Sistem Elit Global

Bahkan Antonio dan gengnya juga melihat mobil Jack dengan iri. Meski dirinya juga memiliki mobil sport, namun jika dibandingkan dengan mobil mewah bugatti Divo bukanlah perbandingan yang setara.

Mereka menjadi penasaran dengan sosok pemilik dari mobil tersebut. Sehingga mereka mendekat pada jarak aman agar tidak terlihat kampungan.

Lalu tak lama Jack turun dari mobilnya. Penampakan tersebut langsung membuat heboh para mahasiswi yang telah menjadi penggemarnya. Namun bukan hanya itu.

Setelah Jack keluar, dirinya menghampiri pintu lain dan membukanya. Lalu Alicia keluar dan kembali membuat kehebohan.

"sial! Bukankah itu Alicia? Bagaimana bisa mereka berada dalam satu mobil?"

"apakah pasangan sempurna telah muncul?"

"entahlah! Tapi apakah Jack sekaya itu?"

"mungkin saja."

Berbagai spekulasi muncul pada benak setiap orang. Tidak terkecuali Antonio. Dirinya semakin penasaran dengan identitas dari Jack. Namun perasaan marah masih lebih kuat dari akal sehatnya. Dirinya bahkan mulai memikirkan cara untuk mengganggu Jack.

Jack dan Alicia berjalan menuju kelas dengan bergandengan tangan. Sehingga memperjelas status hubungan mereka.

Dibawah tatapan iri, mereka berjalan tanpa peduli bisikan sekitar. Hingga mereka sampai di ruang kelas dan mendapatkan tatapan tajam dari Riki, Rani, dan Elis.

"oi. Oi. Oi. Sepertinya kami ketinggalan berita penting."

"Riki benar. Lagi pula, dimana kalian sore kemarin? Sampai tuan Darma menghubungi kami."

Mendengar pertanyaan Rani, Alicia kembali mengingat kegiatannya dengan Jack. Tidak mungkin jika ia memberitahu kebenarannya pada mereka. Sehingga ia memberikan kode pada Jack untuk menjawabnya.

" kami berada di atap waktu itu. Dan kami sudah resmi berpacaran."

Jack menjawab menurut kebaikannya. Lagi pula ia tidak berbohong. Meskipun tidak mengatakan semuanya.

Namun pernyataan hubungan mereka langsung membuat heboh. Meski mereka sudah mengiranya, namun ketika Jack sendiri telah mengkonfirmasi hal tersebut membuat mereka sudah yakin akan hal ini.

Beberapa anggota klub jurnalis segera membuat postingan di forum kampus. Sehingga berita tersebut menyebar dengan sangat cepat.

Elis yang merasa paling tertinggal segera memeluk Alicia.

"Alicia! Kenapa kamu meninggalkan aku sendiri? Hiks.."

Alicia membalas pelukan Elis.

"bukankah sudah seharusnya kamu mulai mencari pacar?"

"tidak ada yang cocok!"

Alicia tersenyum mendengar ucapan Elis.

"jelas tidak ada yang cocok kalau syarat yang kau inginkan hanya ada di novel."

.

.

.

Di kantor Alex sedang mengadakan rapat dengan beberapa petinggi perusahaan. Mereka adalah pemegang jabatan penting di Donovan Company. Termasuk Heri.

Pembahasan mereka adalah tentang rencana investasi yang akan mereka jalani.

" jadi, apakah ada usulan dari kalian?"

Heri mengangkat tangan untuk memberikan rencana yang ia pikirkan.

"silahkan!"

"terima kasih. Usulan dari saya saat ini adalah untuk membuat anak perusahaan lain.

Jujur saja saya kurang mengerti dengan rencana utama tuan Jack mendirikan perusahaan ini. Meski secara tertulis mengatakan untuk mengatur perputaran uang, namun mengingat kota jawa merupakan kota yang lebih kecil sehingga kita tidak bisa untuk berinvestasi lebih besar pada perusahaan lain.

Sehingga membuat perusahaan sendiri akan lebih masuk akal. Kita sendiri bisa mengembangkan perusahaan tersebut hingga mencapai tingkat nasional maupun internasional. "

" kami setuju dengan usulan tuan Heri. Kita tidak bisa lebih banyak mengandalkan perusahaan lain. Sangat jarang perusahaan tingkat nasional yang berada di kota ini. Sehingga nilai investasinya terlalu kecil. "

Semua orang mengangguk setuju atas usulan tersebut.

