NovelToon NovelToon
Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hamtaro Dasha

Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.

Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.

Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.

Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 - Fragmen

Bangunan perpustakaan yang sudah tidak terpakai ini masih memiliki rak-rak kayu tua yang menjulang tinggi di dalamnya. Sebagian terlihat miring, seolah telah menahan beban selama bertahun-tahun.

Debu tebal melayang di udara begitu pintu dibuka lebih lebar. Aroma apek yang menusuk membuat Wang Wu Xie dan Wang Jian buru-buru menutup hidung dengan kain yang mereka bawa.

"Ugh! Tempat apa ini? Hidungku bisa busuk!" Wang Jian menggerutu keras sambil mengibas-ngibaskan tangannya, tetapi tindakannya justru membuat debu semakin beterbangan.

Wang Wu Xie tidak menjawab. Dia berjalan pelan menyusuri lorong di antara rak, jemarinya menyapu permukaan kayu yang penuh abu. Sesekali, matanya meneliti gulungan kitab berlapis jamur dan benda-benda tua yang tertinggal. Beberapa nampak bejana perunggu yang retak, gulungan jimat yang pudar, dan wadah batu yang pecah.

Suara umpatan Wang Jian terdengar saat Wang Wu Xie fokus melihat-lihat sekitarnya.

"Hah! Aku disuruh membersihkan tempat menjijikkan seperti ini. Benar-benar… sial!" Wang Jian terus mengumpat sambil mengibaskan lap kain.

Tidak butuh waktu lama sampai tiba-tiba terdengar suara kecil dari sudut rak tempat Wang Jian berada dan seekor tikus besar melompat keluar.

"WAAH! SIALAN!" Wang Jian kaget sampai melompat mundur. Hanya saja kakinya tanpa sengaja menginjak papan lantai yang sudah lapuk.

KRUK!

"Uwah--!"

Kaki Wang Jian terperosok ketika papan itu runtuh. Dia meringis menahan sakit, "Aduh! Sialan sekali..!"

Wang Wu Xie segera menghampiri pemuda itu. Dia mengulurkan tangan, membantu menarik kaki Wang Jian. Namun saat berhasil, sebuah celah terbuka dan seakan memperlihatkan bahwa di bawah lantai tua itu... Ada ruangan yang lain.

Wang Jian menggeram, "Apa-apaan ini... Uh. Sial, sakit sekali..."

Meski meringis, Wang Jian menatap lubang itu dengan penasaran. "Hei, jangan-jangan... Ini ruang rahasia?"

Wang Wu Xie tidak menjawab. Dia kembali mengulurkan tangan, papan kayu di sekitarnya hingga lubang yang mereka lihat semakin lebar.

"Kau.... Jangan bilang--!"

Belum sempat Wang Jian menyelesaikan ucapannya, dia pun dikejutkan dengan Wang Wu Xie yang sudah melompat turun. Tubuh anak itu lenyap ditelan kegelapan.

"Wu Xie!! Kau gila?! Bagaimana kalau ada sesuatu di bawah?!" Wang Jian panik. Namun rasa penasarannya lebih besar daripada rasa takutnya. Ia menggertakkan gigi dan kemudian ikut melompat turun.

Ruangan bawah tanah itu gelap dengan udara dingin yang menyelimutinya. Wang Jian memfokuskan energi spiritual ke telapak tangannya, membentuk segumpal cahaya putih dan menerangi dinding batu yang lembab.

Wang Wu Xie menoleh, alisnya sedikit mengerut. "Kau... Memiliki akar spiritual cahaya?"

"Apa masalahnya?!" Wang Jian langsung ketus. "Tidak cocok denganku, hah?!"

Wang Wu Xie menggeleng tipis, lalu melangkah lebih dalam. Rak-rak pendek berdebu dan peti kayu tua menyambut mereka.

Wang Jian buru-buru mengikuti dari belakang, cahaya di tangannya bergetar kecil.

Wang Wu Xie melirik ke samping. Nadanya tenang saat bertanya, "Apa kau takut?"

"Siapa yang takut, hah?!"

"Lalu kenapa tidak berjalan di depan?"

"Hmph, aku menjaga dari belakang. Bagaimana kalau sesuatu tiba-tiba datang dan menangkapmu."

"Tidak ada apa pun di tempat ini," Wang Wu Xie tersenyum samar. "Kecuali..."

Wang Jian menelan ludah. "Ke-ke-kecuali apa?"

"... Kau takut."

"Tidak! Sama sekali tidak! Apa kau mau kupukul?!" Wang Jian mendengus, wajahnya merah padam dalam cahaya yang samar.

Wang Wu Xie mendengus dan kembali berjalan. Suara langkah mereka bergema di ruang bawah tanah itu.

"Kenapa aku harus repot-repot masuk ke tempat busuk ini..." Wang Jian terus saja menggerutu di sepanjang jalan, "Harusnya bangunan ini dimusnahkan saja. Kenapa tetua ingin aku membersihkannya, sialan."

Wang Wu Xie berjalan di depan. Suaranya tenang saat berkata, "Mungkin... Karena mereka ingin mengubah perilakumu."

