terjatuh di atas pangkuannya.

Hembusan napas Lio sangat terasa di kulit wajahnya, bahkan harum wangi maskuli parfum Lio membuat rasa nyaman.

Tatapan mereka saling beradu bahkan Sasya tidak menyadari jika ternyata tangannya mengalung pada leher Lio,,

Tiba tiba pintu terbuka dan terlihat Bagas berjalan masuk,,

" Permisi Tua'- Ah Maaf " Ucap Bagas kembali menutup pintu saat melihat adegan di dalam

Sasya langsung beranjak, wajahnya merona dan jantungnya berdetak sangat kencang..

" A- Aku kembali kerja dulu " Ucap Sasya berjalan keluar

Lio tersenyum dan menggeleng dengan tingkah kekasihnya, mereka sudah dekat walau Sasya belum mengingatnya namun Sasya masih saja selalu malu jika berhadapan dengannya.

-

Sasya mengatur napasnya, jantungnya benar benar membuatnya resah dekatan yang begitu kencang dan sudah pasti Lio mendengar nya tadi.

" Astaga,, malu banget gue Pak Bagas pasti melihat semua nya ". Gumamnya pelan

Sasya mengusap wajahnya, dia pun kembali dengan semua pekerjaannya.

-

Sementara di ruangannya,,

Bagas merasa tidak enak dengan Bosnya bahkan mungkin dirinya menganggu mereka.

" Jadi gak enak kan Saya dengan Tuan Lio juga Non Sasya, lagian kenapa tadi saya tidak mengetuk pintu lebih dulu,,

Mudah mudah Tuan Lio tidak marah dan memecat saya karena mengganggu mereka "