Melihat semua orang setuju, Alex juga mempertimbangkannya rencana tersebut. Dirinya kembali mengingat tentang setiap ucapan Jack pada dirinya. Hingga Alex menyadari sesuatu.

Alex menatap Heri dan teringat akan ucapan Jack untuk membuat anak perusahaan software dan keamanan cyber.

Namun memikirkan itu, membuatnya kembali bersemangat. Sejauh ini dirinya bekerja terlalu santai. Dengan adanya tujuan tersebut, dirinya memiliki tekat untuk menguasai berbagai bidang usaha kedepannya.

"huh.. Baiklah! Mungkin ini adalah tujuan tuan Jack yang sebenarnya. Kita lakukan rencana ini untuk saat ini. Lalu bagaimana perkembangan perusahaan yang akan kau tangani?"

Heri menampilkan data perkembangan perusahaan software dan keamanan cyber pada layar.

" ini adalah perkembangan rencana saya. Setelah melakukan pertimbangan, setidaknya lusa sudah siap untuk mengatur proposalnya. "

Alex mengangguk puas.

" kirimkan proposalnya padaku setelah acara peresmian."

"baik!"

Alex kembali mengedarkan pandangan dan berakhir pada seorang pria yang menjabat sebagai sekretaris.

"bagaimana persiapan untuk acara besok minggu?"

"semua rencana sudah siap. Undangan juga sudah tersebar. Hanya menunggu pihak dekorasi dan konsumsi saja pada H-1 acara."

"baiklah. Saya rasa cukup sampai disini rapat kita pagi kali ini. Laporkan perkembangan kegiatan secara berkala. Saya tutup."

Semua orang bubar meninggalkan ruangan rapat. Hanya meninggalkan Alex dan Heri yang masih berada di ruangan.

Setelah pintu tertutup, Alex melihat Heri yang masih berada di tempat duduknya.

" apa ada yang ingin kau bicarakan? "

" huh.. Saya memikirkan tentang rapat tadi.

Diantara anggota rapat, hanya kita berdua yang berada di bawah perintah langsung tuan Jack.

Banyak hal yang membuatku penasaran dengan tujuan utama tuan Jack. Sehingga membuatku memiliki beberapa keraguan tentang rencana miliku."

Alex mengerti maksud dari Heri. Dirinya juga sedikit bingung dengan tujuan tersebut. Jika mengingat tugasnya, mungkin masuk akal jika perusahaan Donovan Company bertugas sebagai pengelola keuangan. Namun dengan adanya Heri dan juga perusahaan keamanan Donovan Defend, membuat berbagai spekulasi muncul kembali. Tidak menutup kemungkinan tebakannya benar tentang menguasai berbagai sektor usaha.

"huh.. Sebaiknya kamu membuat proposal cadangan untuk rencana pembentukan perusahaan. Aku akan menyerahkan langsung pada tuan Jack saat pertemuan. Terutama untuk pengaruh produk skala nasional."

Heri mengerti dengan maksud Alex. Dirinya langsung membawa laptopnya menuju ke ruangan untuk membuat rencana lain.

Sementara itu, Jack masih berada di kampus untuk mengikuti acara MOS hari terakhir. Acara berakhir cukup cepat sampai jam 10 pagi.

" kamu mau pulang atau jalan-jalan dulu?"

Alicia menoleh kearah Jack dan tersenyum.

"bagaimana jika jalan-jalan dulu? Lagi pula ini masih cukup pagi."

"baiklah."

Jack dan Alicia pergi dari area kampus. Menuju ke sebuah taman kota.

Sampai di lokasi, dapat mereka lihat jika kondisi taman cukup sepi. Karena masih pada jam kerja juga.

Mereka memesan minuman lalu duduk di kursi pasangan.

"apa kamu suka?"

Jack menatap Alicia dengan dekat. Bahkan tinggal beberapa centi saja mereka bisa berciuman.

Pipi Alicia memerah lalu mengangguk.

"iya. Kalau bersamamu, kemanapun kita pergi maka aku akan suka."

Jack tersenyum. Tak lama ekspresi wajahnya berubah menjadi serius.

"sepertinya ada nyamuk lain yang ingin menganggu kencan kita."

Jack berdiri dan melihat 5 orang kekar membawa senjata tumpul. Jelas mereka tidak memiliki niat baik. Terutama Jack merasakan adanya niat buruk.

Alicia juga menyadari niat mereka. Sehingga dengan cepat dirinya berdiri di belakang Jack.