"Ha?! Kau bercanda, ya?" Wang Jian mendengus. "Coba kau buat aku kesal lagi, dan aku benar-benar akan meninggalkanmu di sini."

Wang Wu Xie hanya mengabaikan ancaman itu dan terus melangkah sampai lorong berakhir pada dinding besar yang menutup jalan mereka.

"Tsk. Jadi hanya sampai sini?" Wang Jian mengangkat bahu dengan nada kecewa. "Tidak ada apa-apa. Bukankah paling tidak harus ada pusaka kuno yang tertinggal? Sesuatu yang bisa kupakai untuk meningkatkan kekuatanku, misalnya."

"Kau berharap terlalu tinggi,"

"Apa salahnya berharap--" Wang Jian menghentikan ucapannya ketika matanya menangkap gerakan Wang Wu Xie yang ada di depannya.

Dia buka suara, "Hei... Apa yang kau pegang?”

Wang Wu Xie berbalik. Dia baru saja menarik sebuah benda kecil dari celah dinding. Dia pun mengangkatnya sedikit dan membiarkan cahaya dari telapak tangan Wang Jian menyelimuti benda tersebut.

Alis Wang Jian langsung berkerut. Dia sedikit membungkuk, "Apa itu...? Terlihat seperti... Tulang."

"Ini memang tulang." suara Wang Wu Xie datar, nyaris dingin.

"Tu-tulang?!" Wang Jian melotot, tanpa sadar melangkah mundur.

Wang Wu Xie menurunkan pandangan, lalu dengan tenang menambahkan, "Tulang jari."

"Apa?!" Wang Jian terperanjat, wajahnya berubah pucat. "Jangan-jangan... Seseorang terkubur di-di sini..."

"Tidak ada siapa pun," Wang Wu Xie bersuara pelan, hanya saja entah sejak kapan matanya berkilat tajam. Jemarinya menggenggam erat tulang kecil itu.

Sorot mata Wang Wu Xie menjadi berat, dingin, seakan menyelami rahasia gelap yang tersembunyi di balik ruang bawah tanah ini. Wajahnya tertunduk dan bayangan cahaya membuat ekspresinya semakin kelam.

Dia menggenggam tulang jari itu lebih kuat, hingga buku jarinya menegang. Ada sesuatu pada benda kecil ini yang membuat detak jantungnya memburu.

******

1
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
y@y@
⭐👍🏿👍🏼👍🏿⭐
Uchy
Dasha,,,, mari ngopi ☕ dulu...
Roti 🍞🍞🍞 nya beli sendiri, wkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣
Uchy
Mo Tian Shen,,,, jangan lupa, "Ingatkan Update",,, ke Dasha yach...?!
Ini perintah mutlak dari Wang Wu Xie 🤪🤪🤪🤪
Uchy
Tunggulah Mo Tian Shen,,,,, kau pun akan jadi bagian dari mereka.....
Uchy
Udah dua potong jari yang terkumpul....
Uchy
Tidak adaaaa,,,,?????
Apa kau buta tidak melihat Wang Wu Xie di sini,,, di antara kalian,,,,?????
Aaaaiiiisssss,,,,
Uchy
Aku.....??????
Leluhurmu yang datang untuk menjemputmu,,,, dan mendisiplinkan mu menjadi anak yang patuh,,,,
hehehehe 😁😁😁😁
Uchy
Justru ini adalah pelajaran untuk mengingatkan,,,, betapa kejamnya dunia bagi orang yang lemah....
Jadi semangat 💪💪💪 teruskan gayamu, hehehehe 😁😁😁
Uchy
Pingin nabung biar puas baca,,,,, tapi akhirnya tergoda juga.
hehehehe 🤣🤣🤣🤣
Uchy
Menyesal pun tak berguna lagi,
wkwkwkwk 🤣🤣🤣
Uchy
Menghukum bayangan....?!
Apa untungnya....?!
Hanya buang energi saja....
Uchy
Di serang dari belakang secara mendadak,,,, apa yang bisa mereka lakukan....?!
Aisyah Suyuti
menarik
Nanik S
Mo Tian Shen... akan ku ambil kembali miliku...
Eko Lana
bantaaaaiiiii thor /Joyful//Determined//Determined/
Hamtaro Dasha: pokoknya Arc ini hastag bantai-bantaian, wkwkwk (*´ლ`*)
total 1 replies
ind@h
pembantaian..
ind@h: siapppppppp thorrrr
total 2 replies
Chebe Syahputra
saran thooooorrrr.... jgn buru buru ceritanya 😌😌
dibikin slowmotion kek awal shuxiang nongol dipadang pasir nan tandus ,, jd berasa detail ceritanya ☺☺☺
Chebe Syahputra: yg bedain DASHA sama yg lain kan itu 😁😁😁
total 2 replies
Nanik S
Lanjutkan
Hamtaro Dasha: siap kak ( ´ ▽ ` )ノ
total 1 replies
y@y@
💥👍🏾👍🏻👍🏾💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!